Kamis, 08 September 2011

Fanfiction NC-17 'Honey'

Fanfiction

Title     : Honey

Genre   : Romance, SMUT in here

Ratting : NC-17

Author : Lisa Wulan Novianti

Cast     : Kikuchi Fuma ( B.I Shadow), Ai Yume Tegoshi ( OC ), dan segelintir orang lewat yaaa~



 

WARNING!!! This is SMUT that contain sexual intercourse!! I HAVE WARNED YOU~ So, If you feel like you don’t want to read some sexual scene... DON’T READ!! I WARNED YOU~ okay?? ^^ (copas kata-kata bunda)

 

Sebelumya. Disarankan untuk mengkomentari FF gila ini setelah membaca. Terimakasih~

 

HONEY


“Hah? Liburan? Hokkaido?” Ai sedikit tersentak saat Fuma menunjukan dua paket travel satu minggu dihokkaido.

“Kita hanya berdua?” Tanya Ai yang curiga dengan Fuma.

“Bukan. Kita berempat. Dengan Yuko dan Kento” Fuma memperjelas.

Ai dan Fuma memang sudah jadian semenjak kejadian pairing BIS x GIS dulu. Sekarang Ai sudah berkuliah dijurusan teknik disalah satu universitas swasta di Tokyo.

“Kenapa bisa? Ceritakan” Gaya manja Ai keluar. Dengan sabar Fuma menjelaskan semuanya.

“Dengar ya honey. Awalnya hanya Kento dan Yuko saja yang ingin honeymoon. Tapi dengan sejuta alas an Kento memintaku untuk menemaninya” Fuma yang sabar menjelaskan dengan penuh kelembutan. Itulah sikap yang membuat Ai betah berlama-lama disamping Fuma.

“Atsuko dan Hoku? Lisa dan Yugo tidak diajak?” Tanya Ai yang benar-benar kritikus dan teliti.

“Hmm, sudah tapi” Belum selesai Fuma berbicara Ai sudah menyambarnya.

“Tapia pa? kenapa mereka?” Tanya Ai tidak sabar.

“Honey, calm down” Fuma sok Inggris lagi.

“Mereka tidak bisa. Hoku dan Atsuko kan mau bertunangan. Mungkin mereka mau mempersiapkannya. Sedangkan Yugo dan Lisa, mereka akan menyusul. Yugo ada ujian” Jelas Fuma lagi.

Wajah Ai murung, seperti ada kekahwatiran yang mendalam.

“Hmm, baiklah” Ucap Ai dengan ragu.

=====================================================================================

NARITA AIRPORT-TOKYO

“Kita terbang jam berapa? Kenapa mereka tak disini? Lama sekali” Ai sudah tidak sabar menunggu dua pasangan suami istri yang akan berbulan madu itu.

“Sabar ya honey” Fuma dengan lembut mengusap kepala gadis kecil yang imut itu.

“Hmm, Thanks” Jawab Ai dengan lembut.

Honey memang sudah menjadi cirri khas Ai dan Fuma, mereka sering sekali memanggil pasangan mereka dengan kata ‘honey

Beberapa menit mereka menunggu, datanglah sepasang suami istri yang sangat serasi itu.

“Lama ya? Gomen” Ucap Kento yang menteng koper kecil dan meggandeng mesra tangan istrinya itu.

“Aku merindukan mu Ai~” Teriak Yuko lalu mencium pipi Ai yang lembut itu.

“Heeeeiii. Ini pipi punya ku tau” Jelas Fuma lalu mencium pipi Ai.

Taklama pemberitahuan pesawat akan berangkat pun terdengar, kedua pasangan itu naik ketasa pesawat yang yaa cukup mewah, secara mereka memang orang kayak an.

“Lisa? Yugo mana?” Tanya Ai yang sedikit sibuk dengan dandanannya yang gaul.

“Mereka akan menyusul, dua hari lagi. Tunggu Yugo selesai ujian” Jelas Fuma.

