Jumat, 22 April 2011

Kulit Manusia Dibuat Dipabrik

Pas buka kaskus.us kaget banget waktu liat hot treadnya.yang ini yang paling menarik. So,, Cekidot....
Hebat! Kulit Manusia Kini Bisa Dibuat di Pabrik (No Hoax)







INILAH.COM, Jakarta – Ide ilmuwan Fraunhofer Institute for Interfacial Engineering and Biotechnology Jerman memproduksi kulit manusia buatan dalam skala besar kini terwujud. Seperti apa?

Jerman kini memiliki pabrik kulit manusia dan produksinya dibantu robot. Robot-robot itu meremas larutan kimia merah muda kemudian memasukkannya ke dalam alat semacam pipet dan mengubahnya menjadi calon lembaran kulit manusia.

Pabrik itu bisa menghasilkan lima ribu jaringan tembus pandang berwarna putih seukuran uang koin tiap bulannya. Jaringan calon kulit yang diproduksi bisa juga berwarna coklat. Dalam calon kulit itu juga terdapat pembuluh darah dan bisa dipakai mengobati luka kulit.

Setiap jaringan dihargai US$72 (Rp620 ribu). Jaringan ini memang terbilang mahal.

Seperti dikutip Pop Science, dua tahun lalu para ilmuwan berharap, pabrik ini bisa menghasilkan kulit buatan dengan harga terjangkau demi kepentingan studi dan pengobatan.

Kulit yang diproduksi robot ini diawasi dengan ketat agar terhindar dari infeksi.

"Kami yakin pabrik semacam ini bisa menjadi cara efisien menghasilkan jaringan baru, termasuk kemih, trakea, tulang rawan bahkan organ tubuh,” kata direktur pabrik kulit Heike Walles.

Walles dan tim ilmuwan berhasil memproduksi jaringan untuk transplantasi manusia. Namun, proses ini masih sangat mahal.

"Fasilitas produksi jaringan semacam ini diharapkan bisa lebih memudahkan dan mengurangi biaya,” tutup Walles.
Hebat ya gan.. Bisa ganti kulit nih..

Sumber yang saya dapet : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8103199

Kulit Manusia Dibuat Dipabrik

Pas buka kaskus.us kaget banget waktu liat hot treadnya.yang ini yang paling menarik. So,, Cekidot....
Hebat! Kulit Manusia Kini Bisa Dibuat di Pabrik (No Hoax)







INILAH.COM, Jakarta – Ide ilmuwan Fraunhofer Institute for Interfacial Engineering and Biotechnology Jerman memproduksi kulit manusia buatan dalam skala besar kini terwujud. Seperti apa?

Jerman kini memiliki pabrik kulit manusia dan produksinya dibantu robot. Robot-robot itu meremas larutan kimia merah muda kemudian memasukkannya ke dalam alat semacam pipet dan mengubahnya menjadi calon lembaran kulit manusia.

Pabrik itu bisa menghasilkan lima ribu jaringan tembus pandang berwarna putih seukuran uang koin tiap bulannya. Jaringan calon kulit yang diproduksi bisa juga berwarna coklat. Dalam calon kulit itu juga terdapat pembuluh darah dan bisa dipakai mengobati luka kulit.

Setiap jaringan dihargai US$72 (Rp620 ribu). Jaringan ini memang terbilang mahal.

Seperti dikutip Pop Science, dua tahun lalu para ilmuwan berharap, pabrik ini bisa menghasilkan kulit buatan dengan harga terjangkau demi kepentingan studi dan pengobatan.

Kulit yang diproduksi robot ini diawasi dengan ketat agar terhindar dari infeksi.

"Kami yakin pabrik semacam ini bisa menjadi cara efisien menghasilkan jaringan baru, termasuk kemih, trakea, tulang rawan bahkan organ tubuh,” kata direktur pabrik kulit Heike Walles.

Walles dan tim ilmuwan berhasil memproduksi jaringan untuk transplantasi manusia. Namun, proses ini masih sangat mahal.

"Fasilitas produksi jaringan semacam ini diharapkan bisa lebih memudahkan dan mengurangi biaya,” tutup Walles.
Hebat ya gan.. Bisa ganti kulit nih..

Sumber yang saya dapet : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8103199

Rabu, 20 April 2011

Tau Secara Jelas Apa Yang Ingin Anda Capai

Tau Secara JELAS Apa Yang Agan Ingin Capai?







Masih ingat slogan yang saya dengungkan sejak awal 2011: "MAKE IT HAPPEN"?

Banyak yang nanya, "Gimana caranya, Gan?"

Cerita sedikit ya... dari kecil hingga SMU, ibu saya sering bilang, "Bill, kamu tuh beruntung banget sih? Setiap apa yang kamu mauin, selalu kamu dapetin." Kata-kata beliau nempel di pikiran saya, dan saya jadi sering mikir, "Kasian amat yang ngga seberuntung saya ya? Koq banyak orang ngga bisa dapetin apa yang dia mauin?"

Beberapa tahun yang lalu, kalau ngga salah tahun 2007, teman baik saya Deddy Corbuzier bilang, "Bill, baca deh buku yang lagi jadi fenomena, judulnya 'The Secret' karangan Rhonda Byrne."

Saya beli tuh buku, saya baca... dan itulah buku pertama dan satu-satunya yang sanggup saya baca tanpa henti, hingga selesai, dalam waktu 2.5jam. Koq bisa? Karena itu buku 'menjelaskan' apa yang selama ini ngga saya mengerti; kekuatan pikiran!

Gini, biasanya banyak orang tau mau apa, tapi ngga pernah spesifik. "Saya mau kaya", "Saya mau punya rumah besar", "Saya mau punya cowo ganteng", "Saya mau punya cewe cantik", "Saya mau punya mobil mewah", dst.

Emangnya pengertian 'kaya', 'rumah besar', 'cowo ganteng', 'cewe cantik', 'mobil mewah' itu sama untuk semua orang? Jelas ngga. Buat saya rumah ukuran 500 meter mungkin sudah saya anggap besar, tapi untuk ukuran Agan, mungkin segitu kecil.

Jadi, kalau keinginan Agan tidak spesifik, Agan ngga akan mampu menggambarkan secara rinci apa yang mau Agan capai di pikiran Agan; dengan kata lain, Agan tidak bisa melihat apa yang menjadi sasaran Agan. Nah,...Agan ngga akan bisa nembak sasaran tembak dengan jitu kalau mata Agan tertutup kan?

Ketika saya memilih sebuah laptop misalnya. Saya ngga bisa sembarangan. Saya tau betul laptop seperti apa yang saya inginkan:

- Sangat ringan (supaya ngga berat nentengnya karena saya sangat mobile)
- Batterynya tahan lama (supaya ngga perlu nyari2 colokan listrik)
- Keyboardnya punya backlight (supaya bisa kerja di ruangan gelap)
- Fast start (pas buka laptop, ngga perlu buang2 waktu)

Berdasarkan kriteria secara spesifik inilah saya kemudian mencari laptop yang bisa memenuhi semua yang sebutkan di atas. Samsung 9 Series yang akhirnya jadi pilihan saya, karena laptop ini salah satu teringan (1.31kg) dan tertipis (16.3cm) di dunia. Coba bayangin, kalau saya hanya mau laptop yang 'bagus' tanpa tahu spesifik kriteria yang saya butuhkan... mungkin sampai detik ini saya masih terus mencari.

Intinya, kalau Agan mau rumah yang besar, tentukan: rumahnya di lokasi mana, dengan harga berapa, luas tanah berapa, luas bangunan berapa, berapa kamar tidur, dll. Serinci mungkin. Kalau Agan sudah bisa 'menggambarkan' apa yang Agan mauin di dalam pikiran... (tentunya juga dengan kerja keras), besar harapan Agan akan bisa dapetin itu.

See you ON TOP!

Billy Boen
Author Bestselling Book "Young On Top" & "TOP Words"

be my friend at www.billyboen.com

twitter: @billyboen
facebook.com/billyboenyot

Tau Secara Jelas Apa Yang Ingin Anda Capai

Tau Secara JELAS Apa Yang Agan Ingin Capai?







Masih ingat slogan yang saya dengungkan sejak awal 2011: "MAKE IT HAPPEN"?

Banyak yang nanya, "Gimana caranya, Gan?"

Cerita sedikit ya... dari kecil hingga SMU, ibu saya sering bilang, "Bill, kamu tuh beruntung banget sih? Setiap apa yang kamu mauin, selalu kamu dapetin." Kata-kata beliau nempel di pikiran saya, dan saya jadi sering mikir, "Kasian amat yang ngga seberuntung saya ya? Koq banyak orang ngga bisa dapetin apa yang dia mauin?"

Beberapa tahun yang lalu, kalau ngga salah tahun 2007, teman baik saya Deddy Corbuzier bilang, "Bill, baca deh buku yang lagi jadi fenomena, judulnya 'The Secret' karangan Rhonda Byrne."

Saya beli tuh buku, saya baca... dan itulah buku pertama dan satu-satunya yang sanggup saya baca tanpa henti, hingga selesai, dalam waktu 2.5jam. Koq bisa? Karena itu buku 'menjelaskan' apa yang selama ini ngga saya mengerti; kekuatan pikiran!

Gini, biasanya banyak orang tau mau apa, tapi ngga pernah spesifik. "Saya mau kaya", "Saya mau punya rumah besar", "Saya mau punya cowo ganteng", "Saya mau punya cewe cantik", "Saya mau punya mobil mewah", dst.

Emangnya pengertian 'kaya', 'rumah besar', 'cowo ganteng', 'cewe cantik', 'mobil mewah' itu sama untuk semua orang? Jelas ngga. Buat saya rumah ukuran 500 meter mungkin sudah saya anggap besar, tapi untuk ukuran Agan, mungkin segitu kecil.

Jadi, kalau keinginan Agan tidak spesifik, Agan ngga akan mampu menggambarkan secara rinci apa yang mau Agan capai di pikiran Agan; dengan kata lain, Agan tidak bisa melihat apa yang menjadi sasaran Agan. Nah,...Agan ngga akan bisa nembak sasaran tembak dengan jitu kalau mata Agan tertutup kan?

Ketika saya memilih sebuah laptop misalnya. Saya ngga bisa sembarangan. Saya tau betul laptop seperti apa yang saya inginkan:

- Sangat ringan (supaya ngga berat nentengnya karena saya sangat mobile)
- Batterynya tahan lama (supaya ngga perlu nyari2 colokan listrik)
- Keyboardnya punya backlight (supaya bisa kerja di ruangan gelap)
- Fast start (pas buka laptop, ngga perlu buang2 waktu)

Berdasarkan kriteria secara spesifik inilah saya kemudian mencari laptop yang bisa memenuhi semua yang sebutkan di atas. Samsung 9 Series yang akhirnya jadi pilihan saya, karena laptop ini salah satu teringan (1.31kg) dan tertipis (16.3cm) di dunia. Coba bayangin, kalau saya hanya mau laptop yang 'bagus' tanpa tahu spesifik kriteria yang saya butuhkan... mungkin sampai detik ini saya masih terus mencari.

Intinya, kalau Agan mau rumah yang besar, tentukan: rumahnya di lokasi mana, dengan harga berapa, luas tanah berapa, luas bangunan berapa, berapa kamar tidur, dll. Serinci mungkin. Kalau Agan sudah bisa 'menggambarkan' apa yang Agan mauin di dalam pikiran... (tentunya juga dengan kerja keras), besar harapan Agan akan bisa dapetin itu.

See you ON TOP!

Billy Boen
Author Bestselling Book "Young On Top" & "TOP Words"

be my friend at www.billyboen.com

twitter: @billyboen
facebook.com/billyboenyot

It's Just FanFiction (RyuChan)

“Inget besok hari apa?”  Yuto bertanya kepada Chii yang sedari tadi asik bermain dangan Yama. “Eh?” Chii dan Yama tersentak, “hari Rabu nee?”  Yama menyabawab. “Bukan Yama, besok hari ulangtahun Ryu, tidak ingatkah kalian?” Yuto menjawab ucapan Yama dengan tampang muram. “Mau buat kejutan apa untuk Ryu?” Keito datang dengan membawa 4 buah minuman dingin. “hmmm buat sepertu biasa ?” Ucap Chii cepat. “Tidak, aku tak mau tahun ini begini lagi, kau tahukan sekarang Ryu berumur berapa? Walau satu angkatan, tapi umurnya lebih muda dibanding kita bukan? Sekarang dia sudah mulai dewasa dan pastinya sudah tumbuh perasaan cinta dihatinya. Aku yakin itu.” Yuto menjelaskan panjang lebar. “Un. Aku setuju apa katamu Yuto, aku akan berfikir sejenak” Keito mengambil sekaleng minuman lalu pergi keluar kelas. Mereka semua perpikir apa yang akan mereka persiapkan untuk ulang tahun Ryu hingga waktu istirahat selesai. “Chii, ini buku yang ku pinjam. Maaf baru aku kembalikan” Ryu mengeluarkan sebuah buku cinta yang dipinjam dari Chii, Sebenarnya Chii juga meminjam dari Keito sang ahli cinta.

From : Keito_Okamoto

To : HS7 Member  (kecuali ryu)

Subjec : Ide

Hey,aku punya de, kalian kenal Risa bukan? Anak perempuan dari kelas sebelah, kabarnya dia menyukai Ryu bukan? Bagaimana kita undang dia nanti malam?

Chii, Yama,  Yuto, bergegas kerumah Keito yang tak terlalu jauh letaknya. “Kau tau Keito chan diaman rumah Risa?” Chii bertanya tentang rumah Risa teman sekolah mereka yang beda kelas. “Un. Tadi aku sudah mengirim e-mail” Keito segera memakai  jaket lalu bergegas menjemput Risa.

***

“Keito kun, Ryu ulang tahun bukan ? lalu kenapa aku diajak untuk ke apartemennya?” Risa menanyakan hal yang sedari tadi membuatnya janggal. Hujan rintik mulai turun mulai membuat rambut Risa dan Keito basah. “Lebih baik kita berteduh dulu, hujannya semakin deras”. Keito menarik tangan Risa lalu membawanya kesebuah pelataran toko yang tutup. “Dingin sekali,anginya cukup kencang.” Risa memeluk tubuhnya yang sudah menggigil dari tadi. Keito membuaka jaketnya dan memberikannya pada Risa, Risa memang tak tahan akan dingin, “Kau pakai saja, aku tak merasa kedinginan.” “Arigatou Keito, ini dapat mengurangi rasa dinginnya” Tubuh Risa semakin menggigil, giginya tak berhenti untuk mengatup. Keitomendekat pada Risa, Kini tubuh Risa telah ada dideapan Keito.

From : Chii.Chii

To : Keito_Okamoto

Subjec : ada dimana

Kau ada diaman Keito? Kami sudah siap dari tadi.

