Jumat, 17 Juni 2011

Fanfiction 'Itsudemo'

Fanfiction

Title : Itsudemo

Cast : Ryutaro Morimoto (HSJ) Natsune Minamoto

Genre : Jangan Tanya genre sama saya. Nga pernah ngerti.

Author : Saya sendiri

Theme Song : “MOMOSU-HARE AME NOCHI SUKI” (denger lagi ini jadi ngalir ide)

Perlahan namun pasti salju turun, berjatuhan ditanah dan diatas kepala mereka, mereka masih terus berjalan, mereka memang biasa pulang berdua semenjak satu sekolah di SMU.

“Aa. Etto, Natsu chan” Ryu tertunduk, suaranya sama terdengar, mungkin karena wajanya tertutup syal dan jaket.

“Nande Ryutaro?” Natsu mendongkak wajahnya lalu menatap pada Ryu.

“Etto. Ryu terbata. Apa ada lelaki yang kau suka?” Ryu semakin tertunduk.

“Eh? Tidak, nanda yo?” Natsu semakin penasaran. Ryu sedikit berlari.

“Kajar aku kalau mau tahu jawabannya” Ryu berlari semakin kencang, Natsu mencoba mengejarnya.

Bruuuukkk Natsu terjatuh, membuat Ryu tersentak dan berlari untuk menolong. Ryu mencoba mengagkat Natsu, namun Ryu tudak kuat mengaggkat Natsu.

“Natsu chan, aku berat sekali. Daijobu ka?” Ryu memapar Natsu untuk menepi dari jalan.

“Uhhh, kukira kau akan mengendongku” Natsu menekuk wajanya.

“Hahahaha, gomen na, aku tidak kuat. Tadinya mau begitu, tapi apa mau dikata” Mendengar ucapan Ryu, Natsu malah tertawa, seakan rasa sakit akibat dia terjatuh sudah hilang seketika

“Kau belum menjawab” Nat mencoba bangkit untuk berjalan “ahhh. Itaaaii” Ryu panik dan memapar Natsu lagi.

“Natsu chan, kimi ga Daisuki yo. Mau kah kau menjadi pacarku?” Nat langsung dapat berdiri tegak. “Nat, apa itu dihidungmu? Kau mimisan” Ryu mengambil sapu tangan dari sakunya. Mengelap darah yang keluar dari hidung Natsu. “Ini” Ryu melepas jaketnya dan memasangkannya pada Natsu. “Jadi? Kau terima atau tiidak?” Ryu masih menunggu jawaban dari Natsu, wajah Ryu HHC (Harap-Harap Cemas).

“Atashi mo Ryu chan, Kimi ga daisuki mo” Natsu memeluk Ryu. Ditengah rintiknya salju, didekat jembatan sekolah, hari itu menjadi kenangan yang sangat Indah untuk Natsune dan Ryutaro.

“Sampai disini dulu kekasihku, Jaa” Ryu tersenyum sembari mengecup kening Natsu. Lalu pergi menuju rumahnya yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah Natsu.

Bagaimana ini?

Aku sudah benar-benar jadian dengannya.

Ku harap Kita akan langgeng.

Tuhan, jadikan dia yang pertama dan terakhir.

Uhuk.uhuk.uhkuk . Natsu terbatuk. Menghampiri Okaasama yang masih menonton TV.

“Okaa sama, diamana?” Natsu terus memnagngi perut dan kepalanya.

“Astaga, kau ini, sudah Okaasama katakan janga terlalu letih” Okaa sama memapar Natsu kekamar lalu membari Natsu sedikit obat.

***

“Selamat Anda mendapatkan bayi perempuan yang cantik” Okaa sama tersenyum menatap Natsu yang baru lahir. “Sumimasen, apa anda suaminya?” Dokter itu bertanya pada Otoosama. “Bisakah kami berbicara sebentar?” Dokter itu mengajak Otoosama keruangannya. Tak lama Otoosama kembali dan melihat bagaimana keadaan Okaasama.