Perjalanan Tokyo-Hokkaido hanya sebentar saja. Tidak begitu lama. Memang masih dalam daerah Jepang juga bukan.

Setelah sampai dibandara Hokkaido mereka telah dijemput oleh mobil travel yang sebenarnya muat utnuk enam orang penumpang. Sayang karena Lisa dan Yugo masih belum ikut mobil itu hanya terisi oleh empat orang.

“Kau cantik hari ini. Suki da yo” Kento mulai dengan aksinya merayu Yuko.

“Gombal” Seru Yuko lalu menepis ciumannya.

“Kalian ini…” Fuma memanyunkan bibirnya. Wajahnya tampak mau tapi tertutup oleh rasa malu yang besar.

“Kenapa?” Tanya Ai yang sadar kalau Fuma memperhatikannya.

“Aku? A. aku tidak apa-apa” Jawab Fuma bingung.

#FUMA POV#

Bagaimana yang tidak apa-apa?

Aku kan mencintaimu Ai chan. Tapi bagaimana ya? Aku malu.

Aku ingin selalu mengatakan aku mencintaimu. Dan aku ingin selalu bilang kalau aku menyayangi mu. Astaga kenapa aku menjadi lemah sekali didekatmu? Kenapa aku ini?

“Kau butuh obeng?” Kento mengagetkan ku, ternyata kami sudah sampai di hotel. Apa? Hotel? Astaga. Ini hotel? Besar sekali.

“Apa kau ini? Dari dulu pikiranmu obeng terus” Balas ku kesal.

Aku membantu kekasih ku, membawa barang-barangnya yang hmm, cukup banyak. Aku mengerti, dia perempuan.

“kau butuh obeng?” Tanya Kento lagi yang lagi disebelahku dan tentunya sibuk dengan kopernya.

“Tidak bodoh” Aku memajukan bibirku. Kebiasaan yang biasa ku lakukan dan membuat Kento sebal.

“Kau pasti membutuhkan pengaman” Ucap Kento yang pikirannya sudah sangat jauh keatas awan.

“Apa maksudmu bodoh?” Tanya ku. aku sebenarnya tahu maksudnya. Tapi dia enak karena sudah menikah. Untuk sekedar berciuman saja aku benar-benar perlu keberanian yang sangat luar biasa apalagi sampai melakukan ‘itu’

“Kau ini memang bodoh ya?” Tanyanya. Sebetulnya siapa yang bodoh sih? Aku jadi bingung sendiri.

Kento menyodorkan paket travel yang tinggal ditukar dengan kunci.

“Wakatta. Hanya dua kunci” Bisik Kento ditelingaku.

Aku hanya diam, tak mau menjawab. Asatag apa masudnya ini? Aku dijebak?

BakaKENTO.

“Aku disini. Dan kalian disebelah” Kento membuka kunci kamarnya dan menyerahkan satu kunci kamar kepadaku.

Ku lihat wajah Ai sedikit panik. Sepertinya dia takut. Tengang Ai chan. Meski sebenarnya kau juga takut. Aku hanya bisa berharap kamar yang ku tempati memiliki dua tempat tidur. Semoga.

“Nani?” Aku tersentak. Tidak. Tidak mungkin aku akan tidur satu tempat tidur dengan Ai.

“Bagaimana ini?” Ai yang sudah lemas dan pucat tampak semakin ketakutan.

“Kau saja yang tidur dikasur. Aku dibawah” Jelasku. Astaga. Aku tidak menyukai ini. Kento awas ya nanti. Akan ku curi obengmu.

“Kau serius?” Tanyanya. Dia tahu kalau aku tidak suka tidur difuton.

“Sudah tidak apa-apa” Jawab ku datar. Sungguh, aku tidak mau T.T aku ingin tidur dikasur. Kento dan Yuko, aku tahu ini semua ulah kalian kan? Awas saja nanti ya.

Took. Took. Took. Layanan Kamar.

Kento membuka pintu kamarku dan mengagetkan kami nyang masih beres-beres.

