Jumat, 23 September 2011
Like As You, BUNDA
lebih tepatnya gw mau curhat.
Berawal dari hoby yang sama, FANGIRL.
gw tau siapa sih Din itu dari blognya. din-chan07.blogspot.com
Gw baca FF bunda yang sama Keito dan Yuya. itu FF pertama yang gw baca.
Gw inget betul, waktu masuk ke blognya gara-gara nyari lirik kanji romanji sama translet TIME-Hey!Say!JUMP.
Malah nyantol sama FFnya si bunda Din.
Akhirnya gw kenal betul waktu di group Ryutaro Morimoto Indonesia Fansu bikinan Fukuzawa Saya.
Sampe sekarang jadi deket.
Entah kenapa sekarang gw jadi ngerasa sikap gw mirip bunda.
dulu gw demen kalo ada yang bilang "Aku suki HSJ, tapi baru aja suki" Gw seneng karena ada yang tau dan suka HSJ.
Tapi sekarang. gw malah agak benci sama anak-anak yang 'baru tau' Jejepangan dan gayanya sok tau. Ngeselin menurut gw.
Sekarang gw lebih suka jadi kaum minoritas. Sama kaya bunda. Bunda pernah bilang "aku lebih suka jadi kaum minoritas"
Yaaaa. Gw akuin sekarang gw lebih suka kalo fans JE itu cuma jadi kaum minoritas.
Daaaaaaannn. Gini, kalo gw biasanya galau gara-gara ada gosip ini itu, sampe pikiran gw kacau balau mikirn tu idola,
Sekarang nga. yaaa. gw kaya pasrah banget. Pasrah akan semua keputusan yang JE kasih.
Dipikiran gw kaya udah didoktrin 'nga usah peduliin keputusan JE,mau ngelawan ampe kaya apapun nga akan bisa.
Yayayah. memang begitu kan kenyataannya. kalo JE udah mutusin A kita sebagai fans nga bakal bisa ngerubah keputusan itu jadi B.
Pada dasarnya emang kita nga bisa apa-apa. Jadi apapun yang terjadi kedepannya.
Ryutaro balik atau nga. Yuma debut bareng lana7kira atau nga. TERSEARAH. Bukan gw nga perduli,
Tapi gw ngerasa usaha gw nangis, marah-marah dipostingan blog atau jejaring sosial yang lain juga nga akan ada gunanya.
So, Bunda. Tularkanlah aku lagi sifat-sifat baikmu.
Hontou ni arigatou gozaimasu bunda~
Like As You, BUNDA
lebih tepatnya gw mau curhat.
Berawal dari hoby yang sama, FANGIRL.
gw tau siapa sih Din itu dari blognya. din-chan07.blogspot.com
Gw baca FF bunda yang sama Keito dan Yuya. itu FF pertama yang gw baca.
Gw inget betul, waktu masuk ke blognya gara-gara nyari lirik kanji romanji sama translet TIME-Hey!Say!JUMP.
Malah nyantol sama FFnya si bunda Din.
Akhirnya gw kenal betul waktu di group Ryutaro Morimoto Indonesia Fansu bikinan Fukuzawa Saya.
Sampe sekarang jadi deket.
Entah kenapa sekarang gw jadi ngerasa sikap gw mirip bunda.
dulu gw demen kalo ada yang bilang "Aku suki HSJ, tapi baru aja suki" Gw seneng karena ada yang tau dan suka HSJ.
Tapi sekarang. gw malah agak benci sama anak-anak yang 'baru tau' Jejepangan dan gayanya sok tau. Ngeselin menurut gw.
Sekarang gw lebih suka jadi kaum minoritas. Sama kaya bunda. Bunda pernah bilang "aku lebih suka jadi kaum minoritas"
Yaaaa. Gw akuin sekarang gw lebih suka kalo fans JE itu cuma jadi kaum minoritas.
Daaaaaaannn. Gini, kalo gw biasanya galau gara-gara ada gosip ini itu, sampe pikiran gw kacau balau mikirn tu idola,
Sekarang nga. yaaa. gw kaya pasrah banget. Pasrah akan semua keputusan yang JE kasih.
Dipikiran gw kaya udah didoktrin 'nga usah peduliin keputusan JE,mau ngelawan ampe kaya apapun nga akan bisa.
Yayayah. memang begitu kan kenyataannya. kalo JE udah mutusin A kita sebagai fans nga bakal bisa ngerubah keputusan itu jadi B.
Pada dasarnya emang kita nga bisa apa-apa. Jadi apapun yang terjadi kedepannya.
Ryutaro balik atau nga. Yuma debut bareng lana7kira atau nga. TERSEARAH. Bukan gw nga perduli,
Tapi gw ngerasa usaha gw nangis, marah-marah dipostingan blog atau jejaring sosial yang lain juga nga akan ada gunanya.
So, Bunda. Tularkanlah aku lagi sifat-sifat baikmu.
Hontou ni arigatou gozaimasu bunda~
Kamis, 23 Juni 2011
Fanfiction 'More Love For You'
Title : More Love For You
Cast : Kenichi Okamoto

Keito Okamoto

Kento Nakajima

Genre : Family,Romantis, (iya begitulah)
Author : Morimoto Lisa
“Eh? Jadi kau yang telah merebut Otoo sama?” Nada bicara Keisha sangat ketus didepan perempuan yang baru saja ia temui beberapa menit yang lalu. Otoosama sedang menelepon kliennya yang pasti sangat lama. Kebiasaan Otoosama yang membuat Okaasama tidak betah. Mementingkan pekerjaan.
Plaaaakkkk. Tamparan keras itu mendarat dipipi mulus Keisha.
“Kau? Setelah Ayahmu menjadi milikku, kau akan tunduk denganku” Perempuan yang manis didepan Otoosama, berebuah menjadi srigala enerkam manusia.
“Ha? Coba saja!” Keisha berlalu meninggalkan perempuan itu, calon ibu barunya.
“Dimana Keisha?” setelah sekian menit berlalu Otoosama menghampiri wanita tersebut. “Chotto matte ne” Otoo sama keluar dari restoran tempat pertemuan itu. Dan mendapati Keicha disebrang stasiun. “Nande Keisha chan?” Otoosama merangkul Keisha. Keisha hanya diam, telinganya masih tertutup dengan headset. Otoosama melepaskan headsetnya perlahan. “Dengarkan Otoosama. Minggu depan pernikahan akan dilaksanakan. Jadi kau tidak boleh bertingkah aneh. Sekarang masuklah kemobil. Kita akan segera pulang. Keisha menuruti perkataan otoosama.
“Dengar ya, aku tidak akan datang dihari pernikahan itu” Seru Keisha sembari merebahkan dirinya dibangku belakang mobil mewah itu.
WEDDING DAY
Dengan muka datar Keisha menggandeng seorang lelaki bermata sipit. “Are you Keisha? Ku dengar ibumu dari Inggris?” Lelaki sipit itu berbisik ditelinga Keisha. Keisha hanya diam. “Okamoto Keito desu. Aku akan menjadi kakakmu”. Keito masih tetap menggandeng Keisha dengan gandengan ala kerajaan. Mereka berjalan dibelakang mempelai.
“Jangan seenaknya memakai marga Otoosama. Kau bukan anaknya!” Keisha masih tetap dengan wajah datar.
“Tapi sekarang sudah” Keito berbisik terlalu dekat, bibirnya nyaris menyentuh telinga Keisha.
“Tidak!” Keisha melepaskan gandengan tangan Keito, membuat semua tamu mengalihkan perhatiannya kepada Keisha.
Acara tidak akan batal, janji suci tetap terucap. Kini Keito pun berhak menggunakan marga ‘Okamoto’.
***
“Apa yang kau lakukan?” Otoosama masuk dengan sedikit marah pada Keisha. Otoosama memang seseorang yang tegas.
Keisha masih tetap datar dan pandangannya tidak berpindah dari komik yang sedang diabacanya.
“Keisha, kau mendegarkan Otoosama?” Otoosama sedikit membantak. Lagi-lagi Keisah hanya diam. Otoosama melepaskan headsetnya.
“Eh? Nande Otoosama?” Dengan datar dan pandangannya masih pada komik yang dibacanya.
“Apa yang kau lakukan tadi?” Otoosama merangkul Keisah yang masih dengan wajah datarnya.
Tiba-tiba seorang wanita masuk. “Otoosan, ayo tidur” Perempuan itu merangkul pundak Otoosan.
“Chotto. Pergihlah kekamar duluan, aku akan menyusul” Perempuan itu lalu tersenyum, namun senyumnya berubah saat menatap Keisha.
“Hei. Are you listen me?” Otoosama menatap dalam pada satu-satunya anak kandungnya.
