“Tadaima” Keito dan Keisha membuka pintu yang cukup besar dirumah yang memang cukup besar itu.
“Dari mana kalian? Keisha chan, sini” Otosama menarik kasar lengan Keisha.
“What wrong?” Keisha heran.
“Jangan pura-pura bodah, lihat keadaan Okaasama” Otosama menunjuk kearah perempuan yang seharusnya dipanggil Okaasama itu.
Keisha hanya tersentak kaget, melihat tubuh wanita itu penuh luka lebah, serta beberapa perban dan plester menempel ditubuhnya. Keisha terus memperhatikan perempuan itu. Perempuan itu menangis. Meratap pada Otoosama.
“Mereka yang membuat ku seperti ini” Perempuan itu berpindah kebelakang Otosama.
“Apa yang kalian lakukan?” Otosama hendak menampar Keisha. Namun Keito menahannya.
“Otoosama, kami tidak melakukan apa-apa” Jelas Keito singkat.
“USO!” PLAAK. Otoosama menampar Keito.
“Tampar dan pukuli saja aku. Asal jangan sentuh Keisha sedikitpun. Kami memang tidak salah”
“Diam kau! Aku kepala keluarga disini. Aku tahu yang mana yang benar”
“Terserahlah kau akan melakukan apa” Keito menarik lengan Keisha, keluar dari rumah.
***
“Niichan, kita mau kemana? Kenapa kita pergi dari rumah? Kita akan tidur dimana?” Keisha menangis sepanjang jalan.
“Pikiran Otoosama sudah benar-benar tertutup oleh Okaasama. Diamlah, aku akan membawa mu ketempat yang aman. Percayalah” Keito mencoba menenangkan Keisha. Keito mencoba tersenyum.
Tanpa sadar Kento mengikuti mereka.
“Aku tahu sekarang. Kalian berbuat yang tidak-tidak” Kento mengeluarkan ponselnya. Mempotrot semua yang dia lihat.
Kento terus mengikuti mereka sampai pada suatu gubuk kecil.
“Kakek, ini aku Keito.” Keito menggeser pintu itu perlahan.
Seorang Kakek tua mengkhampiri mereka.
“Kau membawa siapa?” Kakek itu menjitak kepala Keito.
“Itaiiii. Ini adik tiriku. Keisha” Keto menyuruh Keisha untuk memperkenalkan diri.
“Keisha dasu” Keisha melakukan ojigi dalam untuk menghormati sesrorang yang lebih tua.
“Kakek ini adalah sesorang yang pernah menolongku dulu. Saat aku terpeleset disungai dekat sini, saat aku sedang mencari makan untuk Okaasama. Aku malah ditolongnya dan malah diberi makanan olehnya” Jelas Keito panjang lebar.
“Arigatou” Keisha melakukan ojigi lagi.
“Minumlah” Kakek itu terbata.
“Kita akan menginap sementara disini ke, bolehkan? Dirumah sedang ada banyak masalah” Keito meneguk ocha.
Kakek tu itu hanya mengangguk. Lalu mamberingkan dirinya di kasur kecil.
“Kau tidur dikursi itu ya, aku biar disini. Pakai lah ini. Malam ini cukup dingin” Keito melepas jas seragamnya. Memberikannya pada Keisha.
“Tau kah? Aku tidak siap untuk miskin seperti ini. Aku tidak akan bisa tidur disini” Keisha membatin.
Otoosama mencoba mencari Keisha dan Keito, Otoosama sedikit menyesal enggan mendengarkan ucapan mereka.
#FLASH BACK#
“Hahahaha, akhirnya Keito dan Keisha, penghalangku mendapatkan harta ini sudah pergi. Sekarang tinggal selangkah lagi untuk mendapatkan segalanya yang ku inginkan” Perempuan jahat itu bergeming dikamarnya. Otoosama mendengar semua yang dia katakan.
“Jadi, kau harus menabraknya. Usahakan agar tidak ada yang tahu saat kau menabraknya. Jika sudah, kita bagi harta suami ku. mengerti” Perempuan itu menutup teleponnya. Otoosama tentu tahu itu.
Semenjak mendengar itu semua, Otoosama menjadi lebih berhati-hati. Otoosama saat itu juga menceraikan perempuan itu.
