Title : For You
Genre : Romance and always Gaze
Rating : PG maybe or G
Author : Lisa Wulan Novianti
Cast : Chinen Yuuri (HSJ),
Minamoto Mika (OC), Segelintir orang Lewat.
For You
Mika mengintip dari luar kelas, dia melihat beberapa orang anak yang sedang membicarakannya. Dia tahu, dia gadis yang paling payah disekolahnya. Tida begitu cantik dan tidak begitu pintar, tentunya tidak kaya juga. terlebih Mika tidak pernah menggunakan make up, membuat penampilannya semakin buruk.
“Ulangan minggu ini, yang mendapat nilai terendah akan berpacaran selama satu bulan dengan Minamoto Mika” Ucap salahn seorang anak bermuak seram.
“Ah? Dia kan gadis paling payah. Aku tidak mau” Ucap lawan bicaranya.
“Minamoto Mika? Siapa takut” Ucap Yuuri, Yuuri adalah brandalan nomer satu disekolahnya. Dia sangat bodoh, setiap hari penampilannya lusuh, berantakan seperti gembel. Tapi jangan salah dia adalah anak pendiri sekolah swasta ini.
Mika menangis didepan pintu itu, air matanya mengalir dengan deras. Tidak disangka, dirinya begitu hina dimata teman-temannya.
“Aku membenci semua orang yang ada didunia. Aku membenci kalian” Ucap Mika dengan lirih lalu berlari keatap sekolah. Tepat tenang diaman Mika bisa menangis sepuasnya.
“Hei, sedang apa?” Tanya Yuuri dengan nada datar.
“Mau apa kau?” Mika membalasnya dengan nada yang kasar.
“Aku biasa disini. Hanya untuk menghabiskan ini” Ucap Yuuri lalu menyodorkan sekotak bento.
“Bento?” Tanya Mika dengan penuh keraguan.
“Iya, Nande?”
“Tapi, kau kan? Kau kan” Mika menggantungkan kalimatnya. Tidak berani berkata apa-apa lagi.
“Nani? Aku berandal gitu? Aku sangar gitu? Apa orang seperti ku tidak boleh membawa bento kesekolah?” Tanya Yuuri lalu menyuap makanannya kedalam mulut.
Mika terdiam, raut wajahnya sedikit bingung, otaknya berfikir dengan keras, bagaimana bisa orang yang begitu terkenal nakal membawa bento, terkesan sangat Kawaii baginya.
==============================================================================
“Chinen Yuuri. Lagi-lagi kau mendapat nilai nol. Memalukan sekali nasib mu ini” Sensei Yuya memberikan hasil ulangan Yuuri didepan seluruh kelas.
Degh.
Mika tahu ini artinya dia akan berpacaran dengan Yuuri, ini karena mereka sudah taruhan kan.
“Selamat ya Yuuri. Selamat. Tapi kau ini bodoh sekali ya. Kalau kau bukan anak pendiri sekolah ini kau pasti sudah dikeluarkan ya?” Seru Yamada, sahabat Yuuri yang selalu setia menemaninya. Tapi Yamada memiliki sifat yang jauh berbeda dengan Yuuri.
“Baka” Seru yuuri lalu meninggalkan Yama.
“Hei, Minamoto Mika, Mulai hari ini kau dan aku sah menjadi sepasang kekasih” Ucap Yuuri didepan orang banyak.
Kelas yang awalnya gaduh itu tiba-tiba menjadi hening mendengar pernyataan yang diucapkan oleh Yuuri.
“Heh? Kenapa?” Tanya Mika dengan raut muka sedih, Mika sudah tahu, Yuuri berpacaran dengannya hanya karena dia ingin menepati tahurannya.
“Kenapa? Sudah pokoknya kau hari ini jadi pacarku.” Ucap Yuuri lalu menhampiri Mika, menggandeng tangan Mika menuju luar kelas.
==============================================================================
#MIKA POV#
Aku tahu, Yuuri tidak benar-benar menyukai ku, aku tahu semuanya bohong, aku tahu…
Kenapa aku ini? Kenapa aku menangis? Untuk apa aku menangis. Aku ini bodoh sekali. Aku membenci mu Yuuri.
“Don’t cry Mika chan” Lisa Nee menghampiriku, dia adalah senpai ku di club paduan suara.
“Arigatou na Lisa nee. Aku tak tahu harus bercerita pada siapa lagi. Hanya kau yang ada”
Lisa nee memang bukan kakak kandungku, dia sudah menjadi bagian hidupku ketika dia mencoba membuat ku tenang di taman satu tahun yang lalu. Aku menangis saat itu karena orang tua ku bercerai. Lisa nee datang bersama dengan Yuma, pacarnya. Menasehatki ku dan menyemangati ku. semenjak saat itu saat aku menangis Lisa nee selali ada disisiku.
“Souka. Aku tahu betul bagaimana sikap Yuuri. Coba jalani saja dulu. Hanya satu bulan kan?” Tanya Lisa nee member saran.
