Minggu, 04 September 2011

Fanfiction 'G.I Shadow Part.3-END'

FANFICTION

TITLE      : G.I Shadow

Genre   : Romance and a bit of friendship

Rating   : PG or G

Author  : Lisa Wulan Novianti, dengan teman2 dari G.I Shadow

Cast       : G.I SHADOW! @JanJanJUMP_ as Nakayama Yuko (nakaken) @_mabushii_ Tegoshi Ai (Fuma) @tamachiito Yoshimori Atsuko (Hokku) @lisawulan Morimoto Lisa (Yugo)

B.I Shadow



Sebelumya diperingatkan setelah membaca harap komen~

G.I Shadow Part.3


“Kalian pura-pura menjadi pacar kami” Serentak mereka menyebutkan permintaan itu. Keempat member BIS tersenyum bangga sekaligus mempesona. Memang dari segi tampang dan gaya keempatnya tidak perlu diragukan.

“Nani?” Kini para member GIS tersentak dengan tampang yang aneh, antara percaya dan tidak percaya.

“Tidak bisa. Itu mustahil” Yuko mengepalkan tangannya. Dia adalah yang paling geram dengan permintaan member BIS yang aneh.

“Itu mustahil” Atsuko menambahkan. Ya menurut mereka itu semua mustahil, sepertinya kecuali lisa. Karena memang dia sudah menyukai seseorang disana.

“Itu tidak mustahil. Hanya pura-pura. Tak sudi juga kalau kami berpacaran dengan kalian” Hoku mengacuhkan pandangannya dengan sombong.

Keempat member GIS memunggugi member BIS, mereka berdiskusi. Permintaan itu memang dirasanya tidak mungkin. Sedikit bingung, perjanjian tetaplah perjanjian.

“Bagaimana ini?” Yuko yang bingung sekaligus tidak bisa menerima permintaan mereka terlihat sangat marah.

“Tidak bisa tentunya. Ini mustahil” Atsuko mendukung tidak terima.

“Hanya beberapa saat, lagi pula hanya berpura-pura kan?” Ai mencoba menenangkan mereka.

“Aku sih fine-fine saja” Lisa angkat bicara.

“Kami juga tahu kalau kau menyukai Yugo. Tapi kami? Najis chiiihh” Yuko membentak dengan nada pelan setengah berbisik.

“Baiklah, ingat ini hanya pura-pura. Dan kau Lisa, kami ingin kau tetap mendukung GIS” Atsuko menyetujui juga.

“Hmm, itu pasti. Kita tak akan melupakan janji kita ne. Aku akan lebih pro kepada GIS” Lisa tersenyum manis kepada sahabatnya itu.

Akhirnya mereka menyetujuinya meski dalam hati terasa sangat berat dan tidak mau mengiyakan.

“Hmm, baiklah, kami menyetujui. Ingat. Hanya pura-pura. Kalian tidak bisa macam-macam pada kami. Mengerti?” Yuko mengiyakan. Dan membuat perjanjian.

Keempat member BIS tersenyum. Selang beberapa detik kemudian Kento menarik lengan Yuko lalu mendekap tubuh Yuko dengan erat.

“Kau dengan ku” Bisik Kento ditelinga Yuko.

“Lepaskan. Baka da yo~” Seru Yuko yang memberontak. Kento pun akhirnya melepaskan pelukan itu.

“Honey, you with me” Fuma menunjuk kearah Ai dan dengan wajah malu Ai mengiyakan.

“Aku suka kamu” Hoku mendekatkan wajahnya pada Atsuko dan mengucapkan kata-kata itu didepan wajah Atsuko dengan jarak yang hanya tinggal beberapa cm.

“Terserah” Jawab Atsuko dingin.

Yugo menjulurkan tangannya. Lalu meraih telapak tangan Lisa, mengeggamnya. Tanpa kata-kata mereka sudah mengerti maksudnya.

=====================================================================

“Hei. Semuanya” keempat member BIS sudah berdiri didepan pagar sekolah yang selalu menjadi rival sekolah mereka.