Sebuah e-mail datang dari ponsel Keito. “Risa, sebaiknyakita cepat. Hujan sudah mulai rintik” Keito yang tak ingin acaranya gagal memaksa Risa untuk segera melanjutkan perjalanan. “Keitooo aku takutt” Risa menjerit mendekap tubuh Keito karena Guntur terdengar ama kencang. “Tenang Risa, ada aku disini” Keito mencoba menenangkan Risa. Keito mendekap erat tubuh Risa, “Kau sudah tenang bukan? Ayo kita jalan” Keito menggandeng tangan Risa, tak lama merekapun sampai. “Oh, kau ini lama sekali tau, kami sudah menunggu lebih dari setengah jam disini” Yuto yang kesal karena menunggu menggerutu. Merekapun naik ke apartemen Ryu. Tak lama, sampailah didepan apartemen Ryu. Bel dibunyikan oleh Yama. Ryu membuka pintu “kumohon, jangan lakukan hal seperti tahun lalu”. Mereka semua tertawa. Dengan baju yang sedikit basah, Risa hanya tersimpu menundukan wajah. “Ayo masuk, aku sudah siapkan makanan untuk kalian. Loh, ada Risa? Ogengki desuka Risa?” Ryu tampak kaget dengan kedatangan Risa. “Hai. Gengki desu. Boleh aku masuk?” WAjah Risa seketika memerah. “Tentu” Ryu mengagandeng Risa untuk masuk ke apartemannya. “Ryu, Tak aka nada permainan diulangtahunmu kali ini. Kami semua hanya ingin kau jujur semua hal tentang perasaanmu kepada kami.” Yuto  yang sudah mengerti rencananya langsung menjelaskan apa yang harus dilakukanoleh Ryu. “Un. Hal negative dan positif?” Ryu bertanya tentang peraturan atas apa yang harus ia lakukan. “Keduanya.” Chii menjawab. Chii, Yama, Keito,Yato dan Risa kini duduk di lantai menunggu apa yang ingin dikatakan oleh Ryu. “Chinen, kau yang terbaik, terimakasih telah mengajari aku tentang cinta. Tapi sampai kapan kau memendam rasa terhadap Shizuki?” Chii tersenyum mendengar pernyataan yang dikatakanoleh Ryu. “Yama, Kau yang tampan, janganlah sering menyakiti hati para wanita dengan berbohong bahwa kau telah mempunyai calon isteri” Yama tertawa terbahak mendengar pernyataan Ryu, memang selama ini Yama sering berbohong kepada wanita-wanita yang mengejarnya. “Yutokun, hmmm kau ini,nilai pr mu selalu bagus bukan? Ajari aku sedikit ilmu mu dong” Yuto tersimpu. Yuto yang terpintyar soal akademis disini. “Kau Keito kun, Sudah berapa banyak wanita yang kau pacari? Kau ahli cinta bukan? Ayolah berbagi resep percintaan pada ku” Keito tersenyum manis. “Ryu, apakah ada wanita yang kau suka?” Keito bertanya pada ryu. Wajah Risa memerah. Kini Risa tertunduk dalam. “Ada, kenapa?” Ryu menjawab dengan matang. “Apakah aku? Tapi rasanya tidak mungkin” Risa membatin. “Jika wanita yang kau suka ada disini, apa yang akan kau lakukan? Menyatakan perasaan mu? Lalu menciumnya?” Chii menantang Ryu. “A..a.. ku, akan menyatakan perasaan ku, lalu memeluknya aku tak akan menciumnya. “Hantou? Oiya, kau belum berkata apapun untuk Risa” Yabu mempercepat. “Risa, terimakasih sudah datang, kau yang tercantik disini, karena semuanya laki-laki. Chii, Yama, Yuto dan keito menepuk jidat mereka masing-masing. Aku sering mendengar gosip sekolah, katanya kau menyukai ku? Benarkah?” Risa tak berani menatap Ryu, wajahnya malah makin tertunduk lebih dalam. Ryu memeluk Risa. Namun, Risa tak membalasnya. “Aishiteru Risa. Percayalah.” Ryu membisikan kata-kata indah itu ditelinga Risa. Risa masih tak menjawab apapun. Namun Ryu merasa dadanya basah. Risa menangis. Ryu mendongkak wajah Risa. Kini Ryu dapat dengan jelas menatap wajah Risa yang masih dalam pelukannya itu. “Akuu. Risa terbatah. Maafkan aku, aku dan Keito” Risa belum melanjutkan ucapannya. “Aku mencuim Risa saat sedang dijalan, Gomen nasai Ryu” Keoto menjelaskan apa yang akan Risa jelaskan. Keempat lelaki itu tersentak kaget. Ryu melepaksan pelukannya. Buuukkkkk “Kau? Kau taukan aku menyukai Risa? Kenapa kau lakukan itu Keito?’ Ryu meninju wajah Keito. Yuto langsung melerai mereka. “Tadi dia sangat kedinginan, aku tak tega melihatnya.” Keito mencoba member penjelasan. “Apa untuk menghangatkannya harus dengan berciuman?” Ryu mengunakan nada tinggi. Risa yang tersudut masih saja menangis. “Maafkan aku ryu, aku benar-benar meminta maaf” Risa menagis lebih kencang lagi. “Aku benar-benar tidak percaya akan hal ini, Aku amat menyukai Risa, kenapa Keito? Kenapa?” Ryu mengguncang tubuh keito. “Otanjoobi Omedetoo Ryuu”Semua yang ada diruangan ini berteriak. Ryu yang tak sadar akan aksi teman-temannya benar-benar tercengang. Terlebih lagi dia sudah benar-benar menyatakan perasaan dan menunjukan rasa sukanya pada Risa. Semuanya menyalami Ryu. Untuk Risa, Ryu memeluknya “Aishiteru Risa,Percayalah.” Untuk yang keduakalinya Ryu berbisik ditelinga Risa. Namun kali ini Risa membalas pelukan Ryu dan berkata “Aishiteru mo Ryu” Sementara yang lain berteriak “Kissu.Kissu.Kissu.Kissu.” “Bakaa. Sudah kubilang aku takkan menciumnya, aku hanya ingin memeluknya. “Ryu, Lusa sehabis pulang sekolah kau teraktir kami kan?” Chii yang bersembunyi dibalik Yama merusak suasana indah itu. “Eh?” Ryu belik bertanya. “kau kan sudah tak sendiri lagi” Keito menjelaskan.”Eh, aku boleh tiduran disofa? Aku lelah bekerja tadi” Risa yang mengantuk tidur disofa. Sementara yang lain asik mengobrol. “Ryu, kau tak kasihan melihat pacarmu? Tertidur disofa? Gendonglah dia kekamar.” Yuto yang memang paling dewasa pemikirannya menyuruh Ryu membawa Risa kekamar. Ryu pun bangki,menggendong Risa menuju kamarnya. “Kau ini, manis sekali yaa”. Ucap Ryu saat meletakkan Risa dikasurnya”. “Aku sudah berciuman dengan Risa. Dia lucu sekali” Ryu mengagetkan teman-temannya yang asik dengan obrolannya. “Gimana?” Semua serentak bertanya. “Saat aku meletakkan Risa dikasur, tiba-tiba Risa Berkata “Asishiteru Ryu” Matanya memang terpejam, lalu di berkata. “Chuuuuu” ya sudah aku balas ciumannya” Semua tertawa mendengar cerita Ryu.

***

“Ohayou “ Risa membangunkan mereka semua yang tertidur bagai ikan, saling tumpang tindih. Keito bangun paling awal, Keito menyeret risa kedekat kamar mandi, “Semalam kau berciuman denga Ryu ya?” Keito memeluk Risa erat. “Kau juga pasti mau berciuman denga ku kan?” Tanpa basa-basi Risa mendorong tubuh Keito. Membuat yang lain terbangun. “Ada apa?” Yuto bertanya kepad Risa. Risa hanya diam. “Maaf, tadi Risa tersandung. Benarkan?” Keito berbohong. “Kemana Ryu?” Yama BErtanya pada Keito dan Risa. “Ini, makanan untuk kalian. Aku tadi membelinya. Kau, pasti lapar. Makanlah.” Ryu memberi sekotak nasi untuk Risa. Keito menyenggol bahu Risa. “Ryu,apa semalam kita berciuman? Aku bermimpi berciuman dengan mu, tapi rasanya sungguh nyata. Ryu hanya tersenyum mendengarnya. Tiba-tiba  ponsel seseorang menderingan ganbaretsugo dari HS7. “Itu ponselku.” Teriak Risa. “Iya, Moshi, Okaa san? Un, aku segera pulang. Gomen nee Okaa san.” Risa segera berpamitan kepada semuanya. “Aku akan antar kau” Keito menarik tangan Risa. “Eh?” Semua tersentak kaget. “Ayo Risa, kikta pulang. Ryu, makananya simpan dulu, nanti aku kesini lagi okeh.” Keito memakai jaket dan sepatu. “Tidak usah Keito Kun. Aku bisa pulang sendiri, Arigatou Ryuu Chan, Arigatou Minna” Risa pergi meninggalkan Keito, namun keito menyusul. “Ada apa dengan Keito? Lebih baik kau susul mereka.” Yama yang curiga dengan Keito menyuruh Ryu untuk menyusul mereka.

***

“Kau? Mengapa kau menerima Ryu? Keito yang berjalan disamping Risa menarik tangan Risa lalu menggandengnya. Ryu tetap membuntuti dari belakang. Memastikan kedua orang yang dia sayang tidak kenapa-kenapa. “Karena aku memang menyukai Ryu Chan. Kau, kenapa kau ingin menciumku?” Risa berbalik menjawab dengan nada lantang. “Karena aku mencintaimu Risa, dan aku cemburu pada Ryu” Keito berhenti berjalan, memaksa Risa untuk menatapnya. “Bukankah ini idemu?”. “Iya memang, ku kira Ryu tidak menyukai mu, Ku kira Ryu akan malu kau tau kan, Ryu itu penyendiri.” Jelas Keito panjang lebar. Ryu yang terus memperhatikan apa yang terjadi. Keito menggenggam kedua tangan Risa, Wajah Keito kini semakin dekat dengan wajakh Risa. Plaaakkkk !!! Sebuah tamparan mendarat di pipi Keito. “Katakan Aishiteru Risa!”Pinta Keito. “Tidak akan, aku hanya menyukai Ryu!” Risa mencoba melepaskan dirinya, namun usahanya sia-sia Keito malah mendekapnya lebih keras, memaksa mencuim Risa. “Berhenti!!!” Ryu muncul tiba-tiba. “Keito, kita ini sahabat dari kecil bukan? Kau juga tau Risa itu pacar ku, kenapa kau tega melakukan itu?” Ryu yang naik darah mendekat dan langsung melindungi Risa. “Aku suka padanya Ryu, maafkan aku.” Keito member penjelasan. Keito pergi meninggalkan Ryu dan Risa berdua. “Risa San, kau taka pa-apa? Kumohon, berhati-hatilah, dan ku mohon percayalah padaku” Ucapan Ryu membuat Risa tenang. Sepeti gosip disekolah, Risa telah menyukai Ryu sejak kelas satu SMA. Kini mereka kelas tiga SMA. Pastilah perasaanya sudah sanagt dalam.

From : Keito_Okamoto

To : HS7 Member, risa_obata

Subject : Maaf

Maafkan aku kawan, mulai hari ini sampai entah kapan, aku pindah ke Seoul. Ayahku pindah tugas, harusnya aku sudah memberi tahu kalian dari seminggu sebelumnya. Doomo arigatou nee. Sayonara.

“Kau menerima email itu?” Waktu makan siang mengumpulkan mereka. Ryu, Yama, Chii, Yuto membicarakan email yang dikirimkan oleh Keito “Baka! Tega sekali dia? Dia anggap kita ini apa?” Yabu yang memang dekat dengan Keito benar-benar kesal dengan apa yang tengah terjadi. “Keito, kau benar-benarmembuatku kesal! Kau sudah menggangu Risa, sekarang kau pergi.” Ryu menggebrak meja. “Keito? Dia benar pergi?” Risa datang membawa bento. Diberikan bento itu kepada Ryu, “Gomen naa Ryu, Yama, Chii, Yuto. Ini pasti sebabku Keito Kun pergi” Belum selesai Risa berbicara, telunjuk Ryu telah menempel dibibir Risa. “Risa san, kau ta perlu menyalahkan dirimu. Keito pergi kan mengikuti orang tuanya” Chii yang sibuk dengan susunya akhirnya angkat bicara.

3 Years letter

“Risa, tolong ambilkan cake di meja. Aku malas sekali jalan.kakiku masih nyeri.” Ryu menyuruh Risa yang baru saja sampai di apartemennya. Cake ini kini ada dihadapan mereka. Dua potong, yang satu selai stawberi dan yang satu coklat. “Aku ambil coklat ya?” Ryu sengaja memilih yang coklat, padahal dia tau kalau Risa tidak suka stwaberi dan suka sekali dengan coklat. “Eh? Nande?” Risa kaget. “aku sedang ingin makan cake coklat, kau kan tahu, semalam saat latihan karate kakiku terkilir, bolehkan tuan putri?” Ryu menggombal sambil mencium pipi Risa. Risa hanya mengacak-ngacak cake yang  harusnya dimakan. “Nande? Kau mau yang coklat?” Ryu meledek Risa dengan menyuguhkan cake coklatnya. “Daijobu janai. Kau makan saja. Aku ingin kau cepat sembuh” Risa tersenyum manis kearah Ryu. “Uso! Aaaaa” Ryu menyuapi Risa dengan cake coklat. Risapun menerima suapan cake itu. “Eh? Nanda yo? Didalam mulutku ko keras?” Risa mengeluarkan sesuatu didalammulutnya. “Cincin?” Risa bertanya sambil melirik Ryu. “Itu janjiku tuan putri. Aku akan melamarmu. Coba liat ini.” Ryu menunjukan sebuah cincin lagi. Didalam cincinmu terukir namaku, dan didalam cincin ku serta hatiku terukir namamu. Ryu menggombal.

***

From : Ryutaro_Morimoto

To : HS7 Mamber

Subject : Tunanganku

Datanglah pada pertunanganku, tanggal 4 bulan depan. 2 hari sebelum ulangtahunku. Kau harus membawa pasangan mu.

Ryu mengirimkan email bahagia itu kepada 4 temannya.

From : Keito_Okamoto

To : Ryutaro_Motimoto

Subject : Re : Tunanganku

Masih pantaskah aku datang yang telah berniat merebut Risa dari mu?

Ponsel Keito berdering mendendangkan lagu Ashiteru Hey Say Jump.

“Moshi.mosh. Keito? Tentu saja kau boleh datang ke pertunanganku. Kau tau, aku merindukan mu, sangat merindukan mu” Ryu menelpon Keito yang sepertinya masih ada di Seoul. “Un Ryu. Doomo arigatou nee” Keito membalas disebrang sana. “iya, datanglah, aku mengharapkan mu.” Tanpa suara lalu telepon itu terputus.