“Yes, Now I wanna sleep. Please go out” Keisha mematikan lampu baca yang tepat ada dimeja sebelah kamarnya. Membenamkan badannya dibalik selimut. Otoosama mengecup kening Keisha. Lalu meninggalkannya. Dibalik selimut air mata Keisha mengalir.
“Ohayou Keisha” Perempuan itu, yang sekarang dipanggil Okaasama oleh Otoosama menyapa manis Keisah yang baru saja turun, dan siap dengan seragamnya. “Makan lah, kau pasti lapar” Perempuan itu menyuruhnya untuk makan.
“Jadi Otoosama, dia akan satu sekolah dengan ku?” Keisha mengambil sepotong roti, bukan makanan dipiring yang sudah disediakan oleh perempuan itu.
“Iya sayang, Keito Niichan akan satu sekolah dengan mu” Perempuan itu mencoba manis didepan Keisha.
“Shut Up Bitch! Aku tak bertanya padamu!” Mendengar ucapan Keisha Otoosama sedikit marah.dan hendak manampar Kesha
“Nani? Tampar saja!” Otoosama menahan tamparannya. Lalu menurunkan tangannya. Tanpa pamit Keisha pergi.
***
Dikelas, Keisha memperkenalkan diri, Menyebutkan nama dan asal sekolahnya. Keisha berasal dari Inggris, dulu, Ibunya orang inggris, namun kini sosok yang biasa Keisha panggil Mom, kini tiada dihadapannya. Mom, memilih untuk berpisah dengen Otoosama.
“jadi kau dari Inggris?” Kento menyapa Keisha yang sedang meminum susu saat makan siang, Kento adalah ketua kelas dikelas Kesha yang baru.
“Lalu apa urusannya denganmu?” Nadanya datar. Sedatar wajahnya yang tanpa ekspresi.
“Eh? Aku kan ketua kelasmu. Ku dengar Niichan mu juga disini ya? Keito Okamoto. Wajah kalian mirip. Hanya Keito Niichan sedikit lebih wajah Jepang, kalau kau lebih kebarat” Kento terus berbicra, tanpa sepatah katapun yang terlontar dari mulut Keisha.
Braaaakkkk. Keisha menggebrak meja. “Dengarkan aku baik-baik dia bukan kakakku!” Kesha lalu meninggalkan Kento yang masih tercengang dengan mulut menganga atas apa yang baru saja terjadi.
“Chotto Keisha chan. Meski aku bukan siapa-siapa, tapi aku ini adalah ketua kelas dan aku tidak akan lupa akan tanggung jawabku” Kento berteriak, namun Keisha hanya tetap berjalan tidak memperdulikan Kento.
Keisha berjalan, semua mata tertuju padanya. Entah karena kecantikannya atau karena Keito berjalan dibelakangnya.
“Pergi kau” Keisha mengeluarkan kata. Keito malah mempercepat lajunya lalu berhenti didepan Keisha.
“Nani? Kau kan adikku” Keito tersenyum manis.
Semua mata masih tertuju pada Keisha dan Keito, Banyak yang tau kalau mereka adik kakak, namun pernyataan itu hanya keluar dari bibir Keito, tidak dari Keisha.
“Cihhh. Aku tidak akan pernah sudi mempunyai kakak seperti mu. Awas!” Keisha menabrak sedikit tubuh Keito. Keito hanya bisa diam. Ditengah berpuluh pasang mata yang metatapnya. Keito menjatuhkan airmata.
***
“Jadi disini rupanya rumahmu?” Kento diam-diam menguntiti Keisha yang pulang sendiri. Kento masih sangat ingin tahu. Bagaimana keadaan Keisha, Kento merasa Keisha adalah tanggung jawabnya saat dikelas. “Besar sekali rumah mu Keisha chan”.
“Sumimasen, Kimi wa Kento desu?” Kento tersentak kaget dibalik tiang listrik tempat dia menguntut. “Apa yang kau lakukan disini?” Kento masih terdiam kaget. Dia tau percis siapa lelaki ini.
“Keito Senpai. Etto.” Kento menggantungkan kalimatnya.
“eh? Kau menguntit ya?” Keito mencoba menebak. Kento semakin panic, tubuhnya berkeringat.
“Etto, aku. Aa. Aku. Hanya ingin tahu bagaimana keluarga Keisha. Gomen” Kento tertunduk dalam malu.
“Ah, ikut aku” Keito menyuruh Kento mengikutinya.
Sepanjang jalan, tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka.
“Kita bicara disini saja, biar aku yang traktir” Keito duduk dibangku disebuah café kecil didekat sekolah.
“Aa. Etto Senpai, akuu” Kento menggantungkan kalimatnya lagi.
“Aku dan Keisha memang bukan soudara kandung” Keito memberikan daftar pesanan kepada pelayan.
“Maksud Keito Senpai?” Wajah Kento penasaran.
“Eh, sebelumnya aku ingin kau mengaku, kalau kau suka pada adikku. Sampai kau menguntiti adikku” Keito tersenyum menggoda Kento. Wajah kento malu. Tertunduk lagi, kini wajahnya memerah.
“Ah. Keito Senpai. Baka Janai” Kento semakin tertunduk dalam malu. Dia tidak dapat berkutik.
“Souka, ibuku dan ayahnya menikah, lalu kami menjadi soudara. End” Keito meneguk kopi yang diapesan. “Minumlah, jangan sungkan”
“Ahh, tapi, nama kalian, wajah kalian, meski memang Keisha lebih mirip orang barat, sedangkan Keito Senpai lebih mirip orang jepang, tapi kalian seperti soudara kandung” Kento memasukkan gula kedalam minumannya. Rasa minuman yang diapesan seperti air got pikir Kento dalam hati.
Keito hanya mengangguk dengan pasti. “Demo” Keito tersenyum, “Keisha tidak pernah menganggapku sebagai kakaknya kan?” Wajah Keito kini seperti orang yang tidak pernah makan semalam tujuh hari. Lemas dan lesu.
“Nande Senpai?” Kento mengaduk minuman yang rasanya seperti air got itu. Itu adalah kopi asal Russia.
“Nande monai. Entahlah. Padahal aku ingin sekali punya adik perempuan”.
***
“Tadaima” Otoosama datang membawa beberapa jinjingan. “Dimana Keisha dan Keito?” Otoosama memberikan jinjingan itu pada perempuan yang sekarang dipanggil Okaasama itu. Otoosama bergegas menuju kamar Keisha.
“Ahhh~ Sugeeee. Kalung ini untukku? Gelang ini? Perhiasan ini? Baju ini? Astaga~” Perempuan itu bergeming.
“Okaasama. Harusnya kau mencintai Otoosama apa adanya. Sesuai dengan janjimu padaku dulu.” Keito merebut semua barang yanga da ditangan perempuan itu.
“Nani? Ini adalah milikku. Yang penting sekarang kita hidup senang Kei chan” Perempuan itu merebut lagi barangnya. Keito hanya diam dan tidak bisa berkutik.
#KEISHA ROOM#
“Sayang, ayo cepat turun, makanan sudah siap” Otoosama menyalahkan lampu kamar Keisha.
“Aku tidak lapar” Keisha bergeming dibalik selimutnya.
Keisah sungguh tidak ingin bertemu dengan perempuan yang harusnya ia panggil Okaasama itu. Menurut Keisha perempuan itutidak lebih dari SAMPAH.
“Cepatlah, Okaasama sudah memasak makanan kesukaanmu.Sushi” Otoosama menyibakkan selimut yang menutupi seluruh tubuh putrinya itu.
Keisha menarik selimutnya lagi. “Aku tidak akan memakan sushi buatan siapapun kecuali buatan Mom. Sudah sana. Aku tidak lapar” Keisha menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya.
***
“Moom, Wait” Keisha kecil berteriak desebrang jalan. Mom menghampiri Keisah.
“You will be okay with me” Mom memeluk tubuh kecil Keisha.
Mom adalah ibu kandung Keisha. Mom orang yang snagat dekat dengan Keisha, di Inggris, Keisah belajar disekolah khusus orang Jepang. Dia banyak belajar bahasa Jepang dari sana.
“Mom, can I buy it?” Keisha kecil menunjuk es krim rasa stroberi. Mom menyuruh Keisha untuk menunggu.
“For you honey” Mom memberikan double scope s krim stroberi.
“Love you mom” Keisah kecil mencium mom dengan mulut yang belepotan eskrim.
“Too hoey, wait ne” Mom mengangkat telepon. Dari Otoosama rupanya.
“Nani? Kau tidak bisa hadir dihari ualng tahun Keisha sekali gus ulang tahun pernikahan kita?” Nada bicara Mom tampak sedih. Wajah mom murung. Perlahan air mata mom mengalir dari mata biru besarnya yang cantik. Keisha kecil hanya bisa diam, tidak mengerti apa-apa.