“Sedang apa kau disini?” Yuko memasang wajah yang tak enak. Perjanjian ini tak seperti yang mereka harapkan.

“Kami? Kami sedang menjemput pacar kami. Kenapa memangnya?” Hoku dengan gaya yang tengil langsung menjawab pertanyaan Yuko.

“Cepat masuk kedalam limo. Sudah kami siapkan tuan putri” Fuma yang kali ini sok seoperti pangeran mempersihlakan mereka masuk.

“Ah? Naik itu?” Ai tersentak sambil menunjut mobil limo mewah berwarna hitam.

“Tapi kami lebih suka jalan kaki. Kami ingin jalan kaki saja” Lisa sepertinya mengeri apa yang dimau temn-temannya. Pastinya mereka mau membuat keempat member BIS itu lelah.

“Hmmm, jalan kaki ya. Baiklah. Ayo” Yugo menggandeng tangan Lisa. Dengan senang Lisapun menerimanya. Mereka berjalan lebih dulu dar yang lain. Tak ada yang bergandengan tangan. Meski raut wajah ketiga member BIS yang lain terlihat mupeng.

“Kita mau kemana?” Atsuko melirik sinis kepada seorang laki-laki yang ada diampingnya. Hoku.

“Makan. Aku lapar tau” Jawab Hoku enteng.

“Dimana?” Atsuko cerewet, banyak Tanya.

“Kau ini, siapa sih orang tua mu? Cerewet sekali” Jawab Hoku.

“Seperti kau tidak cerewet saja hah. Dasar bodoh” Balas Atsuko tak mau kalah.

-_____- Hoku hanya menlakukan kebiasaan yang bisa dibilang aneh ‘rolled eyes’

Mereka masih berjalan sejauh angin membawa mereka, selama engsel dikaki mereka belum copot, mereka masih terus berjalan.

“Stop. Gw capek tau. Kalian mau ngebawa gw sampe ujung Jepang nih?” Kento yang nafasnya udah megap-megap ngak karuan akhirnya ngeberaniin ngomong juga.

Hahahahahahaha

Tawa yang mengelegar terdengar jelas dari bibir imut keempat gadis itu. Rasanya ada kepuasan tersendiri dimana mereka bisa mengerjai mereka.

“Memangnya kita mau kemana? Kalian kan yang akan traktir kami?” Ai to the point. Wajar saja kalau Keempat member BIS adalah orang berada semua.

“Iya, aku kita makan direstoran disebrang sana” Fuma menunjuk restoran mewah yang ada disebrang jalan. Mereka pun bersamaan masuk kedalam restoran besar itu.

“Kita makan disini? Apa tidak mahal?” Ai yang polos hanya bisa sedikit panic dan khawatir.

“Tenang saja. Kalian tidak perlu khawatir. Kalau uang kami tidak cukup kalian bantu kami  mencuci piring saja” Yugo mulai ngelawak.

Namun sayang lawakannya ditanggapi dengan tinju kecil dari ketiga member BIS dan sebuah cubitan sayang dari Lisa -_-“

Mereka duduk dimeja nomer 4,angka kesukaan Hoku dengan 4 meja yang saling berhadapan.

“Pesan apa tuan?” Tanya Seorang pelayan yang sangat rapi dan sopan.

“Kami pesan makanan terbaik diresto ini” Jawab Kento dengan enteng.

O.O Keempat member GIS melongo, wajahnya terlihat shock dengan apa yang baru saja dibilang oleh Kento.

“Kalian ini………..” Atsuko menggantungkan kalimatnya.

“Manusia bumi yang…….” Ai meneruskan.

“Bodoh. Boros sekali” Lisa memperjelas.

“Uuuppssss” Keempatnya menutup mulut serempak. Lupa kalau mereka juga sudah menjadi manusia bumi.

Keempat lelaki yang ada dihadapan mereka menyerengitkan dahinya. Bingung.

“Manusia bumi?” Tanya Hoku.

“Sudah. Sudah lupakan ya. Gomen nasai ne” Yuko langsung menutupi.