***

04.April.2012

“Conguration Ryuu san.” Yuto, Yama dan Chii menberi selamat dihari pertunangan. “Sumimasen. Ryu to Risa san ne?” Seorang kurir datang menemui Ryu dan Risa di gedung yang Risa merasa sangat kecewa. “Patung minnime aku dan Risa.” Ryu mencium pipi Risa. “Eh? Wajah Risa memerah, dipatung ini aku mencium pipi mu. “Aku rindu dengan mu Keito” Aku dan ifu berecana liburan ke seoul. Mau ikutkah kau?” Yabu yang sudah menikah 1 bulan yang lalu, berencana berbulan madu di seoul. Ryu melirik Risa, “baiklah” Ryu memutuskan. “Pesankan aku satu kamar dengan 2 tempat tidur terpisah, aku tak ingin menjamah dia, belum resmi menjadi isteriku.” Ryu mengacak-acak tatanan rambut Risa. Seminggu kemudian, rencana berlibur ke Seoul terlaksana. “Hello Seoul, pantainya indah bukan Risa?” Ryu memeluk Risa yang tercengang dengan keindahan pantai dipulau kecil di seoul. Ifu dan Yabu sudah memesan kamar disebuah hotel berbintang. “Aku dan Chii ingin berjalan-jalan, kalian kehotel saja duluan” Yama yang sudah tak tahan dengan rengekan Chii yang meminta untuk berjalan-jalan di pantai akhirnya menuruti permintaan Chii. “Aku ingin bertemu dengan Keito Ryu, aku ingin tahu apa yang membuatnya menjauhi kita semua” Risa dengan malu-malu meeminta ingin bertemu dengan Keito. “Eh? Nande? Aku juga rindu dengan Keito, kau bawa alamat dari paket itu bukan? besok kita cari alamat apartemennya” Ucap Ryu. Risa dan Ryu menuju hotel, dan besoknya mereka semua sepakat untuk mencari alamat apartemen Keito. Mereka berkeliling menggunakan mobil sewaan, Rencana liburan berubah menjadi pencarian orang. “Kita sepertinya sudah sampai. Lihat ini kan apartemennya? Kita tinggal cari nomernya saja” Yama yang menyetir mobil memberitahu yang lain yang sedari tadi sibuk mencari-cari alamat. Setelah menggunakan lift, merekapun sampai dilantai tiga, “Tepat, ini alamatnya.” Ryu yang nampaknya sudah sabar segera memencet bel yang ada didepan pintu. “Permisi, benar ini alamat Keito Okamoto?” Yabu bertanya kepada seorang wanita yang membukakan pintu. “Benar, itu suami saya, adaperlu apa?” Wanita cantik itu berhasil membuat Chii yang sedang minum cola tersedak. Mereka semua tercengang dengan apa yang dikatakan oleh wanita itu. “Ibu, ada apa?” Tiba-tiba seorang aka kecil menghampiri wanita cantik itu. “Keito sedang bekerja, sebentar lagi dia pulang, mari sihlakan masuk” Wanita itu menyuruh mereka semua untuk masuk. Wanita itu menyuguhkan the hangat untuk mereka. Tak lama, bel berbunyi, Keito pulang. “Kalian? Kenapa bisa ada disini?” Keito sangat terkejut atas kedatangan keempat sahabat lamanya itu. Keito duduk di bangku depan mereka semua. “maafkan aku, aku sudah menikah dengan Ga Eul, dan kini kami dikaruniai seorang putra”. Semua terkejut akan penjelasan singkat Keito, “Tapi kenapa kau  samasekali tidak member tahu kami? Kau bahkan tidak pernah menanyakan kabar kami semua, kau juga tak pernah mengirim email apapun kepada kami? Sungguh kau bagai hilang ditelan bumi. Hanya paket-paket darimu saja yang kami terima. Kau tau? Betapa kami semua merindukanmu?” Yabu menjelaskan semua kesalahan Keito. Ini semua kemauan Papaku, aku sudah benar-benar bersalah pada kalian. Maafkan aku, terutama kau Ryu.” Keito mengulas kembali masalalunya. “Apa? Kau meminta maaf untuk apa?” Ryu berpura-pura tak mengeri. “Sudahlah Ryu, aku sungguh tak ingin membahas hal itu” Risa menghentikan pembicaraan tentang masalalunya. Semua terdiam sesat. “Maaf, hanya kata maaf yang pantas menggantikan semua ini. Aku tak tahu harus berbuat apa?” Keito membuka pembicaraan. “Berjanjilah kita akan tetap berkomunikasi. Ku rasa itu cukup untuk menggantikan semuanya” Yabu yang paling bijak memberikan saran. Keito mengangguk dan tersenyum kepas. Mereka berlima pun berpelukan dengan akrab. Sebulan setelah kejadian itu Ryu dan Risa pun menikah. Kali ini ada yang spesial, Keito datang dengan mengajak Isteri dan anaknya. “Risa, kali ini kau sudah benr-benar percaya 100% kepada ku kan?” Ryu berbisik ditengah keramaian pernikahan merka. “Eh? Tidak 100% Ryu. Ucapan Risa membuat Ryu terbelalak. Tapi kepercayaanku tak ternilai untukmu” Ryu memeluk tubuh Risa dengan erat. “Hentikan Ryu, kau bisa membunuhku”

The End

It's Just FanFiction (RyuChan)

“Inget besok hari apa?”  Yuto bertanya kepada Chii yang sedari tadi asik bermain dangan Yama. “Eh?” Chii dan Yama tersentak, “hari Rabu nee?”  Yama menyabawab. “Bukan Yama, besok hari ulangtahun Ryu, tidak ingatkah kalian?” Yuto menjawab ucapan Yama dengan tampang muram. “Mau buat kejutan apa untuk Ryu?” Keito datang dengan membawa 4 buah minuman dingin. “hmmm buat sepertu biasa ?” Ucap Chii cepat. “Tidak, aku tak mau tahun ini begini lagi, kau tahukan sekarang Ryu berumur berapa? Walau satu angkatan, tapi umurnya lebih muda dibanding kita bukan? Sekarang dia sudah mulai dewasa dan pastinya sudah tumbuh perasaan cinta dihatinya. Aku yakin itu.” Yuto menjelaskan panjang lebar. “Un. Aku setuju apa katamu Yuto, aku akan berfikir sejenak” Keito mengambil sekaleng minuman lalu pergi keluar kelas. Mereka semua perpikir apa yang akan mereka persiapkan untuk ulang tahun Ryu hingga waktu istirahat selesai. “Chii, ini buku yang ku pinjam. Maaf baru aku kembalikan” Ryu mengeluarkan sebuah buku cinta yang dipinjam dari Chii, Sebenarnya Chii juga meminjam dari Keito sang ahli cinta.

From : Keito_Okamoto

To : HS7 Member  (kecuali ryu)

Subjec : Ide

Hey,aku punya de, kalian kenal Risa bukan? Anak perempuan dari kelas sebelah, kabarnya dia menyukai Ryu bukan? Bagaimana kita undang dia nanti malam?

Chii, Yama,  Yuto, bergegas kerumah Keito yang tak terlalu jauh letaknya. “Kau tau Keito chan diaman rumah Risa?” Chii bertanya tentang rumah Risa teman sekolah mereka yang beda kelas. “Un. Tadi aku sudah mengirim e-mail” Keito segera memakai  jaket lalu bergegas menjemput Risa.

***

“Keito kun, Ryu ulang tahun bukan ? lalu kenapa aku diajak untuk ke apartemennya?” Risa menanyakan hal yang sedari tadi membuatnya janggal. Hujan rintik mulai turun mulai membuat rambut Risa dan Keito basah. “Lebih baik kita berteduh dulu, hujannya semakin deras”. Keito menarik tangan Risa lalu membawanya kesebuah pelataran toko yang tutup. “Dingin sekali,anginya cukup kencang.” Risa memeluk tubuhnya yang sudah menggigil dari tadi. Keito membuaka jaketnya dan memberikannya pada Risa, Risa memang tak tahan akan dingin, “Kau pakai saja, aku tak merasa kedinginan.” “Arigatou Keito, ini dapat mengurangi rasa dinginnya” Tubuh Risa semakin menggigil, giginya tak berhenti untuk mengatup. Keitomendekat pada Risa, Kini tubuh Risa telah ada dideapan Keito.

From : Chii.Chii

To : Keito_Okamoto

Subjec : ada dimana

Kau ada diaman Keito? Kami sudah siap dari tadi.

Sebuah e-mail datang dari ponsel Keito. “Risa, sebaiknyakita cepat. Hujan sudah mulai rintik” Keito yang tak ingin acaranya gagal memaksa Risa untuk segera melanjutkan perjalanan. “Keitooo aku takutt” Risa menjerit mendekap tubuh Keito karena Guntur terdengar ama kencang. “Tenang Risa, ada aku disini” Keito mencoba menenangkan Risa. Keito mendekap erat tubuh Risa, “Kau sudah tenang bukan? Ayo kita jalan” Keito menggandeng tangan Risa, tak lama merekapun sampai. “Oh, kau ini lama sekali tau, kami sudah menunggu lebih dari setengah jam disini” Yuto yang kesal karena menunggu menggerutu. Merekapun naik ke apartemen Ryu. Tak lama, sampailah didepan apartemen Ryu. Bel dibunyikan oleh Yama. Ryu membuka pintu “kumohon, jangan lakukan hal seperti tahun lalu”. Mereka semua tertawa. Dengan baju yang sedikit basah, Risa hanya tersimpu menundukan wajah. “Ayo masuk, aku sudah siapkan makanan untuk kalian. Loh, ada Risa? Ogengki desuka Risa?” Ryu tampak kaget dengan kedatangan Risa. “Hai. Gengki desu. Boleh aku masuk?” WAjah Risa seketika memerah. “Tentu” Ryu mengagandeng Risa untuk masuk ke apartemannya. “Ryu, Tak aka nada permainan diulangtahunmu kali ini. Kami semua hanya ingin kau jujur semua hal tentang perasaanmu kepada kami.” Yuto  yang sudah mengerti rencananya langsung menjelaskan apa yang harus dilakukanoleh Ryu. “Un. Hal negative dan positif?” Ryu bertanya tentang peraturan atas apa yang harus ia lakukan. “Keduanya.” Chii menjawab. Chii, Yama, Keito,Yato dan Risa kini duduk di lantai menunggu apa yang ingin dikatakan oleh Ryu. “Chinen, kau yang terbaik, terimakasih telah mengajari aku tentang cinta. Tapi sampai kapan kau memendam rasa terhadap Shizuki?” Chii tersenyum mendengar pernyataan yang dikatakanoleh Ryu. “Yama, Kau yang tampan, janganlah sering menyakiti hati para wanita dengan berbohong bahwa kau telah mempunyai calon isteri” Yama tertawa terbahak mendengar pernyataan Ryu, memang selama ini Yama sering berbohong kepada wanita-wanita yang mengejarnya. “Yutokun, hmmm kau ini,nilai pr mu selalu bagus bukan? Ajari aku sedikit ilmu mu dong” Yuto tersimpu. Yuto yang terpintyar soal akademis disini. “Kau Keito kun, Sudah berapa banyak wanita yang kau pacari? Kau ahli cinta bukan? Ayolah berbagi resep percintaan pada ku” Keito tersenyum manis. “Ryu, apakah ada wanita yang kau suka?” Keito bertanya pada ryu. Wajah Risa memerah. Kini Risa tertunduk dalam. “Ada, kenapa?” Ryu menjawab dengan matang. “Apakah aku? Tapi rasanya tidak mungkin” Risa membatin. “Jika wanita yang kau suka ada disini, apa yang akan kau lakukan? Menyatakan perasaan mu? Lalu menciumnya?” Chii menantang Ryu. “A..a.. ku, akan menyatakan perasaan ku, lalu memeluknya aku tak akan menciumnya. “Hantou? Oiya, kau belum berkata apapun untuk Risa” Yabu mempercepat. “Risa, terimakasih sudah datang, kau yang tercantik disini, karena semuanya laki-laki. Chii, Yama, Yuto dan keito menepuk jidat mereka masing-masing. Aku sering mendengar gosip sekolah, katanya kau menyukai ku? Benarkah?” Risa tak berani menatap Ryu, wajahnya malah makin tertunduk lebih dalam. Ryu memeluk Risa. Namun, Risa tak membalasnya. “Aishiteru Risa. Percayalah.” Ryu membisikan kata-kata indah itu ditelinga Risa. Risa masih tak menjawab apapun. Namun Ryu merasa dadanya basah. Risa menangis. Ryu mendongkak wajah Risa. Kini Ryu dapat dengan jelas menatap wajah Risa yang masih dalam pelukannya itu. “Akuu. Risa terbatah. Maafkan aku, aku dan Keito” Risa belum melanjutkan ucapannya. “Aku mencuim Risa saat sedang dijalan, Gomen nasai Ryu” Keoto menjelaskan apa yang akan Risa jelaskan. Keempat lelaki itu tersentak kaget. Ryu melepaksan pelukannya. Buuukkkkk “Kau? Kau taukan aku menyukai Risa? Kenapa kau lakukan itu Keito?’ Ryu meninju wajah Keito. Yuto langsung melerai mereka. “Tadi dia sangat kedinginan, aku tak tega melihatnya.” Keito mencoba member penjelasan. “Apa untuk menghangatkannya harus dengan berciuman?” Ryu mengunakan nada tinggi. Risa yang tersudut masih saja menangis. “Maafkan aku ryu, aku benar-benar meminta maaf” Risa menagis lebih kencang lagi. “Aku benar-benar tidak percaya akan hal ini, Aku amat menyukai Risa, kenapa Keito? Kenapa?” Ryu mengguncang tubuh keito. “Otanjoobi Omedetoo Ryuu”Semua yang ada diruangan ini berteriak. Ryu yang tak sadar akan aksi teman-temannya benar-benar tercengang. Terlebih lagi dia sudah benar-benar menyatakan perasaan dan menunjukan rasa sukanya pada Risa. Semuanya menyalami Ryu. Untuk Risa, Ryu memeluknya “Aishiteru Risa,Percayalah.” Untuk yang keduakalinya Ryu berbisik ditelinga Risa. Namun kali ini Risa membalas pelukan Ryu dan berkata “Aishiteru mo Ryu” Sementara yang lain berteriak “Kissu.Kissu.Kissu.Kissu.” “Bakaa. Sudah kubilang aku takkan menciumnya, aku hanya ingin memeluknya. “Ryu, Lusa sehabis pulang sekolah kau teraktir kami kan?” Chii yang bersembunyi dibalik Yama merusak suasana indah itu. “Eh?” Ryu belik bertanya. “kau kan sudah tak sendiri lagi” Keito menjelaskan.”Eh, aku boleh tiduran disofa? Aku lelah bekerja tadi” Risa yang mengantuk tidur disofa. Sementara yang lain asik mengobrol. “Ryu, kau tak kasihan melihat pacarmu? Tertidur disofa? Gendonglah dia kekamar.” Yuto yang memang paling dewasa pemikirannya menyuruh Ryu membawa Risa kekamar. Ryu pun bangki,menggendong Risa menuju kamarnya. “Kau ini, manis sekali yaa”. Ucap Ryu saat meletakkan Risa dikasurnya”. “Aku sudah berciuman dengan Risa. Dia lucu sekali” Ryu mengagetkan teman-temannya yang asik dengan obrolannya. “Gimana?” Semua serentak bertanya. “Saat aku meletakkan Risa dikasur, tiba-tiba Risa Berkata “Asishiteru Ryu” Matanya memang terpejam, lalu di berkata. “Chuuuuu” ya sudah aku balas ciumannya” Semua tertawa mendengar cerita Ryu.