“Are you okay Mom?” Mom memeluk Keisha kecil yang masih sibuk dengan es krimnya.
“Let’s we go home” Mom menuntun Keisha kecil. Keisha hanya menurut
Dia benar-benar tidak datang dihari spesial ini. Seisi rumah sudah penuh dengan dekorasi, tamu yang hadirpun sudah banyak. Sampai acara selesaipun dia tidak datang.
Keisha kecil menagis dihari ulang tahunnya.
“Kenapa?” Mom memeluk tubuh kecil anak kesayangannya itu.
“Dimana dad?” Keisha kecil memang memanggil Otoosama dengan panggilan Dad.
Mom tersenyum, ada kilau bening dimatanya. “Dad sedang sibuk, sebaiknya kau tidur, ini sudah malam. Pesta sudah usai” Mom menuntun anak satu-satunya itu menuju kamar.
***
“Apa? Kau berhasil membuat Keisha menagis dihari ulang tahunnya. Kau ini kejam sekali!” Mom mencoba tenang, namun sikap Dad selalu saja membuat Mom tegang.
“Tapi aku banyak kerjaan” Dad mulai naik darah.
“Sampai kapan kau harus mementingkan pekerjaan?” Mom mambanting pintu, tanpa sadat mom membagunkan Keisha. Diam-diam Keisha mendengarkan semuanya. Air mata Keisha kecil menetes, mambasahi kepala Dori, boneka doraemon sahabanya.
#2 minggu kemudian#
“Keisha, kau ikut sama dad ya, mom harus pergi” mom memeluk erat Keisha, seperti enggan melepaskan hartanya yang paling berharga. Airmata mom membasahi pipinya. Keisha kecil hanya sibuk dengan es krimnya.
“memang Mom mau kemana?” Keisha bertanya pada Dad, Dad hanya diam, menuntun Keisha masuk kedalam mobil.
Semenjak saat itu, Keisha tidak lagi pernah bertemu dengan Mom.
***
Bersambung yaa...sekali lagi saya mau bikin beberapa part. hahahah. Jyaa. Mata ne.
Fanfiction 'More Love For You'
Title : More Love For You
Cast : Kenichi Okamoto

Keito Okamoto

Kento Nakajima

Genre : Family,Romantis, (iya begitulah)
Author : Morimoto Lisa
“Eh? Jadi kau yang telah merebut Otoo sama?” Nada bicara Keisha sangat ketus didepan perempuan yang baru saja ia temui beberapa menit yang lalu. Otoosama sedang menelepon kliennya yang pasti sangat lama. Kebiasaan Otoosama yang membuat Okaasama tidak betah. Mementingkan pekerjaan.
Plaaaakkkk. Tamparan keras itu mendarat dipipi mulus Keisha.
“Kau? Setelah Ayahmu menjadi milikku, kau akan tunduk denganku” Perempuan yang manis didepan Otoosama, berebuah menjadi srigala enerkam manusia.
“Ha? Coba saja!” Keisha berlalu meninggalkan perempuan itu, calon ibu barunya.
“Dimana Keisha?” setelah sekian menit berlalu Otoosama menghampiri wanita tersebut. “Chotto matte ne” Otoo sama keluar dari restoran tempat pertemuan itu. Dan mendapati Keicha disebrang stasiun. “Nande Keisha chan?” Otoosama merangkul Keisha. Keisha hanya diam, telinganya masih tertutup dengan headset. Otoosama melepaskan headsetnya perlahan. “Dengarkan Otoosama. Minggu depan pernikahan akan dilaksanakan. Jadi kau tidak boleh bertingkah aneh. Sekarang masuklah kemobil. Kita akan segera pulang. Keisha menuruti perkataan otoosama.
“Dengar ya, aku tidak akan datang dihari pernikahan itu” Seru Keisha sembari merebahkan dirinya dibangku belakang mobil mewah itu.
WEDDING DAY
Dengan muka datar Keisha menggandeng seorang lelaki bermata sipit. “Are you Keisha? Ku dengar ibumu dari Inggris?” Lelaki sipit itu berbisik ditelinga Keisha. Keisha hanya diam. “Okamoto Keito desu. Aku akan menjadi kakakmu”. Keito masih tetap menggandeng Keisha dengan gandengan ala kerajaan. Mereka berjalan dibelakang mempelai.
“Jangan seenaknya memakai marga Otoosama. Kau bukan anaknya!” Keisha masih tetap dengan wajah datar.
“Tapi sekarang sudah” Keito berbisik terlalu dekat, bibirnya nyaris menyentuh telinga Keisha.
“Tidak!” Keisha melepaskan gandengan tangan Keito, membuat semua tamu mengalihkan perhatiannya kepada Keisha.
Acara tidak akan batal, janji suci tetap terucap. Kini Keito pun berhak menggunakan marga ‘Okamoto’.
***
“Apa yang kau lakukan?” Otoosama masuk dengan sedikit marah pada Keisha. Otoosama memang seseorang yang tegas.
Keisha masih tetap datar dan pandangannya tidak berpindah dari komik yang sedang diabacanya.
“Keisha, kau mendegarkan Otoosama?” Otoosama sedikit membantak. Lagi-lagi Keisah hanya diam. Otoosama melepaskan headsetnya.
“Eh? Nande Otoosama?” Dengan datar dan pandangannya masih pada komik yang dibacanya.
“Apa yang kau lakukan tadi?” Otoosama merangkul Keisah yang masih dengan wajah datarnya.
Tiba-tiba seorang wanita masuk. “Otoosan, ayo tidur” Perempuan itu merangkul pundak Otoosan.
“Chotto. Pergihlah kekamar duluan, aku akan menyusul” Perempuan itu lalu tersenyum, namun senyumnya berubah saat menatap Keisha.
“Hei. Are you listen me?” Otoosama menatap dalam pada satu-satunya anak kandungnya.
“Yes, Now I wanna sleep. Please go out” Keisha mematikan lampu baca yang tepat ada dimeja sebelah kamarnya. Membenamkan badannya dibalik selimut. Otoosama mengecup kening Keisha. Lalu meninggalkannya. Dibalik selimut air mata Keisha mengalir.
“Ohayou Keisha” Perempuan itu, yang sekarang dipanggil Okaasama oleh Otoosama menyapa manis Keisah yang baru saja turun, dan siap dengan seragamnya. “Makan lah, kau pasti lapar” Perempuan itu menyuruhnya untuk makan.
“Jadi Otoosama, dia akan satu sekolah dengan ku?” Keisha mengambil sepotong roti, bukan makanan dipiring yang sudah disediakan oleh perempuan itu.
“Iya sayang, Keito Niichan akan satu sekolah dengan mu” Perempuan itu mencoba manis didepan Keisha.
“Shut Up Bitch! Aku tak bertanya padamu!” Mendengar ucapan Keisha Otoosama sedikit marah.dan hendak manampar Kesha
“Nani? Tampar saja!” Otoosama menahan tamparannya. Lalu menurunkan tangannya. Tanpa pamit Keisha pergi.
***
Dikelas, Keisha memperkenalkan diri, Menyebutkan nama dan asal sekolahnya. Keisha berasal dari Inggris, dulu, Ibunya orang inggris, namun kini sosok yang biasa Keisha panggil Mom, kini tiada dihadapannya. Mom, memilih untuk berpisah dengen Otoosama.
“jadi kau dari Inggris?” Kento menyapa Keisha yang sedang meminum susu saat makan siang, Kento adalah ketua kelas dikelas Kesha yang baru.
“Lalu apa urusannya denganmu?” Nadanya datar. Sedatar wajahnya yang tanpa ekspresi.
“Eh? Aku kan ketua kelasmu. Ku dengar Niichan mu juga disini ya? Keito Okamoto. Wajah kalian mirip. Hanya Keito Niichan sedikit lebih wajah Jepang, kalau kau lebih kebarat” Kento terus berbicra, tanpa sepatah katapun yang terlontar dari mulut Keisha.
Braaaakkkk. Keisha menggebrak meja. “Dengarkan aku baik-baik dia bukan kakakku!” Kesha lalu meninggalkan Kento yang masih tercengang dengan mulut menganga atas apa yang baru saja terjadi.
“Chotto Keisha chan. Meski aku bukan siapa-siapa, tapi aku ini adalah ketua kelas dan aku tidak akan lupa akan tanggung jawabku” Kento berteriak, namun Keisha hanya tetap berjalan tidak memperdulikan Kento.
Keisha berjalan, semua mata tertuju padanya. Entah karena kecantikannya atau karena Keito berjalan dibelakangnya.
“Pergi kau” Keisha mengeluarkan kata. Keito malah mempercepat lajunya lalu berhenti didepan Keisha.
