Rabu, 20 April 2011

It's Just FanFiction (RyuChan)

“Inget besok hari apa?”  Yuto bertanya kepada Chii yang sedari tadi asik bermain dangan Yama. “Eh?” Chii dan Yama tersentak, “hari Rabu nee?”  Yama menyabawab. “Bukan Yama, besok hari ulangtahun Ryu, tidak ingatkah kalian?” Yuto menjawab ucapan Yama dengan tampang muram. “Mau buat kejutan apa untuk Ryu?” Keito datang dengan membawa 4 buah minuman dingin. “hmmm buat sepertu biasa ?” Ucap Chii cepat. “Tidak, aku tak mau tahun ini begini lagi, kau tahukan sekarang Ryu berumur berapa? Walau satu angkatan, tapi umurnya lebih muda dibanding kita bukan? Sekarang dia sudah mulai dewasa dan pastinya sudah tumbuh perasaan cinta dihatinya. Aku yakin itu.” Yuto menjelaskan panjang lebar. “Un. Aku setuju apa katamu Yuto, aku akan berfikir sejenak” Keito mengambil sekaleng minuman lalu pergi keluar kelas. Mereka semua perpikir apa yang akan mereka persiapkan untuk ulang tahun Ryu hingga waktu istirahat selesai. “Chii, ini buku yang ku pinjam. Maaf baru aku kembalikan” Ryu mengeluarkan sebuah buku cinta yang dipinjam dari Chii, Sebenarnya Chii juga meminjam dari Keito sang ahli cinta.

From : Keito_Okamoto

To : HS7 Member  (kecuali ryu)

Subjec : Ide

Hey,aku punya de, kalian kenal Risa bukan? Anak perempuan dari kelas sebelah, kabarnya dia menyukai Ryu bukan? Bagaimana kita undang dia nanti malam?

Chii, Yama,  Yuto, bergegas kerumah Keito yang tak terlalu jauh letaknya. “Kau tau Keito chan diaman rumah Risa?” Chii bertanya tentang rumah Risa teman sekolah mereka yang beda kelas. “Un. Tadi aku sudah mengirim e-mail” Keito segera memakai  jaket lalu bergegas menjemput Risa.

***

“Keito kun, Ryu ulang tahun bukan ? lalu kenapa aku diajak untuk ke apartemennya?” Risa menanyakan hal yang sedari tadi membuatnya janggal. Hujan rintik mulai turun mulai membuat rambut Risa dan Keito basah. “Lebih baik kita berteduh dulu, hujannya semakin deras”. Keito menarik tangan Risa lalu membawanya kesebuah pelataran toko yang tutup. “Dingin sekali,anginya cukup kencang.” Risa memeluk tubuhnya yang sudah menggigil dari tadi. Keito membuaka jaketnya dan memberikannya pada Risa, Risa memang tak tahan akan dingin, “Kau pakai saja, aku tak merasa kedinginan.” “Arigatou Keito, ini dapat mengurangi rasa dinginnya” Tubuh Risa semakin menggigil, giginya tak berhenti untuk mengatup. Keitomendekat pada Risa, Kini tubuh Risa telah ada dideapan Keito.

From : Chii.Chii

To : Keito_Okamoto

Subjec : ada dimana

Kau ada diaman Keito? Kami sudah siap dari tadi.

