Fanfiction
Title : Everlasting Love
Genre : Persahabatan, Romantis, GAZE (yang gaze yang paling utama deh, nga tau sih sebenernya genrenya apa, terserah yang baca aja)
Pemain : Nakayama Yuma
Yamada Ryosuke
Morimoto Ryutaro (figuran)
Lii chan dan mii chan
Hujan deras mengguyur jalanan kota Tokyo malam itu, terlihat kedua lelaki berlari melawan angin dan derasnya hujan yang mengeroyok mereka.
“Yuma chan, makan apa sih?” yama menarik lengan Yuma yang selangkah lebih depan dari Yama.
“Kenapa lagi sih Yama chan? Ayolah, kita harus cepat-cepat, kasihan Lii dan Mii” Yuma semakin mempercepat larinya.
“Nga kuaaaaatt” Yama berhanti, membiarkan dirinya yang sudah basah semakin basah. Yuma berbalik, menarik lengan Yama dan memaksanya untuk meneruskan perjalanan.
“Baka yo, aku tidak kuat!” Yama melepaskan genggaman Yuma.
“Kau tidak berfikir, Lii chan dan Mii chan sedang menunggu disana” Yuma sedikit membentak. Yama berlari meninggalkan Yuma.
“Bagero! Jika ingat dengan Mii chan apa saja dilakukan” Yuma ngedumel dan terus berlari mengejar Yama.
“Astaga, kalian basah kuyup, Daijobuka Yuma chan?” Lii langsung melepasklan mantel yang dia pakai.
“Yama chan, Kalian ini nekat sekali ya” Mii melepaskan jaket basah Yama dan memberikan mantelnya.
Kedua lelaki itu hanya mengagguk, Yuma menggigil, bibirnya biru, sementara wajah Yama sudah pucat seperti mayat.
“Lebih baik kita pulang saja, batalkan saja double date ini” Mii memeluk Yama.
“Iya, setelah hujan reda, kalian harus segera pulang, kami juga sebaiknya pulang” Lii mendekap tubuh Yuma.
“Ahhhh, yasudahlah, jika itu mau kalian, biar kami antar” Wajah Yuma dan Yama menjadi lesu.
“Tidak usah, malam ini dingin sekali, rumah kami kan dekat, sedangkan kalian jauh. Pulanglah” Lii mendekap Yuma yang mengigil.
Hijan pun mulai reda, niat untuk double date pun diurungkan oleh Yama dan Yuma.
“Yuma chan, kau bisa sekurus itu apa rahasia mu?” Yama medekat saat mereka berjalan dikoridor toko.
“Hanya mengatur porsi makan” Yuma mengkerlingkan matanya.
“Ha? Hontoo ni? Lihatlah, lemakku menumpuk” Yama memegang perutnya yang sedikit buncit. “aku ingin diet, aku takut Mii chan tidak menyukaiku lagi karena aku gendut”
“Hahahahaha. Kau ini bodoh” Yuma berlari meninggalkan Yama.
(Kamar Mii chan)
“Mii chan, badan mu bagus sekali, tidak seperti aku” Lii tampak murung ketika sedang bercemin.
“Eh? Nande?” Mii chan menyambangi sahabatnya itu.
“Akhir-akhir ini selalu ada makanan enak dirumah ku, jadi aku makan sepuasnya” Lii menekuk wajahnya.
“Ah, kau ini cantik ko Lii chan, buktinya Yuma chan bisa suka padamu” Mii mencoba membangkitkan sahabatnya.
“Ah, aku takut Yuma chan tidak suka lagi padaku karena aku gendut” Wajah Lii semakin ditekuk.
“Hahahahaha. Mustahil, ku rasa dia tidak akan begitu”
***
“Yama chan, sini” Lii memanggil Yama yang sedang melintas didepannya .
“Eh? Lii chan? Nande yo?” Yama memasang wajah penasaran.
“Aku ingin tahu apa Yuma chan menyukaiku, meskipun aku gendut?” Lii menutup bibirnya dengan satu jari.
“Eh? Aku ingin bertanya dulu, apa Mii chan tetap suka padaku walaupun aku gendut? Yama menutup bibirnya dengan satu jari juga.
“Eh? Wakatta” Lii dan Yama berteriak bersamaan.
“Bagaimana kalau kita membuat program diet bersama-sama agar pacar kita lebih suka dengan penampilan kita. Bagaimana?” Yama mengedipkan mata sebelah kirinya.
“Setubuh. Eh setuju maksudku. Kita mulai dari sekarang”
Saat pulang sekolah, yang seharusnya mereka biasa pulang berempat kini tidak lagi, Yuma pulang sendiri dan Mii chan juga pulang sendiri. Setelah hampir satu bulan mereka tidak pulang bersama Mii menaruh curiga pada Yama.
“Yama chan, ayo pulang” Mii langsung menggandeng lengan Yama.
“Hmm, hontooni gomen nasai Mii chan, aku ada urusan, pulanglah duluan” Yama melepaskan gandengan tanagan Mii.
Mii dan Yuma pun tidak segera pulang. Mereka mengkuntit Yama dan Lii.
“Yuma chan, apa kata ku! Yama pasti selingkuh dengan Lii. Lii kau jahat sekali” Air mata Mii milai menetes.
“Sungguh keterlaluan kau Yama chan, kau rebut lii chan dari ku” Wajah Yuma kesal. Tangannya mengepal.
***
“Yuma chan, maaf ya, hari ini aku ada urusan” Lii tersenyum manis pada Yuma.