“Nani? Kau kan adikku” Keito tersenyum manis.
Semua mata masih tertuju pada Keisha dan Keito, Banyak yang tau kalau mereka adik kakak, namun pernyataan itu hanya keluar dari bibir Keito, tidak dari Keisha.
“Cihhh. Aku tidak akan pernah sudi mempunyai kakak seperti mu. Awas!” Keisha menabrak sedikit tubuh Keito. Keito hanya bisa diam. Ditengah berpuluh pasang mata yang metatapnya. Keito menjatuhkan airmata.
***
“Jadi disini rupanya rumahmu?” Kento diam-diam menguntiti Keisha yang pulang sendiri. Kento masih sangat ingin tahu. Bagaimana keadaan Keisha, Kento merasa Keisha adalah tanggung jawabnya saat dikelas. “Besar sekali rumah mu Keisha chan”.
“Sumimasen, Kimi wa Kento desu?” Kento tersentak kaget dibalik tiang listrik tempat dia menguntut. “Apa yang kau lakukan disini?” Kento masih terdiam kaget. Dia tau percis siapa lelaki ini.
“Keito Senpai. Etto.” Kento menggantungkan kalimatnya.
“eh? Kau menguntit ya?” Keito mencoba menebak. Kento semakin panic, tubuhnya berkeringat.
“Etto, aku. Aa. Aku. Hanya ingin tahu bagaimana keluarga Keisha. Gomen” Kento tertunduk dalam malu.
“Ah, ikut aku” Keito menyuruh Kento mengikutinya.
Sepanjang jalan, tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka.
“Kita bicara disini saja, biar aku yang traktir” Keito duduk dibangku disebuah café kecil didekat sekolah.
“Aa. Etto Senpai, akuu” Kento menggantungkan kalimatnya lagi.
“Aku dan Keisha memang bukan soudara kandung” Keito memberikan daftar pesanan kepada pelayan.
“Maksud Keito Senpai?” Wajah Kento penasaran.
“Eh, sebelumnya aku ingin kau mengaku, kalau kau suka pada adikku. Sampai kau menguntiti adikku” Keito tersenyum menggoda Kento. Wajah kento malu. Tertunduk lagi, kini wajahnya memerah.
“Ah. Keito Senpai. Baka Janai” Kento semakin tertunduk dalam malu. Dia tidak dapat berkutik.
“Souka, ibuku dan ayahnya menikah, lalu kami menjadi soudara. End” Keito meneguk kopi yang diapesan. “Minumlah, jangan sungkan”
“Ahh, tapi, nama kalian, wajah kalian, meski memang Keisha lebih mirip orang barat, sedangkan Keito Senpai lebih mirip orang jepang, tapi kalian seperti soudara kandung” Kento memasukkan gula kedalam minumannya. Rasa minuman yang diapesan seperti air got pikir Kento dalam hati.
Keito hanya mengangguk dengan pasti. “Demo” Keito tersenyum, “Keisha tidak pernah menganggapku sebagai kakaknya kan?” Wajah Keito kini seperti orang yang tidak pernah makan semalam tujuh hari. Lemas dan lesu.
“Nande Senpai?” Kento mengaduk minuman yang rasanya seperti air got itu. Itu adalah kopi asal Russia.
“Nande monai. Entahlah. Padahal aku ingin sekali punya adik perempuan”.
***
“Tadaima” Otoosama datang membawa beberapa jinjingan. “Dimana Keisha dan Keito?” Otoosama memberikan jinjingan itu pada perempuan yang sekarang dipanggil Okaasama itu. Otoosama bergegas menuju kamar Keisha.
“Ahhh~ Sugeeee. Kalung ini untukku? Gelang ini? Perhiasan ini? Baju ini? Astaga~” Perempuan itu bergeming.
“Okaasama. Harusnya kau mencintai Otoosama apa adanya. Sesuai dengan janjimu padaku dulu.” Keito merebut semua barang yanga da ditangan perempuan itu.
“Nani? Ini adalah milikku. Yang penting sekarang kita hidup senang Kei chan” Perempuan itu merebut lagi barangnya. Keito hanya diam dan tidak bisa berkutik.
#KEISHA ROOM#
“Sayang, ayo cepat turun, makanan sudah siap” Otoosama menyalahkan lampu kamar Keisha.
“Aku tidak lapar” Keisha bergeming dibalik selimutnya.
Keisah sungguh tidak ingin bertemu dengan perempuan yang harusnya ia panggil Okaasama itu. Menurut Keisha perempuan itutidak lebih dari SAMPAH.
“Cepatlah, Okaasama sudah memasak makanan kesukaanmu.Sushi” Otoosama menyibakkan selimut yang menutupi seluruh tubuh putrinya itu.
Keisha menarik selimutnya lagi. “Aku tidak akan memakan sushi buatan siapapun kecuali buatan Mom. Sudah sana. Aku tidak lapar” Keisha menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya.
***
“Moom, Wait” Keisha kecil berteriak desebrang jalan. Mom menghampiri Keisah.
“You will be okay with me” Mom memeluk tubuh kecil Keisha.
Mom adalah ibu kandung Keisha. Mom orang yang snagat dekat dengan Keisha, di Inggris, Keisah belajar disekolah khusus orang Jepang. Dia banyak belajar bahasa Jepang dari sana.
“Mom, can I buy it?” Keisha kecil menunjuk es krim rasa stroberi. Mom menyuruh Keisha untuk menunggu.
“For you honey” Mom memberikan double scope s krim stroberi.
“Love you mom” Keisah kecil mencium mom dengan mulut yang belepotan eskrim.
“Too hoey, wait ne” Mom mengangkat telepon. Dari Otoosama rupanya.
“Nani? Kau tidak bisa hadir dihari ualng tahun Keisha sekali gus ulang tahun pernikahan kita?” Nada bicara Mom tampak sedih. Wajah mom murung. Perlahan air mata mom mengalir dari mata biru besarnya yang cantik. Keisha kecil hanya bisa diam, tidak mengerti apa-apa.
“Are you okay Mom?” Mom memeluk Keisha kecil yang masih sibuk dengan es krimnya.
“Let’s we go home” Mom menuntun Keisha kecil. Keisha hanya menurut
Dia benar-benar tidak datang dihari spesial ini. Seisi rumah sudah penuh dengan dekorasi, tamu yang hadirpun sudah banyak. Sampai acara selesaipun dia tidak datang.
Keisha kecil menagis dihari ulang tahunnya.
“Kenapa?” Mom memeluk tubuh kecil anak kesayangannya itu.
“Dimana dad?” Keisha kecil memang memanggil Otoosama dengan panggilan Dad.
Mom tersenyum, ada kilau bening dimatanya. “Dad sedang sibuk, sebaiknya kau tidur, ini sudah malam. Pesta sudah usai” Mom menuntun anak satu-satunya itu menuju kamar.
***
“Apa? Kau berhasil membuat Keisha menagis dihari ulang tahunnya. Kau ini kejam sekali!” Mom mencoba tenang, namun sikap Dad selalu saja membuat Mom tegang.
“Tapi aku banyak kerjaan” Dad mulai naik darah.
“Sampai kapan kau harus mementingkan pekerjaan?” Mom mambanting pintu, tanpa sadat mom membagunkan Keisha. Diam-diam Keisha mendengarkan semuanya. Air mata Keisha kecil menetes, mambasahi kepala Dori, boneka doraemon sahabanya.
#2 minggu kemudian#
“Keisha, kau ikut sama dad ya, mom harus pergi” mom memeluk erat Keisha, seperti enggan melepaskan hartanya yang paling berharga. Airmata mom membasahi pipinya. Keisha kecil hanya sibuk dengan es krimnya.
“memang Mom mau kemana?” Keisha bertanya pada Dad, Dad hanya diam, menuntun Keisha masuk kedalam mobil.
Semenjak saat itu, Keisha tidak lagi pernah bertemu dengan Mom.
***
Bersambung yaa...sekali lagi saya mau bikin beberapa part. hahahah. Jyaa. Mata ne.
Jumat, 03 Juni 2011
Nakayama Yuma Girlversion
Oh noooooo memulai posting gaze lagi? iya dong, kangen gak posting gaze lagi.
cekidoootttt

M : Ayang, ini Nana Nee-chan ne? *nunjuk pikku diatas.
Y : Chigau, kore atashi desu.
M : Uso ja Yuma chan.
Y : Hontou. kore wa atashi desu.
M: Eh? Kireii desu^^
Y : Chuuu *kissu pipi kiriku. Doomo arigatou.
