Tampilkan postingan dengan label jerman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jerman. Tampilkan semua postingan

Jumat, 17 Juni 2011

4 Siswi Ini Bicara Anti "Bullying" di Jerman




Empat siswi duta Belajar Tanpa Rasa Takut yang akan berangkat ke Jerman bersama Plan Indoneisa untuk mengampanyekan anti bullying. Dari kiri ke kanan: Pika, Vega, Asri (SMKN 36), dan Intan.

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat siswi sekolah menengah atas terpilih menjadi duta Learn Without Fear (LWF/Belajar Tanpa Rasa Takut) yang akan dikirim ke Jerman selama 10 hari, 18 Juni-28 Juni 2011. Keempat siswi ini adalah Asri Pratiwi (SMK Negeri 36), Vega Ultannamanda (SMA Negeri 77), Pika Yuliyanti (SMA Negeri 95) dan Intan Valencia (SMK Negeri 28). Sepuluh hari di Jerman, mereka akan mengikuti International Youth Workshop ”Girls Go for Goals” yang diadakan oleh Plan Internasional.

 

”Keempat Duta LWF itu adalah siswi terbaik yang terpilih dalam turnamen sepakbola antarsiswi (Learn without fear through Girls Football tournament) yang diadakan berkat kerjasama antara Plan Indonesia dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Penilaian itu mengacu pada bakat dan prestasi di lapangan, serta kemampuannya dalam mempromosikan “Belajar tanpa Rasa Takut” baik di sekolah, rumah dan lingkungan sekitarnya,” ujar Direktur Program Plan International Indonesia, Nono Sumarsono di Jakarta, Kamis (16/6/2011).

 

Nono Sumarsono menjelaskan, keberangkatan keempat duta LWF itu ke Jerman merupakan bagian dari rangkaian kegiatan kampanye Belajar tanpa Rasa Takut melalui sepakbola siswi,  yang menjadi kampanye global Plan International. Selama di Jerman, para duta ini akan berdiskusi dengan siswa dari negara lain mengenai kapasitas anak perempuan dalam mempromosikan belajar tanpa rasa takut, terutama di lingkungan sekolah.

 

Mereka juga akan mempresentasikan kasus bullying pada acara jumpa kenal dengan duta-duta anak perempuan dampingan Plan di negara Togo, Brasil, Ghana, dan Jerman. Dari presentasi tentang survey sederhana yang dilakukan keempat anak ini terhadap 36 responden, terungkap bahwa 100% responden mengetahui tentang bullying. 22 orang mengetahui bentuk-bentuk bullying. Sebanyak 20% responden mengaku pernah melakukan bullying secara verbal dan 6,6% pernah menjadi korban bullying.

 

Mengenai bullying di sekolah, Plan Indonesia pernah melakukan survei tentang perilaku bullying di sekolah. Survey itu dilakukan di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan Bogor. Hasil survey yang melibatkan 1500 siswa dan 75 guru tersebut menyimpulkan bahwa 67,9 persen siswa SMA menganggap terjadi bullying di sekolah. Bentuk bullying itu berupa verbal, psikologis (bullying), dan fisik. Pelaku bullying umumnya adalah teman, kakak kelas, adik kelas dan ’preman’ di sekitar sekolah. Sementara itu, 27,9 persen siswa SMA mengaku ikut melakukan bullying, dan 25,4 persen siswa SMA mengambil sikap diam saat melihat adanya bullying.

 

Sementara itu, Project Manager ’Learn Without Fear Through Girls Football’ Plan Indonesia, Desry Yuniafitri yang akan mendampingi keempat siswi selama di Jerman menjelaskan, keempat duta LWF itu juga akan mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan sepak bola bersama klub sepakbola HSV Hamburg (Handball Sport Verein Hamburg) yang sudah sering berlaga di Bundesliga Jerman.

 

Pada Kamis kemarin, keempat siswa ini dilepas secara resmi oleh Kepala Bidang SMP/SMU Dinas Pendidikan DKI Drs H. Muh. Arief, M.Pd. dan beberapa kepala sekolah dan guru pembimbing dari ke empat siswi tersebut.