“Aku juga, kalian pulang saja duluan” yama mencium pipi kiri Mii.
“Lii chan dengar, aku ingin putus. Maafkan aku”
“Yama chan, aku juga. Maafkan aku, kami tahu, kalian pacaran kan?”
Lii dan Yama hanya bisa diam dengan mulut mengaga. Sementara Mii dan Yuma meninggalkan mereka. Semenjak kejadian itu, persahabatan Yuma dan yama menjadi hancur begitu juga dengan persahabatan Lii dan Mii.
“Mii cahn, dengarkan dulu penjelasanku” Lii menarik tangan Mii.
“Tidak perlu Lii chan, aku dan Yuma sudah melihat dengan mata kepala kami sendiri. Sudahlah” Air mata Lii jatuh ketika Mii emninggalkannya begitu saja. Lii benar-benar tidak kuat jika harus kehilangan sahabat.
“Yuma, dengarkan aku” Yama menahan laju langkah Yuma.
Brrruuuukkk Yama malah terpental akibat tinjuan yang Yuma berikan.
“kau tau? Kau ini orang yang benar-benar menyebalkan. Kita ini sudah berteman sejak taman kanak-kanak kan? Dan kau tau? Lii chan dan Mii chan juga” Yuma meninggalkan yama yang masih tergeletak dilantai sekolah.
“Lii chan chotto” Yama memanggil Lii saat pulang sekolah,dia rasa sudah aman, karena Yuma dan Mii sudah tidak ada.
“Aku yakin mereka tidak benar-benar ingin putus, ini hanya salah paham ne Yama chan?” lii mulai menangis.
“Aku sudah mengaggap Yuma sebagai adikku sendiri, meski aku lebih manja darinya” Yama memikirkan sesuatu.
“Wakatta”
***
“Moshi.moshi Yuma chan ne? Ryu desu. Aku adiknya Lii chan. Aku hanya ingin member tahu kalau Neechan Lii sedang ada dirumah sakit, dia tertabrak mobil saat pulang bersama Yama chan, Yama chan juga. Mereka sama-sama masuk ruang gawat darurat. Moshi moshi. Yuma chan? Yuma chan?” Ryu tidak mendengar apapun dari sebrang sana. Tahu-tahu suara telepon teputus.
Yuma berlari dengan sekuat tenaga menuju rumah sakit.
“Sumimasen.” Yuma menggetuk pintu sebuah mansion kecil. Menarik seorang gadis yang membukakan pintu, lalu berlari bersamanya.
“Mii chan, Lii cahn dan Yama chan masuk rumah sakit, mereka tertabrak mobil” Mii berhenti sejenak, arir mata Mii mulai jatuh lagi. Mereka terus berlari menuju rumah sakit.
“Ano, Kami ingin mengetahui keadaan pasien atas nama Morimoto Lisa dan Yamada Ryosuke” Seorang suster menunjuk kea rah ruang gawat darurat, secepat kilat mereka meluncur tepat keruang gawat darurat.
Mii dan Yuma bukanlah ketempat pacar mereka masing-masing, namuan dia lebih mendahulukan sahabanya.
“Yama chan, kau ingin merasakan tinjuku lagi ya? Kau sudah menggambil pacarku, lalu kau pergi untuk selamanya meninggalkanku? Kau ini bodoh ya? Bangunlah cepat bangun!” Yuma mengguncang tubuh Yama.
“Lii chan, kumohon, kau ini adalah sahabatku satu-satunya, aku menyayangimu lebih dari aku menyayangi Yama chan. Bangunlah” Airmata Mii mulai menetes.
Mereka bertukar tempat, menghampiri pacar mereka masing-masing.
“Lii chan, bangun, sadarlah, aku sungguh mencintaimu, maaf aku salah paham. Ku mohon sembuhlah demi aku. Aishiteru Lii chan” mata Yuma memerah. Dan arimatanya jatuh.
“Ryo chan, daisuki yo, bangun lah, aku tidak bisa hidup tanpa mu. Maafkan aku, aku yang salah paham. Ku mohon. Aisiteru Yama chan” Mii juga menagis sejadi-jadinya.
Biiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiippppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Bunyi panjang dari alat itu terdengar, garis lurus sejajar terlihat dialat yang berbentuk seperti televise itu.
Yuma menagis semakin keras. Mii chan hanya bisa memeluk erat tubuh Ryo.
“Aishiteru Mo” Lii dan Yama langsung memeluk pacar mereka masing-masing. Sementara Mii dan Yuma hanya diam.
“Baka yo Lii chan” Yuma mencium kening Lii.
“Kau ini ada-ada saja” Mii memeluk erat Yama.
“Jadi? Kau bersama Yama hanya ingin diet?” Yuma bertanya desela-sela double date mereka.
Yama dan Lii hanya mengangguk-angguk saja.
“Tapi aku mencintaimu apa danya Yama chan” Mii tersenyum manis pada Yama.
“Kau ini akan tetap manis walau kau gendut” Yuma mengecup lengan kanan Lii.
Malam itu, semua masalah tuntas sudah, persahabatan memang lebih penting dari segalanya. Lii dan Mii kembali menjadi sahabat lagi (memang susah unutk dipisahkan) Yuma dan yama pun begitu (udah mendarah daging. Akhirnya Lii dan Yama melupakan diet mereka itu dan tetap apa adanya.
FF gaze yang bikin orang gaze. Gomen na kalo ada salah-salah ketik atau salah-salah kata. Namanya juga FF dadakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thanks For Leave A Coment