Udah ah. Yang lain lanjut di posting yang lain ^^
Ohayou Minna san. Ja^^
Nakayama Yuma ♥ Morimoto Lisa
Nakayama Yuma Girlversion
Oh noooooo memulai posting gaze lagi? iya dong, kangen gak posting gaze lagi.
cekidoootttt

M : Ayang, ini Nana Nee-chan ne? *nunjuk pikku diatas.
Y : Chigau, kore atashi desu.
M : Uso ja Yuma chan.
Y : Hontou. kore wa atashi desu.
M: Eh? Kireii desu^^
Y : Chuuu *kissu pipi kiriku. Doomo arigatou.
Udah ah. Yang lain lanjut di posting yang lain ^^
Ohayou Minna san. Ja^^
Nakayama Yuma ♥ Morimoto Lisa
Fanfiction 'Caramel Milk Tea Part 3-end'
“Sudahlah, kau tidak perlu mengantarku. Aku bisa sendiri”
Semankin berharap aku justru semakin takut.
“Yuto, mungkin kau merasa terganggu karena merasa terdesak oleh mereka, tapi kamu juga sama sekali tidak memikirkan perasaannya. Ada yang meski ditolak tetap tidak mau menyerah, apa kamu tahu itu?
Kami terdiam Yutopun terdiam.
“meskipun begitu, kalau mengganggu tetap saja mengganggu. Apa aku perlu memikirkannya lagi? Yuto tampak kesal.
“Kamu ini, apa tidak merasa kejam? Kamu kejam sekali” lagi-lagi aku berkata tanpa kendali.
“begitu ya? Yasudahlah. Kalau tidak mau diantar juga tidak apa-apa. Iya kan? Kalau begitu hati-hati ya” Yuto meninggalkan ku sendiri dijalan sepi ini
***
Mengapa dia menghindar dariku? Dia… benar-benar telah membanciku. Kalau aku tahu akan seperti ini jadinya, mungkin lebih baik jika aku tidak berada disisinya.
***
“Apa itu? Lowongan kerja? Yuto bertanya pada Pa manager.
“Iya, kau lihat sendiri kan? Risa akan berhenti bekerja”
“Kamu mau berhenti?” Yuto menginjak lantai yang barusaja aku bersihkan. Tetapi akhirnya dia mau bicara padaku, tapi ini untuk yang terakhir kalinya.
“Yuto chan, aku punya satu permintaan, maukah kau membuatkan caramel milk tea untukku? Aku ingin mengingat cara membuatnya.” Aku mencoba berbicara.
“Baik. Yuto mulai mengambil peralatan. Kalau daun tehnya sudah mekar masukkan susunya, jangan sampai mendidih”
Bagi diriku, aroma adalah lukisan tenteng dirimu Yuto chan, tiap kali ku cium wangi ini aku pasti akan teringat padamu.
“Lalu sesudah itu” Aku menutup wajahku menggunakan buku yang sedaritadi kugunakan untuk menulis.
Aku tidak bisa, kalau aku membutnya sendiri, aku pasti akan menrindukan caramel milk tea buatan Yuto.
“Yuto chan, aku suka padamu Yuto chan. Aku mohon jangan katakana kalau aku menyebalkan”
“Oh begitu rupanya? Seharusnya aku menolak dengan mengatakan aku punya seseorang yang kusukai” Yuto mencoba menyingkirkan buku yang kugunakan untuk menutupi wajahku. Dia mencium bibirku. “Aku belum bertanya, apa lasanmu mau berhenti dari sini. Tapi sekarang kamu tidak perlu berhenti bekerja dari sini, kan?” Yuto menghapus sisa airmataku.
“Sepertinya memang begitu”
Aku akan selalu merasakan aroma dan rasa manis caramel milk tea buatanmu Yuto chan, aku mencintaimu.
End.
Cerita by : Usami Maki (Caramel Milk Tea)
Komik belik di GM ^^
Fanfiction 'Caramel Milk Tea Part 3-end'
“Sudahlah, kau tidak perlu mengantarku. Aku bisa sendiri”
Semankin berharap aku justru semakin takut.
“Yuto, mungkin kau merasa terganggu karena merasa terdesak oleh mereka, tapi kamu juga sama sekali tidak memikirkan perasaannya. Ada yang meski ditolak tetap tidak mau menyerah, apa kamu tahu itu?
Kami terdiam Yutopun terdiam.
“meskipun begitu, kalau mengganggu tetap saja mengganggu. Apa aku perlu memikirkannya lagi? Yuto tampak kesal.
“Kamu ini, apa tidak merasa kejam? Kamu kejam sekali” lagi-lagi aku berkata tanpa kendali.
“begitu ya? Yasudahlah. Kalau tidak mau diantar juga tidak apa-apa. Iya kan? Kalau begitu hati-hati ya” Yuto meninggalkan ku sendiri dijalan sepi ini
***
Mengapa dia menghindar dariku? Dia… benar-benar telah membanciku. Kalau aku tahu akan seperti ini jadinya, mungkin lebih baik jika aku tidak berada disisinya.
***
“Apa itu? Lowongan kerja? Yuto bertanya pada Pa manager.
“Iya, kau lihat sendiri kan? Risa akan berhenti bekerja”
“Kamu mau berhenti?” Yuto menginjak lantai yang barusaja aku bersihkan. Tetapi akhirnya dia mau bicara padaku, tapi ini untuk yang terakhir kalinya.
“Yuto chan, aku punya satu permintaan, maukah kau membuatkan caramel milk tea untukku? Aku ingin mengingat cara membuatnya.” Aku mencoba berbicara.
“Baik. Yuto mulai mengambil peralatan. Kalau daun tehnya sudah mekar masukkan susunya, jangan sampai mendidih”
Bagi diriku, aroma adalah lukisan tenteng dirimu Yuto chan, tiap kali ku cium wangi ini aku pasti akan teringat padamu.
“Lalu sesudah itu” Aku menutup wajahku menggunakan buku yang sedaritadi kugunakan untuk menulis.
Aku tidak bisa, kalau aku membutnya sendiri, aku pasti akan menrindukan caramel milk tea buatan Yuto.
“Yuto chan, aku suka padamu Yuto chan. Aku mohon jangan katakana kalau aku menyebalkan”
“Oh begitu rupanya? Seharusnya aku menolak dengan mengatakan aku punya seseorang yang kusukai” Yuto mencoba menyingkirkan buku yang kugunakan untuk menutupi wajahku. Dia mencium bibirku. “Aku belum bertanya, apa lasanmu mau berhenti dari sini. Tapi sekarang kamu tidak perlu berhenti bekerja dari sini, kan?” Yuto menghapus sisa airmataku.
“Sepertinya memang begitu”
Aku akan selalu merasakan aroma dan rasa manis caramel milk tea buatanmu Yuto chan, aku mencintaimu.
End.
Cerita by : Usami Maki (Caramel Milk Tea)
Komik belik di GM ^^
Minggu, 29 Mei 2011
Fanfiction 'Caramel Milk Tea' Part 1

Cast : Nakajima Yuto, Me (Morimoto Lisa)
Genre : Romantis
“Aku bukan orang yang mudah jatuh cinta, juga bukan orang yang bisa jatuh cinta pada pandangan pertama. Tetapi akhirnya hal itu terjadi juga padaku”
“Risa, daijobuka?” Suara Rinrin mengagetkan ku yang tengah memandang lekat pada pria itu.
“Eh, cowo yang tadi, dia keren sekali”. “iya benar, dia banyak yang suka, sepertinya dia merasa deh” ucapan Rinrin dan Nana itu pasti hanya gosip, mana ada orang seperti itu.
“Permisi. Ini pesanan kopinya” Seorang pelayan datang, memberikan pesanan kami.
“Maaf,apa disini ada lowongan part time?” Ucapku sedikit malu.
“Wah, maaf kami sedang tidak butuh orang, tapi bisa saja kau tinggalkan nomer telepon mu, managernya sedang tidak ada sih. Bruuukkk. Aku tertunduk lemas.
Ku kira aku tidak akan pernah mengalaminnya. Lelaki itu, menghampiri kami bertiga. “Bonnya mau digabung?”. “Iya, biar nanti dibagi lagi, Tnyakan saja namanya” Nana berbisik ditelingaku. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama.
“Maaf, maukah kamu jadi pacarku?” Aku mengatakannya hal itu tanpa control.
Wajah lelaki itu menjadi sedikit merah, “Pintu keluarnya disebelah sana”
Aku, langsung patah hati dalam sekejap. Kriingg. “halo, maaf, sebenarnya, tentang kerja part time itu”
“Dari café tadi, memintaku untuk bekerja disana”
Terlambat sudah, kenapa begini jadinya.