Mereka diam tanpa kata, tak ada saling pandang tak ada gerakan. Semuanya memtung.

“Hmm, ceritakan tentang kalian. kumohon” Fuma memecah keheningan yang tercipta diantara mereka.

“Kami? Kenapa tidak kalian saja dulu” Atsuko malah menyuruh mereka dulu yang menceritakan tentang mereka.

“Oke. Kami ini lelaki yang yaaa kalian tahu lah” Kento menjelaskan.

“Penjelasan macam apa itu?” Jwab Yuko kesal.

“Aku ingin tahu tentang kau lebih banyak Yuko chan” Ucap Kento dengan nada yang lembut.

“Baiklah. Aku ini leader mereka. Kami ini”

Bipppp. Bippp. Belum selesai Yuko menjelaskan panel mereka berbunyi.

“Ayo ikut aku” Yuko mengajak sahabatnya itu pergi sedikit menjauh dari keempat member BIS.

“Moshimoshi” Sapa Atsuko yang tahu kalau panel mereka berbunyi.’

“Kalian harus menjaga jarak dengan manusia anak ku” Itu adalah suara Ibunya Atsuko.

“Okaasama. Ogenki desu ka? Bagaimana kami bisa kembali kesana? Okaa sama. Okaa sama. Chotto” Atsuko hampir saja berteriak, namun panel itu telah mati lagi. Tak ada suara apapun dari sana.

“Bagaimana ini?” Lisa panik, peluhnya sedikit membanjiri keningnya yang tertutup oleh poni depannya.

“Aku tak tahu” Jawab Ai pasrah, wajah Ai memucat.

“Kalian sedang apa?” Tiba-tiba Fuma datang menagagetkan mereka.

“Kau dengar?” Tanya Yuko yang juga terlihat sangat takut.

“Dengar apa? Ayo cepat kembali. Makanannya sudah datang” Seru Fuma lalu meninggalkan mereka.

“Yokatta” Seru keempat gadis cantik itu.

Mereka kembali kemeja besar itu. Duduk ditempat mereka masing-masing. Lalu saling pandang. Seperti orang bingung.

“Cepat makan dan habiskan. Kalau tidak kalian yang bayar” Lawak Yugo lagi.

“Kau bodoh ya?” Lagi-lagi lawakan Yugo yang tidak tepat itu mendapat sambutan yang tidak enak. Dasar lelaki bodoh.

Dalam makan pun tidak ada kata apa-apa. Sampai mereka selesai makan.

“Arigatou. Makanannya enak sekali” Lisa membungkuk dihadapan keempat member BIS.

Keempat lelaki tampan itupun tersenyum membalas bowed yang Lisa lakukan.

=====================================================================

#BIS POV#

“Ai itu cantik, aku sedikit ada rasa padanya” Fuma dengan malu mengatakan hal yang seharusnya tidak dia katakan.

“Jadi kau juga menyukai Ai? Aku sih menyukai Lisa. Aku suka rambut kuncir dua dan poninya. Aku menyukainya dari padangan pertama” Jelas Yugo.

“Kalian ini. Grrrrr. Ada obeng?” Tanya Kento yang sedikit kesal dengan anak buahnya itu.

“Kau butuh obeng? Aku juga sepertinya menyukai Atsuko, entahlah gadis itu seperti menggunakan magnet” Hoku datang sambul menenteng minuman dingin ditangannya.

“Nani? Kali ini aku sudah benar-benar membutuhkan obeng. Grrrrr” Kento yang merasa kalau dirinya hanya sendiri didalam BIS.

“Heyyyy. Kalian sadarlah. Ingat ingat janji kita” Kento lagi-lagi mencoba menyadarkan mereka.

“Tapi………” Yugo menggatungkan kalimatnya.

“Iya, Yugo benar Kento” Fuma mendukung.

“Kalau dipikir Yugo memang benar. Aku mengerti maksud Yugo” Kali ini Hoku juga mendukung Yugo.

“Lalu, perjanjian kita?” Tanya Kento yang sudah memegang obeng ditangannya.