“Otoo sama, kemari. Lihatlah bayi kita cantik sekali” Okaa sama tersenyum dikasurnya. Senyuman seorang ibu yang tak bisa dilukiskan oleh kata-kata.

“Okaa sama mau beri nama siapa?” Otoosama mengelur rambut Natsu yang baru lahir dan istrinya.

“Natsune” Lagi-lagi Okaa sama tersenyum. Indah sekali

“Natsune chan. Kireii desu. Okaa sama, Natsu chan terlahir dengan hanya….”

***

“Natsu, sudah waktunya sekolah sayang, ayo bangun” Okaa sama membangunkan Natsu yang masih tertidur pulas.

Perlahan Natsu membuka mata. “Ahhh, itaiiii” lagi-lagi Natsu memegangi perutnya. “Astaga, sudah jam berapa ini?” Natsu bergegas menu kamar mandi dan meninggalkan Okaa sama.

“Natsu jangan lupa sarapan” Okaa sama sudah standby di meja makan.

“Aku haru berangkat. Bento sudah ku bawa. Itte kimasu” Natsu langsung pegi berlari kecil, tanpa mempardulikan kesehatannya. Natsu tidak sabar ingin bertemu dengan Ryu.

“Ohayou Ryu chan” Natsu menyapa Ryu dari kajauhan.

“Ohayou. Bagaimana keadaanmu, semalam sudah tidak apa-apa? E-mailku yang teakhir kenapa tidak dibalas?” Ryu menggandeng tangan Natsu. Natsu emnunduk, wajahnya memerah.

“Aku malu Ryu chan, ku mohon lepaskan” Ryu melepaskan tangan Natsu, wajah Natsu tenang, namun Ryu malah cemberut.

“Nanti kita makan siang bersama, aku membawa bento, Jaa~” Natsu masuk kekelasnya, mereka memang berbeda kelas, dulu satu sekolah saat sekolah dasar, saat SMP berpisah, dan sekarang berastu kembali.

From : Nastsu_tsu

To : Ryutaro

Subject : gomen

Gomen na Ryu chan, hari ini aku tidak bisa menemani makan siang. Aku harus mengurus club paduan suara. Mungkin juga samapi sore. Jika kau mau pulang duluan, pulanglah.

I love you

Natsu menekan tombol ‘send’dan terkirimlah pesan itu kepada Ryu.

“Uhhhhhh. Natsu chan, kenapa sih? Aku kan ingin berduaan. Masa nga bisa terus. Sibuk banget sama clubnya, padahal kan kita udah jadian lama. Masa aku dinomer duakan sih, yang nomer satu selalu saja paduan suara” Ryu membatin, sembari memberekan bukunya saat akan pulang sekolah.

Seisi sekolah sudah sepi. Ryu yang piket sengaja pulang belakangan. “Eh? Natsu chan?”

“Natsu chan, aku suka pada mu” Yuri senpai memeluk Natsu ditengah kesunyian ruang club. Ryu hanya bisa diam menyaksikan hal itu.

Perlahan wajah Yuri senpai mendekat pada wajah Natsu. Ryu sudah tidak kuat melihatnya. Ryu berlari dengan sekuat tenaga.

“Aaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhh. Aku tahu dia lebih baik dari ku!!!!!!!” Ryu berteriak dijembatan dekat sekolah, tempat Ryu dan Natsu jadian.

From : Ryutaro

To : Natsu_tsu

Subject : End

Natsu chan, aku tahu dia lebih baik dariku. Ku harap kau bahagia bersamanya.

Setelah ada laporan pesan terkirim, Ryu mematikan ponselnya.

“Biar saja, aku tak ingin kau menghubungi ku!” Ryu membenamkan tubuhnya dalam kasur dan selimut.

