Jumat, 01 Juli 2011

Fanfiction 'Baka Kazoku'

Fanfiction

Title : Baka Kazoku part.1

Cast  : Ninomiya Kazunari  as Otoosama

Dita chan as Okaasama



Morimoto Lisa as Yui Kazunari (Neechan)

Nakayama Yuma as Nakayama Yuma (Pacar Yui Kazunari)



Chinen Yuri as Yuri Kazunari (Otouto)



Genre : Tebak sendiri

Theme Song : Ganbaretsugo (HS7)

“Tadaimaaaa” Yui dan Yuri masuk slongong boy ke mansion yang nga gede dan nga kecil juga.

“O-kaeri” Okaasama seperti biasa, menyambut kedua anaknya. “Cepat kalian mandi, Yui chan, bantu Okaasama ne” Yui hanya bisa mengangguk, nga mungkin banget Yui bisa ngelawan Okaasama yang gualaknya sebuju.buju.

“Aku mandi duluan Neechan” Didepan kamar mandi Yui dan Yuri bertengkar. Seperti biasa, perebutan kamar mandi.

!@#@%Q!%^@$$%!$^$#@@^#&$&#*&@^@ Yui dan Yuri terdiam. Mendengar bacotan Okaasama yang terdengar seperti Kilat yang menyambar telinga Yui dan Yuri.

“Ngalah dong sama Neechan. Aku kan perempuan” Yui menyikut-nyikut Yuri yang lebih pendek dari Yui.

Yuri menggeleng, tanda tidak setuju.

@#$@%!&@*!%%#^!*#^*@^!#%@& Pleeetaaaakkkk~~

“Sudah sana” Yui kahirnya mengalah Okaasama menjitak kepala Yui dan Yuri. Dikeluarga ini memang runyam. Seperti yang membuat serita ini. Kehidupannya Runyam.

“Tadaima” Yui yang sedang berkutik dengan ponselnya memalingkan perhatian sebentar lalu matanya tertuju pada ponselnya lagi.

Okaasama menyambut Ottosama. Mengambil tasnya. Ottosama dan Okaasama berjalan berdampingan menuju ruang tengah. Otto sama mulai mencium kening Okaasama. Sampai si Bungsu datang.

“Oow, Gomen~” Yuri menutup wajahnya dengan handuk.

“Kalau mau mesum jangan disini ne Okaasama to Ottosama” Yui cukek, dia tahu bagaimana kehidupan orang dewasa.

“Gomen” Ottosama duduk disamping Yui. “Bagaimana sekolahmu?” Ottosama merangkul pundak Yui.

“Biasa saja” Jawab Yui singkat. Perhatiannya masih tertuju pada ponselnya.

“Masih dengan Yuma chan?” Ottosama menjubit pipi anak perempuannya itu. Yui sedikit tersentak.

“Ottosama baka janai yo. Siapa dia Yuma?” Wajah Yui memerah.

“Yuma adalah orang yang berciuman denganmu” Yuri menyambar, sebelum sempat Yui berkata apa-apa.

“Jadi kau sudah berciuman dengan seorang laki-laki?” Okaasama datang dengan wajah sangar sambil membawa centong sayur.

“Mana buktinya?” Yui menantang Yuri. Yuri berlari kekamar, mengambil ponselnya. Lalu menunjukannya.

Bleeetttaaaakkkk Jitakan sadis mendarat mulus dikepala Yuri. “Yuri chan” Wajah Yui semakin memerah.

“Ada-ada saja tingkah anak zaman sekarang” Ottosama mendekat ke Okaasama. Tangan Ottosama memegang wajah Okaasama. Perlahan wwajah mereka mendekat.

“Ahhh. Come on” Yui memprotes.

“Kau ini. Kenalkan itu siapa pacarmu?” Okaa sama melepar handuk pada Yui. Yui hanya mengagguk. Lalu bergegas ke Kamar mandi.