“Tahan dulu obengmu. Perjanjian tetap perjanjian. Dan apa yang akan kita lakukan akan tetap sesuai rencana” Balas Hoku sambil tersenyum licik.

“Kalau begitu besok. Kita lihat mereka latihan”

====================================================================

“Hah? Tempat latihan?” keempat member GIS itu tersontak kaget saat Yugo berkata ingin melihat tempat latihan mereka.

“Hmm, boleh saja. Tapi lusa ya. Hari ini kami banyak PR. Byeee. Jyaa” Yuko, Ai, Atsuko dan Lisa langsung berlari meninggalkan kebingungan yang mendalam diwajah anak BIS.

“Bagaimana? Dalam satu hari kita sudah harus mempersiapkan tempat itu” Yuko panik.

“Harusnya kau tidak mengiyakan. Kalau latihan kan kita memang dirumah salah satu dari kita” Atsuko menyalahkan Yuko.

“Maaf, abis aku tidak mau kalah dari mereka. Lalu bagaimana?” Tanya Yuko yang merasa bersalah sekaligus menyesal dan bingung.

“Pakai ruangan dirumah ku saja. Lumayan besar kan?” Lisa menawarkan.

“Hmm, tapi harus direnovasi kan? Masa iya seperti itu” Jelas Ai.

Merekapun akhirnya menyetujui. Setelah perundingan itu, mereka berbelanja perlengkapan untuk menghiasi ruangan itu. Kalai BIS punya ruangan yang elegan maka mereka akan membuatnya berbeda, dengan konsep mereka sendiri.

“Aku temple foto disini ya. Foto ini lucu ya?” Ai memindahkan tangga besi untuk meletakan foto mereka berempat ditembok.

Tak hanya menempel foto, kain dan kertas-kertas yang berkilau juga menghiasi dinding itu. Membuatnya semakin terlihat manis.

“Indddaaaaahhhhhhhhh” Decak kagum itu terdengar dari bibir mungil Atsuko. Mereka awalnya tak yakin, namun setelah merubah ruangan kosong ini hasil puas pun mereka dapatkan.

“Mereka pasti terkesan ne?” Tanya Ai.

Dan yang lain hanya menagguk, menyetujui ucapan Ai.

=====================================================================

“Huaaahhh kawaiii na >.<” Fuma yang kaget saat ada didalam ruangan yang besarnya tak sebesar ruang latihan mereka itu berekspresi seperti perempuan.

“Ah, Hai. Kawaii desu ne” Yugo tersenyum lalu melirik Lisa yang ada didepannya.

“Sugoi desu” Kali ini Hoku pun memuji.

“Biasa saja”

Buuuuggghhhhhh

Tepat sasaran. Ucapan Kento itu dibalas tonjokan yang ‘lumayan’ keras dari tangan Yuko dan yang lain hanya bisa tertawa geli.

“Ittaaiiii yooo” Kento meringis sambil memegang wajahnya yang ‘lumayan’ memar akibat tonjokan dari Yuko.

“Salah sendiri. Yang lain memuji kau tidak. Sombong” Seru Yuko kesal.

“Hmm, aku ingin melihat kalian latihan boleh?” Hoku mulai menyentuh type kecil yang ada disudut ruangan itu.

Musik pun dimulai, keempat member GIS mengambil posisinya.

“Chotto, bagaimana melakukan itu?” Hoku mengskip gerakan mereka. Menanyakan gerakan yang benar-benar asing dimata keempat anak BIS. Tanpa ragu member GIS menyelaskan sedetil mungkin kepada lelaki yang mereka anggap penggaggu itu. Perlahan namun pasti mereka saling belajar, menambah kosa gerakan mereka. Sesuai berjalannya waktupun suasana menjadi hangat, banyak canda dan tawa, kali ini mereka sudah sedikit lebih akbrab dibanding dulu.

Biiip.Biiipp.

Panel dari kalung lisa lebih dulu berbunyi.

“Ne, GIS, bisa ikut aku sebentar?” Tanpa ragu Lisa menarik tangan ketiga temannya itu.

