Minggu, 29 Mei 2011

Fanfiction 'Caramel Milk Tea' Part 1



Cast : Nakajima Yuto, Me (Morimoto Lisa)

Genre : Romantis

“Aku bukan orang yang mudah jatuh cinta, juga bukan orang yang bisa jatuh cinta pada pandangan pertama. Tetapi akhirnya hal itu terjadi juga padaku”

“Risa, daijobuka?” Suara Rinrin mengagetkan ku yang tengah memandang lekat pada pria itu.

“Eh, cowo yang tadi, dia keren sekali”. “iya benar, dia banyak yang suka, sepertinya dia merasa deh” ucapan Rinrin dan Nana itu pasti hanya gosip, mana ada orang seperti itu.

“Permisi. Ini pesanan kopinya” Seorang pelayan datang, memberikan pesanan kami.

“Maaf,apa disini ada lowongan part time?” Ucapku sedikit malu.

“Wah, maaf kami sedang tidak butuh orang, tapi bisa saja kau tinggalkan nomer telepon mu, managernya sedang tidak ada sih. Bruuukkk. Aku tertunduk lemas.

Ku kira aku tidak akan pernah mengalaminnya. Lelaki itu, menghampiri kami bertiga. “Bonnya mau digabung?”. “Iya, biar nanti dibagi lagi, Tnyakan saja namanya” Nana berbisik ditelingaku. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama.

“Maaf, maukah kamu jadi pacarku?” Aku mengatakannya hal itu tanpa control.

Wajah lelaki itu menjadi sedikit merah, “Pintu keluarnya disebelah sana”

Aku, langsung patah hati dalam sekejap. Kriingg. “halo, maaf, sebenarnya, tentang kerja part time itu”

“Dari café tadi, memintaku untuk bekerja disana”

Terlambat sudah, kenapa begini jadinya.

“Ini pegawai part time yang baru namanya Morimoto Risa. Murid SMU. Kami kerepotan karena ada pegawai yang sering tidak masuk. Risa, dia juga pekerja part time namanya Nakajima Yuto, dia mahasiswa karena dia seniormu banyak-banyak lah berlajar darinya”

Jadi namanya Yuto. “Mohon kerja samanya”

“Kenapa kau kesini? Nada bicara Yuto terdengar seperti marah.

“Apa?”

“Hentikan semua ini. Menyebalkan sekali” Yuto sedikit membentakku.

Cowok kalau sok ganteng memang begitu kok. Ucapan Rinrin masih terekam jelas dipikiranku.

“Jadi begitu ya? Maaf ya, aku datang kesini karena memang ingin bekerja disini. Tidak ada hubungannya denganmu! Dan juga aku tarik kembali pernyataanku yang lalu. Sepertinya aku memang salah menilaimu!” Aku harap ucapanku dapat menyelesaikan semuanya.

Lelaki itu hanya pergi. Belagu sakali. Tujuanku bukan kamu (meski tadinya memang begitu) akan ku buktikan niatku bekerja disini.

Maaf, Suara pembeli terdengar ditelingaku. “Iya” Suaraku sepertinya mengagetkan pelanggan.

“Maaf Yuto, ada tamu yang datang tuh”  Eri, pegawai tetap café ini. menunjuk bangku yang diduduki oleh tiga orang gadis SMU.

“Yuto” Ketiga gadis itu menyapa Yuto dengan senyum merayu.

“Yuto, abis ini kita jalan yu” seorang gadis yang paling cantik diantara mereka.

“Maaf tapi aku harus bekerja sampai malam”

“Ada apa sih?” Aku bertanya pada Eri. “mereka tamunya Nakajima, itu juga bisa jadi gangguan yang menyebalkan untuk Nakajima”

Apa mungkin, dia juga menganggapku seperti itu? Tenpa memikirkan perasaannya, tiba-tiba aku menyatakan cintaku padanya. Lalu bekerja disini. Pantas saja dia menganggapku menyebalkan. Aku sendiri yadi merasa malu.

