Fanfiction
Title : More Love For You
Cast : Kenichi Okamoto
Keito Okamoto
Kento Nakajima
Genre : Family,Romantis, (iya begitulah)
Author : Morimoto Lisa
“Eh? Jadi kau yang telah merebut Otoo sama?” Nada bicara Keisha sangat ketus didepan perempuan yang baru saja ia temui beberapa menit yang lalu. Otoosama sedang menelepon kliennya yang pasti sangat lama. Kebiasaan Otoosama yang membuat Okaasama tidak betah. Mementingkan pekerjaan.
Plaaaakkkk. Tamparan keras itu mendarat dipipi mulus Keisha.
“Kau? Setelah Ayahmu menjadi milikku, kau akan tunduk denganku” Perempuan yang manis didepan Otoosama, berebuah menjadi srigala enerkam manusia.
“Ha? Coba saja!” Keisha berlalu meninggalkan perempuan itu, calon ibu barunya.
“Dimana Keisha?” setelah sekian menit berlalu Otoosama menghampiri wanita tersebut. “Chotto matte ne” Otoo sama keluar dari restoran tempat pertemuan itu. Dan mendapati Keicha disebrang stasiun. “Nande Keisha chan?” Otoosama merangkul Keisha. Keisha hanya diam, telinganya masih tertutup dengan headset. Otoosama melepaskan headsetnya perlahan. “Dengarkan Otoosama. Minggu depan pernikahan akan dilaksanakan. Jadi kau tidak boleh bertingkah aneh. Sekarang masuklah kemobil. Kita akan segera pulang. Keisha menuruti perkataan otoosama.
“Dengar ya, aku tidak akan datang dihari pernikahan itu” Seru Keisha sembari merebahkan dirinya dibangku belakang mobil mewah itu.
WEDDING DAY
Dengan muka datar Keisha menggandeng seorang lelaki bermata sipit. “Are you Keisha? Ku dengar ibumu dari Inggris?” Lelaki sipit itu berbisik ditelinga Keisha. Keisha hanya diam. “Okamoto Keito desu. Aku akan menjadi kakakmu”. Keito masih tetap menggandeng Keisha dengan gandengan ala kerajaan. Mereka berjalan dibelakang mempelai.
“Jangan seenaknya memakai marga Otoosama. Kau bukan anaknya!” Keisha masih tetap dengan wajah datar.
“Tapi sekarang sudah” Keito berbisik terlalu dekat, bibirnya nyaris menyentuh telinga Keisha.
“Tidak!” Keisha melepaskan gandengan tangan Keito, membuat semua tamu mengalihkan perhatiannya kepada Keisha.
Acara tidak akan batal, janji suci tetap terucap. Kini Keito pun berhak menggunakan marga ‘Okamoto’.
***
“Apa yang kau lakukan?” Otoosama masuk dengan sedikit marah pada Keisha. Otoosama memang seseorang yang tegas.
Keisha masih tetap datar dan pandangannya tidak berpindah dari komik yang sedang diabacanya.
“Keisha, kau mendegarkan Otoosama?” Otoosama sedikit membantak. Lagi-lagi Keisah hanya diam. Otoosama melepaskan headsetnya.
“Eh? Nande Otoosama?” Dengan datar dan pandangannya masih pada komik yang dibacanya.
“Apa yang kau lakukan tadi?” Otoosama merangkul Keisah yang masih dengan wajah datarnya.
Tiba-tiba seorang wanita masuk. “Otoosan, ayo tidur” Perempuan itu merangkul pundak Otoosan.
“Chotto. Pergihlah kekamar duluan, aku akan menyusul” Perempuan itu lalu tersenyum, namun senyumnya berubah saat menatap Keisha.
“Hei. Are you listen me?” Otoosama menatap dalam pada satu-satunya anak kandungnya.
“Yes, Now I wanna sleep. Please go out” Keisha mematikan lampu baca yang tepat ada dimeja sebelah kamarnya. Membenamkan badannya dibalik selimut. Otoosama mengecup kening Keisha. Lalu meninggalkannya. Dibalik selimut air mata Keisha mengalir.
“Ohayou Keisha” Perempuan itu, yang sekarang dipanggil Okaasama oleh Otoosama menyapa manis Keisah yang baru saja turun, dan siap dengan seragamnya. “Makan lah, kau pasti lapar” Perempuan itu menyuruhnya untuk makan.
“Jadi Otoosama, dia akan satu sekolah dengan ku?” Keisha mengambil sepotong roti, bukan makanan dipiring yang sudah disediakan oleh perempuan itu.
“Iya sayang, Keito Niichan akan satu sekolah dengan mu” Perempuan itu mencoba manis didepan Keisha.
“Shut Up Bitch! Aku tak bertanya padamu!” Mendengar ucapan Keisha Otoosama sedikit marah.dan hendak manampar Kesha
“Nani? Tampar saja!” Otoosama menahan tamparannya. Lalu menurunkan tangannya. Tanpa pamit Keisha pergi.