“Chotto Yui chan” Yui menoleh kebelakang. Otto sama menyerobot masuk kedalam kamar mandi. *Hening*

Yui hanya bisa diam dan pasrah. “nasib.nasib” Yui ngeloyor kekamarnya yang masih satu kamar dengan Yuri.

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Jeritan panjang terdengar. Okaasama bergegas menuju asal suara.

“Doishita no?” Okaasama mengguncang tubuh Yui yang gematar. Wajah Yui masih mematung.

“Gomeeeennn” Yuri berteriak dari dalam kamar.

“Nande? Nande?” Ottosama keluar dengan menggunakan handuk yang hanya menutupi bagian bawahnya saja.

“Aku melihaatt. Aaaaaaaaaa” Yui berteriak lagi. Menutup matanya dengan kedua tangannya.

“Astaga Ottosama” Okaasama menutupi tubuh Otto sama dengan tubuhnya, handuk yang digunakan Ottosama terlepas. Mereka berdua lalu jalan perlahan, meninggalkan putrinya yang shock.

***

“Makanlah. Kenapa Cuma diacak-acak aja?” Okaasama mendekat pada anak perempuannya itu.

Yui hanya menggeleng sambil terus mengacak-ngacak makannanya.

“Makanlah” Ottosama menmberinya yakiniku, makanan yang paling Yui suka.

Lagi-lagi Yui menggelang.

“Neechan, daijobuka?” Yuri mengambil yakiniku yang tadi Okaasama berikan pada Yui.

“Eh? Kembalikan Yakinikiku! Ahh okaasama, bagaimana ini? Selera makanku hilang. Dalam sehari aku melihat itu dua kali. Pertama Yuri lalu Ottosama” Yui meringis, mulutnya penuh dengan yakiniku sekarang. (apa yang selera maknnya hilang? Kenapa masih makan?).

“Gomen” dua laki-laki itu memeluk tubuh Yui. Okaasama tersenyum. Yah, begitulah keluarga Kazunari. Aneh tapi nyata.

***

“Ahhh.uhhhh.ehhhh.ahhh. Ottosama. Nakal” Yuri berhenti didepan kamar orangtuanya itu. Yuri menempelkan telinganya. Yuri lalku bergegas kekamarnya. Menarik Yuri yang sedanga sik dengan ponselnya.

“Astaga Dragon” Yui tersentak mendengar apa yang sedang dia dengarkan.

“Urusai” Yuri berbisik sambil menutup mulut Yui.

“Ahhhhh. Ottosama. Jangaaaaannn” Yui dan yuri semakin tersentak mendengarnya. Mereka menempelkan telinga mereka dipintu.

“Ahhhhh. Uuuhhhh Ottosama” Wajah Yui dan Yuri panic, mendengar suara itu.

Kreeeeekkkk.

“Sedang apa kalian?” Yui dan Yuri tertegun. Pintu kamar terbuka karena tangan Yuri memeganya.

“Sedang apa kalian?” Tanya Okaasama lagi.

Yui dan Yuri masih mematung. Perlahan kedua anak ini berjalan meninggalkan kamar. Sementara wajah mereka masih mematung.

“Neechan, kau lihat? Akuu mauuuu” Yuri memajukan bibirnya, mencoba mencium Yui.

Bleetak. “Sana sama sarusa saja” Yui mengambil ponselnya. Dengan ganas dia menekan tombol yang ada diponselnya. Seperti amarahnya dilampiaskan pada tombol di ponselnya.

“Aku mauuu. Tapi sama siapa? Ajari aku Neechan” Yuri menggerayangi tangan Yui.

“Baka! Sana sama pacarmu” Yui menuju kasurnya yang ada diatas.

“Tapi sama siapa ne? bingung” Yuri merapihkan meja belajarnya. Ada satu buku yang isinya tentang SE.

“Kau punya buku tentang SE kan? Belajarlah!” Yui memejamkan matanya. Yuri mematikan lampu, karena tahu. Yui tidak akan suka kalau lampu masih menyalah.

Keluarga ini memang aneh, mungkin hanya ada satu didunia ini.