“Em, Yuto, tolong ajarkan kami membuat email dong” lagi-lagi gadis yang paling cantik diantara mereka.

“Maaf,aku tidak bisa membuat email dasar menyebalkan” Suaranya untuk yang terakhir terdengar sedikit kecil, mungkin tak terdengar.

“Permisi, aku akan mengantar kalian ke host club terdekat” kata-kataku yang barusan terlontar begitu saja. Membuat Yuto, Pa manager dan Eri terkejut.

“Risa diamana”

“Serertinya ada keluhan dari tamu yang tadi itu. Makannya sekarang dia dipanggil Pa manager”

“AKu tidak menyalahkan sepenuhnya salahmu, tapi itu bisa menimbulkan pertengkaran dengan tamukan? Kalau sudah mengerti cepat rapikan meja, kamu boleh pulang.

“Maafkan saya” Aku membuka pintu ruang manager, Air mataku membasahi mataku.Apa sebaiknya aku berhenti saja? Lagi pula aku tidak mempunyai perasaan apa-apa lagi padanya.

Apa ini? Wanginya sedap sekali.

“Minum ini ya” Yuto datang membawa secangkir minuman.

“Minuman apa ini?”

“Karamel milk tea”

Aku mengambilnya, meneguh sedkit demi sedikit.

“Manis, enak sekali” Komentar pertamaku pada minuman enak ini.

“Terasa manis karena ada aromanya, minuman itu tidak pakai gula. Terima kasih yang tadi itu. Aku memasang tampang bingung, Host Club” jawabnya manis.

Senyumannya, manis, hangat, aku akan bekerja dengan giat disini.

***

Masih ada waktu smpai jam kerja nanti. Aku mampir kedepartemen store, meririk caramel. Karamel milk tea, begitu katanya. Aku mengambil sekotak caramel siap pakai.

“Kamu sudah pulang sekolah?” Suara itu. Suara Yuto.

“Eh, Yuto? Iya” Aku menjawab dengan gugup. Aku bisa mengobrol dengannya. “Anu,caramel milk tea buatan mu itu? Tidak ada dimenu café?

“Hah? Benar.”

“Rasanya enak, aku jadi ingin membuatnya sendiri.”

“Risa, mau kau apakan caramel itu?”

“Eh? Dilarutkan dalam susu, lalu dicampur teh kan?” Hahahahahahaahahah tawa besar terdengar ditelingaku, begitu menusuk ku.

“Tidak perlu tertawa seperti itu. Aku kan tidak tahu kalau ada the beraroma caramel” aku sebal, malu sekali.

“Dilarutkan ya? Hahahaha, mungkin rasanya enak juga”

“nanti aku beli teh beraroma caramel, dimana belinya?” Yuto malah mengajakku ketemoat dia biasa membelinya. Hampir tak percaya, sekarang ini aku dan Yuto belanja bersama. Yuto berbicara padaku sambil tersenyum. “hah, tidak boleh, aku mikir apa sih?” Dia sudah menolakku. Aku tidak memikirkannya lagi. Lagipula.dia sudah mau bicara denganku, kalau aku mendesaknya dia akan membenciku lagi, aku tidak mau begitu.

“Yuto, kau suka teh ya?”

“Iya, semenjak bekerja disini. Tapi aku masih belajar. Pasti menyenangkan kalau aku bisa punya café sendiri.”

“Waaaahhh Hebat” Aku berteriak. Aku kagum

“urusaiii, jangan bilang begitu.” Yuto menutup mulutnya dengan satu jari. Pertanda aku tak boleh berbicara.

“Aku belum tahu ini bisa jadi kenyataan atau tidak, kalau terlanjur banyak orang tahu malu kan!”

“Ah, menurutku itu menabjukkan sekali, ka uterus memikirkannya sambil terus berusaha”

Yuto itu benar-benar mengagumkan, lebih dari yang aku bayangkan. Tapi tiap kali bertemu aku selalu berfikir begitu.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks For Leave A Coment