Sebuah e-mail datang dari ponsel Keito. “Risa, sebaiknyakita cepat. Hujan sudah mulai rintik” Keito yang tak ingin acaranya gagal memaksa Risa untuk segera melanjutkan perjalanan. “Keitooo aku takutt” Risa menjerit mendekap tubuh Keito karena Guntur terdengar ama kencang. “Tenang Risa, ada aku disini” Keito mencoba menenangkan Risa. Keito mendekap erat tubuh Risa, “Kau sudah tenang bukan? Ayo kita jalan” Keito menggandeng tangan Risa, tak lama merekapun sampai. “Oh, kau ini lama sekali tau, kami sudah menunggu lebih dari setengah jam disini” Yuto yang kesal karena menunggu menggerutu. Merekapun naik ke apartemen Ryu. Tak lama, sampailah didepan apartemen Ryu. Bel dibunyikan oleh Yama. Ryu membuka pintu “kumohon, jangan lakukan hal seperti tahun lalu”. Mereka semua tertawa. Dengan baju yang sedikit basah, Risa hanya tersimpu menundukan wajah. “Ayo masuk, aku sudah siapkan makanan untuk kalian. Loh, ada Risa? Ogengki desuka Risa?” Ryu tampak kaget dengan kedatangan Risa. “Hai. Gengki desu. Boleh aku masuk?” WAjah Risa seketika memerah. “Tentu” Ryu mengagandeng Risa untuk masuk ke apartemannya. “Ryu, Tak aka nada permainan diulangtahunmu kali ini. Kami semua hanya ingin kau jujur semua hal tentang perasaanmu kepada kami.” Yuto  yang sudah mengerti rencananya langsung menjelaskan apa yang harus dilakukanoleh Ryu. “Un. Hal negative dan positif?” Ryu bertanya tentang peraturan atas apa yang harus ia lakukan. “Keduanya.” Chii menjawab. Chii, Yama, Keito,Yato dan Risa kini duduk di lantai menunggu apa yang ingin dikatakan oleh Ryu. “Chinen, kau yang terbaik, terimakasih telah mengajari aku tentang cinta. Tapi sampai kapan kau memendam rasa terhadap Shizuki?” Chii tersenyum mendengar pernyataan yang dikatakanoleh Ryu. “Yama, Kau yang tampan, janganlah sering menyakiti hati para wanita dengan berbohong bahwa kau telah mempunyai calon isteri” Yama tertawa terbahak mendengar pernyataan Ryu, memang selama ini Yama sering berbohong kepada wanita-wanita yang mengejarnya. “Yutokun, hmmm kau ini,nilai pr mu selalu bagus bukan? Ajari aku sedikit ilmu mu dong” Yuto tersimpu. Yuto yang terpintyar soal akademis disini. “Kau Keito kun, Sudah berapa banyak wanita yang kau pacari? Kau ahli cinta bukan? Ayolah berbagi resep percintaan pada ku” Keito tersenyum manis. “Ryu, apakah ada wanita yang kau suka?” Keito bertanya pada ryu. Wajah Risa memerah. Kini Risa tertunduk dalam. “Ada, kenapa?” Ryu menjawab dengan matang. “Apakah aku? Tapi rasanya tidak mungkin” Risa membatin. “Jika wanita yang kau suka ada disini, apa yang akan kau lakukan? Menyatakan perasaan mu? Lalu menciumnya?” Chii menantang Ryu. “A..a.. ku, akan menyatakan perasaan ku, lalu memeluknya aku tak akan menciumnya. “Hantou? Oiya, kau belum berkata apapun untuk Risa” Yabu mempercepat. “Risa, terimakasih sudah datang, kau yang tercantik disini, karena semuanya laki-laki. Chii, Yama, Yuto dan keito menepuk jidat mereka masing-masing. Aku sering mendengar gosip sekolah, katanya kau menyukai ku? Benarkah?” Risa tak berani menatap Ryu, wajahnya malah makin tertunduk lebih dalam. Ryu memeluk Risa. Namun, Risa tak membalasnya. “Aishiteru Risa. Percayalah.” Ryu membisikan kata-kata indah itu ditelinga Risa. Risa masih tak menjawab apapun. Namun Ryu merasa dadanya basah. Risa menangis. Ryu mendongkak wajah Risa. Kini Ryu dapat dengan jelas menatap wajah Risa yang masih dalam pelukannya itu. “Akuu. Risa terbatah. Maafkan aku, aku dan Keito” Risa belum melanjutkan ucapannya. “Aku mencuim Risa saat sedang dijalan, Gomen nasai Ryu” Keoto menjelaskan apa yang akan Risa jelaskan. Keempat lelaki itu tersentak kaget. Ryu melepaksan pelukannya. Buuukkkkk “Kau? Kau taukan aku menyukai Risa? Kenapa kau lakukan itu Keito?’ Ryu meninju wajah Keito. Yuto langsung melerai mereka. “Tadi dia sangat kedinginan, aku tak tega melihatnya.” Keito mencoba member penjelasan. “Apa untuk menghangatkannya harus dengan berciuman?” Ryu mengunakan nada tinggi. Risa yang tersudut masih saja menangis. “Maafkan aku ryu, aku benar-benar meminta maaf” Risa menagis lebih kencang lagi. “Aku benar-benar tidak percaya akan hal ini, Aku amat menyukai Risa, kenapa Keito? Kenapa?” Ryu mengguncang tubuh keito. “Otanjoobi Omedetoo Ryuu”Semua yang ada diruangan ini berteriak. Ryu yang tak sadar akan aksi teman-temannya benar-benar tercengang. Terlebih lagi dia sudah benar-benar menyatakan perasaan dan menunjukan rasa sukanya pada Risa. Semuanya menyalami Ryu. Untuk Risa, Ryu memeluknya “Aishiteru Risa,Percayalah.” Untuk yang keduakalinya Ryu berbisik ditelinga Risa. Namun kali ini Risa membalas pelukan Ryu dan berkata “Aishiteru mo Ryu” Sementara yang lain berteriak “Kissu.Kissu.Kissu.Kissu.” “Bakaa. Sudah kubilang aku takkan menciumnya, aku hanya ingin memeluknya. “Ryu, Lusa sehabis pulang sekolah kau teraktir kami kan?” Chii yang bersembunyi dibalik Yama merusak suasana indah itu. “Eh?” Ryu belik bertanya. “kau kan sudah tak sendiri lagi” Keito menjelaskan.”Eh, aku boleh tiduran disofa? Aku lelah bekerja tadi” Risa yang mengantuk tidur disofa. Sementara yang lain asik mengobrol. “Ryu, kau tak kasihan melihat pacarmu? Tertidur disofa? Gendonglah dia kekamar.” Yuto yang memang paling dewasa pemikirannya menyuruh Ryu membawa Risa kekamar. Ryu pun bangki,menggendong Risa menuju kamarnya. “Kau ini, manis sekali yaa”. Ucap Ryu saat meletakkan Risa dikasurnya”. “Aku sudah berciuman dengan Risa. Dia lucu sekali” Ryu mengagetkan teman-temannya yang asik dengan obrolannya. “Gimana?” Semua serentak bertanya. “Saat aku meletakkan Risa dikasur, tiba-tiba Risa Berkata “Asishiteru Ryu” Matanya memang terpejam, lalu di berkata. “Chuuuuu” ya sudah aku balas ciumannya” Semua tertawa mendengar cerita Ryu.