4 Siswi Ini Bicara Anti "Bullying" di Jerman




Empat siswi duta Belajar Tanpa Rasa Takut yang akan berangkat ke Jerman bersama Plan Indoneisa untuk mengampanyekan anti bullying. Dari kiri ke kanan: Pika, Vega, Asri (SMKN 36), dan Intan.

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat siswi sekolah menengah atas terpilih menjadi duta Learn Without Fear (LWF/Belajar Tanpa Rasa Takut) yang akan dikirim ke Jerman selama 10 hari, 18 Juni-28 Juni 2011. Keempat siswi ini adalah Asri Pratiwi (SMK Negeri 36), Vega Ultannamanda (SMA Negeri 77), Pika Yuliyanti (SMA Negeri 95) dan Intan Valencia (SMK Negeri 28). Sepuluh hari di Jerman, mereka akan mengikuti International Youth Workshop ”Girls Go for Goals” yang diadakan oleh Plan Internasional.

 

”Keempat Duta LWF itu adalah siswi terbaik yang terpilih dalam turnamen sepakbola antarsiswi (Learn without fear through Girls Football tournament) yang diadakan berkat kerjasama antara Plan Indonesia dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Penilaian itu mengacu pada bakat dan prestasi di lapangan, serta kemampuannya dalam mempromosikan “Belajar tanpa Rasa Takut” baik di sekolah, rumah dan lingkungan sekitarnya,” ujar Direktur Program Plan International Indonesia, Nono Sumarsono di Jakarta, Kamis (16/6/2011).

 

Nono Sumarsono menjelaskan, keberangkatan keempat duta LWF itu ke Jerman merupakan bagian dari rangkaian kegiatan kampanye Belajar tanpa Rasa Takut melalui sepakbola siswi,  yang menjadi kampanye global Plan International. Selama di Jerman, para duta ini akan berdiskusi dengan siswa dari negara lain mengenai kapasitas anak perempuan dalam mempromosikan belajar tanpa rasa takut, terutama di lingkungan sekolah.

 

Mereka juga akan mempresentasikan kasus bullying pada acara jumpa kenal dengan duta-duta anak perempuan dampingan Plan di negara Togo, Brasil, Ghana, dan Jerman. Dari presentasi tentang survey sederhana yang dilakukan keempat anak ini terhadap 36 responden, terungkap bahwa 100% responden mengetahui tentang bullying. 22 orang mengetahui bentuk-bentuk bullying. Sebanyak 20% responden mengaku pernah melakukan bullying secara verbal dan 6,6% pernah menjadi korban bullying.

 

Mengenai bullying di sekolah, Plan Indonesia pernah melakukan survei tentang perilaku bullying di sekolah. Survey itu dilakukan di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan Bogor. Hasil survey yang melibatkan 1500 siswa dan 75 guru tersebut menyimpulkan bahwa 67,9 persen siswa SMA menganggap terjadi bullying di sekolah. Bentuk bullying itu berupa verbal, psikologis (bullying), dan fisik. Pelaku bullying umumnya adalah teman, kakak kelas, adik kelas dan ’preman’ di sekitar sekolah. Sementara itu, 27,9 persen siswa SMA mengaku ikut melakukan bullying, dan 25,4 persen siswa SMA mengambil sikap diam saat melihat adanya bullying.

 

Sementara itu, Project Manager ’Learn Without Fear Through Girls Football’ Plan Indonesia, Desry Yuniafitri yang akan mendampingi keempat siswi selama di Jerman menjelaskan, keempat duta LWF itu juga akan mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan sepak bola bersama klub sepakbola HSV Hamburg (Handball Sport Verein Hamburg) yang sudah sering berlaga di Bundesliga Jerman.

 

Pada Kamis kemarin, keempat siswa ini dilepas secara resmi oleh Kepala Bidang SMP/SMU Dinas Pendidikan DKI Drs H. Muh. Arief, M.Pd. dan beberapa kepala sekolah dan guru pembimbing dari ke empat siswi tersebut.