“Ini pegawai part time yang baru namanya Morimoto Risa. Murid SMU. Kami kerepotan karena ada pegawai yang sering tidak masuk. Risa, dia juga pekerja part time namanya Nakajima Yuto, dia mahasiswa karena dia seniormu banyak-banyak lah berlajar darinya”
Jadi namanya Yuto. “Mohon kerja samanya”
“Kenapa kau kesini? Nada bicara Yuto terdengar seperti marah.
“Apa?”
“Hentikan semua ini. Menyebalkan sekali” Yuto sedikit membentakku.
Cowok kalau sok ganteng memang begitu kok. Ucapan Rinrin masih terekam jelas dipikiranku.
“Jadi begitu ya? Maaf ya, aku datang kesini karena memang ingin bekerja disini. Tidak ada hubungannya denganmu! Dan juga aku tarik kembali pernyataanku yang lalu. Sepertinya aku memang salah menilaimu!” Aku harap ucapanku dapat menyelesaikan semuanya.
Lelaki itu hanya pergi. Belagu sakali. Tujuanku bukan kamu (meski tadinya memang begitu) akan ku buktikan niatku bekerja disini.
Maaf, Suara pembeli terdengar ditelingaku. “Iya” Suaraku sepertinya mengagetkan pelanggan.
“Maaf Yuto, ada tamu yang datang tuh” Eri, pegawai tetap café ini. menunjuk bangku yang diduduki oleh tiga orang gadis SMU.
“Yuto” Ketiga gadis itu menyapa Yuto dengan senyum merayu.
“Yuto, abis ini kita jalan yu” seorang gadis yang paling cantik diantara mereka.
“Maaf tapi aku harus bekerja sampai malam”
“Ada apa sih?” Aku bertanya pada Eri. “mereka tamunya Nakajima, itu juga bisa jadi gangguan yang menyebalkan untuk Nakajima”
Apa mungkin, dia juga menganggapku seperti itu? Tenpa memikirkan perasaannya, tiba-tiba aku menyatakan cintaku padanya. Lalu bekerja disini. Pantas saja dia menganggapku menyebalkan. Aku sendiri yadi merasa malu.
“Em, Yuto, tolong ajarkan kami membuat email dong” lagi-lagi gadis yang paling cantik diantara mereka.
“Maaf,aku tidak bisa membuat email dasar menyebalkan” Suaranya untuk yang terakhir terdengar sedikit kecil, mungkin tak terdengar.
“Permisi, aku akan mengantar kalian ke host club terdekat” kata-kataku yang barusan terlontar begitu saja. Membuat Yuto, Pa manager dan Eri terkejut.
“Risa diamana”
“Serertinya ada keluhan dari tamu yang tadi itu. Makannya sekarang dia dipanggil Pa manager”
“AKu tidak menyalahkan sepenuhnya salahmu, tapi itu bisa menimbulkan pertengkaran dengan tamukan? Kalau sudah mengerti cepat rapikan meja, kamu boleh pulang.
“Maafkan saya” Aku membuka pintu ruang manager, Air mataku membasahi mataku.Apa sebaiknya aku berhenti saja? Lagi pula aku tidak mempunyai perasaan apa-apa lagi padanya.
Apa ini? Wanginya sedap sekali.
“Minum ini ya” Yuto datang membawa secangkir minuman.
“Minuman apa ini?”
“Karamel milk tea”
Aku mengambilnya, meneguh sedkit demi sedikit.
“Manis, enak sekali” Komentar pertamaku pada minuman enak ini.
“Terasa manis karena ada aromanya, minuman itu tidak pakai gula. Terima kasih yang tadi itu. Aku memasang tampang bingung, Host Club” jawabnya manis.
Senyumannya, manis, hangat, aku akan bekerja dengan giat disini.
***
Masih ada waktu smpai jam kerja nanti. Aku mampir kedepartemen store, meririk caramel. Karamel milk tea, begitu katanya. Aku mengambil sekotak caramel siap pakai.
“Kamu sudah pulang sekolah?” Suara itu. Suara Yuto.
“Eh, Yuto? Iya” Aku menjawab dengan gugup. Aku bisa mengobrol dengannya. “Anu,caramel milk tea buatan mu itu? Tidak ada dimenu café?
“Hah? Benar.”
“Rasanya enak, aku jadi ingin membuatnya sendiri.”
“Risa, mau kau apakan caramel itu?”
“Eh? Dilarutkan dalam susu, lalu dicampur teh kan?” Hahahahahahaahahah tawa besar terdengar ditelingaku, begitu menusuk ku.
“Tidak perlu tertawa seperti itu. Aku kan tidak tahu kalau ada the beraroma caramel” aku sebal, malu sekali.
“Dilarutkan ya? Hahahaha, mungkin rasanya enak juga”
“nanti aku beli teh beraroma caramel, dimana belinya?” Yuto malah mengajakku ketemoat dia biasa membelinya. Hampir tak percaya, sekarang ini aku dan Yuto belanja bersama. Yuto berbicara padaku sambil tersenyum. “hah, tidak boleh, aku mikir apa sih?” Dia sudah menolakku. Aku tidak memikirkannya lagi. Lagipula.dia sudah mau bicara denganku, kalau aku mendesaknya dia akan membenciku lagi, aku tidak mau begitu.
“Yuto, kau suka teh ya?”
“Iya, semenjak bekerja disini. Tapi aku masih belajar. Pasti menyenangkan kalau aku bisa punya café sendiri.”
“Waaaahhh Hebat” Aku berteriak. Aku kagum
“urusaiii, jangan bilang begitu.” Yuto menutup mulutnya dengan satu jari. Pertanda aku tak boleh berbicara.
“Aku belum tahu ini bisa jadi kenyataan atau tidak, kalau terlanjur banyak orang tahu malu kan!”
“Ah, menurutku itu menabjukkan sekali, ka uterus memikirkannya sambil terus berusaha”
Yuto itu benar-benar mengagumkan, lebih dari yang aku bayangkan. Tapi tiap kali bertemu aku selalu berfikir begitu.
***
Fanfiction 'Caramel Milk Tea' Part 1

Cast : Nakajima Yuto, Me (Morimoto Lisa)
Genre : Romantis
“Aku bukan orang yang mudah jatuh cinta, juga bukan orang yang bisa jatuh cinta pada pandangan pertama. Tetapi akhirnya hal itu terjadi juga padaku”
“Risa, daijobuka?” Suara Rinrin mengagetkan ku yang tengah memandang lekat pada pria itu.
“Eh, cowo yang tadi, dia keren sekali”. “iya benar, dia banyak yang suka, sepertinya dia merasa deh” ucapan Rinrin dan Nana itu pasti hanya gosip, mana ada orang seperti itu.
“Permisi. Ini pesanan kopinya” Seorang pelayan datang, memberikan pesanan kami.
“Maaf,apa disini ada lowongan part time?” Ucapku sedikit malu.
“Wah, maaf kami sedang tidak butuh orang, tapi bisa saja kau tinggalkan nomer telepon mu, managernya sedang tidak ada sih. Bruuukkk. Aku tertunduk lemas.
Ku kira aku tidak akan pernah mengalaminnya. Lelaki itu, menghampiri kami bertiga. “Bonnya mau digabung?”. “Iya, biar nanti dibagi lagi, Tnyakan saja namanya” Nana berbisik ditelingaku. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama.
“Maaf, maukah kamu jadi pacarku?” Aku mengatakannya hal itu tanpa control.
Wajah lelaki itu menjadi sedikit merah, “Pintu keluarnya disebelah sana”
Aku, langsung patah hati dalam sekejap. Kriingg. “halo, maaf, sebenarnya, tentang kerja part time itu”
“Dari café tadi, memintaku untuk bekerja disana”
Terlambat sudah, kenapa begini jadinya.
“Ini pegawai part time yang baru namanya Morimoto Risa. Murid SMU. Kami kerepotan karena ada pegawai yang sering tidak masuk. Risa, dia juga pekerja part time namanya Nakajima Yuto, dia mahasiswa karena dia seniormu banyak-banyak lah berlajar darinya”
Jadi namanya Yuto. “Mohon kerja samanya”
“Kenapa kau kesini? Nada bicara Yuto terdengar seperti marah.
“Apa?”
“Hentikan semua ini. Menyebalkan sekali” Yuto sedikit membentakku.
Cowok kalau sok ganteng memang begitu kok. Ucapan Rinrin masih terekam jelas dipikiranku.
“Jadi begitu ya? Maaf ya, aku datang kesini karena memang ingin bekerja disini. Tidak ada hubungannya denganmu! Dan juga aku tarik kembali pernyataanku yang lalu. Sepertinya aku memang salah menilaimu!” Aku harap ucapanku dapat menyelesaikan semuanya.
Lelaki itu hanya pergi. Belagu sakali. Tujuanku bukan kamu (meski tadinya memang begitu) akan ku buktikan niatku bekerja disini.