***
Dikelas, Keisha memperkenalkan diri, Menyebutkan nama dan asal sekolahnya. Keisha berasal dari Inggris, dulu, Ibunya orang inggris, namun kini sosok yang biasa Keisha panggil Mom, kini tiada dihadapannya. Mom, memilih untuk berpisah dengen Otoosama.
“jadi kau dari Inggris?” Kento menyapa Keisha yang sedang meminum susu saat makan siang, Kento adalah ketua kelas dikelas Kesha yang baru.
“Lalu apa urusannya denganmu?” Nadanya datar. Sedatar wajahnya yang tanpa ekspresi.
“Eh? Aku kan ketua kelasmu. Ku dengar Niichan mu juga disini ya? Keito Okamoto. Wajah kalian mirip. Hanya Keito Niichan sedikit lebih wajah Jepang, kalau kau lebih kebarat” Kento terus berbicra, tanpa sepatah katapun yang terlontar dari mulut Keisha.
Braaaakkkk. Keisha menggebrak meja. “Dengarkan aku baik-baik dia bukan kakakku!” Kesha lalu meninggalkan Kento yang masih tercengang dengan mulut menganga atas apa yang baru saja terjadi.
“Chotto Keisha chan. Meski aku bukan siapa-siapa, tapi aku ini adalah ketua kelas dan aku tidak akan lupa akan tanggung jawabku” Kento berteriak, namun Keisha hanya tetap berjalan tidak memperdulikan Kento.
Keisha berjalan, semua mata tertuju padanya. Entah karena kecantikannya atau karena Keito berjalan dibelakangnya.
“Pergi kau” Keisha mengeluarkan kata. Keito malah mempercepat lajunya lalu berhenti didepan Keisha.
“Nani? Kau kan adikku” Keito tersenyum manis.
Semua mata masih tertuju pada Keisha dan Keito, Banyak yang tau kalau mereka adik kakak, namun pernyataan itu hanya keluar dari bibir Keito, tidak dari Keisha.
“Cihhh. Aku tidak akan pernah sudi mempunyai kakak seperti mu. Awas!” Keisha menabrak sedikit tubuh Keito. Keito hanya bisa diam. Ditengah berpuluh pasang mata yang metatapnya. Keito menjatuhkan airmata.
***
“Jadi disini rupanya rumahmu?” Kento diam-diam menguntiti Keisha yang pulang sendiri. Kento masih sangat ingin tahu. Bagaimana keadaan Keisha, Kento merasa Keisha adalah tanggung jawabnya saat dikelas. “Besar sekali rumah mu Keisha chan”.
“Sumimasen, Kimi wa Kento desu?” Kento tersentak kaget dibalik tiang listrik tempat dia menguntut. “Apa yang kau lakukan disini?” Kento masih terdiam kaget. Dia tau percis siapa lelaki ini.
“Keito Senpai. Etto.” Kento menggantungkan kalimatnya.
“eh? Kau menguntit ya?” Keito mencoba menebak. Kento semakin panic, tubuhnya berkeringat.
“Etto, aku. Aa. Aku. Hanya ingin tahu bagaimana keluarga Keisha. Gomen” Kento tertunduk dalam malu.
“Ah, ikut aku” Keito menyuruh Kento mengikutinya.
Sepanjang jalan, tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka.
“Kita bicara disini saja, biar aku yang traktir” Keito duduk dibangku disebuah cafĂ© kecil didekat sekolah.
“Aa. Etto Senpai, akuu” Kento menggantungkan kalimatnya lagi.
“Aku dan Keisha memang bukan soudara kandung” Keito memberikan daftar pesanan kepada pelayan.
“Maksud Keito Senpai?” Wajah Kento penasaran.
“Eh, sebelumnya aku ingin kau mengaku, kalau kau suka pada adikku. Sampai kau menguntiti adikku” Keito tersenyum menggoda Kento. Wajah kento malu. Tertunduk lagi, kini wajahnya memerah.
“Ah. Keito Senpai. Baka Janai” Kento semakin tertunduk dalam malu. Dia tidak dapat berkutik.
“Souka, ibuku dan ayahnya menikah, lalu kami menjadi soudara. End” Keito meneguk kopi yang diapesan. “Minumlah, jangan sungkan”
“Ahh, tapi, nama kalian, wajah kalian, meski memang Keisha lebih mirip orang barat, sedangkan Keito Senpai lebih mirip orang jepang, tapi kalian seperti soudara kandung” Kento memasukkan gula kedalam minumannya. Rasa minuman yang diapesan seperti air got pikir Kento dalam hati.
Keito hanya mengangguk dengan pasti. “Demo” Keito tersenyum, “Keisha tidak pernah menganggapku sebagai kakaknya kan?” Wajah Keito kini seperti orang yang tidak pernah makan semalam tujuh hari. Lemas dan lesu.
“Nande Senpai?” Kento mengaduk minuman yang rasanya seperti air got itu. Itu adalah kopi asal Russia.