***

“Ayoo balas Ryu chan, ku mohon” Natsu mundar-mandir dikamarnya yang sunyi itu. “Ku mohon, aktiflah. Duuuhhh, kau kenapa sih Ryu chan?” Natsu masih tetap mundar-mandir. Pikiran Natsu kacau.

“Natsu chan, cepat makan malam, lalu istirahat” Okaa sama memanggil dari meja makan.

“Chotto Okaa sama. Aku sedang ada urusan” Natsu masih terus mencoba menghubungi Ryu. “Akktiiiffff. Cepat angkat Ryu chan. Moshi.moshi, Ryu chan, nande yo kau berkata seperti itu?” Natsu benar-benar tidak tahu apa-apa.

“Nani? Kau berciuman dengan Yuri senpai kan? Jika kau ingin menjelaskan sesuatu datanglah kerumahku sekarang!” Tiba-tiba sambungan telepon terputus. Air mata Natsu jatuh, Natsu memegang perutnya yang agak sakit.

“Okaa sama, aku izin keluar sebentar” Natsu memakai mantel tipis, kelihatannya mala mini tidak aka nada salju. Sial, ditengah perjalanan hujan turun deras, Natsu tetep memaksa untuk bertemu dengan Ryu, dia melanjutkan perjalanan, Natsu berjalan perlahan, badannya mulai lunglai, kepalanya terasa berat dan perutnya terasa amat sakit. Natsu masih terus berjalan. Kini pandangannya mulai kabur.

“Sumimasen” brrruuuukkk Natsu terjatuh pingsan didepan rumah Ryu. Dengan repleks Ryu membawanya kerumah sakit.

“Bagaimana keadaan Natsu chan dok?” Ryu panik sekali. Pikirannya kacau.

“Apa kau keluarga dari Natsune?’ Dokter tersebut bertanya pada Ryu.

“Bukan dok, aku kekasihnya. Bagaimana keadaan Natsune?”Ryu semakin panik saat dokter tersebut tidak menjawab apapun.

Ryu masuk kedalam ruang ICU. Menemani Natsu yang masih terkapar lemas dihadapannya.

“Gomen na Natsu chan. Ku mohon kau kuat. Kau harus kuat!” Ryu mengguncang tubuh Natsu. Tiba-tiba Ryu mendengar seseorang membuka pintu.

Plaaaaaaaakkkk. Sebuah tamparan mendarat dipipi Ryu. “Kau yang bernama Ryutaro ne? kau yang membuat natsu seperti ini kan?” Okaa sama menunjukkan ponsel Natsu yang tertinggal dikamar. “Pergi kau! Kau ini perusak anakku!” Mendengar kata-kata yang begitu menohoknya. Ryu hanya bisa diam, lalu menuruti permintaan Okaasama.

***

 

“Tuha, ku mohon, kuatkanlah dia untukku” Ryu membunyikan lonceng dikuil kecil dekat sekolah itu. Meminta agar Natsu diberi kekuatan. RYu sama sekali tidak punya keberanian untuk mendatangi rumah sakit. Ryu tahu. Ini semua salahnya.

“Ahh. Aku harus kalahkan rasa takut ini!” Ryu membatin. Perlahan kaki besarnya melangkah menuju rumah sakit.

“Ada yang bisa kami bantu?” Seorang suster bertanya pada Ryu yang berdiri di depan meja resepsionis.

“Hmm, ano, pasien yang bernama Natsune Minamoto. Dia sakit apa?” Ryu mengisi buku tamu yang disediakan rumah sakit. Dengan sabar suster itu mengimput data dikomputer.

“Wakatta. Natsune Minamoto, umur 16 tahun, dia terlahir dengan hanya memiliki satu ginjal. Dan sekarang ginjalnya sudah rusak parah. Keadaan kritis dituang ICU. Ada apa ya?” Suster itu memberikan semua yang terdata dikomputer data pasien.