***

“Ohayou “ Risa membangunkan mereka semua yang tertidur bagai ikan, saling tumpang tindih. Keito bangun paling awal, Keito menyeret risa kedekat kamar mandi, “Semalam kau berciuman denga Ryu ya?” Keito memeluk Risa erat. “Kau juga pasti mau berciuman denga ku kan?” Tanpa basa-basi Risa mendorong tubuh Keito. Membuat yang lain terbangun. “Ada apa?” Yuto bertanya kepad Risa. Risa hanya diam. “Maaf, tadi Risa tersandung. Benarkan?” Keito berbohong. “Kemana Ryu?” Yama BErtanya pada Keito dan Risa. “Ini, makanan untuk kalian. Aku tadi membelinya. Kau, pasti lapar. Makanlah.” Ryu memberi sekotak nasi untuk Risa. Keito menyenggol bahu Risa. “Ryu,apa semalam kita berciuman? Aku bermimpi berciuman dengan mu, tapi rasanya sungguh nyata. Ryu hanya tersenyum mendengarnya. Tiba-tiba  ponsel seseorang menderingan ganbaretsugo dari HS7. “Itu ponselku.” Teriak Risa. “Iya, Moshi, Okaa san? Un, aku segera pulang. Gomen nee Okaa san.” Risa segera berpamitan kepada semuanya. “Aku akan antar kau” Keito menarik tangan Risa. “Eh?” Semua tersentak kaget. “Ayo Risa, kikta pulang. Ryu, makananya simpan dulu, nanti aku kesini lagi okeh.” Keito memakai jaket dan sepatu. “Tidak usah Keito Kun. Aku bisa pulang sendiri, Arigatou Ryuu Chan, Arigatou Minna” Risa pergi meninggalkan Keito, namun keito menyusul. “Ada apa dengan Keito? Lebih baik kau susul mereka.” Yama yang curiga dengan Keito menyuruh Ryu untuk menyusul mereka.

***

“Kau? Mengapa kau menerima Ryu? Keito yang berjalan disamping Risa menarik tangan Risa lalu menggandengnya. Ryu tetap membuntuti dari belakang. Memastikan kedua orang yang dia sayang tidak kenapa-kenapa. “Karena aku memang menyukai Ryu Chan. Kau, kenapa kau ingin menciumku?” Risa berbalik menjawab dengan nada lantang. “Karena aku mencintaimu Risa, dan aku cemburu pada Ryu” Keito berhenti berjalan, memaksa Risa untuk menatapnya. “Bukankah ini idemu?”. “Iya memang, ku kira Ryu tidak menyukai mu, Ku kira Ryu akan malu kau tau kan, Ryu itu penyendiri.” Jelas Keito panjang lebar. Ryu yang terus memperhatikan apa yang terjadi. Keito menggenggam kedua tangan Risa, Wajah Keito kini semakin dekat dengan wajakh Risa. Plaaakkkk !!! Sebuah tamparan mendarat di pipi Keito. “Katakan Aishiteru Risa!”Pinta Keito. “Tidak akan, aku hanya menyukai Ryu!” Risa mencoba melepaskan dirinya, namun usahanya sia-sia Keito malah mendekapnya lebih keras, memaksa mencuim Risa. “Berhenti!!!” Ryu muncul tiba-tiba. “Keito, kita ini sahabat dari kecil bukan? Kau juga tau Risa itu pacar ku, kenapa kau tega melakukan itu?” Ryu yang naik darah mendekat dan langsung melindungi Risa. “Aku suka padanya Ryu, maafkan aku.” Keito member penjelasan. Keito pergi meninggalkan Ryu dan Risa berdua. “Risa San, kau taka pa-apa? Kumohon, berhati-hatilah, dan ku mohon percayalah padaku” Ucapan Ryu membuat Risa tenang. Sepeti gosip disekolah, Risa telah menyukai Ryu sejak kelas satu SMA. Kini mereka kelas tiga SMA. Pastilah perasaanya sudah sanagt dalam.

From : Keito_Okamoto

To : HS7 Member, risa_obata

Subject : Maaf

Maafkan aku kawan, mulai hari ini sampai entah kapan, aku pindah ke Seoul. Ayahku pindah tugas, harusnya aku sudah memberi tahu kalian dari seminggu sebelumnya. Doomo arigatou nee. Sayonara.

“Kau menerima email itu?” Waktu makan siang mengumpulkan mereka. Ryu, Yama, Chii, Yuto membicarakan email yang dikirimkan oleh Keito “Baka! Tega sekali dia? Dia anggap kita ini apa?” Yabu yang memang dekat dengan Keito benar-benar kesal dengan apa yang tengah terjadi. “Keito, kau benar-benarmembuatku kesal! Kau sudah menggangu Risa, sekarang kau pergi.” Ryu menggebrak meja. “Keito? Dia benar pergi?” Risa datang membawa bento. Diberikan bento itu kepada Ryu, “Gomen naa Ryu, Yama, Chii, Yuto. Ini pasti sebabku Keito Kun pergi” Belum selesai Risa berbicara, telunjuk Ryu telah menempel dibibir Risa. “Risa san, kau ta perlu menyalahkan dirimu. Keito pergi kan mengikuti orang tuanya” Chii yang sibuk dengan susunya akhirnya angkat bicara.

3 Years letter

“Risa, tolong ambilkan cake di meja. Aku malas sekali jalan.kakiku masih nyeri.” Ryu menyuruh Risa yang baru saja sampai di apartemennya. Cake ini kini ada dihadapan mereka. Dua potong, yang satu selai stawberi dan yang satu coklat. “Aku ambil coklat ya?” Ryu sengaja memilih yang coklat, padahal dia tau kalau Risa tidak suka stwaberi dan suka sekali dengan coklat. “Eh? Nande?” Risa kaget. “aku sedang ingin makan cake coklat, kau kan tahu, semalam saat latihan karate kakiku terkilir, bolehkan tuan putri?” Ryu menggombal sambil mencium pipi Risa. Risa hanya mengacak-ngacak cake yang  harusnya dimakan. “Nande? Kau mau yang coklat?” Ryu meledek Risa dengan menyuguhkan cake coklatnya. “Daijobu janai. Kau makan saja. Aku ingin kau cepat sembuh” Risa tersenyum manis kearah Ryu. “Uso! Aaaaa” Ryu menyuapi Risa dengan cake coklat. Risapun menerima suapan cake itu. “Eh? Nanda yo? Didalam mulutku ko keras?” Risa mengeluarkan sesuatu didalammulutnya. “Cincin?” Risa bertanya sambil melirik Ryu. “Itu janjiku tuan putri. Aku akan melamarmu. Coba liat ini.” Ryu menunjukan sebuah cincin lagi. Didalam cincinmu terukir namaku, dan didalam cincin ku serta hatiku terukir namamu. Ryu menggombal.

***

From : Ryutaro_Morimoto

To : HS7 Mamber

Subject : Tunanganku

Datanglah pada pertunanganku, tanggal 4 bulan depan. 2 hari sebelum ulangtahunku. Kau harus membawa pasangan mu.

Ryu mengirimkan email bahagia itu kepada 4 temannya.

From : Keito_Okamoto

To : Ryutaro_Motimoto

Subject : Re : Tunanganku

Masih pantaskah aku datang yang telah berniat merebut Risa dari mu?

Ponsel Keito berdering mendendangkan lagu Ashiteru Hey Say Jump.

“Moshi.mosh. Keito? Tentu saja kau boleh datang ke pertunanganku. Kau tau, aku merindukan mu, sangat merindukan mu” Ryu menelpon Keito yang sepertinya masih ada di Seoul. “Un Ryu. Doomo arigatou nee” Keito membalas disebrang sana. “iya, datanglah, aku mengharapkan mu.” Tanpa suara lalu telepon itu terputus.

***

04.April.2012

“Conguration Ryuu san.” Yuto, Yama dan Chii menberi selamat dihari pertunangan. “Sumimasen. Ryu to Risa san ne?” Seorang kurir datang menemui Ryu dan Risa di gedung yang Risa merasa sangat kecewa. “Patung minnime aku dan Risa.” Ryu mencium pipi Risa. “Eh? Wajah Risa memerah, dipatung ini aku mencium pipi mu. “Aku rindu dengan mu Keito” Aku dan ifu berecana liburan ke seoul. Mau ikutkah kau?” Yabu yang sudah menikah 1 bulan yang lalu, berencana berbulan madu di seoul. Ryu melirik Risa, “baiklah” Ryu memutuskan. “Pesankan aku satu kamar dengan 2 tempat tidur terpisah, aku tak ingin menjamah dia, belum resmi menjadi isteriku.” Ryu mengacak-acak tatanan rambut Risa. Seminggu kemudian, rencana berlibur ke Seoul terlaksana. “Hello Seoul, pantainya indah bukan Risa?” Ryu memeluk Risa yang tercengang dengan keindahan pantai dipulau kecil di seoul. Ifu dan Yabu sudah memesan kamar disebuah hotel berbintang. “Aku dan Chii ingin berjalan-jalan, kalian kehotel saja duluan” Yama yang sudah tak tahan dengan rengekan Chii yang meminta untuk berjalan-jalan di pantai akhirnya menuruti permintaan Chii. “Aku ingin bertemu dengan Keito Ryu, aku ingin tahu apa yang membuatnya menjauhi kita semua” Risa dengan malu-malu meeminta ingin bertemu dengan Keito. “Eh? Nande? Aku juga rindu dengan Keito, kau bawa alamat dari paket itu bukan? besok kita cari alamat apartemennya” Ucap Ryu. Risa dan Ryu menuju hotel, dan besoknya mereka semua sepakat untuk mencari alamat apartemen Keito. Mereka berkeliling menggunakan mobil sewaan, Rencana liburan berubah menjadi pencarian orang. “Kita sepertinya sudah sampai. Lihat ini kan apartemennya? Kita tinggal cari nomernya saja” Yama yang menyetir mobil memberitahu yang lain yang sedari tadi sibuk mencari-cari alamat. Setelah menggunakan lift, merekapun sampai dilantai tiga, “Tepat, ini alamatnya.” Ryu yang nampaknya sudah sabar segera memencet bel yang ada didepan pintu. “Permisi, benar ini alamat Keito Okamoto?” Yabu bertanya kepada seorang wanita yang membukakan pintu. “Benar, itu suami saya, adaperlu apa?” Wanita cantik itu berhasil membuat Chii yang sedang minum cola tersedak. Mereka semua tercengang dengan apa yang dikatakan oleh wanita itu. “Ibu, ada apa?” Tiba-tiba seorang aka kecil menghampiri wanita cantik itu. “Keito sedang bekerja, sebentar lagi dia pulang, mari sihlakan masuk” Wanita itu menyuruh mereka semua untuk masuk. Wanita itu menyuguhkan the hangat untuk mereka. Tak lama, bel berbunyi, Keito pulang. “Kalian? Kenapa bisa ada disini?” Keito sangat terkejut atas kedatangan keempat sahabat lamanya itu. Keito duduk di bangku depan mereka semua. “maafkan aku, aku sudah menikah dengan Ga Eul, dan kini kami dikaruniai seorang putra”. Semua terkejut akan penjelasan singkat Keito, “Tapi kenapa kau  samasekali tidak member tahu kami? Kau bahkan tidak pernah menanyakan kabar kami semua, kau juga tak pernah mengirim email apapun kepada kami? Sungguh kau bagai hilang ditelan bumi. Hanya paket-paket darimu saja yang kami terima. Kau tau? Betapa kami semua merindukanmu?” Yabu menjelaskan semua kesalahan Keito. Ini semua kemauan Papaku, aku sudah benar-benar bersalah pada kalian. Maafkan aku, terutama kau Ryu.” Keito mengulas kembali masalalunya. “Apa? Kau meminta maaf untuk apa?” Ryu berpura-pura tak mengeri. “Sudahlah Ryu, aku sungguh tak ingin membahas hal itu” Risa menghentikan pembicaraan tentang masalalunya. Semua terdiam sesat. “Maaf, hanya kata maaf yang pantas menggantikan semua ini. Aku tak tahu harus berbuat apa?” Keito membuka pembicaraan. “Berjanjilah kita akan tetap berkomunikasi. Ku rasa itu cukup untuk menggantikan semuanya” Yabu yang paling bijak memberikan saran. Keito mengangguk dan tersenyum kepas. Mereka berlima pun berpelukan dengan akrab. Sebulan setelah kejadian itu Ryu dan Risa pun menikah. Kali ini ada yang spesial, Keito datang dengan mengajak Isteri dan anaknya. “Risa, kali ini kau sudah benr-benar percaya 100% kepada ku kan?” Ryu berbisik ditengah keramaian pernikahan merka. “Eh? Tidak 100% Ryu. Ucapan Risa membuat Ryu terbelalak. Tapi kepercayaanku tak ternilai untukmu” Ryu memeluk tubuh Risa dengan erat. “Hentikan Ryu, kau bisa membunuhku”

The End

Selasa, 19 April 2011

Hey Say Jump Aishiteru Liric

Ini lagu barunya HSJ. Nga tau mau dijadiin single atau nga. yaa mudah-mudahan aja bakal dijadiin singgle. soalnya lagunya enak. Kalo mau download, kemarin saya download di 4shared.com so sihlakan download sendiri. ini liriknya.

Kanji n Romanji

ビビっと

bibitto

愛が 愛が 全身走って

ai ga ai ga zenshin hashitte

抱きしめたいよ 君を

dakishimetai yo kimi wo

まるごと 愛を 愛を

marugoto ai wo ai wo

存分にどうぞ

zonbun ni douzo

君だけに 今すぐ

kimi dake ni imasugu

結ばれる 運命ってこういうの

musubareru unmeitte kou iu no

なんか分かるんだ

nanka wakarunda

(さあ) 想うまま 描いていこ

(saa) omoumama egaite iko

(そう) 未来まで

(sou) mirai made

(愛ing)‐アイシテル‐

aishiteru

(なんで) ふざけてばっか

(nande) fuzakete bakka

(なんで) 無口なシャイガール

(nande) mukuchi na SHY GIRL

(接点) なんてなかった

(setten) nante nakatta

あの日の僕ら

anohi no bokura

イエーイ!

YAY!

いつも急に

itsumo kyuu ni

話をふったリアクション

hanashi wo futtari ACTION

驚く顔 見たかった

odoroku gao mitakatta

見てたかった

mitetakatta

今も(キラリ) 思い(出すよ)

ima mo (kirari) omoi (dasuyo)

夕暮れ二人

yuugure futari

言葉(もなく) 優しい(風に)

kotoba (monaku) yasashii (kaze ni)

触れるように手を握った

fureru youni te wo nigitta

ココロが

kokoro ga

愛で 愛で 満杯になって

ai de ai de manpai ni natte

抱きしめたいよ 君を

dakishimetai yo kimi wo

もぎたて 愛を 愛を 存分にどぞ

mogitate ai wo ai wo zonbunni douzo

君だけに 向かうよ

kimidake ni mukauyo

手を繋ぐ「温度」愛しいよ

te wo tsunagu "ondo" itoshii yo

絶対離さない

zettai hanasanai

(さあ) 育ててこう 倍にして

(saa) sodatetekou bainishite

(そう) 未来ごと

(sou) mirai goto

(愛ing)‐アイシテル‐

aishiteru

想像だけじゃ

souzou dakejaa

追いつかない(2人の未来)

oitsukanai (futari no mirai)

予測不可能!

yosoku fukanou!