“Ohayou Gozaimasu atashi no hime” Yuma menarik tangan Yui. Menggandengnya. Mereka memang beda sekolah, namuan seraha.

“Ohayou atashi no ouji” Yui tersenyum manis. Yuri satu sekolah dengan Yuma, makannya Yuri tahu segalanya tentang Yuma.

“Genki desu ne Yuri chan?” Yuma menegok kebelakang. Yuri berjalan sendiri.

Seperti petuah yang sering berkata. Kalau sedang berduaan, biasanya yang ketiga SETAN.

“Genki desu” Yuri cuek. Kedua pasangan itu masih tetap asik berpegangan.

“Jya. Aku akan menjempumu nanti” Yuma mengecup pipi kanan Yuki. Sudah seperti biasa. Wajah Yuri hanya cuek, iri tapi tidak mempunyai wadah untuk menungkannya kasihan.

#Otoo-sama office#

“Nino san, tolong kau kerjakan ini” Bosa datang menghampiri Otoosama yang sednag mengerjakan pekerjaan kantoran.

“Nino san, tolong buatkan laporan rapat kemarin” pa direktur datang member berkas untuk bahan laporan.

“Nino san, tolong kau segera selesaikan izinku ya” Seorang teman Otoo san yang ingin mengurus izin.

“Nino san.” Belum selesai orang itu berbicara. Okoo sam berteriak. “Cukuuuuuuuuuuuppp. Tidak, aku tidak mau lagi” Otoosan menutup wajahnya.

“Eh? Aku hanya ingin menawarkan donat, kalau tidak mau ya sudah” Ucap seorang teman Otoosan.

#Gubbbbrrrraaaaa#

“Yuri chan, siapa pacar mu?” Yuma merangkul adik iparnya itu.

“Eh?” Wjah Yuri tercengang. Matanya melebar.

“Tidak, tidak ada” Jawabnya.

“Uso” Yuma mencubit pipi mulus Yuri.

“Tidak ada senpai” Yuri membalas cubitannya lagi.

“Bukannya kau dekat dengan Yamada kun?” Yuma mencubit pipi Yuri lagi.

“Eh?????” Yuri kini yterkejutt sekali. Matanya berkeliling, mencoba mencari sesuatu.

“Yamada siapa?” Tanya Yuri yang masih bingung.

“Yamada Ryosuke. Bukan dia pacar mu?” Yuma mengedipkan mata pada Yuri.

Pleeetttaaaakkkk “Kakak Ipar macam apa kau ini? Tidak mungkin aku berpacaran dengan Ryo chan. Memangnya aku lelaki apaan” Yuri memajukan bibirnya. Yuma hanya tertawa mendengarnya.

“Aku akan pajang di madding kalau kau dan Ryo chan jadian” Yuma ngeloyor meninggalkan Yuri.

***

“Astaga, daging sudah habis, susu sudah habis, semua makanan habis” Okaa sama panik jadi sejadi jadinya. Seperti biasa Okaasama memang seperti itu.

“Astaga. Ahhh Astaga. Aku harus segera pergi” Okaasama meluncur menggunakan sepeda usang milik sobusama yang sudah tiada.

Perlahan namun pasti Okaasama mengayuh sepeda itu.

“Astaga” Okaa sama berbalik, memutar. Kembali kerumah. “Baka! Bagaimana bisa aku kelupaan dompet?” Okaasama menjitak kepalanya sendiri. “Aduuhh sakiy juga ya?” Setelah dompet termabil, Okaasama semuta tenanga mengayuh sepeda tua itu, hampir sama tuanya dengan Okaasama *dibakar*

“Semuanya jadi 3000 yen” Penjaga kasir sibuk mengemasi barang belanjaan.

Wajah Okaasama menjadi aneh “Apa saja yang ku beli? Sampai habis segitu?” Okaa sama berteriak sejadi-jadinya. Panik.

“Ini sehlakan struknya” Penjaga kasir itu memberikan selembar struk pada Okaasama.

Dengan berat hati Okaasama mengeluarkan uang sebesar 3000 yen. Lalu membayarnya.