Ryu mengagguk. “Tidak ada apa-apa, aku teman sekelasnya. Pa guru mrnyuruhku untuk menanyakan keadaanya. Arigatou” Ryu meninggalkan meja itu. Perlahan airmatanya jatuh, membasahi pipinya. “Suster tadi bilang terlahir dengan satu ginjal? Dan yang satunya sudah rusak parah. Dan sekarang dia Kritis?” Ryu termenung dijembatan dekat sekolah, tempat yang selalu mengingatkan dirinya akan Natsune.

“Maaf, kita harus cepat melakukan operasi, jika tidak nyawanya tidak akan terselamatkan”

***

Perlahan Natsu membuka matanya. Lalu memegang perutnya yang sedikit sakit.

“Jangan bangun dulu Natsu chan” Okaa sama menyuruhnya untuk tidur lagi. Natus menurut.

“Bagaimana sekarang?” Otoo sama tersenyum pada putrid satu-satunya itu.

“Enak, hanya badanku lemas, sedikit perih bekas jahitannya” Natsu mencoba tersenyu kepada orang tuanya. “Kalau boleh tau siapa?” Natsu menggenggam tangan Okaa sama. Okaa sama hanya tersenyum.

“Berjanjilah, kau akan tersenyum” Okaa sama mengeluarkan sesuatu dari dalam tas. Okaa sama memberinya sebuah surat.

Natsu chan,

Aku meminta maaf padamu. Kau begini pun karena salahku kan?

Percayalah Natsu chan, aku ingin kau terus hidup karena aku mencintaimu.

Mungkin saat kau membaca surat ini aku sudah ada disurga. Dan ketahuilah,

Aku disini akan bahagia jika melihatmu terus tersenyum.

Otanjoubi Omedetou Natsune chan. Aishiteru.

Ryutaro Morimoto

Perlahan air mata Natsu berjatuhan. Semakin lama semakin kencang air bening itu keluar dari bendungannya. Okaa sama memberinya sebuah kotak berwarna pink warna kesukaan Natsu. Dengan gemetar, Natsu membuka tutup kota itu. Airmatanya benar-benar mengalir deras. Natsu melihat sepasang kalung dengan bandul kunci dan gembok, dan dibelakang bantul tersebut ada ukiran ‘Ryutaro♥Natsune’. Natsu memflas back pikirannya. Ryu pernah berjanji akan membalikan sepasang kalung yang Natsu mau, saat tabungannya sudah cukup. Kalung itu akan mengunci Natsu untuk Ryu dan hanya bisa dibuka oleh kunci yang dipengan Ryu. Air mata Natsu benar-benar tidak bisa terbendung.

“Ryu chan, I always love you. And I will always smile for you. Berjanjilah, kita akan betemu kembali disurga nanti” Air mata nat membasahi papan nisan dengan tulisan nama Ryu dan wafat tepat dihari ulang tahun Natsu.



~END~

Gomen kalo ada salah kata atau ngetik. Ini FF aku bikin jam 23.00 (kaya kunti m

FF singkat yang gaze (maklum yang bikin juga gaze)

3 komentar:

  1. omo~ omo~
    c Ryu yang ngasih ginjalnya ya??hehehe...
    maa~
    udah bagus kok...
    hanya sedikit tertebak oleh saya...hahaha..
    mungkin karena pernah bikin ff yg mirip kayak gini...
    hahahaha...^^
    good job!! teruskan nak..hehehe

    BalasHapus
  2. Un. natsunya cuma punya 1 ginjal.
    Un. aku kan masih amathir bun.
    Masih banayk belajar.
    makasih sarannya.

    BalasHapus
  3. matte, Ryu'nya matekkkk???

    jngan bikin Ryu matek dong..

    dinistakan gapapa asal jangan bikin dia matekkk...

    u.u

    BalasHapus

Thanks For Leave A Coment