“Tapi lisa nee. Aku kan malu. Lagi pula..” Aku tertunduk, takut.
“Nani yo?” Jangan bilang kau menyukai Yuuri?” Tabak Lisa nee. Dan seperti yang ku duga. Dia selalu bisa menebak isi hati ku. Lisa nee seperti para normal.
“Aiihhh. Baka janai da you Lisa nee” Aku malu, wajah ku ku rasa sudah merah padam. Lisa nee hanya tersenyum kecil. Jelas dia sudah tahu apa yang ku rasa.
“Sou ka. Bagaimana?” Tanyanya.
“Uun. Baiklah. Aku akan mencoba. Tapi ku mohon jangan beri tahu pada siapapun kalau aku…”
“Ya. Aku mengeri” Ucapnya lalu kami tertawa bersama.
==============================================================================
Bruuukkk
Aku menaruh bento dengan kasar dimeja Yuuri.
“Tidak sopan sekali kau” Ucapnya sambil membentakku dipagi yang sepi.
“Kenapa hah? aku membuatkan bento juga atas permintaan mu tahu. Jadi aku membuat dua bento setiap hari begitu hah?” Ucapku dengan nada yang tidak kalah membentak. Untunglah kelas masih sangat sepi.
“Kau haru pura-pura manis ne didepan banyak orang. Kau kan pacarku” Ucapnya lalu mencubit pipiku.
“Baka! Tidak, aku kan hanya. Aku hanya”
“Kau pacar ku.”
Ucapan itu, aku tahu, tidak mungkin benar dan sama sekali tidak benar. Itu semua bohong. Hanya demi sebuah taruhan kan. Iya hanya sebuah taruha, seseorang ku mohon katakana padaku kalau ini akan segera berakhir.
“Uso!” Seru ku. entah apa yang membuat ku menangis. Air mata ku terjatuh, berulai membasahi wajah ini.
“Mengapa kau menangis hah?” Tanyanya dengan nada yang terdengan cukup lebut. Aku tak menjawab pertanyaanya. Aku takut.
“Kau ini pacar ku. perlu bukti apa lagi?” Tanyanya.
Dia bilang begitu? Hanya pada ku. Saat kita sedang berduaan.kenapa kau tidak berkata yang sebenarnya Yuuri? Kenapa kau berbohong.
==============================================================================
“Pengumuman. Bagi seluruh murid yang mendapat banyak nilai dibawah batas ketuntasan harap segera lapor diri dan mengikuti pelajaran tambahan. Terimakasih”
Hari ini semua murid yang nilainya dibawah batas ketuntasan akan ada pelajaran tambahan. Aku tidak mengikutinya, tapi Yuuri pasti ikut.
“Kau ikut ya?” Tanya ku sambil menemaninya makan siang diatap sekolah.
“Malas. Tanpa ikut begituan juga aku bisa dapat nilai tinggi” Ucapnya dengan percaya diri yang tinggi setinggi Tokyo tower.
“Kau ini. Kalau kau tidak naik gimana? Kau kan anak satu-satunya. Siapa yang akan mengurusi sekolah ini?” Tanya ku dengan nada membentak.
“Kau ini kenapa? Perduli sekali padaku?” Tanyanya penasaran.
Jujur, aku merasa sangat bodoh waktu aku berkata sepeti itu, ahhh aku takut dia tahu yang sebenarnya.
“kalau aku besar dan menikah nanti aku tidak mau mengurusi perusahaan ayah. Aku akan membangun perusahaan musik” Ucapnya sambil menatap langit.
Aku terkesima, siapa sangka seseorang seperti Yuuri bisa berkata seperti itu.
“Kenaoa musik?” Tanyaku penasaran.
“Karena aku suka musik. Kau kan bisa menanyi Mika chan. Dan aku bisa bermain gitar. Bersama kita akn menjadi kekasih yang sangat hebat” Ucapan Yuuri yang barusan itu Bohong kan?
Aku hanya tertawa dalam malu. Aku tahu dia bohong. Hahahaha. Sudah apapun yang diakatakan itu semuanya adalah kebohongan semata.
“Sampai kapan kau terus berbohong Yuuri chan?” Tanya ku, seperti lepas kendali.
“Uso? Maksud mu?” Tanya Yuuri dengan nada yang begitu bingung.
“Iya, aku melihat semuanya. Aku melihat kau mengiyakan perjanjian itu, siapa yang mendapat nilai terendah akan berpacaran dengan gadis payah seperti aku kan?” Jelasku. Aku tahu ini bukan saat yang tapat. Tapi sudah seharusnya aku katakana. Aku tidak mau semakin tertarik dengan sosok yuuri yang selalu membayangi malam ku.
Yuuri bangkit dari duduknya. Tanpa sepatah kata pun dia pergi meninggalkan ku sendiri. Apa artinya itu. Apa pertanyaan ku itu salah. Benar bukan? Yang ku katakana itu benar.