“Perlu obeng?” tanyanya aneh.

“Tidak, kami memerlukan bantuan mu. Bukan perlu obeng” Jawab Ai dengan tenang. Gadis ini memang selalu lucu bagiku. Dia sangat tenang seperti air yang mengalir lembut disungai.

“Membutuhkan bantuan ya? Memangnya aku ini mau membantumu? Oiya kami ingin kepantai nanti malam. Kalian ikut?” Tanya Kento yang semakin memancing ku. aku sudah tahu jelas maksudnya.

“Un, baiklah” Ai menyetujuinya. Apa-apaan ini? Apa dia mengerti mau ku? Apa dia mengerti sesuatu yang tersirat dari ajakan Kento itu?

Aku meneruskan membereskan pakaian yang akan kami gunakan selama seminggu. Astaga O.o Ai itu sedikit frontal menurutku, dia mengelurkan branya didepanku, membuat ku semakin hmm, doki-doki. Ai kau membuat ku …………

“Doushita?” Tanya Ai yang sadar dengan keterkejutanku.

“Chigau” Kataku lalu kembali membereskan baju lagi.

Sore ini sebelum pergi ke pantai, Ai memutuskan untuk membersihkan tubuhnya. Percayalah membuat ku semakin takut. Kamar mandi di kamar ini hanya tertutup oleh kain yang cukup transparan. Sepertnya memang untuk suami istri yang baru saja menikah.

“Kau tidak mandi?” Suara Ai terdengar samar dari ruang tengah. Mau tidak mau aku harus mendekat.

“Nani? Suaramu tak terdengar. Tersamar oleh gemericik air” Jawab ku setengah berteriak.

“Kau tidak mandi. Badanmu pasti kotor sekali” Jawabnya berteriak juga.

“Ahh iya nanti ya. Setelah kau” Aku semakin tidak tahan. Apa maksudnya ini? Aku tidak siap.

“Un. Baiklah. Kau bisa tolong ambilkan handuk? Maaf aku bodoh, aku lupa membawanya” Suara Ai terdengar sangat lembut, berbeda dari biasanya. Membuar darah ini mengalir keatas semua.

“Chotto” AKu sedikit berlari menuju kamar. Mengambil handuk untuknya. Setelah sampai didepan kamar mandi yang “bagus” ini aku menjulurkan tanganku sedikit member handuk padanya. Aku tak berharap dia akan menarik tanganku. Tapi jika iya, aku akan mencoba berani dan melayaninya.

“Sankyu” Ucapnya lalu mengambil handuknya. Untung kejadian yang biasanya ada di dorama tidak terjadi. Ai keluar dari dalam kamar mandi kecil itu.

“Kenapa?” Tanyanya dengan wajah yang begitu imut, rambutnya yang basah dan tubuhnya yang hanya tertutup handuk yang pendek.

Aku menggeleng dengan cepat. Sudah aku sudah tidak tahan dengan semua ini.

Setelah semuanya beres, aku dan yang lainnya bermain dipantai, indah sekali. Malam ini banyak bintang dan pantaipun terasa terang karena sinar bulan. Sungguh waktu yang tepat.

“Rabu-rabu chuuuuuu” Terdengar suara Yuko yang sedikit nyaring disamping ku.

“Ahhhh” Astaga apa itu? Itu suara si Obeng (Kento)

Sedang apa mereka? Berbuat sesuatu yang mengasyikan kah?

“Uhhh. Jangan Kento “ Astaga kini suara Yuko semakin terdengar jelas ditelingaku. Bisikan-bisikan setan.

“kau dengar sesuatu tidak?” Tanyaku pada Ai yang sedang duduk dibawah pohon dipantai ini.

Dia menggeleng lalu menatap kearah langit dan memejamkan matanya.

“Kau lelah?” Tanyaku.

“Tidak. Disini indah” Jawabnya lalu menatapku sekilas dan menatap keatas lagi.