臨むところ!

nozomu tokoro!

「愛」してるから

"ai"shiteru kara

愛で 愛で いっぱいになって

ai de ai de ippai ni natte

ビビっと

bibitto

愛が 愛が 全身走って

ai ga ai ga zenshin hashitte

抱きしめたいよ 君を

dakishimetai yo kimi wo

まるごと 愛を 愛を

marugoto ai wo ai wo

存分にどうぞ

zonbun ni douzo

君だけに 今すぐ

kimi dake ni imasugu

結ばれる 運命ってこういうの

musubareru unmeitte kou iu no

なんか分かるんだ

nanka wakarunda

(さあ) 想うまま 描いていこ

(saa) omoumama egaite iko

(そう) 未来まで

(sou) mirai made

(愛ing)‐アイシテル‐

aishiteru

ココロが

kokoro ga

愛で 愛で 満杯になって

ai de ai de manpai ni natte

抱きしめたいよ 君を

dakishimetai yo kimi wo

もぎたて 愛を 愛を 存分にどぞ

mogitate ai wo ai wo zonbunni douzo

君だけに 向かうよ

kimidake ni mukauyo

手を繋ぐ「温度」愛しいよ

te wo tsunagu "ondo" itoshii yo

絶対離さない

zettai hanasanai

(さあ) 育ててこう 倍にして

(saa) sodatetekou bainishite

(そう) 未来ごと

(sou) mirai goto

(愛ing)‐アイシテル‐

aishiteru

Hey Say Jump Aishiteru Liric

Ini lagu barunya HSJ. Nga tau mau dijadiin single atau nga. yaa mudah-mudahan aja bakal dijadiin singgle. soalnya lagunya enak. Kalo mau download, kemarin saya download di 4shared.com so sihlakan download sendiri. ini liriknya.

Kanji n Romanji

ビビっと

bibitto

愛が 愛が 全身走って

ai ga ai ga zenshin hashitte

抱きしめたいよ 君を

dakishimetai yo kimi wo

まるごと 愛を 愛を

marugoto ai wo ai wo

存分にどうぞ

zonbun ni douzo

君だけに 今すぐ

kimi dake ni imasugu

結ばれる 運命ってこういうの

musubareru unmeitte kou iu no

なんか分かるんだ

nanka wakarunda

(さあ) 想うまま 描いていこ

(saa) omoumama egaite iko

(そう) 未来まで

(sou) mirai made

(愛ing)‐アイシテル‐

aishiteru

(なんで) ふざけてばっか

(nande) fuzakete bakka

(なんで) 無口なシャイガール

(nande) mukuchi na SHY GIRL

(接点) なんてなかった

(setten) nante nakatta

あの日の僕ら

anohi no bokura

イエーイ!

YAY!

いつも急に

itsumo kyuu ni

話をふったリアクション

hanashi wo futtari ACTION

驚く顔 見たかった

odoroku gao mitakatta

見てたかった

mitetakatta

今も(キラリ) 思い(出すよ)

ima mo (kirari) omoi (dasuyo)

夕暮れ二人

yuugure futari

言葉(もなく) 優しい(風に)

kotoba (monaku) yasashii (kaze ni)

触れるように手を握った

fureru youni te wo nigitta

ココロが

kokoro ga

愛で 愛で 満杯になって

ai de ai de manpai ni natte

抱きしめたいよ 君を

dakishimetai yo kimi wo

もぎたて 愛を 愛を 存分にどぞ

mogitate ai wo ai wo zonbunni douzo

君だけに 向かうよ

kimidake ni mukauyo

手を繋ぐ「温度」愛しいよ

te wo tsunagu "ondo" itoshii yo

絶対離さない

zettai hanasanai

(さあ) 育ててこう 倍にして

(saa) sodatetekou bainishite

(そう) 未来ごと

(sou) mirai goto

(愛ing)‐アイシテル‐

aishiteru

想像だけじゃ

souzou dakejaa

追いつかない(2人の未来)

oitsukanai (futari no mirai)

予測不可能!

yosoku fukanou!

臨むところ!

nozomu tokoro!

「愛」してるから

"ai"shiteru kara

愛で 愛で いっぱいになって

ai de ai de ippai ni natte

ビビっと

bibitto

愛が 愛が 全身走って

ai ga ai ga zenshin hashitte

抱きしめたいよ 君を

dakishimetai yo kimi wo

まるごと 愛を 愛を

marugoto ai wo ai wo

存分にどうぞ

zonbun ni douzo

君だけに 今すぐ

kimi dake ni imasugu

結ばれる 運命ってこういうの

musubareru unmeitte kou iu no

なんか分かるんだ

nanka wakarunda

(さあ) 想うまま 描いていこ

(saa) omoumama egaite iko

(そう) 未来まで

(sou) mirai made

(愛ing)‐アイシテル‐

aishiteru

ココロが

kokoro ga

愛で 愛で 満杯になって

ai de ai de manpai ni natte

抱きしめたいよ 君を

dakishimetai yo kimi wo

もぎたて 愛を 愛を 存分にどぞ

mogitate ai wo ai wo zonbunni douzo

君だけに 向かうよ

kimidake ni mukauyo

手を繋ぐ「温度」愛しいよ

te wo tsunagu "ondo" itoshii yo

絶対離さない

zettai hanasanai

(さあ) 育ててこう 倍にして

(saa) sodatetekou bainishite

(そう) 未来ごと

(sou) mirai goto

(愛ing)‐アイシテル‐

aishiteru

Minggu, 17 April 2011

Pertama dan Terakhir

Aduduhhh Ca, gw baru aja ketemu ama Tongki, susah banget buat lupain itu anak Ca. Aduh sumpah ya Ca gw gak bisa lupain yang namanya cinta pertama. Susah abis. “Bener banget tuh Da, gw setuju ama lu. Emang Da, cinta pertama paling susah buat dilupain.” Aku langsung mengkomentari percakapan Aida yang sekarang satu kampus, kami kawan SMP dan berpisah di SLTA, Aida masuk SMA dan aku masuk SMK. “Emang cinta pertama lu siapa Ca?” Aida malah nanya yang nganga. “Siapa ya? Jujur ampe sekarang juga belom bisa nemuin penggantinya Da. Loohh ko malah aku yang curhat. Terusin ajalah. “Dulu waktu di SMP N 84 Da, temen sekelas.” Aida langsung memotong ucapan ku. “Masih gak bisa lupain yang dulu? Serius Ca lu gak pernah pacaran waktu di SMK? Sampe sekarang ?” Aida tentunya sudah tau jawabanya. Yaa akupun masih sama seperti Aida, Aku masih terpaku oleh cinta pertamaku. Benar kata orang kalau cinta pertama susah untuk dilupain.

Pa Danu dosen kami tidak mengajar hari ini, lanjutlah aku dan Aida membahas cinta pertama kami. Dasar Ababil dari setadi curhat mulu. “Tongki, oh Tongki. Gw tergila-gila ama dia Ca”. Aida duduk dibangku kantin. “Nama bagus-bagus ko diganti Tongki si Da?” aku nyeleneh sebenarnya nama cinta pertamanya Aida itu Rizky, nga tau kenapa di panggil Tonki. “Yeee sebodo amat itukan panggilan sayang Ca”. Aku memesan Es jeruk paling nikmat seantero dunia milik Mas Arip yang beli 3 gelas gratis 1. Maklum anak muda. “iya deh. Ya Da, mau apa dikata. Jangan terpaku ama masa lalu. Kita harus tatap masa depan yang lebih cerah betul tidak?. Aku menasehati Adida sambil berlaga seperti Aa Gym, “Lu sendiri kenapa masih tetep suka ama tu Alien?”. “sembarangan ya Da kalo ngomong. Sekarang tu anak lagi kuliah kedokteran yaa. Hebat gila Da.” Aku mengalihkan pembicaraan. “gak nyambung lu Ca, Gw nanya kenapa lu masih tetep cinte ame tu anak?” Aida belaga sok Betawi. “Karena gw gak mau pacaran lagi. Gw emang gak tau kalo dia jodoh gw atau bukan, tapi gw mau langsung nikah ama jodoh gw, supaya pacarannya abis nikah. Tapi untuk cinta gw cuma cinta yang pertama ama Tuhan gw yang Maha Esa, kedua ama Ortu gw. Ketiga, temen-temen gw, kehidupan gw, Yang terakhir sampe sekarang gw masih cinta ama tu orang Da. Dan gw gak perduli apa yang bakal terjadi mau dia jodoh gw atau bukan yang jelas gw Cuma minta yang etrbaik buat gw dimata ALLAH SWT.” Penjelasan ku panjang lebar sampai membuat si Aida melongo. “ampe kapan lu mau ngelepas masa lajang lu Ca?.” “Ampe saat yang tepat. Ampe seorang lelaki yang punya iman, kerjaan tetap dating ngelamar gw.” “iya tapi kapan?” “Insya Allah nanti.” “seetttt sebel gw ngomong sama lu. Kaga nyambung. Kaya telepon dirijek”

Saat pangeran ku datang

“Aisyah, nanti datang keseminar yang diadain oleh UI ya. Kamu ajak Aida aja, Ini ongkos transportnya.” Ka Wahyu ketua Senat di kampusku menegurku saat aku baca di perpus. Sontak aku mengambil uang transport (gak lupa dong ama uang) berlari menuju Aida, tanpa memperdulikan ka Wahyu.  semoga saja aku bisa bertemu dengannya disana. “Daaaaa… kite yang wakilin kampus untuk seminar di UI nanti. Da, lu tau kan di UI ada siapa.” Aku meloncat-loncat kecil dihadapan Aida. “Selamet deh. Okke besok kite kesono.” Aida tampak senang dengan kabar ini.

Acara seminar tentang tentang motifasi diri diadakan oleh UI ini berlangsung dapi pukul 09.00. Ku lihat jam ditangan ternyata baru jam 08.30. “bosen gw. Kantin yu?” ajak Aida yang tampaknya sudah mulai bosan. “boleh”, aku dan Aida berjalan menuju kantin. Kampus ini tampak sangat megah. “Permisi, bisa tunujin kantinnya diman”. Aida bertanya pada salah seorang lelaki dikampus itu. “bisa ko. Kalian tinggal lurus aja, nanti belok kiri ya.” Lelaki itu membalas dengan senyuman. Sepanjang jalan mataku lirik sana lirik sisni berharap bisa menemukan cinta pertamaku. “Dia kuliah disini kan Ca?” Tanya Aida membuat ku murung. “iya, tapi gak tau dimana deh dia, nga ada deh dari setadi.” Aku duduk dibangku paling pertama. Mataku terpaku oleh seorang lelaki. Tiba-tiba lelaki itu menoleh kpada ku dan Aida. “weh Da, Ca, ngapain lu disini?” Astaga kami berdua terkejut oleh seorang sosok lelaki, dia cinta pertama ku. “Ciye yang calon dokter.” Aida malah nyeleneh. Tak lama kami berreoni ria, Dia memanggil seorang perempuan yang tadi duduk bersamanya. “Dis, sisni.” Perempuan itupun melangkah menuju meja kami. Hatiku seketika itu juga hancur befrkeping-keping. “Da, Ca, kenalin ini Gadis, Dis kenalin ini Aida ama Icha temen SMP”. Kamipun bersalaman. Aku tak berani menanyakan siapa Gadis itu, Aida nampaknya menegrti perasaan ku. Aku meninggalkan Dia dah Gadis dikantin. Sepanjang perjalanan menuju aula aku murung. Entah karena aku masih sangat mencintainya. “Udah, katanya gak perduli. Udah Ca, kita mau masuk yu, masa lu keliatan nagis. Kita jadi yang paling aktif diseminar itu. Itu kan mau lu”. Aku tak menjawab apapun perkataan Aida.”Kau tinggalkan aku, sementaraku menggilaimu. Inginkan segudang cintamu sampai mati desah akhir nafas ku. Usah kau tangisi biarku sendiri nikmati pedihnya luka tanpamu dipelukku. Sungguh ku tak mampu menepis bayang mu, kerena hu hanya bisa mencintamu. Ku tuliskan lirik Segudang Cintanya ADA BAND. Menurutku lagi itu yang paling cocok. Huh. Acara seminat itu tak kudapatkan ilmunya. Selama itu aku hanya memikirkan dia. Nga konsen.

“Udah berapa lama ya kita nga ngumpul?. Semenjak kelas 3 dan sibuk tes masuk universitas kita nga pernah ngumpul lagi kan?” Tiba-tiba dia datang. “gw mau balik Am, takut kesorean.” Jujur aku menghindar darinya. Tak ingin luka ini semakin parah. “Aida pulang nga kerumahnya. Jadi aku terpaksa naik busway untuk sampai kerumah. “Aida udah balik kan? Gw anter ya? Gw balik sendiri ko. Air mata ku terjatuh karena saat ini aku benar-benar merasakan sakit, terlebih lagi lagu Setengah Hati dari ADA BAND terdengar di headset ku. Aku menunduk. Sambil berusaha berbicara “nga usah. Gw bisa balik sendiri. Gw takut Gadis cemburu. Aku langsung masuk ke koridor busway. “Aku tak mendengar apa yang diucapkannya. Aku melupakanya untuk sesaat.

***

Email dari gadis.rahmaniazia@yahoo.com

“To Aisyah Al-Zakiyah

Saya nga tau anda ada hubungan apa dengan Hamdi Ahmadi Muzakiy. Tapi saya mohon jauhi dia. Sebab jika tidak, anda akan berurusan dengan saya.”

Aku terkejut membuaka 1 email masuk dari Gadis. Aku yakin ini pasti dari Gadis yang dikenalkan oleh Aam (aku memang memanggil Hamdi dengan Aam, kerena keluarganya pun memanggilnya dengan panggilan Aam.

Re : gadis.rahmaniazia@yahoo.com

Hamdi itu hanya sebatas teman oleh saya. Tidak ada hubungan apapun. Jika anda memang pacar dari Hamdi Ahmadi Muzakiy. Jagalah ia sebaik mungkin.

Tak selang 5 menit aku mendapat balasan email

From gadis.rahmaniazia@yahoo.com

Re : aisyah_zakiyah@yahoo.com

Tidak ada hubungan apapun? Saya sangat tidak yakin akan pernyataan itu. Semenjak bertemu di kampus kemari Hamdi selalu membicarakan tentang anda. Dan saya tau, anda pasti sudah berniat untuk merebut Hamdi dari saya.

Aku sungguh sakit hati, apa yang Gadis katakan semuanya tidak benar.

Re : gadis.rahmaniazia@yahoo.com

Astagfirullah. Anda tau, saya bahkan menghindar dari Aam, karena saya tahu sekarang Aam telah dimiliki oleh anda. Bilang saja pada kekasih mu itu “Bahwa aku membencinya. Amat membencinya” agar kekasihmu tak lagi membicarakan ku. Silahkan lakukan semamu mu.

From : gadis.rahmaniazia@yahoo.com

Re : aisyah_zakiyah@yahoo.com

Baik. Terimakasih atas niat mu untuk merebut kekasih ku.