Maaf, Suara pembeli terdengar ditelingaku. “Iya” Suaraku sepertinya mengagetkan pelanggan.
“Maaf Yuto, ada tamu yang datang tuh” Eri, pegawai tetap café ini. menunjuk bangku yang diduduki oleh tiga orang gadis SMU.
“Yuto” Ketiga gadis itu menyapa Yuto dengan senyum merayu.
“Yuto, abis ini kita jalan yu” seorang gadis yang paling cantik diantara mereka.
“Maaf tapi aku harus bekerja sampai malam”
“Ada apa sih?” Aku bertanya pada Eri. “mereka tamunya Nakajima, itu juga bisa jadi gangguan yang menyebalkan untuk Nakajima”
Apa mungkin, dia juga menganggapku seperti itu? Tenpa memikirkan perasaannya, tiba-tiba aku menyatakan cintaku padanya. Lalu bekerja disini. Pantas saja dia menganggapku menyebalkan. Aku sendiri yadi merasa malu.
“Em, Yuto, tolong ajarkan kami membuat email dong” lagi-lagi gadis yang paling cantik diantara mereka.
“Maaf,aku tidak bisa membuat email dasar menyebalkan” Suaranya untuk yang terakhir terdengar sedikit kecil, mungkin tak terdengar.
“Permisi, aku akan mengantar kalian ke host club terdekat” kata-kataku yang barusan terlontar begitu saja. Membuat Yuto, Pa manager dan Eri terkejut.
“Risa diamana”
“Serertinya ada keluhan dari tamu yang tadi itu. Makannya sekarang dia dipanggil Pa manager”
“AKu tidak menyalahkan sepenuhnya salahmu, tapi itu bisa menimbulkan pertengkaran dengan tamukan? Kalau sudah mengerti cepat rapikan meja, kamu boleh pulang.
“Maafkan saya” Aku membuka pintu ruang manager, Air mataku membasahi mataku.Apa sebaiknya aku berhenti saja? Lagi pula aku tidak mempunyai perasaan apa-apa lagi padanya.
Apa ini? Wanginya sedap sekali.
“Minum ini ya” Yuto datang membawa secangkir minuman.
“Minuman apa ini?”
“Karamel milk tea”
Aku mengambilnya, meneguh sedkit demi sedikit.
“Manis, enak sekali” Komentar pertamaku pada minuman enak ini.
“Terasa manis karena ada aromanya, minuman itu tidak pakai gula. Terima kasih yang tadi itu. Aku memasang tampang bingung, Host Club” jawabnya manis.
Senyumannya, manis, hangat, aku akan bekerja dengan giat disini.
***
Masih ada waktu smpai jam kerja nanti. Aku mampir kedepartemen store, meririk caramel. Karamel milk tea, begitu katanya. Aku mengambil sekotak caramel siap pakai.
“Kamu sudah pulang sekolah?” Suara itu. Suara Yuto.
“Eh, Yuto? Iya” Aku menjawab dengan gugup. Aku bisa mengobrol dengannya. “Anu,caramel milk tea buatan mu itu? Tidak ada dimenu café?
“Hah? Benar.”
“Rasanya enak, aku jadi ingin membuatnya sendiri.”
“Risa, mau kau apakan caramel itu?”
“Eh? Dilarutkan dalam susu, lalu dicampur teh kan?” Hahahahahahaahahah tawa besar terdengar ditelingaku, begitu menusuk ku.
“Tidak perlu tertawa seperti itu. Aku kan tidak tahu kalau ada the beraroma caramel” aku sebal, malu sekali.
“Dilarutkan ya? Hahahaha, mungkin rasanya enak juga”
“nanti aku beli teh beraroma caramel, dimana belinya?” Yuto malah mengajakku ketemoat dia biasa membelinya. Hampir tak percaya, sekarang ini aku dan Yuto belanja bersama. Yuto berbicara padaku sambil tersenyum. “hah, tidak boleh, aku mikir apa sih?” Dia sudah menolakku. Aku tidak memikirkannya lagi. Lagipula.dia sudah mau bicara denganku, kalau aku mendesaknya dia akan membenciku lagi, aku tidak mau begitu.
“Yuto, kau suka teh ya?”
“Iya, semenjak bekerja disini. Tapi aku masih belajar. Pasti menyenangkan kalau aku bisa punya café sendiri.”
“Waaaahhh Hebat” Aku berteriak. Aku kagum
“urusaiii, jangan bilang begitu.” Yuto menutup mulutnya dengan satu jari. Pertanda aku tak boleh berbicara.
“Aku belum tahu ini bisa jadi kenyataan atau tidak, kalau terlanjur banyak orang tahu malu kan!”
“Ah, menurutku itu menabjukkan sekali, ka uterus memikirkannya sambil terus berusaha”
Yuto itu benar-benar mengagumkan, lebih dari yang aku bayangkan. Tapi tiap kali bertemu aku selalu berfikir begitu.
***
Selasa, 24 Mei 2011
Watashi to Yuma chan no Ichiban Kissu
Posting gaze penyalur kegilaan.
Stasiun sekolah. 14 februari 2011
Y : naik kereta ne? kita ke taman bermain dulu ya.
M : *ngangguk, nerima ajakan Yuma untuk jalan-jalan ke taman bermain.
TAMAN BERMAIN
Y : *gandeng tangan ku. aku tak mau belahan jiwaku menghilang.
M :*senyum malu. muka merah dah.
Y : ayo naik kincir angin. *geret aku kearah kincir angin.
Kincir angin yang kami naiki ada diposisi puncak.
M : Indah sekali dari sini. *mata langsung belo.
Y : *masih tetep gandeng tanganku. Natap aku dalem.
M : nan daijobu ka? *paang tampang bingung.
Y : *ngedeketin mukanya ke mukaku. Chuuuuu
It's Frist Time Yuma kiss me. I fell so happy after it. Hahahaha
*jangan hiraukan.
Watashi to Yuma chan no Ichiban Kissu
Posting gaze penyalur kegilaan.
Stasiun sekolah. 14 februari 2011
Y : naik kereta ne? kita ke taman bermain dulu ya.
M : *ngangguk, nerima ajakan Yuma untuk jalan-jalan ke taman bermain.
TAMAN BERMAIN
Y : *gandeng tangan ku. aku tak mau belahan jiwaku menghilang.
M :*senyum malu. muka merah dah.
Y : ayo naik kincir angin. *geret aku kearah kincir angin.
Kincir angin yang kami naiki ada diposisi puncak.
M : Indah sekali dari sini. *mata langsung belo.
Y : *masih tetep gandeng tanganku. Natap aku dalem.
M : nan daijobu ka? *paang tampang bingung.
Y : *ngedeketin mukanya ke mukaku. Chuuuuu
It's Frist Time Yuma kiss me. I fell so happy after it. Hahahaha
*jangan hiraukan.
Minggu, 22 Mei 2011
Banyak Bikin Kesel
Today, May 22 2011.
Pagi hari buka HP. 12 email baru. isinya sama semua.
From : nakayama_yuma
To : morimoto_lisa
Subject : ohayou
Ohayou My Princess. nanti sore temani aku ke departemen store ne. aku ingin membeli sesuatu.
Me : mulai mainin jari untuk bales email dari Yuma. "Ohayou. maaf aku baru membuka ponselku. kita bertemu ditempat biasa ne?
Satu jam berlalu. Dua jam lewat gitu aja. masih nga ada email balesan dari Yuma. sempet terlintas pikiran "marah ga sih ni anak?"
*kejadian yang diselempangin dari kejadian nyata*
Hari ini aku banyak bikin kesel orang deh. pertama ketua umum yang dibikin nunggu dari jam 9 sampe jam stngah 12. yang kedua kadep jarkom yang udah diminta buru-buru dateng ke tempat rapat. pas dia udah sampe malah akunya pulang (rapat selesai).
Gomen nasai ya buat kalian berdua. ^^
Banyak Bikin Kesel
Today, May 22 2011.
Pagi hari buka HP. 12 email baru. isinya sama semua.
From : nakayama_yuma
To : morimoto_lisa
Subject : ohayou
Ohayou My Princess. nanti sore temani aku ke departemen store ne. aku ingin membeli sesuatu.
Me : mulai mainin jari untuk bales email dari Yuma. "Ohayou. maaf aku baru membuka ponselku. kita bertemu ditempat biasa ne?
Satu jam berlalu. Dua jam lewat gitu aja. masih nga ada email balesan dari Yuma. sempet terlintas pikiran "marah ga sih ni anak?"
*kejadian yang diselempangin dari kejadian nyata*
Hari ini aku banyak bikin kesel orang deh. pertama ketua umum yang dibikin nunggu dari jam 9 sampe jam stngah 12. yang kedua kadep jarkom yang udah diminta buru-buru dateng ke tempat rapat. pas dia udah sampe malah akunya pulang (rapat selesai).