Jumat, 22 April 2011

Kulit Manusia Dibuat Dipabrik

Pas buka kaskus.us kaget banget waktu liat hot treadnya.yang ini yang paling menarik. So,, Cekidot....
Hebat! Kulit Manusia Kini Bisa Dibuat di Pabrik (No Hoax)







INILAH.COM, Jakarta – Ide ilmuwan Fraunhofer Institute for Interfacial Engineering and Biotechnology Jerman memproduksi kulit manusia buatan dalam skala besar kini terwujud. Seperti apa?

Jerman kini memiliki pabrik kulit manusia dan produksinya dibantu robot. Robot-robot itu meremas larutan kimia merah muda kemudian memasukkannya ke dalam alat semacam pipet dan mengubahnya menjadi calon lembaran kulit manusia.

Pabrik itu bisa menghasilkan lima ribu jaringan tembus pandang berwarna putih seukuran uang koin tiap bulannya. Jaringan calon kulit yang diproduksi bisa juga berwarna coklat. Dalam calon kulit itu juga terdapat pembuluh darah dan bisa dipakai mengobati luka kulit.

Setiap jaringan dihargai US$72 (Rp620 ribu). Jaringan ini memang terbilang mahal.

Seperti dikutip Pop Science, dua tahun lalu para ilmuwan berharap, pabrik ini bisa menghasilkan kulit buatan dengan harga terjangkau demi kepentingan studi dan pengobatan.

Kulit yang diproduksi robot ini diawasi dengan ketat agar terhindar dari infeksi.

"Kami yakin pabrik semacam ini bisa menjadi cara efisien menghasilkan jaringan baru, termasuk kemih, trakea, tulang rawan bahkan organ tubuh,” kata direktur pabrik kulit Heike Walles.

Walles dan tim ilmuwan berhasil memproduksi jaringan untuk transplantasi manusia. Namun, proses ini masih sangat mahal.

"Fasilitas produksi jaringan semacam ini diharapkan bisa lebih memudahkan dan mengurangi biaya,” tutup Walles.
Hebat ya gan.. Bisa ganti kulit nih..

Sumber yang saya dapet : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8103199

Kulit Manusia Dibuat Dipabrik

Pas buka kaskus.us kaget banget waktu liat hot treadnya.yang ini yang paling menarik. So,, Cekidot....
Hebat! Kulit Manusia Kini Bisa Dibuat di Pabrik (No Hoax)







INILAH.COM, Jakarta – Ide ilmuwan Fraunhofer Institute for Interfacial Engineering and Biotechnology Jerman memproduksi kulit manusia buatan dalam skala besar kini terwujud. Seperti apa?

Jerman kini memiliki pabrik kulit manusia dan produksinya dibantu robot. Robot-robot itu meremas larutan kimia merah muda kemudian memasukkannya ke dalam alat semacam pipet dan mengubahnya menjadi calon lembaran kulit manusia.

Pabrik itu bisa menghasilkan lima ribu jaringan tembus pandang berwarna putih seukuran uang koin tiap bulannya. Jaringan calon kulit yang diproduksi bisa juga berwarna coklat. Dalam calon kulit itu juga terdapat pembuluh darah dan bisa dipakai mengobati luka kulit.

Setiap jaringan dihargai US$72 (Rp620 ribu). Jaringan ini memang terbilang mahal.

Seperti dikutip Pop Science, dua tahun lalu para ilmuwan berharap, pabrik ini bisa menghasilkan kulit buatan dengan harga terjangkau demi kepentingan studi dan pengobatan.

Kulit yang diproduksi robot ini diawasi dengan ketat agar terhindar dari infeksi.

"Kami yakin pabrik semacam ini bisa menjadi cara efisien menghasilkan jaringan baru, termasuk kemih, trakea, tulang rawan bahkan organ tubuh,” kata direktur pabrik kulit Heike Walles.

Walles dan tim ilmuwan berhasil memproduksi jaringan untuk transplantasi manusia. Namun, proses ini masih sangat mahal.

"Fasilitas produksi jaringan semacam ini diharapkan bisa lebih memudahkan dan mengurangi biaya,” tutup Walles.
Hebat ya gan.. Bisa ganti kulit nih..

Sumber yang saya dapet : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8103199