Aku tak berniat sama sekali untuk membalas email itu lagi. Aku menutup laptop, tak terasa air mata ku jatuh. Ku lihat handphone ku berdering. “assalamualaikum, Ca, besok kan gak ada jadwal, ke Mirza ya. Gw mau cari kado buat Wenny.” Suara disebrang sana memecahkan tangisanku. “okke” aku langsung menutup teleponnya.

“Icha.. Icha.. Mama Icha, Ichanya mana? Janji mau anterin ke Mirza juga.” Suara Aida terdengar sampai  kamarku. “Ca, cepet nga. Nanti malem kita ngumpul dirumah Wenny dia kan ultah.” Aku beranjak dari tempat tidur ku, mamakai kerudung lalu pergi. Jarak toko Mirza yang tak lain adalah rumah Aam memang tidak jauh dari rumah ku. “Tante… Aamnya mana? Tan yang ini berapa?” Aida langsung aja nawar-nawar barang yang nantinya bakal dijadiin kado. Aku menunggu diluar. Nga berani liat mukanya. Bisa tumpah air mata ini. Aku membuaka laptop sembari menunggu aida. Ditemani oleh Mirza (adiknya Aam yang sekarang sudah lebih besar dari perkiraan ku). “Za, kenal ama email ini ga? Aku memberanikan menanyakan hal ini ke Mirza. Karena aku tahu, bahwa Aam itu sering banget curhat sama Mirza. “Idih, itukan emailnya Gadis ka Icha, Dia orang aneh yang ngejar-ngejar Aam, pernah juga ngechat Eza di YM, sok-sok bilang kalo dia pacarnya Aam.” Aku tercengang mendengar cerita Mirza. “Emang Aam punya pacar apa Za? Cantik ya pacarnya. Eiiiiciyee Eza juga pasti punya kan? Ngaku deh Za” aku bercanda dengan Mirza , sifatnya Mirza gak berubah sama saat dulu Aam sering membawaku main dengan Mirza. “hmm pacar si nga punya Ka Icha, tapi calon istri ada. Aku lebih kaget lagi mendengar perkataan yang satu ini. “ Mau tau nga siapa? Ada foto pra wedding loh..” Mirza masuk kedalam, menenteng sebuah netbook, menyalakanya lalu membuka folder bertuliskan TRUELOVE. Betapa aku tercengang melihat isi folder yang satu itu. Itu foto kenangan ketika aku masih dengan Aam. Ada aku, Aam, Mirza. “Ini calon kaka ipar Eza ka, namanya Ka Aisyah Al-Zakiyah kalo dipanggil Icha, sampe sekarang Aam juga gak bisa lupa sama perempuan yang satu ini.” Mirza mengeluarkan kalimat yang begitu membuat ku terbang kelangit tuju bidadari. “Sekarang udah taukan semuanya kan Ca? tinggal masalah waktu. Mama n Ayah juga udah setuju.yang Eza bilang itu semuanya bener. Masalah Gadis dan tentang siapa calon istri gw. Gw juga udah tau perasaan lu ke gw dari Aida, Insya Allah gw bakal ngelamar lu saat gw udah punya kerjaan yang tetap. Masalah iman, Kita bina bareng-bareng nanti.” Aku tersenyum menatap semua yang menyaksikan kejadian indah ini.

Pertama dan Terakhir

Aduduhhh Ca, gw baru aja ketemu ama Tongki, susah banget buat lupain itu anak Ca. Aduh sumpah ya Ca gw gak bisa lupain yang namanya cinta pertama. Susah abis. “Bener banget tuh Da, gw setuju ama lu. Emang Da, cinta pertama paling susah buat dilupain.” Aku langsung mengkomentari percakapan Aida yang sekarang satu kampus, kami kawan SMP dan berpisah di SLTA, Aida masuk SMA dan aku masuk SMK. “Emang cinta pertama lu siapa Ca?” Aida malah nanya yang nganga. “Siapa ya? Jujur ampe sekarang juga belom bisa nemuin penggantinya Da. Loohh ko malah aku yang curhat. Terusin ajalah. “Dulu waktu di SMP N 84 Da, temen sekelas.” Aida langsung memotong ucapan ku. “Masih gak bisa lupain yang dulu? Serius Ca lu gak pernah pacaran waktu di SMK? Sampe sekarang ?” Aida tentunya sudah tau jawabanya. Yaa akupun masih sama seperti Aida, Aku masih terpaku oleh cinta pertamaku. Benar kata orang kalau cinta pertama susah untuk dilupain.

Pa Danu dosen kami tidak mengajar hari ini, lanjutlah aku dan Aida membahas cinta pertama kami. Dasar Ababil dari setadi curhat mulu. “Tongki, oh Tongki. Gw tergila-gila ama dia Ca”. Aida duduk dibangku kantin. “Nama bagus-bagus ko diganti Tongki si Da?” aku nyeleneh sebenarnya nama cinta pertamanya Aida itu Rizky, nga tau kenapa di panggil Tonki. “Yeee sebodo amat itukan panggilan sayang Ca”. Aku memesan Es jeruk paling nikmat seantero dunia milik Mas Arip yang beli 3 gelas gratis 1. Maklum anak muda. “iya deh. Ya Da, mau apa dikata. Jangan terpaku ama masa lalu. Kita harus tatap masa depan yang lebih cerah betul tidak?. Aku menasehati Adida sambil berlaga seperti Aa Gym, “Lu sendiri kenapa masih tetep suka ama tu Alien?”. “sembarangan ya Da kalo ngomong. Sekarang tu anak lagi kuliah kedokteran yaa. Hebat gila Da.” Aku mengalihkan pembicaraan. “gak nyambung lu Ca, Gw nanya kenapa lu masih tetep cinte ame tu anak?” Aida belaga sok Betawi. “Karena gw gak mau pacaran lagi. Gw emang gak tau kalo dia jodoh gw atau bukan, tapi gw mau langsung nikah ama jodoh gw, supaya pacarannya abis nikah. Tapi untuk cinta gw cuma cinta yang pertama ama Tuhan gw yang Maha Esa, kedua ama Ortu gw. Ketiga, temen-temen gw, kehidupan gw, Yang terakhir sampe sekarang gw masih cinta ama tu orang Da. Dan gw gak perduli apa yang bakal terjadi mau dia jodoh gw atau bukan yang jelas gw Cuma minta yang etrbaik buat gw dimata ALLAH SWT.” Penjelasan ku panjang lebar sampai membuat si Aida melongo. “ampe kapan lu mau ngelepas masa lajang lu Ca?.” “Ampe saat yang tepat. Ampe seorang lelaki yang punya iman, kerjaan tetap dating ngelamar gw.” “iya tapi kapan?” “Insya Allah nanti.” “seetttt sebel gw ngomong sama lu. Kaga nyambung. Kaya telepon dirijek”

Saat pangeran ku datang

“Aisyah, nanti datang keseminar yang diadain oleh UI ya. Kamu ajak Aida aja, Ini ongkos transportnya.” Ka Wahyu ketua Senat di kampusku menegurku saat aku baca di perpus. Sontak aku mengambil uang transport (gak lupa dong ama uang) berlari menuju Aida, tanpa memperdulikan ka Wahyu.  semoga saja aku bisa bertemu dengannya disana. “Daaaaa… kite yang wakilin kampus untuk seminar di UI nanti. Da, lu tau kan di UI ada siapa.” Aku meloncat-loncat kecil dihadapan Aida. “Selamet deh. Okke besok kite kesono.” Aida tampak senang dengan kabar ini.

Acara seminar tentang tentang motifasi diri diadakan oleh UI ini berlangsung dapi pukul 09.00. Ku lihat jam ditangan ternyata baru jam 08.30. “bosen gw. Kantin yu?” ajak Aida yang tampaknya sudah mulai bosan. “boleh”, aku dan Aida berjalan menuju kantin. Kampus ini tampak sangat megah. “Permisi, bisa tunujin kantinnya diman”. Aida bertanya pada salah seorang lelaki dikampus itu. “bisa ko. Kalian tinggal lurus aja, nanti belok kiri ya.” Lelaki itu membalas dengan senyuman. Sepanjang jalan mataku lirik sana lirik sisni berharap bisa menemukan cinta pertamaku. “Dia kuliah disini kan Ca?” Tanya Aida membuat ku murung. “iya, tapi gak tau dimana deh dia, nga ada deh dari setadi.” Aku duduk dibangku paling pertama. Mataku terpaku oleh seorang lelaki. Tiba-tiba lelaki itu menoleh kpada ku dan Aida. “weh Da, Ca, ngapain lu disini?” Astaga kami berdua terkejut oleh seorang sosok lelaki, dia cinta pertama ku. “Ciye yang calon dokter.” Aida malah nyeleneh. Tak lama kami berreoni ria, Dia memanggil seorang perempuan yang tadi duduk bersamanya. “Dis, sisni.” Perempuan itupun melangkah menuju meja kami. Hatiku seketika itu juga hancur befrkeping-keping. “Da, Ca, kenalin ini Gadis, Dis kenalin ini Aida ama Icha temen SMP”. Kamipun bersalaman. Aku tak berani menanyakan siapa Gadis itu, Aida nampaknya menegrti perasaan ku. Aku meninggalkan Dia dah Gadis dikantin. Sepanjang perjalanan menuju aula aku murung. Entah karena aku masih sangat mencintainya. “Udah, katanya gak perduli. Udah Ca, kita mau masuk yu, masa lu keliatan nagis. Kita jadi yang paling aktif diseminar itu. Itu kan mau lu”. Aku tak menjawab apapun perkataan Aida.”Kau tinggalkan aku, sementaraku menggilaimu. Inginkan segudang cintamu sampai mati desah akhir nafas ku. Usah kau tangisi biarku sendiri nikmati pedihnya luka tanpamu dipelukku. Sungguh ku tak mampu menepis bayang mu, kerena hu hanya bisa mencintamu. Ku tuliskan lirik Segudang Cintanya ADA BAND. Menurutku lagi itu yang paling cocok. Huh. Acara seminat itu tak kudapatkan ilmunya. Selama itu aku hanya memikirkan dia. Nga konsen.

“Udah berapa lama ya kita nga ngumpul?. Semenjak kelas 3 dan sibuk tes masuk universitas kita nga pernah ngumpul lagi kan?” Tiba-tiba dia datang. “gw mau balik Am, takut kesorean.” Jujur aku menghindar darinya. Tak ingin luka ini semakin parah. “Aida pulang nga kerumahnya. Jadi aku terpaksa naik busway untuk sampai kerumah. “Aida udah balik kan? Gw anter ya? Gw balik sendiri ko. Air mata ku terjatuh karena saat ini aku benar-benar merasakan sakit, terlebih lagi lagu Setengah Hati dari ADA BAND terdengar di headset ku. Aku menunduk. Sambil berusaha berbicara “nga usah. Gw bisa balik sendiri. Gw takut Gadis cemburu. Aku langsung masuk ke koridor busway. “Aku tak mendengar apa yang diucapkannya. Aku melupakanya untuk sesaat.

***

Email dari gadis.rahmaniazia@yahoo.com

“To Aisyah Al-Zakiyah

Saya nga tau anda ada hubungan apa dengan Hamdi Ahmadi Muzakiy. Tapi saya mohon jauhi dia. Sebab jika tidak, anda akan berurusan dengan saya.”

Aku terkejut membuaka 1 email masuk dari Gadis. Aku yakin ini pasti dari Gadis yang dikenalkan oleh Aam (aku memang memanggil Hamdi dengan Aam, kerena keluarganya pun memanggilnya dengan panggilan Aam.

Re : gadis.rahmaniazia@yahoo.com

Hamdi itu hanya sebatas teman oleh saya. Tidak ada hubungan apapun. Jika anda memang pacar dari Hamdi Ahmadi Muzakiy. Jagalah ia sebaik mungkin.

Tak selang 5 menit aku mendapat balasan email

From gadis.rahmaniazia@yahoo.com

Re : aisyah_zakiyah@yahoo.com

Tidak ada hubungan apapun? Saya sangat tidak yakin akan pernyataan itu. Semenjak bertemu di kampus kemari Hamdi selalu membicarakan tentang anda. Dan saya tau, anda pasti sudah berniat untuk merebut Hamdi dari saya.

Aku sungguh sakit hati, apa yang Gadis katakan semuanya tidak benar.

Re : gadis.rahmaniazia@yahoo.com

Astagfirullah. Anda tau, saya bahkan menghindar dari Aam, karena saya tahu sekarang Aam telah dimiliki oleh anda. Bilang saja pada kekasih mu itu “Bahwa aku membencinya. Amat membencinya” agar kekasihmu tak lagi membicarakan ku. Silahkan lakukan semamu mu.

From : gadis.rahmaniazia@yahoo.com

Re : aisyah_zakiyah@yahoo.com

Baik. Terimakasih atas niat mu untuk merebut kekasih ku.

Aku tak berniat sama sekali untuk membalas email itu lagi. Aku menutup laptop, tak terasa air mata ku jatuh. Ku lihat handphone ku berdering. “assalamualaikum, Ca, besok kan gak ada jadwal, ke Mirza ya. Gw mau cari kado buat Wenny.” Suara disebrang sana memecahkan tangisanku. “okke” aku langsung menutup teleponnya.

“Icha.. Icha.. Mama Icha, Ichanya mana? Janji mau anterin ke Mirza juga.” Suara Aida terdengar sampai  kamarku. “Ca, cepet nga. Nanti malem kita ngumpul dirumah Wenny dia kan ultah.” Aku beranjak dari tempat tidur ku, mamakai kerudung lalu pergi. Jarak toko Mirza yang tak lain adalah rumah Aam memang tidak jauh dari rumah ku. “Tante… Aamnya mana? Tan yang ini berapa?” Aida langsung aja nawar-nawar barang yang nantinya bakal dijadiin kado. Aku menunggu diluar. Nga berani liat mukanya. Bisa tumpah air mata ini. Aku membuaka laptop sembari menunggu aida. Ditemani oleh Mirza (adiknya Aam yang sekarang sudah lebih besar dari perkiraan ku). “Za, kenal ama email ini ga? Aku memberanikan menanyakan hal ini ke Mirza. Karena aku tahu, bahwa Aam itu sering banget curhat sama Mirza. “Idih, itukan emailnya Gadis ka Icha, Dia orang aneh yang ngejar-ngejar Aam, pernah juga ngechat Eza di YM, sok-sok bilang kalo dia pacarnya Aam.” Aku tercengang mendengar cerita Mirza. “Emang Aam punya pacar apa Za? Cantik ya pacarnya. Eiiiiciyee Eza juga pasti punya kan? Ngaku deh Za” aku bercanda dengan Mirza , sifatnya Mirza gak berubah sama saat dulu Aam sering membawaku main dengan Mirza. “hmm pacar si nga punya Ka Icha, tapi calon istri ada. Aku lebih kaget lagi mendengar perkataan yang satu ini. “ Mau tau nga siapa? Ada foto pra wedding loh..” Mirza masuk kedalam, menenteng sebuah netbook, menyalakanya lalu membuka folder bertuliskan TRUELOVE. Betapa aku tercengang melihat isi folder yang satu itu. Itu foto kenangan ketika aku masih dengan Aam. Ada aku, Aam, Mirza. “Ini calon kaka ipar Eza ka, namanya Ka Aisyah Al-Zakiyah kalo dipanggil Icha, sampe sekarang Aam juga gak bisa lupa sama perempuan yang satu ini.” Mirza mengeluarkan kalimat yang begitu membuat ku terbang kelangit tuju bidadari. “Sekarang udah taukan semuanya kan Ca? tinggal masalah waktu. Mama n Ayah juga udah setuju.yang Eza bilang itu semuanya bener. Masalah Gadis dan tentang siapa calon istri gw. Gw juga udah tau perasaan lu ke gw dari Aida, Insya Allah gw bakal ngelamar lu saat gw udah punya kerjaan yang tetap. Masalah iman, Kita bina bareng-bareng nanti.” Aku tersenyum menatap semua yang menyaksikan kejadian indah ini.