***

“Ohayou “ Risa membangunkan mereka semua yang tertidur bagai ikan, saling tumpang tindih. Keito bangun paling awal, Keito menyeret risa kedekat kamar mandi, “Semalam kau berciuman denga Ryu ya?” Keito memeluk Risa erat. “Kau juga pasti mau berciuman denga ku kan?” Tanpa basa-basi Risa mendorong tubuh Keito. Membuat yang lain terbangun. “Ada apa?” Yuto bertanya kepad Risa. Risa hanya diam. “Maaf, tadi Risa tersandung. Benarkan?” Keito berbohong. “Kemana Ryu?” Yama BErtanya pada Keito dan Risa. “Ini, makanan untuk kalian. Aku tadi membelinya. Kau, pasti lapar. Makanlah.” Ryu memberi sekotak nasi untuk Risa. Keito menyenggol bahu Risa. “Ryu,apa semalam kita berciuman? Aku bermimpi berciuman dengan mu, tapi rasanya sungguh nyata. Ryu hanya tersenyum mendengarnya. Tiba-tiba  ponsel seseorang menderingan ganbaretsugo dari HS7. “Itu ponselku.” Teriak Risa. “Iya, Moshi, Okaa san? Un, aku segera pulang. Gomen nee Okaa san.” Risa segera berpamitan kepada semuanya. “Aku akan antar kau” Keito menarik tangan Risa. “Eh?” Semua tersentak kaget. “Ayo Risa, kikta pulang. Ryu, makananya simpan dulu, nanti aku kesini lagi okeh.” Keito memakai jaket dan sepatu. “Tidak usah Keito Kun. Aku bisa pulang sendiri, Arigatou Ryuu Chan, Arigatou Minna” Risa pergi meninggalkan Keito, namun keito menyusul. “Ada apa dengan Keito? Lebih baik kau susul mereka.” Yama yang curiga dengan Keito menyuruh Ryu untuk menyusul mereka.

