Rabu, 15 Juni 2011

Fanfiction 'Katakan atau Tidak'

Fanfiction

Title : Katakan  atau Tidak

Cast : Nakayama Yuma (NYC), Morimoto Lisa

Genre : Aneh dan Gaze

Author : Me (Morimoto Lisa)

Disini terang sekali,

padahal sedang mati lampu.

Aku tahu, pasti karena dirimu ada disini,

hatiku tidak lagi gelap.

“Hahahahahaaha” Yuma tertawa sambil memegangi perutnya yang sakit akibat lawakan dari Lii.

“Lii chan, kau ini ada-ada saja ya. Bisa saja menghibur kami yang sedang bosan” Neechan Nana mengacak rambut Lii lalu kembali tertawa.

“Hahahahaha aku kan hanya ingin menghibur, tidak salah bukan?” Lii tersenyum kecut sembari merapikan rambutnya yang berantakan.

“Jelas salah, kau berhasil membuat aku sakit perut karena tertawa. Hahahahaha”

“Gomen nasai. Bukan maksudku. Belum selesai Lii berbicara Yuma sudah menyambarnya “Kau jangan salah paham Lii chan, kau ini salah paham melulu. Hahahahhaa” Lii chan memang sering sekali salah paham, pikirannya terlalu jauh.

Kau memberiku senyuman,

memberiku tawa.

Kau ini pelangi atau cat warna sih?

Karena kau telah member warna dihatiku.

***

“Ohayou gozaimasu. Yuma chan, sini-sini” Yuma mendekat pada Airi, yang memang menyuruhnya untuk mendekat. Chuuuu~ Airi mencium pipi sebelah kiri Yuma.

“Hei, kau ini apa-apan sih?” Yuma sedikit marah.

“Ini” Airi memeberikan sekotak coklat. “Selamat hari valentine” Yuma menerima coklat itu lalu pergi meninggalkan Airi. Sementara Airi hanya senyum-senyum saja.

“Hei, Lii chan, kau tidak memerikan coklat pada orang yang kau suka?” Yuki sahabat Lii meneteng sekotak coklat yang akan diberikannya pada Kento pacarnya.

“Eh? Aku tidak suka pada siapapun” Wajah Lii memerah.

“Hontou ni?” Yuki sedikit menggoda Lii.

“Hai. Tapi aku membawa coklat persahabatan.” Lii mengagguk dengan pasti. Perlahan Lii mengelurkan beberapa bungkus coklat dari dalam tasnya. Dia membagikan pada semua teman sekelasnya dan juga pak guru Ohno selaku kepala sekolah. “Aku menyiapkan sesuatu khusus untuk Yuma, ku tambahkan cabe bubuk pada coklatnya. Hahahaha” Senyum Lii seperti iblis yang akan memangsa manusia.

“Lii chan, anata wa kirei desu” Yuma tersenyum manis pada Lii yang baru keluar dari kelasnya. Yuma mengejek Lii atau Memuji ya? Seperti biasa mereka selalu pulang bersama.

Lii menarik tangan Yuma, menggandengnya sampai keluar sekolah. “Ini” Wajah Lii sedikit memerah, namun dia berusaha menahan tawa.

“Ah? Sankyu” Yume tersenyum, perlahan membuka bungkus plastik pembungkus coklat buatan Lii chan.

Astaga, Hatiku berdebar.

Coklat pemberian darimu,

meski tidak sebesar dan secantik pemberian Airi.

Namun ini sangat berarti bagiku

“Hmmm” Yuma mengambil coklat itu dari dalam bungkusnya.

“Chotto Yuma chan” Yuma kaget, lalu memasukkan coklat itu kembali kedalam plastik. Lii menggandeng tangan Yuma, membawanya kesebuah taman. Lii duduk disebuah ayunan, dan Yuma duduk disebelahnya. “Gomen na, sebaiknya kau jangan memakan coklat itu” Wajah Lii murung, dia merasa bersalah.

“Eh? Nande Lii chan?” Yuma tampak bingung.

“Nande monai” Lii sedikit panik. Yuma bangkit. Berdiri tepat didepan Lii.

“Uso ja Lii chan” Yuma membungkuk, wajahnya kini tepat dihadapan Lii. Wajah Yuma semakin mendekat, wajah Lii sedikit memerah.