“Nande monai. Entahlah. Padahal aku ingin sekali punya adik perempuan”.
***
“Tadaima” Otoosama datang membawa beberapa jinjingan. “Dimana Keisha dan Keito?” Otoosama memberikan jinjingan itu pada perempuan yang sekarang dipanggil Okaasama itu. Otoosama bergegas menuju kamar Keisha.
“Ahhh~ Sugeeee. Kalung ini untukku? Gelang ini? Perhiasan ini? Baju ini? Astaga~” Perempuan itu bergeming.
“Okaasama. Harusnya kau mencintai Otoosama apa adanya. Sesuai dengan janjimu padaku dulu.” Keito merebut semua barang yanga da ditangan perempuan itu.
“Nani? Ini adalah milikku. Yang penting sekarang kita hidup senang Kei chan” Perempuan itu merebut lagi barangnya. Keito hanya diam dan tidak bisa berkutik.
#KEISHA ROOM#
“Sayang, ayo cepat turun, makanan sudah siap” Otoosama menyalahkan lampu kamar Keisha.
“Aku tidak lapar” Keisha bergeming dibalik selimutnya.
Keisah sungguh tidak ingin bertemu dengan perempuan yang harusnya ia panggil Okaasama itu. Menurut Keisha perempuan itutidak lebih dari SAMPAH.
“Cepatlah, Okaasama sudah memasak makanan kesukaanmu.Sushi” Otoosama menyibakkan selimut yang menutupi seluruh tubuh putrinya itu.
Keisha menarik selimutnya lagi. “Aku tidak akan memakan sushi buatan siapapun kecuali buatan Mom. Sudah sana. Aku tidak lapar” Keisha menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya.
***
“Moom, Wait” Keisha kecil berteriak desebrang jalan. Mom menghampiri Keisah.
“You will be okay with me” Mom memeluk tubuh kecil Keisha.
Mom adalah ibu kandung Keisha. Mom orang yang snagat dekat dengan Keisha, di Inggris, Keisah belajar disekolah khusus orang Jepang. Dia banyak belajar bahasa Jepang dari sana.
“Mom, can I buy it?” Keisha kecil menunjuk es krim rasa stroberi. Mom menyuruh Keisha untuk menunggu.
“For you honey” Mom memberikan double scope s krim stroberi.
“Love you mom” Keisah kecil mencium mom dengan mulut yang belepotan eskrim.
“Too hoey, wait ne” Mom mengangkat telepon. Dari Otoosama rupanya.
“Nani? Kau tidak bisa hadir dihari ualng tahun Keisha sekali gus ulang tahun pernikahan kita?” Nada bicara Mom tampak sedih. Wajah mom murung. Perlahan air mata mom mengalir dari mata biru besarnya yang cantik. Keisha kecil hanya bisa diam, tidak mengerti apa-apa.
“Are you okay Mom?” Mom memeluk Keisha kecil yang masih sibuk dengan es krimnya.
“Let’s we go home” Mom menuntun Keisha kecil. Keisha hanya menurut
Dia benar-benar tidak datang dihari spesial ini. Seisi rumah sudah penuh dengan dekorasi, tamu yang hadirpun sudah banyak. Sampai acara selesaipun dia tidak datang.
Keisha kecil menagis dihari ulang tahunnya.
“Kenapa?” Mom memeluk tubuh kecil anak kesayangannya itu.
“Dimana dad?” Keisha kecil memang memanggil Otoosama dengan panggilan Dad.
Mom tersenyum, ada kilau bening dimatanya. “Dad sedang sibuk, sebaiknya kau tidur, ini sudah malam. Pesta sudah usai” Mom menuntun anak satu-satunya itu menuju kamar.
***
“Apa? Kau berhasil membuat Keisha menagis dihari ulang tahunnya. Kau ini kejam sekali!” Mom mencoba tenang, namun sikap Dad selalu saja membuat Mom tegang.
“Tapi aku banyak kerjaan” Dad mulai naik darah.
“Sampai kapan kau harus mementingkan pekerjaan?” Mom mambanting pintu, tanpa sadat mom membagunkan Keisha. Diam-diam Keisha mendengarkan semuanya. Air mata Keisha kecil menetes, mambasahi kepala Dori, boneka doraemon sahabanya.
#2 minggu kemudian#
“Keisha, kau ikut sama dad ya, mom harus pergi” mom memeluk erat Keisha, seperti enggan melepaskan hartanya yang paling berharga. Airmata mom membasahi pipinya. Keisha kecil hanya sibuk dengan es krimnya.
“memang Mom mau kemana?” Keisha bertanya pada Dad, Dad hanya diam, menuntun Keisha masuk kedalam mobil.
Semenjak saat itu, Keisha tidak lagi pernah bertemu dengan Mom.
***
Bersambung yaa...sekali lagi saya mau bikin beberapa part. hahahah. Jyaa. Mata ne.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thanks For Leave A Coment