***

“Kau? Mengapa kau menerima Ryu? Keito yang berjalan disamping Risa menarik tangan Risa lalu menggandengnya. Ryu tetap membuntuti dari belakang. Memastikan kedua orang yang dia sayang tidak kenapa-kenapa. “Karena aku memang menyukai Ryu Chan. Kau, kenapa kau ingin menciumku?” Risa berbalik menjawab dengan nada lantang. “Karena aku mencintaimu Risa, dan aku cemburu pada Ryu” Keito berhenti berjalan, memaksa Risa untuk menatapnya. “Bukankah ini idemu?”. “Iya memang, ku kira Ryu tidak menyukai mu, Ku kira Ryu akan malu kau tau kan, Ryu itu penyendiri.” Jelas Keito panjang lebar. Ryu yang terus memperhatikan apa yang terjadi. Keito menggenggam kedua tangan Risa, Wajah Keito kini semakin dekat dengan wajakh Risa. Plaaakkkk !!! Sebuah tamparan mendarat di pipi Keito. “Katakan Aishiteru Risa!”Pinta Keito. “Tidak akan, aku hanya menyukai Ryu!” Risa mencoba melepaskan dirinya, namun usahanya sia-sia Keito malah mendekapnya lebih keras, memaksa mencuim Risa. “Berhenti!!!” Ryu muncul tiba-tiba. “Keito, kita ini sahabat dari kecil bukan? Kau juga tau Risa itu pacar ku, kenapa kau tega melakukan itu?” Ryu yang naik darah mendekat dan langsung melindungi Risa. “Aku suka padanya Ryu, maafkan aku.” Keito member penjelasan. Keito pergi meninggalkan Ryu dan Risa berdua. “Risa San, kau taka pa-apa? Kumohon, berhati-hatilah, dan ku mohon percayalah padaku” Ucapan Ryu membuat Risa tenang. Sepeti gosip disekolah, Risa telah menyukai Ryu sejak kelas satu SMA. Kini mereka kelas tiga SMA. Pastilah perasaanya sudah sanagt dalam.

From : Keito_Okamoto

To : HS7 Member, risa_obata

Subject : Maaf

Maafkan aku kawan, mulai hari ini sampai entah kapan, aku pindah ke Seoul. Ayahku pindah tugas, harusnya aku sudah memberi tahu kalian dari seminggu sebelumnya. Doomo arigatou nee. Sayonara.

“Kau menerima email itu?” Waktu makan siang mengumpulkan mereka. Ryu, Yama, Chii, Yuto membicarakan email yang dikirimkan oleh Keito “Baka! Tega sekali dia? Dia anggap kita ini apa?” Yabu yang memang dekat dengan Keito benar-benar kesal dengan apa yang tengah terjadi. “Keito, kau benar-benarmembuatku kesal! Kau sudah menggangu Risa, sekarang kau pergi.” Ryu menggebrak meja. “Keito? Dia benar pergi?” Risa datang membawa bento. Diberikan bento itu kepada Ryu, “Gomen naa Ryu, Yama, Chii, Yuto. Ini pasti sebabku Keito Kun pergi” Belum selesai Risa berbicara, telunjuk Ryu telah menempel dibibir Risa. “Risa san, kau ta perlu menyalahkan dirimu. Keito pergi kan mengikuti orang tuanya” Chii yang sibuk dengan susunya akhirnya angkat bicara.