“Hahahahahahahahaha” Yuma tertawa terbahak-bahak. “Kau pikir aku akan menciummu ya? Itu tidak akan terjadi” Yuma masih tertawa dengan coklat yang dipegangnya. Bibir Lii maju 5cm, wajahnya ditekuk. Lii merampas coklat yang masih ditangan Yuma. “Eh? Nande?” Yuma bingung.

“Sudah, biar aku saja yang makan. Kau tidak memerlukan coklat ini kan?” Lagi-lagi Lii salah paham. Yuma mengambil lagi coklatnya. Lalu memakannya.

“Apa ini? Rasanya sedikit aneh, tapi enak” Yuma terus mengunyah coklatnya.

“Eh? Oishi desuka? Padahal aku memasukkan cabe bubuk kedalam adonannya” Lii menunduk. “Gomen nasai” Lii semakin menunduk. Yuma merangkul pundak Lii.

“Ini, cicipilah, ku harap tidak ada ilermu yang masuk kesini” Yuma menyuapi Lii sisa coklat yanga da didalam bungkus plastik itu.

“Hmmm, oishi desu. Namun agak aneh rasanya, mungkin karena kumasukkan cabe bubuk. Hahahahaha” Lii tertawa, wajanya manis dan aneh, semanis coklat aneh ini.

SATU BULAN KEMUDIAN

“Ini Airi chan” Yuma memberikan coklat balasan dihari white day ini. Lii melihat Yuma membalas coklat pemberian Airi. Lii langsung memalungkan wajah, Lii merasa cemburu.

“Morimoto Kun” Lii berhenti.

“Ku mohon, jauhi Yuma chan mulai saat ini. Dia sudah milikku, jadi jangan dekati dia lagi ya. Dasar gadis pengganggu” Airi menabrak Lii. Lii hanya bisa bengepalkan tangannya.

“Lii chan, daijobu ka?” Yuma menaruh makan siangnya di meja panjang tepat disamping Lii.

“Daijobu” Lii menjawab sembari memalingkan wajahnya.

“Baka janai yo Lii chan. Ceritalah” Yuma sedikit kesal akan tingkah Lii.

“Ah, sudahlah” Lii melahap habis semua makan siangnya tanpa memperdulikan Yuma.

Hey, kau tahu. Aku sungguh menyukaimu.

Namun, dapatkah kau mengerti?

Ku mohon, jangan selalu salah paham.

“Apa sih salahku? Kenapa dia jadi seperti itu?” Yuma membatin ditengah sunyinya kelas. Yuma berfikir. Sesuatu pasti terjadi sehingga membuat Lii seperti itu. “Wakatta. Tadi okaa sama menyuruhku memeberikan coklat balasan pada Airi, ini adalah hari white day. Aduuuh, aku lupa kalau aku memakan coklat pemberiannya ditaman, jadi tidak membawa pulang, lagi pula coklat white day yang diberikan sama Airi yang menyiapkan adalah okaa sama” Yuma termenung.

“Jaa Lii chan”  Yuki dan yang lain melamabikan tangan pada Lii chan yang sedang piket kelas. Dia sendiri yang belum menyelesaikan tuganya.

“Lii chan, ayo pulang.” Yuma masuk slonong boy kedalam kelas Lii.

“Kau duluan saja, aku masih banyak kerjaan” Lii masih sibuk dengan pengepelnya.

“Aa, baiklah. Jaa” Yuma keluar kelas. Meninggalkan Lii sendiri dikesepian petang ini. “Ahhh. Bodoh sekali aku ini, padahal aku ingin mengatakannya, namun kenapa aku malah mengikuti ucapannya? Kenapa berat sekali? Aku ini kemakan gengsi. Uhhhh” Yuma berjalan dikoridor sekolah, sebari menendang-nendang tak jelas keudara.

“Uhhhhh, bodoh sekali aku ini, mengapa aku menyuruhnya pulang? Padahal aku ingin emngatakan sesuatu pada mereka. Uuhhhh” Lii menggerutu dalam kelas, membanting pengepel yang tidak punya salah apa-apa.

***

“Lii chan, gomen white day nya baru hari ini. Ini coklat untukmu” Yuma memberikan sebatang coklat pada Lii.