“Nani yo? Itai” Yuko merasa tidak terima karena didalam sedang seru-serunya.

“Panel ku berbunyi” Jawab Lisa singkat.

“Moshimoshi Lisa Nee-chan” Seseorang dari dalam panel muali bersuara.

“Ryutaro? Shintaro?” Tanya Lisa dengan cepat.

“Aku Shin neechan. Neechan aitai na. ingat kalian harus menjaga jarak dengan manusia bumi kalau tidak mau ada apa-apa” Seru Shintaro, Shintaro adalah adik kandung Lisa.

“Shin, katakana bagaimana kami bisa kembali kesana?” Tanya Atsuko yang sangat tidak sabar.

“Mudah, setelah perjanjian kalian habis kalian akan kembali ke Planet Sugoi” Jelas Shin.

“Tapi kapan? Perjanjian apa?” Yuko merebut panel tersebut lalu berteruak didepan panel itu.

“Sampai perjanjian kalian dengan manusia bumi itu habis” Jelas Shintaro.

“Jya nee. Jaga diri kalian baik-baik” Biiiiiipppppp panel itu terputus lagi. Tak ada sambungan apa-apa lagi.

“Jawab yang aneh sekali -_-“ adik mu itu aneh deh Lisa. Sama seperti mu” Ai mencubit pipi Lisa lalu tersenyum.

“Sudah ayo masuk lagi, nanti mereka curiga” Ajak Yuko.

Mereka masuk kedalam ruangan itu. Betapa kagetnya mereka melihat pemandangang yang ‘wow’ didepan mereka.

“Apa yang kalian lakukan?” Atsuko marah tak tertahan saat melihat keempat lelaki bodoh itu bertelanjang dadai didalam ruangan itu.

“Atsui ne” Jawab Kento dengan santai sambil kipas-kipas menggunakan bajunya.

“tapi tidak harunya bertelanjang dada kan?” Yuko yang geram juga tak mau kalah.

“Habis udara didalam sini membuat ku ingin membuka baju. Yasudah” Jawab Hoku.

Ai dan Lisa hanya menunduk dalam malu, dia tidak berani menatap lelaki itu.

“Jangan malu, masih untung kami tidak telanjang full ahnya telajang dada” Ucap Fuma nakal.

“Betul ituuu” Yugo membenarkan.

Hiyyyyaaattt Deeejjjiiiiigggg

Tepat sasaran lagi. Tinjuan mau tanpa kasih sayang dan tanpa belas kasihan itu mendarat mulus dipipi keempat lelaki tampan itu.

Hari itu, menjadi hari pertama yang bisa dikatakan baik untuk mereka karena hari ini ada banyak sekali kehangatan yang diantara mereka.

=====================================================================

“Kau benar-benar menyukainya ya?” Yuko menanyakan hal yang sepertinya memang dia sendiri sudah tahu jawabannya.

“Hmm, aku suka padanya. Tapi percayalah aku akan lebih setia pada kalian. aku tidak akan melanggar janji kita aku janji” Lisa membalas dengan nada yang sangat menyakinkan.

“Hahahaa. Kau ini panik sekali. Aku percaya. Kami percaya ne?” Atsuko merangkul pundak Lisa yang sepertinya sedikit takut dan member yang lain menagangguk mengiyakan.

“Sepertinya aku juga menyukai Fuma” Ucap Ai dengan malu.

“Nani?” Ketiga member yang lain pun tersontak kaget. Seakan tak percaya kalau yang diucapkan Ai adalah kenyataan.

“Gomen na minna. Tapi aku memang menyukai Fuma” Jawab Ai sambil menundukan dalam wajahnya.

“Semuanya termakan oleh kekakkoian keempat cowok itu kan? Jujur saja” Tanya Yuko dengan wajah yang sudah sangat kecewa.

“Tidak juga. Kau sendiri tidak kah kau jatuh cinta pada leader itu?” Tanya Atsuko mengejek.

“Eh akuuu? Tidak mungkin” Jawab Yuko dengan cepat.

“Tidak ada yang tidak mungkin” Lisa mengejek. Kali ini semuanya sepakat untuk mengejek orang yang keras kepala itu.