“Hosh.Hosh Mahal sekali. Lain kali aku belanja di super market murah saja” Okaa sama meletakkan barang belanjaan di meja makan.

“Istirahat sebentar dulu”

#Yuki’s School#

“Sayang, eh, ada apa itu dibajumu?” Yuma menunjuk bagian dada Yuki.

“Ero Ouji to Ero Hime. Malas sekali” Yuri memalingkan pandangannya.

“Eh? Tolong bersihkan” Yuki manja.

“Ahh. Neechan. Kau ini!” Yuri malah manja pada Yuki.

“Aku malas jika harus melihat kalian bermesraan” Yuki mengeluh diperjalanan menuju stasiun.

“Eh? Nande?” Yuki bingung.

“Sebab Yuri chan tidak ada bahan penampungan untuk bermesraan” Yuma menyambar.

“hah? Hahahahahhaha” Yuki malah tertawa terbahak-bahak.

“Senpai! Kau ini” Nada Yuri manja-manja sekali.

“Tapi kau kan sudah sama Ryo san?” Yuma menggoda.

“Eh? Siapa Ryo san? Nama laki-laki? Kau homo ya?” Yuki menjewer telinga adiknya itu.

“Itaiiiiiii. Senpai. Kau ini. Lepaskan” Nada bicara Yuri semakin manja.

“Hmm, Yuri chan, kau kan cantik sekali, jadi banyak sekali lelaki disekolah yang menyukainya. Sekolah kami kan sekolah khusus lelaki. Salah satunya adalah Ryosuke chan. Dia sangat senang bila berada dekat dengan Yuri chan” Jelas Yuma panjang lebar.

“Chigauuuuuuu. Senpaiii” Yuri sedikit geram.

Hahahahahahahha Namun semuanya tertawa, lantas yuri pun ikut tertawa.

“Tadaima~” Yuri masuk duluan kemansion kecil milik keluarga Kazunari itu.

“Hiya, Jya mata ne” Yuki melepaskan genggaman tangan Yuma.

“Chotto, anata no hitomi ni niji ga arimasu” Yuma meunjuk mata Yuki.

Yuki tersenyum. Lalu mengecup pipi kiri Yuma.

“Aku masuk dulu. Hati-hati. Nanti ku telepon” Yuki melambaikan tangan. Melihat Yuma hingga hilang diperempa”tan jalan.

“Tadaima~” Yuki melepaskan sepatunya.

“Yukkkiiii, Cepat bantu Okaasama. Yuri, kenapa tidak bangunkan Okaasama?” Okaasama panik sejadii-jadinya. Okaasama ketiduran.

“Ah? Sebentar aku ganti baju dulu” Yuki lari menuju kamarnya.

“Tiiiddddaaaaakkkkk” Yuki teriak saat masuk kekamar.

“Nande? Kau melihat tonjolan Yuri lagi?” Okaa sama mencoba menenangkan Yuki.

“Yuri chan. Jadi kau ini HOMO?” Yuki mengambil bingkai foto yang tadi dilihatnya sedang diciumi.

Yuri terdiam. Hanya menunduk. Yuri mangambil ponselnya. “Moshi.moshi Yuma chan, kau bisa kesini?” Yuki menelepon Yuma untuk segera kerumahnya.

“Ini siapa Yuri chan?” Okaasama menguncang sedikit tubuh Yuki. Yuki hanya terdiam, masih terus menunduk.

Tak lama kemudia, Yuma datang, sudah ebrganti pakaian.

“Kakkoi desu~” Yuki memeluk tubuh Yuma.

Pleeetttaaakkk Okaasama menjitak kepalanya.

“Yuma chan apa kau kenal dengan seseorang yang ada di foto ini?” Okaasama menunjukan bingkai foto itu.

“Astaga” Yuma terkaget.

“Okaasama, dapat darimana?” Yuma balik bertanya.

“Yuki melihat Yuri sedang menciuminya

“Astagaaaaaaa” Yuma tersentak lagi

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks For Leave A Coment