3 Years letter

“Risa, tolong ambilkan cake di meja. Aku malas sekali jalan.kakiku masih nyeri.” Ryu menyuruh Risa yang baru saja sampai di apartemennya. Cake ini kini ada dihadapan mereka. Dua potong, yang satu selai stawberi dan yang satu coklat. “Aku ambil coklat ya?” Ryu sengaja memilih yang coklat, padahal dia tau kalau Risa tidak suka stwaberi dan suka sekali dengan coklat. “Eh? Nande?” Risa kaget. “aku sedang ingin makan cake coklat, kau kan tahu, semalam saat latihan karate kakiku terkilir, bolehkan tuan putri?” Ryu menggombal sambil mencium pipi Risa. Risa hanya mengacak-ngacak cake yang  harusnya dimakan. “Nande? Kau mau yang coklat?” Ryu meledek Risa dengan menyuguhkan cake coklatnya. “Daijobu janai. Kau makan saja. Aku ingin kau cepat sembuh” Risa tersenyum manis kearah Ryu. “Uso! Aaaaa” Ryu menyuapi Risa dengan cake coklat. Risapun menerima suapan cake itu. “Eh? Nanda yo? Didalam mulutku ko keras?” Risa mengeluarkan sesuatu didalammulutnya. “Cincin?” Risa bertanya sambil melirik Ryu. “Itu janjiku tuan putri. Aku akan melamarmu. Coba liat ini.” Ryu menunjukan sebuah cincin lagi. Didalam cincinmu terukir namaku, dan didalam cincin ku serta hatiku terukir namamu. Ryu menggombal.

***

From : Ryutaro_Morimoto

To : HS7 Mamber

Subject : Tunanganku

Datanglah pada pertunanganku, tanggal 4 bulan depan. 2 hari sebelum ulangtahunku. Kau harus membawa pasangan mu.

Ryu mengirimkan email bahagia itu kepada 4 temannya.

From : Keito_Okamoto

To : Ryutaro_Motimoto

Subject : Re : Tunanganku

Masih pantaskah aku datang yang telah berniat merebut Risa dari mu?

Ponsel Keito berdering mendendangkan lagu Ashiteru Hey Say Jump.

“Moshi.mosh. Keito? Tentu saja kau boleh datang ke pertunanganku. Kau tau, aku merindukan mu, sangat merindukan mu” Ryu menelpon Keito yang sepertinya masih ada di Seoul. “Un Ryu. Doomo arigatou nee” Keito membalas disebrang sana. “iya, datanglah, aku mengharapkan mu.” Tanpa suara lalu telepon itu terputus.