“Ada obeng?” Tanya Yuko dengan cirri khasnya.

“Tidak ada” Jawab mereka serempak.

“Huh. Amit-amit deh kalau sampai aku jatuh cinta pada cowok itu. Nga banget” Jawab Atsuko dengan percaya diri.

“Ingat karma masih ada loh” Kata-kata Ai membuat semua member tertawa geli, menertawai leader mereka.

=====================================================================

Sudah tiga minggu setelah perjanjian itu. Keakraban mereka juga sudah semakin dekat. Hampir setiap hari keempat member BIS menjemput kesekolah gadis-gadis canti itu. Bahkan hampir satu sekolah tau kalau mereka beneran berpacaran.

“Hanya tinggal satu minggu ya?” Tanya Yugo yang tahun kalau perjanjian mereka hanya satu bulan.

“Iya, kenapa?” Kento malah balik bertanya.

“Tapi, aku… aku kan ingin terus bersama Lisa” Jawab Hoku dengan polos dan snagat jujur.

“Hmm, Iya aku juga sudah menyukai Ai” Fuma menyetujui ucapan Yugo.

“Hmm, Kento. Bisakah diperpanjang?” Hoku menanyakan hal yang membuat Kento kesal.

“Ini hanya perjanjian. Mengerti. Harusnya kalian tidak boleh jatuh cinta pada mereka. Mereka itu rival kita. Dan kalian juga sudah menyepakati bukan kalau kita ini pura-pura pacaran dengan mereka untuk belajar gerakan-gerakan yang lebih baik, suapayan kita menjadi yang terbaik disni kan?” Kento mengeluarkan semua amarahnya. Membuat ketiga member yang lain tertunduk lesu.

“Kami mengeti, tapi seiring berjalannnya waktu aku menyukai dia” Fuma membentak Kento karena dia kesal.

“Aku juga menyukai Atsuko” Jelas Hoku.

“Jadi kalian semua ingin mengikuti jejak Yugo hah? Jatuh cinta? Dengar kita tidak butuh cinta! Yang kita butuhkan saat ini adalah kepopuleran. Jelas” Kento semakin membentak.

“Kau salah Kento, kalau kau seperti ini lebih baik aku keluar!” Yugo bengkit dan meninggalkan mereka.

“Siapa yang ingin mengikuti jejak Yugo? Sihlakan. Aku tidak butuh kalian.

“Aku juga” Seru Fuma dan Hoku bersamaan.

=====================================================================

Sehari setelah pertengkaran mereka Fuma, Hoku dan Yugo mendatangi sekolah member GIS. Untuk menceritakan semuanya.

“Tapi sungguh. Aku menyukaimu semenjak pertama kali aku melihatmu, saat kita bertabrakan dikoridor sekolahmu” Jelas Yugo dengan penuh penyesalan pada Lisa

“Maafkan aku. Aku menyesal karena telah memanfaatkan kalian. aku benar-benar menyukaimu” Hoku menjelaskan sekaligus menyatakan perasaan yang sesungguhnya pada Atsuko.

“Kau tahu isi hatiku yang sebenarnya bukan? Maaf atas segalanya”Ucap Fuma singkat lalu mengecup kening Ai.

Ai,Atsuko dan Lisa memaafkan ketiga lelaki yang sudah menyatakan perasaannya itu.

“Chotto. Ini semua salahku. Aku yang merencanakan semuanya. Bahkan saat juri itu. Kami menyogok beberapa orang juri untuk memilih kami. Lalu permintaan kami tentang berpura-pura pacaran itu…………” Belum selesai Kento menjelaskan penjelasannya. Jari tangan Yuko sudah menempel dibibirnya.

“Kau ini lelaki terbodoh dan tidak gentel yang pernah kutemui” Ucap Yuko singkat.

“Maaf. Maaf” Kento membungkuk dalam dihadapan para member GIS.

“Aku juga meminta maaf pada kalian karena aku telah egois” Ucapnya lirih pada ketiga member BIS.