“Bagiku, dimanapun, kapanpun, jika bersamamu akan terasa indah Ai chan”

“Hontou ni? Aku jarang sekali mendengar pujian seperti itu darimu” Ucap Ai. Aku tahu, aku terlalu pemalu untuk memulai sesuatu. Maafkan aku Ai.

Aku mengangguk dan memajukan bibirku. Kebiasaan buruk yang ‘susah’ untuk dihilangkan.

“Bibirmu itu, kawaiii >.< “ Ucapnya dengan manis.

Aku tersenyum lalu duduk disebelahnya.

“Bulanya terang ya. Bagus” ucapku.

“Yaa” balasnya. Kini kepala Ai sudah bersandar di bahuku.

Aku berjanji untukmu Ai, aka nada rasa keberanian yang besar. Aku akan membuang semua rasa ketakutanku untuk mu. Percayalah.

“Fuma” Ucapnya lirih.

“Boleh aku memelukmu?” Tanyanya.

Ai memang seperi itu. Selalu meminta izin. Padahal kami pacaran sudah cukup lama.

Kini tubuh Ai ku dekap dengan mesra. Aku bisa merasakan detak jantungnya. Mungkin Ai juga bisa merasakan datak jantungku, karena sekarang kepalanya benar-benar ada didadaku.

Aku mengangkat wajanya. “Daisuki” ucapku.

Perlahan bibri kami saling terpaut berciuman, dengan diterpa oleh semilir angin dan suara khas deburan ombak. Malam ini lebih indah dari biasanya. Meski setiap malam selalu indah jika aku bersamamu.

“Daisuki” Kata Ai sambil menghela nafas.

Pantai ini sangat sepi sekali. Aku memberanikan diriku, perlahan aku membuka kancing bacu Ai. Ai tampak sedikit kaget dengan aksiku yang menurutnya tidak seperti biasanya.

Kini kancing bajunya sudah terbuka semua. Aku dapat melihat tubuh mulus Ai dengan bra berwarna pink yang cukup besar.

Tanganku bermain dengan dadanya dari luar bra itu membuat dia menggeliat merasakan kenikmatan yang ku berikan.

“Lepas saja” Ucap Ai sambil terus menciumi leherku, bahkan sekarang lidahnya yang bermain dengan leherku, membuat detak jantungku memuncak dan aliran darahku mengalir lebih cepat.

Aku melepaskan branya sesuai dengan perintahnya. Aku merasakan sedikit kesakitan saat dia menggigit kecil leherku sehingga meninggalkan bercak merah dileherku. Aku tak mau kalah dengan aksinya yang nakal. Aku menghisap dengan kuat dada gadis yang benar-benar ku cintai ini. Membuat dia merintih sakit. Aku tahu rasanya pasti sakit.

“Ahhh. Itaii” Serunya pelan.

“Gomen nasai” Ucapku menenagkannya. Aku terlalu terburu-buru rupanya.

“Daijobu. Lakukan saja”

Aku mencium bibirnya lagi. Dia sudah mengacak-acak rambutku entah sudah seperti apa tampangku saat ini. Ciumanku beralih kelehernya. Dia menjenggut rambutku.

“Aaaaaahhhhhh” Lirihnya.

“Kini ciumanku beralih kepayudaranya. Aku juga membuat tanda didadanya. Aku takut kalau membuat dilehernya nanti pasti akan ditertawai oleh si Obeng.

“Aku boleh melakukannya lebih?” Tanya ku pada gadis yang tubuhnya sudah bersandar pada pohon besar ini.

Dia hanya mengangguk. Aku membuka celana pendek yang dia kenakan. Clananya cukup mudah utnuk dibuka. Lalu aku juga membuka celana dalamnya. Aku menyuruhya untuk membuka kakinya. Dia hanya menurut. Aku memasukkan satu jariku perlahan.

“Itaaaaiii” Lirihnya. Aku melanjtkannya lagi. Memasukkan dua jariku lagi.