==============================================================================
#AUTHOR PART#
“Yuuri chan, aku ingin berkata sesuatu padamu.” Yama menghampiri Yuuri yang sedang duduk disebuah bangku diatap sekolah.
“Nani?” Tanya Yuuri dengan nada datar.
“Kau harus bisa naik kekelas tiga ne. kalau tidak..” Ucapan Yama menggantung.
“Kalau tidak apa?” Tanya Yuuri yang bangkit dari duduknya dan menatap lekat pada Yama.
“Kalau tidak kau akan dipindahkan ke luar negri” Ucap Yama dengan nada yang sangat berat. Yama terpaksa mengatakannya. Sebenarnya dia sudah diberi tahu oleh ayahnya Yuuri dari beberapa hari yang lalu.
“Maa ne. lihat saja nanti” Ucap Yuuri dengan enteng.
Mata Yama dan Yuuri terpaut. Ada ketidak tenangan di mata Yama. Yama tahu yang sebenarnya. Dia sudah terlelu lama bersahabat dengan Yuuri. Yama tahu segalanya tentang Yuuri.
“Kau harus bisa ya. Aku tahu ko. Kau pasti bisa” Ucap Yama lalu merangkul pundak sahabatnya itu.
==============================================================================
#MIKA POV#
Setelah kejadian diatap sekolah itu, Yuuri tidak pernah berbicara lagi padaku, aku membiarkannya. Lagi pula ku rasa aku harus berhenti memikirkannya, meski aku menyukainya. Aku tahu yang dia katakana adalah kebohongan. Dan aku juga yakin kalau dia sama sekali tidak punya rasa pada ku.
Sampai hari ini pun, hari kenaikan kelas. Dipapan pengumuman sudah ditempel hasil ujian kelulusan kelas tiga,
“Lisa nee, omedetou~” Ucapku sambil memeluk Lisa nee.
“Hai. Arigatou na” Ucapnya lalu membalas pelukanku.
Aku menangis dipelukan Lisa nee. Membuat wajah Lisa nee bertanya-tanya.
“Doushita?” Tanyanya dengan sangat lembut.
“Kita akan berpisah ya?” Tanya ku sambil memendamkan wajahku dipelukannya. Kalian tentunya tahu, nasib ku disekolah ini seperti apa.
“Hmm, kau dan aku akan selalu bersama. Kapanpun kau mau kau bisa menelepon atau sekedar mengirim email padaku” Ucapnya bijak.
Aku mengangguk lalu melepaskan pelukannya.
“Bagaimana dengan mu?” Tanya Lisa nee.
“Aku naik kekelas tiga. Aku sennag sekali nilai ku baik, bahakan aku mendapat peringkat enam” Jelasku lalu tertawa.
“Huaaahhh~ Sugooiii. Omedetou ne. Bagaimana dengan Yuuri?”
“Yuuri?” Tanya ku.
Aku menunduk, berjalan menjauh dari Lisa nee menuju kelasku.
Aku melihat Yuuri sedang menatap keluar jendela.
“Bagaimana nilai mu?” Tanya ku disampingnya.
Yuuri mengeluarkan beberapa kertas dari dalam tasnya.
“Huaaahhh~ Sugoooiiii” Ternyata dialah si peringkat pertama dikelas.
Aku sungguh terkejut dengan nilai Yuuri yang begitu bagus, aku sendiri dikalahkan olehnya.
“Kau sekarang mengerti?” Tanyanya lalu menatapku.
“Mengerti apa?” Tanyaku yang benar-benar bingung.
“Aku sengaja tidak mengisi soal-soal saat ulangan kemarin. Karena aku ingin dekat dengan mu. Karena aku ingin selalu bersamamu. Percayalah, kalau aku menyukaimu Mika chan” Ucapan itu, aku tahu itu semua bohong. Aku tidak percaya pada ucapannya.
Yuuri menrik tubuhku kedalam pelukannya. Dia mencium keningku.
“Ku mohon. Kali ini jangan katakan aku berbohong. Hontou ni suki”
Diucapannya kali ini, dia mengatakan dengan penuh kelembutan dan penuh kehangatan.
Aku.. Aku.. Percaya kalau dia tidak berbohong.
END
Alah. Gaze amet?
Hahahaha.
For Melly chan. This is you request fanfiction.
Hontou ni gomen nasai jadinya bener2 gaze sangat. Hahahah
Minna. Komen-komen dong. Kripik pedes ya~
Hueh. O.O gk bisa ngebayangin chinen begitu *ngakak dipojokan*
BalasHapuswahahahhahaha keren lisa-chan!! XD
sejujurnya aku rada kecewa sama yang sau ini sa...
BalasHapuskarena ku ahu you can do better...
maa ne~ lumayan sih..
cuma terlalu singkat, gak ngandung penjelasan lebih yang bisa biki greget...
btw, bukan sensei yuya.. tapu yuya-sensei..
oke neng??
maap komennya begini..hehe..
demo, q tunggu yang selanjutnya... ganbatte!! I know you can do it better than this... I believe... ^^