***

04.April.2012

“Conguration Ryuu san.” Yuto, Yama dan Chii menberi selamat dihari pertunangan. “Sumimasen. Ryu to Risa san ne?” Seorang kurir datang menemui Ryu dan Risa di gedung yang Risa merasa sangat kecewa. “Patung minnime aku dan Risa.” Ryu mencium pipi Risa. “Eh? Wajah Risa memerah, dipatung ini aku mencium pipi mu. “Aku rindu dengan mu Keito” Aku dan ifu berecana liburan ke seoul. Mau ikutkah kau?” Yabu yang sudah menikah 1 bulan yang lalu, berencana berbulan madu di seoul. Ryu melirik Risa, “baiklah” Ryu memutuskan. “Pesankan aku satu kamar dengan 2 tempat tidur terpisah, aku tak ingin menjamah dia, belum resmi menjadi isteriku.” Ryu mengacak-acak tatanan rambut Risa. Seminggu kemudian, rencana berlibur ke Seoul terlaksana. “Hello Seoul, pantainya indah bukan Risa?” Ryu memeluk Risa yang tercengang dengan keindahan pantai dipulau kecil di seoul. Ifu dan Yabu sudah memesan kamar disebuah hotel berbintang. “Aku dan Chii ingin berjalan-jalan, kalian kehotel saja duluan” Yama yang sudah tak tahan dengan rengekan Chii yang meminta untuk berjalan-jalan di pantai akhirnya menuruti permintaan Chii. “Aku ingin bertemu dengan Keito Ryu, aku ingin tahu apa yang membuatnya menjauhi kita semua” Risa dengan malu-malu meeminta ingin bertemu dengan Keito. “Eh? Nande? Aku juga rindu dengan Keito, kau bawa alamat dari paket itu bukan? besok kita cari alamat apartemennya” Ucap Ryu. Risa dan Ryu menuju hotel, dan besoknya mereka semua sepakat untuk mencari alamat apartemen Keito. Mereka berkeliling menggunakan mobil sewaan, Rencana liburan berubah menjadi pencarian orang. “Kita sepertinya sudah sampai. Lihat ini kan apartemennya? Kita tinggal cari nomernya saja” Yama yang menyetir mobil memberitahu yang lain yang sedari tadi sibuk mencari-cari alamat. Setelah menggunakan lift, merekapun sampai dilantai tiga, “Tepat, ini alamatnya.” Ryu yang nampaknya sudah sabar segera memencet bel yang ada didepan pintu. “Permisi, benar ini alamat Keito Okamoto?” Yabu bertanya kepada seorang wanita yang membukakan pintu. “Benar, itu suami saya, adaperlu apa?” Wanita cantik itu berhasil membuat Chii yang sedang minum cola tersedak. Mereka semua tercengang dengan apa yang dikatakan oleh wanita itu. “Ibu, ada apa?” Tiba-tiba seorang aka kecil menghampiri wanita cantik itu. “Keito sedang bekerja, sebentar lagi dia pulang, mari sihlakan masuk” Wanita itu menyuruh mereka semua untuk masuk. Wanita itu menyuguhkan the hangat untuk mereka. Tak lama, bel berbunyi, Keito pulang. “Kalian? Kenapa bisa ada disini?” Keito sangat terkejut atas kedatangan keempat sahabat lamanya itu. Keito duduk di bangku depan mereka semua. “maafkan aku, aku sudah menikah dengan Ga Eul, dan kini kami dikaruniai seorang putra”. Semua terkejut akan penjelasan singkat Keito, “Tapi kenapa kau  samasekali tidak member tahu kami? Kau bahkan tidak pernah menanyakan kabar kami semua, kau juga tak pernah mengirim email apapun kepada kami? Sungguh kau bagai hilang ditelan bumi. Hanya paket-paket darimu saja yang kami terima. Kau tau? Betapa kami semua merindukanmu?” Yabu menjelaskan semua kesalahan Keito. Ini semua kemauan Papaku, aku sudah benar-benar bersalah pada kalian. Maafkan aku, terutama kau Ryu.” Keito mengulas kembali masalalunya. “Apa? Kau meminta maaf untuk apa?” Ryu berpura-pura tak mengeri. “Sudahlah Ryu, aku sungguh tak ingin membahas hal itu” Risa menghentikan pembicaraan tentang masalalunya. Semua terdiam sesat. “Maaf, hanya kata maaf yang pantas menggantikan semua ini. Aku tak tahu harus berbuat apa?” Keito membuka pembicaraan. “Berjanjilah kita akan tetap berkomunikasi. Ku rasa itu cukup untuk menggantikan semuanya” Yabu yang paling bijak memberikan saran. Keito mengangguk dan tersenyum kepas. Mereka berlima pun berpelukan dengan akrab. Sebulan setelah kejadian itu Ryu dan Risa pun menikah. Kali ini ada yang spesial, Keito datang dengan mengajak Isteri dan anaknya. “Risa, kali ini kau sudah benr-benar percaya 100% kepada ku kan?” Ryu berbisik ditengah keramaian pernikahan merka. “Eh? Tidak 100% Ryu. Ucapan Risa membuat Ryu terbelalak. Tapi kepercayaanku tak ternilai untukmu” Ryu memeluk tubuh Risa dengan erat. “Hentikan Ryu, kau bisa membunuhku”

The End

1 komentar:

  1. FF oneshot lebih enak dari pada yang berpart.
    ano, ffnya bagus.

    BalasHapus

Thanks For Leave A Coment