Aku melihat wajahnya sudah merasakan kesakitan.

Jariku bermain dengan bagian pribadinya. Aku ahnya bisa merasakan kenikmatan yang sedang dirasakan oleh Ai sekarang.

“Aku akan membuka celanaku” Ucapku dengan cepat setelah puas bermain dengan jariku.

“Chigau. Aku tidak mau. Kita belum menikah. Aku takut” Ucapnya sambil menangis.

Aku memeluknya dengan erat. Tanpa ada sentuhan sedikitpun.

“Ai, aku mencintaimu. Percayalah. Setelah kita lulus kuliah aku akan segera melamarmu ya. Percayalah. Aku sudah mengenalmu sangat lama. Kalau aku sampai mengingkari janjiku padamu. Aku akan membayarnya dengan nyawaku” Aku mencoba membuatnya tenang. Bukan karena sedang asik bermain. Tapi memang aku sungguh akan melakukan itu meskipun kita tidak sedang melakukan ini.

Ai mengangguk. Dia sudah berhenti menangis.

Aku membuka celanaku.

“Hoh? Punyamu….” Seru Ai sedikit kaget.

Perlahan aku memasukkan junior ku kedalam daerah pribadinya. Ai ingin berteriak, tangannya menjenggut keras rambutku. Suaranya tertahan.

“Itaaaaaaaiiii” Jerinya dengan kecil.

“Tenang ya” Ucapku sambil memeluknya saat juniorku sudah benar-benar masuk. Dan aku sudah melihat darah yang keluar dari daerah pribadinya.

Aku menggoyang tubuhku dengan pelan. Dia masih terus menjenggut rambutku. Mungkin antara sakit dan enak.

“Enak?” Tanyaku dengan polos.

Ai hanya mengagguk. Aku mempercepat gerakanku. Tubuhnya tersengal mengiguti arah gerakanku.

Semuanya berakhir saat aku dan Ai sudah mencapai puncak.

Aku mencium keningnya. Kami merapihkan pakaian kami dan juga merapikan dandanan kami.

Aku melihat nafanya masih saja tersengar. Lelah.

“Hei. Kalian” Kento dan Yuko datang menghampiri kami yang masih tersengal mengatur nafas.

“Habis main kejar-kejaran?” Tanya Yuko dengan polos.

Ai mengagguk.

“Lain kali kalau mau main dihotel bisa dan pasti lebih nyaman” Ucap Kento dengan sangat sopan #salah tidak sopan.

Ai hanya tersenyum lalu menarik kerah majuku. Mencium bibirku dengan cepat didepan mata Kento dan Yuko. Sesaat dia melepaskannya lagi.

“Memangnya kenapa? Kami kan ingin mencari sesuatu yang baru” Jawabku.

“Iya, untung saja kami hanya melihat part kalian membereskan baju dan dandanan” Jawab Kento.

Aku dan AI tersenyum malu lalu mereka hanya tertawa.

Mulai saat ini, aku akan membuang rasa takut ku pada mu Ai, aku akan lebih belajar untuk mencintaimu. Aku ingin berada disisimu selalu Ai. Aku berjanji Honey.

Eaaaaaa. Gaze.

4 komentar:

  1. -////-" bingung mau ngomong apa... ini lebih 2 dari nakaken sm yuko.hahaha
    kripik : banyak typo sprti biasa~#plak
    good job lisa-chan~ aku menunggu 2 pairingnya lagi. ufufufu

    BalasHapus
  2. Buseeeedd~ anak keccciilll.. >.<
    anak BIS masih pada kecill hahahaha..
    maennya di tempat terbuka pula...dasar...
    wakakakak..
    :P

    BalasHapus
  3. mantap.....XD
    bikin yg lebih Hot lagi, biar seru....hahaha
    *maunya..*

    BalasHapus
  4. hueeeeeee~~~~ kalo dibikin Yaoi kyaaknya akan lebih HOT lagi... XDDD

    BalasHapus

Thanks For Leave A Coment