“Tidak usah Yuma chan. Doomo arigatou, oiya, sejak kapan kau jadian dengan Yamada Airi?” Lii menggeser coklat itu menjauh darinya.

“Ahahahahah Airi chan? Jadian? Kau memang tukang salah paham ya” Yuma menggeser lagi coklat itu kearah Lii.

“Uso ja atashi no tomodachi” Lii menggeser coklat itu lagi. Yuma diam, lalu pergi meninggalakan Lii. Batin Lii serasa dicabik-cabik, mungkin Yuma tidak suka jika dia berkata seperti itu. Pikiran Lii kacau. Lii berlari menuju kamar mandi, airmata Lii mulai jatuh.

Tomodachi kau bilang?

Jadi kau sama sekali tidak menyukaiku ya?

Kau tidak mengerti sekali perasaan ku.

Kau ini! aku menyukaimu tau!

“Sini” Yuma menarik tangan Airi, Airi hanya menurut.

“Jadi, aku akan mengatakannya sekarang? Iya Yuma chan, aku juga menyukaimu” Dengan percaya diri Airi tersenyum lalu memeluk Yuma.

“Sudah pernah ku katakana padamu, aku tidak menyukaimu. Pasti kau mengatakan sesuatu kan?” Yuma mencengkram tangan Airi.

“Iya, aku mengatakan kalau aku dan Yuma chan sudah jadian, jadi kusuruh dia untuk menjauhimu” Airi menjawab dengan santai sembari tersenyum.

“Pantas!” Yuma meninggalkan Airi sendiri. Lalu mencari Lii.

“Yuki chan, kau melihat Lii chan?” Yuma mencoba berbicara meski nafasnya masih tersengal. Namun jawaban yang didapatnya hanya sebuah gelengan kepala. Yuma menusuri seluruh sekolah. “Kemana kau ini? Astaga, atap” Yuma melanjutkan larinya, berlari menusuri anak tangga yang cukup panjang itu. “hosh.hosh.hosh” Yuma mengatur nafasnya.

“Lii chan, kau disini” Yuma mendapati Lii sedang menagis di pojok atap sekolah.

“Eh? Sedang apa kau disini?” Lii menarik ingusnya dan mencoba mengelap air matanya.

“Ini, cepat hapus air matamu, ingusmu juga. Kau ini, aku disini ya sedang mencarimu” Yuma memberikan sapu tangan berwarna biru.

“Ah, untuk apa kau mencariku?” Lii mengabil sapu tangan Yuma, lalu mengeluarkan semua ingus disapu tangannya. “Ini” Lii mengembalikannya lagi.

“Eh? Sudah, untukmu saja” Yuma langsung memeluk Lii. “Aku menyukaimu” Lii langsung melepaskan pelukan Yuma.

“Hontou ni Yuma chan?” Lii menunduk dalam malu.

“Hontou, aku menyukaimu sejak SD. Maka dari itu, aku selalu ingin satu sekolah dengan mu hingga SMU” Yuma mencium kening Lii.

“Aaatashi mo Yuma chan” Lii terbata, bibir Yuma masih menepel dikeningnya. Yuma tersenyum manis.

“Untuk pertama kali aku berani mengungkapkan perasaanku yang sudah lama ku pendam. Ini hanya untuk mu Lii chan” Yume memeluk Lii.

“Hai. Gomen kalau aku selalu saja salah paham” Lii membalas pelukan Yuma.

Untuk pertama kalinya.

Aku berani menyatakan perasaanku.

Untuk Morimoto Lisa.

Gadis yang suka salah paham, yang telah berhasil membuat hatiku luluh.

End

Gomen kalo Gaze n bener2 gaze abis. uuhhhh malu sebenarnya saya buat cerita ini.

Abis ceritanya Hontou ni BAKA. sama seperti yang buat (menyesuaikan keadaan)

2 komentar:

  1. adeuy..Lii-chan ama Yuma-chan..
    hahaha...
    rame2.. ^^
    white day... pengen coklat dari tego..hahaha

    BalasHapus
  2. hahaha. white day bikin ribet. kyyaaaa nanti dapet deh pasti dari si ayah kalo white day.

    BalasHapus

Thanks For Leave A Coment