#END#
“Ku mohon, beritahu dimana Keisha dan Keito, kau ketua kelas Keisha kan?” Otoosama memohon pada Kento.
“Aku bukan hanya ketua kalasnya, tapi aku menyukai anakmu” Kento tersipu sedikit malu.
“Sebelumya aku ingin meminta maaf, karena aku pernah mencelakakan Keito. Aku benar-benar menyesal. Aku juga menguntiti mereka. Aku samapi menyebarkan gosip yang tidak-tidak.
#FLASH BACK KENTO PART#
“Miina coba lihat. Apa kalian masih percaya kalau Keisha dan Keito bersodara?” Kento memamerkan semua jepretannya tadi malam.
“Astaaaaaaggggaaaa” Semua yang melihat terkejut bukan main. Melihat foto-foto itu.
“Benar kan dugaan ku? mereka pasti berpacaran” Kento semakin yakin dengan dugaannya itu
#END#
“Maaf, maafkan aku” Kento menunduk. Air matanya mulai jatuh. “Aku menyesal” serunya lirih.
“Berarti kau tahu dimana Keisha dan Keito?” Otoosama mengeggam tangan Kento.
Kento mengangguk.
“Baiklah, jika kau tahu, aku akan memaafkanmu. Ayo cepat” Otoosama masuk kedalam mobilnya. Kento pun mengikuti.
“Sebenarnya apa yang terjadi?” Kento penasaran
“Nanti ku beritahu” Otoosama foky pada kemudi dan jalanan.
“Depan, belok kiri, lalu aka nada sebuah gubuk. Kita behenti disitu” Kento member petunjuk, Otoosama mengikuti semua arahan Kento.
“Keisha dan Keito tinggal ditempat seperti ini?” Otosama seakan tidak percaya melihat gubuk yang benar-benar jelek dan kumuh itu.
“Otoosama?” Keito terkaget ketika pulang dari pasar.
“Keito. Dimana Keisha?” Otoosama mengguncang tubuh Keito.
Keito terdiam, hanya air mata yang menggambarkan ekspresi Keito.
“Keisha mana?” Tanya Otoosama tegas.
Air mata Keito semakin deras
#FLASH BACK KEISHA PART#
“Aku tidak bisa Niichan. Ku mohon biarkan aku pergi” Keisha melepaskan pegangan tangan Keito.
“Tidak, malam ini hujan, kau tidak boleh kemana-mana”
“Aku tidak bisa jika terus begini” Keisha berlari, menerobos hujan.
“Keisha awwwaaaasss” Keito berteriak dari sebrang. Keito berlari secepat yang dia bisa.
Semuanya gelap, kini Keito tidak tahu harus apa lagi. Ditengah hujan deras mala mini, jasad Keisha terbujur dihadapannya, dengan darah yang masih segar. Keito mencium kening Keisha,
“Aku menyayangimu imouto chan”
Keito mengendong tubuh Keisha yang sudah tidak bernyawa.
#END#
Otoosama terdiam, kini air matanya pun ikut terjatuh.
“Dimana sekarang Keisha ku?” Kento akhirnya tak sabar menunggu.
Ketiga laki-laki itu berjalan perlahan menuju belakang rumah. Yang mereka temui hanya sebuah gundukan tanah dengan nisan.
“Disinikah Keisha istirahat untuk selamanya?” Otoosama menagis diatas tanah yang masih belum kering itu.
“Keisha kenapa kau meninggalkan ku, padahal kau kan belum member senyuman mu untukku, bahkan kau juga belum pernah menatapku” Ucap Kento Lirih.
“Maafkan aku yang tidak bisa menjaga Keisha Otoosama” Keito mendunduk, semuanya tahu. Dia menyesal.
“Tidak ada gunanya menyesal” Otoosama memeluk anak laki-lakinya itu.
“Berjanjilah, kau tidak akan meninggalkan Otoosama” Keito lalu menagguk dalam depakan sorang ayah. Dekapan hangat yanbg tidak pernah ia rasa sebelumnya.
END
***
Astaga berakhir sa? Iya,mentok dah otak. Hahaha. Lagi kepikiran nulis yang baru yang bikin gila juga. Hahaha. Yaudah sampai disini dulu~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thanks For Leave A Coment