Biiipppp. Biiipppp.

Panel keempat gadis itu berbunyi. Dengan sigap mereka berlari kebelakang sekolah yang sudah sangat sepi.

“Moshi-moshi” Ucap keempat gadis cantik itu.

Pak presiden, Okaasan, Ottosan dan para keluarga ada didalam panel itu.

“Petualangan kalian telas selesai. Bagaimana? Mengasikan?” Tanya Pak Presiden dari layar keempat panel tersebut.

“Aku telah mengetahui, siapa yang benar dan siapa yang salah. Kalian adalah yang terbaik” Ucap Pak Presiden lagi.

“Sekarang kalian telah merasakan bagaimana hidup dibumi?” Tanya Pak Presiden

“Yuko, Atsuko, Ai, Lisa. Kalian akan tetap memiliki juwa manusia planet sugoi, sekarang kalian harus memilih kembali atau tidak”

Mereka menunduk, berdiskusi, mendiskusikan sesuatu.

“Kami akan tetap disini. Tapi izinkan kami untuk tetap memiliki panel ini” Jawab Keempat gadis itu.

“Baiklah. Kalian akan tetap tinggal dibumi dan tetap bisa memiliki panel tersebut, tapi ingat panel tersebut tidak bisa digunakan dari bumi. Hanya bisa digunakan dari planet sugoi. Selamat tinggal anak-anakku”

Syuuuuutttttt. Tiba-tiba angin besar menghantam, ada beberapa awan yang membuat langit menjadi kelabu. Merekapun menghilang. Untuk sesaat mereka bisa melihat wajah keluarga mereka. Namun keputusan yang mereka ambil sama sekali tidak memungkinkan kalau mereka bisa bertemu lagi dengan keluarga mereka.

Keempat gadis itu berlarian sambil tertawa senang, lalu menghampiri keempat member BIS yang sedang bingung menunggu mereka.

“Jadi, maukah kau menerima permmintaanm maafku dan mau kah kau menjadi pacarku?” Tanya Kento sambil menggeggam lebut tangan Yuko.

“Entahlah. Kau harus selamanya menjadi pacarku, baru bisa aku maafkan” Jawabya dengan malu-malu.

Ehhheeemmpp.

Cieee…

Prikittiiiwwww.

Keenam manusia yang tangannya sudah saling bergandengan itu hanya bisa tersenyum dan hari itu, menjadi hari yang membahagiakan bagi semuanya. Kejujuran akan selalu terungkap. Semua akan berakhir indah kalau kita mau mengakui sesuatu yang kita tutupi.

END.

GAZE YA?

Iyalah. Saya gitu. hahaha

6 komentar:

  1. Hahaha....
    Jd di bumi deh~

    BalasHapus
  2. waaaah kakaaaaak XD di tengah tengah aku ngakak, beneran! keren keren! oiya agak bingung pas Kento langsung jadi baik sama GIS, padahal walau keliatan sih pasti dia ada rasa sama Yuko, cuma kenapa gak digambarkan setelah Yugo, Fuma, Hoku bilang keluar? agak geregetan disitunya.
    yasudah, maaf komentarnya seperti itu ._.
    keep writing kakaaak, makasih udah menyebutkan Ryutaro disitu :3 hahaha

    BalasHapus
  3. @lia" iya nak dibumi. nanti ya ff mu menyusul >..<

    BalasHapus
  4. OBENG OBENGAN SEMUA LIS HUHUHEUHUHUHA*ngakak*
    Hokku kok di bayangan gue cakep banget yaa *Q*
    huhu makasih lisaaaaaaaaaaaaa :*

    BalasHapus
  5. hohoho~ cepet banget dah beres... #bingung
    sedikit masih bingung ama ceritanya...
    well, keep writing!! ditunggu minichap lainnya.. :)

    BalasHapus
  6. Gak maaauuu!!! selesainya kecepetaaaan!!! X( *dilempar*
    hahahaha ngakak ngebayangin kento ngomong begitu. whahahaha
    good job lisa-chan~ XD

    BalasHapus

Thanks For Leave A Coment