I lav Syuu (FF)



Rok dan Bajunya terasa lebih ketat dan pendek dari seragam sekolah ku yang sebelumnya. dia berjalan perlahan menusuri koridor Horikoshi yang besar ini, adia pindah kesekolah ini bukan karena dia orang kaya atau seorang artis. Dia hanya anak sederhana yang mendapat beasiswa full disini. “Ohayou Minna san” Sensei urii menyapa semua anak dalam kelas. “ohayougozaimas sensei”. Kali ini kedatangan satu murid penerima beasiswa full Horikoshi tahun ini. Dia masuk kelas setelah sensei urii member isyarat. “Watashiwa Anti Desu. Yoroshiku nee”. Sensei urii menyuruhku duduk dibangku baris ketiga dekat pintu. “Anti,saya Miho.salam kenal.” “salam kenal”. Hari ini pelajaran terasa sangat sepi semua murid focus untuk belajar dan mendengarkan guru. Beda betul dengan sekolahnya yang dulu. Semuanya terasa hangat. Namun di Horikoshi semua terasa dingin.

“Anti, ayo kita ke kantin. Oiya, kamu hebat sekali bisa mendapat beasiswa full 1 tahun bersekolah disini. Kau pasti sangat pintar. Chichi wa seorang Pemilik perusahaan diluar negri, makannya aku bisa bersekolah disini. Kalau tidak, entahlah.” Miho menyelaskan sedikit tentang dirinya.Hebat aku kini bersanding dengan seorang anak pengusaha kaya. Kalian perlu tau, biaya sekolah di horikoshi tidaklah semurah yang kalian kira. “Hebat,ayah kamu pasti sangat kaya. Tidak seperti ayah ku dia hanya seorang karyawan swast, tapi aku bersyukur telah memiliki ayah seperti beliau. Belum sempat aku meneruskan pembicaraan. “Kita sampai Anti san.” Mataku terbelalak, inikah kantin horikoshi? Besar sekali. Aku dan miho mengatri seperti biasa. Aku kaget ketiga melihat nampan ku. Ini adalah makana mahal, disekolah ku hanya 6 bulan sekali makan seperti ini. “kita duduk disana saja” Miho menunjuk kearah bangku kecil kira-kira muat untuk 2 orang. Anti dan Miho asik dengan makanan mereka dan obroalnnya. Ternyata Anti dan Miho sama-sama menyukai Hey Say Jump. “Anti, taukah kau? Disini ada seorang yang sangat pintar. Dia dikelas kita, Morimoto Ryutaro”. Anti berbisik,seakan tak mau ada yang dengar. “Hantou? Sepintar apa?”  Anti berusaha untuk yakin. “bolehkan saku duduk disini?” seorang laki-laki berdiri tepat didepan mereka. Anti melirik pada Miho. “Un.Ryu san.” Miho mempershilakan lelaki itu. “Watashiwa Morimoto Ryutaro.Ryu de yonde kudasai. Yoroshiku nee.” Lelaki tersebut berhasil membuat anti tersedak. “nande?” Miho dan Ryu serentak bertanya. Anti menggeleng dan melanjutkan makan. “Anti, kau hebat ya,dapat beasiswa full selama satu tahun,sampai lulus kan? Kenapa hanya satu tahun anti” Ryu bertanya kepada Anti. “Horokoshi hanya menyediakan beasiswa full selama satu tahun Ryu, ku dengar dari Miho,kau ini sangat pintar bukan? Miho mencubit tangan Anti saat anti bertanya hal itu pada Ryu. Ryu malah tertawa mendengar pertanyaanku yang satu ini. Mereka sampai didepan kelas, Anti kembali ke posisinya.

***

Bruk. Ryu membanting tas didepan Anti. “Kau tau tentang mata pelajaran ini? Ahhh aku membencinya. Sungguh, dapatkah kau memeriksa pr yang satu ini? Anti melihat buku yang disodorkan oleh ryu. “apa yang salah Ryu? Kau ini kan pintar, mana mungkin salah?” Anti tersenyum. “he? Benar semua kah? Boleh kulihat pr mu?”.Anti mengeluarkan buku dari dalam tasnya. “ini” anti memberikan bukunya pada Ryu. “Tulisan mu bagus sekali. Seperti anak kuliah, padahal kitakan baru kelas tiga SMA, apa ini bukan tulisan mu?” Ryu memuji atau mengejek. “enak saja. Mana mungkin aku menyuruh orang untuk menuliskan pr ku? Aku bukan orang kaya sepertimu. Aku hanya anak biasa yang mendapa beasiswa full” Anti menjelaskan dengan nada lantang. “Tidak semua orang kaya adalah orang yang manja Anti. Kau harus bangga Anti pada apa yang telah kau raih. Beasiswa ini tidaklah mudah, mungkin orang se Jepang menginginkannya. Kenapa kau selalalu merendah?” Ryu membalas tak kalah lantang. Membuat seisi kelas yang masih beberapa orang isinya ini melihat kearah Anti dan Ryu. Anti dan Ryu terdiam. Ryu bangkit dan menuju tempat duduknya. Lalu keluar kelas. “Kau ada masalah dengan Ryu? Ceritalah”. Miho merangkul bahu Anti yang sedari tadi murung. “kau tau apa? Mengapa kau bertanya seperti itu?” Anti malah bertanya balik. “Tadi Yuuko bilang katanya kau dan Ryu bertengkar saat sedang membahas pr?”. “sudah tidak apa-apa”

***

“Anti, pulang nanti maukah kamu menemaniku berbelanja? Kau boleh beli apa saja yang kau mau. Tapi aku harus piket dulu. Mau ya?” Miho meminta Anti untuk menemaninya berbelanja, maklum orang kaya. Anti mengangguk,  tanda persetujuan. “Miho, aku pergi ke perpustakaan ya.” Anti yang bosan menunggu memutuskan membaca diperpustakaan. “mana ya? Ini perpustakaan sekolah yang bagus, tapi buku-bukunya minim sekali”. Anti menoleh kebelakang. Merasa ada seseorang yang memperhatikannya. Tapi ternyata tidak ada. “aha. Brukk setumpukan buku jatuh dihadapannya. Aduh, kenapa pakai acara jatuh segala?” Ucap anti dengan wajah bedmood. “Biar ku bantu” lakilaki dengan tubuh kurus tinggi datang menghampiri. “watashi wa Yama desu, yoroshiku”. “Watashi wa Anti desu.” Anti dan Yama membereskan buku-buku yang berserakan. Tangan Yama menyentuh tangan Anti, merekapun saling memandang. Wajah Yama mendekat dengan wajah Anti, Kini birir Yama telah menempel dibibir Anti. Seketika Anti mendorong Yama, Yama tak melawan. Anti menangis,lari keluar pepustakaan. “Anti? Ada apa?” Tanya Miho yang tepat berada di depan pintu perpustakaan. “Ayo cepat, nanti keburu malam.” Anti menarik tangan Miho, didala mobil, Anti hanya terdiam. DiMall pun Anti hanya minta dibelikan kamus bahasa Inggris. “Sannkyu Anti, kalau ada masalah ceritalah, aku bukanlah seperti anak kaya yang kau kira.” Miho tahu apa yang sedang dialami oleh teman barunya.

Hari ini ada pelajaran olahraga, dan dilakukan diluar kelas. “Anti, Ryu titip ini untukmu. “Apa ini Yuuko?” Anti menanyakan pada Yuuko yang tak tahu apa-apa. Yuuko mengangkat bahu lalu pergi untuk mengganti baju. Anti membuka bungkusan itu. Sebuah kacamat. Ada surat yang terselip. Gomen ne, Gantilah kacamatamu. Itu sudah terlalu kuno. Anti tersenyum kecil. “Pertanyaannya kenapa dia tidak memberikanya secara langsung? Padahal kitakan satu kelas?” Anti mengangkat bahu lalu berlalu. Di luar kelas sudah banyak anak-anak berkumpul. “Ryu, Doomo Arigatou” Anti tersenyum sambil memakai kacamata yang diberikan oleh Ryu. “Doita. Matanya kini terbelalak melihat penampilan baru Anti. Kini dia menggunakan kacamata kecil bukan kacamata kuda yang biasanya dia pakai. Rambutnya tidak dikuncir dua, ikatanya dilepas. Cantik sekali”

***

Pembagian Ulangan akan dilakukan besok, iya, seminggu kemarin kami melakukan try out, persiapan untuk Ujian Kelulusan. “kayanya aku datang kepagian deh” Ryu berbisik disamping Anti ketika Anti berjalan dikoridor menuju papan pengumuman. “Anti, berenti dulu, kau ini kan murid paling pintar?” Ryu bertanya kepada Anti. “Hantou? I don’t belive it” Anti berbahasa Inggris. “gini, kalau dipapan pengumuman kau peringkat satu, kau boleh meminta apa saja yang kau inginkan dari ku, tetapi jika aku yang pringkat satu, kau harus menuruti satu permintaan yang aku inginkan” Ryu memberi satu tantangan untuk Anti, dan Anti pun mengiyakannya dengan Syarat, tidak akan meminta permintaan yang mustahil bagi Anti. Anti dan Ryu terbelalak. “Anti, kau siap?” Ryu merangkul pundak Anti yang berwajah muram. Anti meghela nafas panjang. Dengan berat Anti mengucapkan “Un”. Ryu berlali kecil sambil melompat-lompat menuju kelas. Diikuti Anti dengan senyum aneh. “Kau peringkat dua Anti, selamat” Miho tersenyum amat manis pagi itu, tapi Anti hanya tersenyum lesu. “kenapa? Karena Ryu peringkat pertama?” Tanya Miho. “Bukan Miho, aku menerima tantangan dari Ryu.” Jawab Anti lemas. “Eh? Apa?” Miho Penasaran. “ Kalau dipapan pengumuman aku peringkat satu, aku boleh meminta apa saja yang aku inginkan dari Ryu, tetapi jika Ryu yang peringkat satu, aku harus menuruti satu permintaan yang aku inginkan”. “Lalu apa permintaan dari Ryu?”. “Jangan bilang pada siapapun,Ryu memintaku menjadi pacarnya. Dan akupun mengiyakan maunya”. “Hantou?” Miho memeluk tubuh Anti. “Hentikan Anti kau bisa membunuhku.”

***

Minggu depan adalah ujian kelulusan di horikoshi. Semua murid sibuk membicarakan tentang ujian. “Besok sore ku jemput kau.tunggulah di Stasiun sekolah”. “eh, mau kemana kita?” Anti bertanya kepada Ryu. “Kencan” dengan nada lantang, memuat semua anak yang ada disana mengetahu apa yang seharusnya tidak diketahui. “Bu, dimana baju yang dulu ibu berikan pada ku?” Anti mencari dress yang diberikan ibunya tahun lalu, katanya baju itu ia gunakan saat kencan pertama dengan ayahnya. Ibu memberikan anti dress yang dibalut rapi dengan plastik bekas laundry. Semua persiapan sudah disiapkan. “kini aku bukanlah hanya sekedar menerima tantanganmu Ryu, aku benar-benar telah mencintaimu” Anti merangkai kata-kata yang akan diucapkannya besok. Mereka janjian jam 10, jam 09.30 Anti sudah tiba distasin horikoshi. Pukul 10 tiba, pukul 11 telah berlalu, kini pukul 12. “Ini waktunya makan siang Ryu” Anti membatin. Tak terasa cacing didalam perutnya sudah menagih jatah mereka. Namun Anti tetap saja menunggu. Kini tepat pukul 3 sore. Anti memutuskan untuk pulang, Anti merasa kecewa, Sungguh kecewa. Rintik hujan mulai turun sore itu. Anti berhenti disebuah taman. Anti duduk termenung. Hujan kini semakin deras, Tubuh Anti telah basah oleh air hujan yang mengguyur. Dia sengaja tidak berteduh, Anti ingin menghapus semua sesalnya hari ini. Disatu sisi Ryu tiba distasiun horikoshi dengan nafas tersengal. “mana gadis pintar itu? Dia pasti kesal dan pulang.” Ryu merasa amat bersalah. Ryu berjalan menuju taman dekat horikoshi berharap masih menemukan gadis pujaannya itu. “Anti.Anti” Ryu berteriak kesana kemari mencari Anti yang tak kunjung dilihatnya. Ryu membuka paying yang sedari tadi dipegangnya, kini hujan bertambah deras. Ryu mendapati sosok pujaan hatinya dengan dress hitam putih dan rambut lurusnya diikat dengan pita merah. Manis sekali. “Konbanwa Anti, Gomen nee belom sempat Ryu meneruskan ucapannya “plakkk” Anti menampar wajah Ryu yang mulus itu. “Kau tau? Jam berapa sekarang ini? Anti menunjukan jam kecil di lengannya. Mata Anti terlihat sembab, bukti bahwa iya menangis. “Maaf Anti, Ayah ga ngasih izin untuk keluar, kau taukan ayah ku itu bagaimana?” Ryu mencoba menjelaskan. “Aku diberi hukuman Anti, Ponselku diambil, aku merusak ponsel Shintaro. Gomen nee..’ Ryu memegang kedua tangan Anti. Anti tersenyum lalu menyodorkan sebuah bingkisan. Syal rajutan dengan tulisan Ryu love Anti. Anti menagis dipelukan  Ryu, Ryu seungguh merasa bersalah. Gomen, Sory my Princess” Ryu meminta maaf dengan sungguh-sungguh kepada Anti. Mereka berlalu ditengah riuh hujna yang mereda.

***

“Selamat Ryu” Anti memberi ucapan selamat  untuk Ryu. Anti akui, Ryu memang nomer satu di horikoshi dan di dalam hatinya. “Moshi, Aku dilupakan ya? Jangan lupa nanti malam Ryu ada party bukan?”. Miho mengejutkan Mereka berdua yang sedang asik berpelukan. “Datanglah dengan pasangan mu, jangan lupa gunakan dress yang sudah ditentukan”. “Kau, Putri ku, nanti malam akan ku jemput sebelum semua datang, kau akan ku make over, eh, sebaiknya tidak, kau sudah terlalu cantik untukku”. Ryu mengejek. “Ryu, aku pernah berciuman, dengan Yama, apakah kau marah?” Tiba-tiba Anti bertanya hal aneh. “Hantou? Aku tak pernah perduli, aku akan tetap mencintai murid pintar ini dan aku akan tetap menjaga putrid cantik ini, dan aku akan hidup selamanya dengan anak sederhana yang luar biasa ini”. Ryu memeluk dan membisikan kata-kata indah itu di telinga Anti lalu mencium kening Anti.