Gomen nasai ya buat kalian berdua. ^^
Sabtu, 21 Mei 2011
Pangeranku
Again.Posting Penyalur kegilaan.
Sabtu siang.
Me : Say want you.take of me. knokknokknok. *lagi asik nyanyi Ganbaretsugonya HS7.
Ryu : *nyodorin telepon. Untuk Neechan.
Me : *ngusir Ryu dari kamar. Moshimoshi. Dareka?
Suara seorang perempuan terdengar disebrang sana.
Perempuan : Moshimoshi. ini Morimoto Lisa desuka?
Me : Hai. Nande yo?
Perempuan : *kedengeran suara tangis. Ku kohon izinkan aku mencintai Nakayama kun.
Me : eh? kenapa tanyakan hal itu padaku?
perempuan : karena aku tidak mungkin menanyakan kepada Nakayama Kun, dia adalah pengeran ku. Ku mohon
Me : *muka BT. bibir maju 10 cm. hubungi aku lagi nanti. bye. Tutup telepon dan langung nelepon Yuma. Moshi.moshi. kau sedang sibuk?
Yuma : Nande? tidak, bicaralah.
Me : seseorang meneleponku, dia hanya bilang "izinkan aku mencintai Nakayama Kun. dia adalah pangeran ku" *pake nada bt.
Yuma : *ketawa bikin kuping pengeng. Hahahaha. *LOL abis. Aku sungguh tak mengerti. Aku tak akan pernah bisa mencintai wanita lain selain dirimu.
Me : lalu apa yang harus aku katakan?
Yuma : katakan dengan jujur, ku tahu kau cemburu. percayalah aku hanya bisa mencintaimu.
Me : entahlah. mungin ada sejuta wanita yang menyukaimu.
Yuma : namun yang kusukai hanya satu ne. dirimu.
Me : hai. Sankyu. Bye.
Nga lama Shin dateng masuk kekamar.
Shin : Neechan ada telepon. *dengan gaya imutnya Shin duduk diatas kasurku.
Me : moshimoshi.
Perempuan : Bagaimana? apa jawab Nakayama Kun?
Me : Entah, dia hanya berkata pada ku "Aku tak akan pernah bisa mencintai wanita lain selain dirimu" Hontou ni gomen nasai.
Perempuan : *suara tangisnya makin jadi.
Me : Ano? daijobuka?
Tuuuuttttt suara telepon kedengeran kaya diputus gitu aja.
Shin : memang susah Neechan berpacaran dengan Nakayama Kun, diakan kakkoi ne Neechan? pasti banyak wanita yang menyukainya.
Me : Nyenderin dibahu Shin.netesin air mata
Shin : elus-elus rambut
***
Udah benerbener gila ini saya. jangan dipikirkan ne.
Pangeranku
Again.Posting Penyalur kegilaan.
Sabtu siang.
Me : Say want you.take of me. knokknokknok. *lagi asik nyanyi Ganbaretsugonya HS7.
Ryu : *nyodorin telepon. Untuk Neechan.
Me : *ngusir Ryu dari kamar. Moshimoshi. Dareka?
Suara seorang perempuan terdengar disebrang sana.
Perempuan : Moshimoshi. ini Morimoto Lisa desuka?
Me : Hai. Nande yo?
Perempuan : *kedengeran suara tangis. Ku kohon izinkan aku mencintai Nakayama kun.
Me : eh? kenapa tanyakan hal itu padaku?
perempuan : karena aku tidak mungkin menanyakan kepada Nakayama Kun, dia adalah pengeran ku. Ku mohon
Me : *muka BT. bibir maju 10 cm. hubungi aku lagi nanti. bye. Tutup telepon dan langung nelepon Yuma. Moshi.moshi. kau sedang sibuk?
Yuma : Nande? tidak, bicaralah.
Me : seseorang meneleponku, dia hanya bilang "izinkan aku mencintai Nakayama Kun. dia adalah pangeran ku" *pake nada bt.
Yuma : *ketawa bikin kuping pengeng. Hahahaha. *LOL abis. Aku sungguh tak mengerti. Aku tak akan pernah bisa mencintai wanita lain selain dirimu.
Me : lalu apa yang harus aku katakan?
Yuma : katakan dengan jujur, ku tahu kau cemburu. percayalah aku hanya bisa mencintaimu.
Me : entahlah. mungin ada sejuta wanita yang menyukaimu.
Yuma : namun yang kusukai hanya satu ne. dirimu.
Me : hai. Sankyu. Bye.
Nga lama Shin dateng masuk kekamar.
Shin : Neechan ada telepon. *dengan gaya imutnya Shin duduk diatas kasurku.
Me : moshimoshi.
Perempuan : Bagaimana? apa jawab Nakayama Kun?
Me : Entah, dia hanya berkata pada ku "Aku tak akan pernah bisa mencintai wanita lain selain dirimu" Hontou ni gomen nasai.
Perempuan : *suara tangisnya makin jadi.
Me : Ano? daijobuka?
Tuuuuttttt suara telepon kedengeran kaya diputus gitu aja.
Shin : memang susah Neechan berpacaran dengan Nakayama Kun, diakan kakkoi ne Neechan? pasti banyak wanita yang menyukainya.
Me : Nyenderin dibahu Shin.netesin air mata
Shin : elus-elus rambut
***
Udah benerbener gila ini saya. jangan dipikirkan ne.
Jumat, 20 Mei 2011
KUALAT
POSTING GAZE PENYALUR KEGILAAN
Pagi ini ada yang beda sama dua orang adik gila yup, Ryu dan Shin. siapa lagi coba? biar kata tu anak dua pada kawaii setengah mati, tapi bakanya gak ketolongan.
Me : abis mandi, langsung keluar kamar n stay di meja makan.
Shin : Neechan *pasang muka ngeri
Ryu : *ketawa ampe ngakak
Me : Nani? *sambil benerin dasi yang mencong.
Ryu : *geret aku ke depan kaca.
Me : Astaga *kaget nganga langsung. apa ini? jerawat ku besar sekali. ihhh *panik gak karuan
Shin : Neechan sih. *pasang tampang bersalah. Jadi gini Niichan, semalam. belom selesai Shin ngomong si Ryu udah nyamber.
Ryu : Udah tau Shin, semalam kalian baca ff tentang penyebab jerawatku ne? ketawa ampa Neechan nagis ne? *senyum licik
Shin : *nganguk ngerasa bersalah.
Me : *pasang tampang super kesel. bibir maju tiga senti.
Ryu : Neechan, rasakanlah.
Me : ngejar Ryu ampe bikin gaduh seisi rumah.
Begitu deh kejaian aneh. tapi sumpah minna. ini tuh kejaian nyata. kemarin malem aku emang baca ff itu. ketawa ampe nagis juga. pas bangun pagi udah ada jerawat dipipi kanan. gede lagi. padahal udah mati-matian buat ngejaga supaya gak jerawatan (lagi).
Huuaaahhh.. gomen nasai ne Ryutaro. gak ada maksud ko ^^
KUALAT
POSTING GAZE PENYALUR KEGILAAN
Pagi ini ada yang beda sama dua orang adik gila yup, Ryu dan Shin. siapa lagi coba? biar kata tu anak dua pada kawaii setengah mati, tapi bakanya gak ketolongan.
Me : abis mandi, langsung keluar kamar n stay di meja makan.
Shin : Neechan *pasang muka ngeri
Ryu : *ketawa ampe ngakak
Me : Nani? *sambil benerin dasi yang mencong.
Ryu : *geret aku ke depan kaca.
Me : Astaga *kaget nganga langsung. apa ini? jerawat ku besar sekali. ihhh *panik gak karuan
Shin : Neechan sih. *pasang tampang bersalah. Jadi gini Niichan, semalam. belom selesai Shin ngomong si Ryu udah nyamber.
Ryu : Udah tau Shin, semalam kalian baca ff tentang penyebab jerawatku ne? ketawa ampa Neechan nagis ne? *senyum licik
Shin : *nganguk ngerasa bersalah.
Me : *pasang tampang super kesel. bibir maju tiga senti.
Ryu : Neechan, rasakanlah.
Me : ngejar Ryu ampe bikin gaduh seisi rumah.
Begitu deh kejaian aneh. tapi sumpah minna. ini tuh kejaian nyata. kemarin malem aku emang baca ff itu. ketawa ampe nagis juga. pas bangun pagi udah ada jerawat dipipi kanan. gede lagi. padahal udah mati-matian buat ngejaga supaya gak jerawatan (lagi).
Huuaaahhh.. gomen nasai ne Ryutaro. gak ada maksud ko ^^