THE END.

I lav Syuu (FF)



Rok dan Bajunya terasa lebih ketat dan pendek dari seragam sekolah ku yang sebelumnya. dia berjalan perlahan menusuri koridor Horikoshi yang besar ini, adia pindah kesekolah ini bukan karena dia orang kaya atau seorang artis. Dia hanya anak sederhana yang mendapat beasiswa full disini. “Ohayou Minna san” Sensei urii menyapa semua anak dalam kelas. “ohayougozaimas sensei”. Kali ini kedatangan satu murid penerima beasiswa full Horikoshi tahun ini. Dia masuk kelas setelah sensei urii member isyarat. “Watashiwa Anti Desu. Yoroshiku nee”. Sensei urii menyuruhku duduk dibangku baris ketiga dekat pintu. “Anti,saya Miho.salam kenal.” “salam kenal”. Hari ini pelajaran terasa sangat sepi semua murid focus untuk belajar dan mendengarkan guru. Beda betul dengan sekolahnya yang dulu. Semuanya terasa hangat. Namun di Horikoshi semua terasa dingin.

“Anti, ayo kita ke kantin. Oiya, kamu hebat sekali bisa mendapat beasiswa full 1 tahun bersekolah disini. Kau pasti sangat pintar. Chichi wa seorang Pemilik perusahaan diluar negri, makannya aku bisa bersekolah disini. Kalau tidak, entahlah.” Miho menyelaskan sedikit tentang dirinya.Hebat aku kini bersanding dengan seorang anak pengusaha kaya. Kalian perlu tau, biaya sekolah di horikoshi tidaklah semurah yang kalian kira. “Hebat,ayah kamu pasti sangat kaya. Tidak seperti ayah ku dia hanya seorang karyawan swast, tapi aku bersyukur telah memiliki ayah seperti beliau. Belum sempat aku meneruskan pembicaraan. “Kita sampai Anti san.” Mataku terbelalak, inikah kantin horikoshi? Besar sekali. Aku dan miho mengatri seperti biasa. Aku kaget ketiga melihat nampan ku. Ini adalah makana mahal, disekolah ku hanya 6 bulan sekali makan seperti ini. “kita duduk disana saja” Miho menunjuk kearah bangku kecil kira-kira muat untuk 2 orang. Anti dan Miho asik dengan makanan mereka dan obroalnnya. Ternyata Anti dan Miho sama-sama menyukai Hey Say Jump. “Anti, taukah kau? Disini ada seorang yang sangat pintar. Dia dikelas kita, Morimoto Ryutaro”. Anti berbisik,seakan tak mau ada yang dengar. “Hantou? Sepintar apa?”  Anti berusaha untuk yakin. “bolehkan saku duduk disini?” seorang laki-laki berdiri tepat didepan mereka. Anti melirik pada Miho. “Un.Ryu san.” Miho mempershilakan lelaki itu. “Watashiwa Morimoto Ryutaro.Ryu de yonde kudasai. Yoroshiku nee.” Lelaki tersebut berhasil membuat anti tersedak. “nande?” Miho dan Ryu serentak bertanya. Anti menggeleng dan melanjutkan makan. “Anti, kau hebat ya,dapat beasiswa full selama satu tahun,sampai lulus kan? Kenapa hanya satu tahun anti” Ryu bertanya kepada Anti. “Horokoshi hanya menyediakan beasiswa full selama satu tahun Ryu, ku dengar dari Miho,kau ini sangat pintar bukan? Miho mencubit tangan Anti saat anti bertanya hal itu pada Ryu. Ryu malah tertawa mendengar pertanyaanku yang satu ini. Mereka sampai didepan kelas, Anti kembali ke posisinya.

***

Bruk. Ryu membanting tas didepan Anti. “Kau tau tentang mata pelajaran ini? Ahhh aku membencinya. Sungguh, dapatkah kau memeriksa pr yang satu ini? Anti melihat buku yang disodorkan oleh ryu. “apa yang salah Ryu? Kau ini kan pintar, mana mungkin salah?” Anti tersenyum. “he? Benar semua kah? Boleh kulihat pr mu?”.Anti mengeluarkan buku dari dalam tasnya. “ini” anti memberikan bukunya pada Ryu. “Tulisan mu bagus sekali. Seperti anak kuliah, padahal kitakan baru kelas tiga SMA, apa ini bukan tulisan mu?” Ryu memuji atau mengejek. “enak saja. Mana mungkin aku menyuruh orang untuk menuliskan pr ku? Aku bukan orang kaya sepertimu. Aku hanya anak biasa yang mendapa beasiswa full” Anti menjelaskan dengan nada lantang. “Tidak semua orang kaya adalah orang yang manja Anti. Kau harus bangga Anti pada apa yang telah kau raih. Beasiswa ini tidaklah mudah, mungkin orang se Jepang menginginkannya. Kenapa kau selalalu merendah?” Ryu membalas tak kalah lantang. Membuat seisi kelas yang masih beberapa orang isinya ini melihat kearah Anti dan Ryu. Anti dan Ryu terdiam. Ryu bangkit dan menuju tempat duduknya. Lalu keluar kelas. “Kau ada masalah dengan Ryu? Ceritalah”. Miho merangkul bahu Anti yang sedari tadi murung. “kau tau apa? Mengapa kau bertanya seperti itu?” Anti malah bertanya balik. “Tadi Yuuko bilang katanya kau dan Ryu bertengkar saat sedang membahas pr?”. “sudah tidak apa-apa”

***

“Anti, pulang nanti maukah kamu menemaniku berbelanja? Kau boleh beli apa saja yang kau mau. Tapi aku harus piket dulu. Mau ya?” Miho meminta Anti untuk menemaninya berbelanja, maklum orang kaya. Anti mengangguk,  tanda persetujuan. “Miho, aku pergi ke perpustakaan ya.” Anti yang bosan menunggu memutuskan membaca diperpustakaan. “mana ya? Ini perpustakaan sekolah yang bagus, tapi buku-bukunya minim sekali”. Anti menoleh kebelakang. Merasa ada seseorang yang memperhatikannya. Tapi ternyata tidak ada. “aha. Brukk setumpukan buku jatuh dihadapannya. Aduh, kenapa pakai acara jatuh segala?” Ucap anti dengan wajah bedmood. “Biar ku bantu” lakilaki dengan tubuh kurus tinggi datang menghampiri. “watashi wa Yama desu, yoroshiku”. “Watashi wa Anti desu.” Anti dan Yama membereskan buku-buku yang berserakan. Tangan Yama menyentuh tangan Anti, merekapun saling memandang. Wajah Yama mendekat dengan wajah Anti, Kini birir Yama telah menempel dibibir Anti. Seketika Anti mendorong Yama, Yama tak melawan. Anti menangis,lari keluar pepustakaan. “Anti? Ada apa?” Tanya Miho yang tepat berada di depan pintu perpustakaan. “Ayo cepat, nanti keburu malam.” Anti menarik tangan Miho, didala mobil, Anti hanya terdiam. DiMall pun Anti hanya minta dibelikan kamus bahasa Inggris. “Sannkyu Anti, kalau ada masalah ceritalah, aku bukanlah seperti anak kaya yang kau kira.” Miho tahu apa yang sedang dialami oleh teman barunya.

Hari ini ada pelajaran olahraga, dan dilakukan diluar kelas. “Anti, Ryu titip ini untukmu. “Apa ini Yuuko?” Anti menanyakan pada Yuuko yang tak tahu apa-apa. Yuuko mengangkat bahu lalu pergi untuk mengganti baju. Anti membuka bungkusan itu. Sebuah kacamat. Ada surat yang terselip. Gomen ne, Gantilah kacamatamu. Itu sudah terlalu kuno. Anti tersenyum kecil. “Pertanyaannya kenapa dia tidak memberikanya secara langsung? Padahal kitakan satu kelas?” Anti mengangkat bahu lalu berlalu. Di luar kelas sudah banyak anak-anak berkumpul. “Ryu, Doomo Arigatou” Anti tersenyum sambil memakai kacamata yang diberikan oleh Ryu. “Doita. Matanya kini terbelalak melihat penampilan baru Anti. Kini dia menggunakan kacamata kecil bukan kacamata kuda yang biasanya dia pakai. Rambutnya tidak dikuncir dua, ikatanya dilepas. Cantik sekali”

***

Pembagian Ulangan akan dilakukan besok, iya, seminggu kemarin kami melakukan try out, persiapan untuk Ujian Kelulusan. “kayanya aku datang kepagian deh” Ryu berbisik disamping Anti ketika Anti berjalan dikoridor menuju papan pengumuman. “Anti, berenti dulu, kau ini kan murid paling pintar?” Ryu bertanya kepada Anti. “Hantou? I don’t belive it” Anti berbahasa Inggris. “gini, kalau dipapan pengumuman kau peringkat satu, kau boleh meminta apa saja yang kau inginkan dari ku, tetapi jika aku yang pringkat satu, kau harus menuruti satu permintaan yang aku inginkan” Ryu memberi satu tantangan untuk Anti, dan Anti pun mengiyakannya dengan Syarat, tidak akan meminta permintaan yang mustahil bagi Anti. Anti dan Ryu terbelalak. “Anti, kau siap?” Ryu merangkul pundak Anti yang berwajah muram. Anti meghela nafas panjang. Dengan berat Anti mengucapkan “Un”. Ryu berlali kecil sambil melompat-lompat menuju kelas. Diikuti Anti dengan senyum aneh. “Kau peringkat dua Anti, selamat” Miho tersenyum amat manis pagi itu, tapi Anti hanya tersenyum lesu. “kenapa? Karena Ryu peringkat pertama?” Tanya Miho. “Bukan Miho, aku menerima tantangan dari Ryu.” Jawab Anti lemas. “Eh? Apa?” Miho Penasaran. “ Kalau dipapan pengumuman aku peringkat satu, aku boleh meminta apa saja yang aku inginkan dari Ryu, tetapi jika Ryu yang peringkat satu, aku harus menuruti satu permintaan yang aku inginkan”. “Lalu apa permintaan dari Ryu?”. “Jangan bilang pada siapapun,Ryu memintaku menjadi pacarnya. Dan akupun mengiyakan maunya”. “Hantou?” Miho memeluk tubuh Anti. “Hentikan Anti kau bisa membunuhku.”

***

Minggu depan adalah ujian kelulusan di horikoshi. Semua murid sibuk membicarakan tentang ujian. “Besok sore ku jemput kau.tunggulah di Stasiun sekolah”. “eh, mau kemana kita?” Anti bertanya kepada Ryu. “Kencan” dengan nada lantang, memuat semua anak yang ada disana mengetahu apa yang seharusnya tidak diketahui. “Bu, dimana baju yang dulu ibu berikan pada ku?” Anti mencari dress yang diberikan ibunya tahun lalu, katanya baju itu ia gunakan saat kencan pertama dengan ayahnya. Ibu memberikan anti dress yang dibalut rapi dengan plastik bekas laundry. Semua persiapan sudah disiapkan. “kini aku bukanlah hanya sekedar menerima tantanganmu Ryu, aku benar-benar telah mencintaimu” Anti merangkai kata-kata yang akan diucapkannya besok. Mereka janjian jam 10, jam 09.30 Anti sudah tiba distasin horikoshi. Pukul 10 tiba, pukul 11 telah berlalu, kini pukul 12. “Ini waktunya makan siang Ryu” Anti membatin. Tak terasa cacing didalam perutnya sudah menagih jatah mereka. Namun Anti tetap saja menunggu. Kini tepat pukul 3 sore. Anti memutuskan untuk pulang, Anti merasa kecewa, Sungguh kecewa. Rintik hujan mulai turun sore itu. Anti berhenti disebuah taman. Anti duduk termenung. Hujan kini semakin deras, Tubuh Anti telah basah oleh air hujan yang mengguyur. Dia sengaja tidak berteduh, Anti ingin menghapus semua sesalnya hari ini. Disatu sisi Ryu tiba distasiun horikoshi dengan nafas tersengal. “mana gadis pintar itu? Dia pasti kesal dan pulang.” Ryu merasa amat bersalah. Ryu berjalan menuju taman dekat horikoshi berharap masih menemukan gadis pujaannya itu. “Anti.Anti” Ryu berteriak kesana kemari mencari Anti yang tak kunjung dilihatnya. Ryu membuka paying yang sedari tadi dipegangnya, kini hujan bertambah deras. Ryu mendapati sosok pujaan hatinya dengan dress hitam putih dan rambut lurusnya diikat dengan pita merah. Manis sekali. “Konbanwa Anti, Gomen nee belom sempat Ryu meneruskan ucapannya “plakkk” Anti menampar wajah Ryu yang mulus itu. “Kau tau? Jam berapa sekarang ini? Anti menunjukan jam kecil di lengannya. Mata Anti terlihat sembab, bukti bahwa iya menangis. “Maaf Anti, Ayah ga ngasih izin untuk keluar, kau taukan ayah ku itu bagaimana?” Ryu mencoba menjelaskan. “Aku diberi hukuman Anti, Ponselku diambil, aku merusak ponsel Shintaro. Gomen nee..’ Ryu memegang kedua tangan Anti. Anti tersenyum lalu menyodorkan sebuah bingkisan. Syal rajutan dengan tulisan Ryu love Anti. Anti menagis dipelukan  Ryu, Ryu seungguh merasa bersalah. Gomen, Sory my Princess” Ryu meminta maaf dengan sungguh-sungguh kepada Anti. Mereka berlalu ditengah riuh hujna yang mereda.

***

“Selamat Ryu” Anti memberi ucapan selamat  untuk Ryu. Anti akui, Ryu memang nomer satu di horikoshi dan di dalam hatinya. “Moshi, Aku dilupakan ya? Jangan lupa nanti malam Ryu ada party bukan?”. Miho mengejutkan Mereka berdua yang sedang asik berpelukan. “Datanglah dengan pasangan mu, jangan lupa gunakan dress yang sudah ditentukan”. “Kau, Putri ku, nanti malam akan ku jemput sebelum semua datang, kau akan ku make over, eh, sebaiknya tidak, kau sudah terlalu cantik untukku”. Ryu mengejek. “Ryu, aku pernah berciuman, dengan Yama, apakah kau marah?” Tiba-tiba Anti bertanya hal aneh. “Hantou? Aku tak pernah perduli, aku akan tetap mencintai murid pintar ini dan aku akan tetap menjaga putrid cantik ini, dan aku akan hidup selamanya dengan anak sederhana yang luar biasa ini”. Ryu memeluk dan membisikan kata-kata indah itu di telinga Anti lalu mencium kening Anti.

THE END.

Sabtu, 09 April 2011

Diantara Pilihan

Disetiap perjalanan hidup seorang manusia seringkali kita dihadapkan dengan panyak pilihan, kebanyakan orang bingung untuk memilih sebuah pilihan. berikut ada beberapa faktor agar kita semua dapat memilih pilihan yang pas untuk kita dan tidak salah langkah.

1. Pertimbangkan Nilai Positif dan Negatif

Dalam memilih suatu hal, kita harus memikirkan nilai positif dan nilai negatif. Kita harus tahu betul apa dampak positif yang baik untuk kita.