Sabtu, 04 Juni 2011

Fanfiction 'There Is You'

Fanfiction

Judul : There Is You (nga tau judul ama isi cerita nyambung apa kaga)

Genre : Romantis kali ya. nga tau jugalah (terserah yang baca ajalah)

Soundtrack : maunya sih Bon-Bonnya HS7 (pas dengerin bon-bon langsung jalan)

 

“Hajimemashite, Watashi wa Uzisima Anri desu. I am from New York, Yoroshiku” Perpaduan bahasa yang Anri  pakai benar-benar kacau, sesekali pakai bahasa Inggris dan sesekali pakai bahasa Jepang. Semua mata terbelalak melihat gadis yang baru aja masuk dikelas, penampilannya itu loh beda banget dari gadis Jepang sepantarannya. Badannya tinggi mukanya timur kaga ada Jepangnya sama-sekali.

“Are You Kento? Where Yuto?” Anri menghampiri Kento, Kento adalah anak dari partner ayah Anri sebelum pindah ke NY.  Kento membelokan matanya.

“Kau ini benar-benar Anri ne?” Kento menatap lekat pada sosok gadis berparas timur itu.

“Hai” Lagi-lagi Anri mencoba untuk berbahasa Jepang. “I really miss Yuto” Anri tersenyum sembari memegang wajah Kento.

“Ku rasa aku telah jatuh cinta padanya lagi” lelaki tampan itu bergeming dalam hati.

“Yuto chan, kau ingat pada Anri? Anak dari Uzisima Kengo partner kerja ayah?” Mata Yuto seperti mencari sesuatu.

“Wakatta, sepertinya aku ingat, nande ?” Yuto jentikkan jarinya

“Aa, dia sekarang disekolah kita, tadi dia mencarimu” Kento menepuk punggung kakak laki-lakinya ini.

“Nani? Hontoo?” Wajah Yuto datar. “Kau ini, bagaimana bisa kau tidak respek. Kau belum melihat dia kan?”

“Yutoooooooooooooo” Suara seorang wanita terdengar, ya, suara Anri. Anri langsung memeluk Yuto dari belakang. “I really miss you Yuto” Pelukan Anri untukYuto membuat Kento terbelalak, sepertinya ada yang berbeda dari sikap gadis ini kepada Yuto.

“Kau tahu tidak? Aku merindukanmu, sangat merindukanmu.” Anri tersenyum manis menatap Yuto lekat.

“Hontoo? Kemana saja kau selama ini? Tidak pernah mengirim surat. Sudahlah aku harus keperpustakaan. Yuto meninggalkan Anri dan Kento. Kini wajah Anri yang semula ceria menjadi murung.

Yuto,maafkan aku, aku yang sudah melanggarnya. Aku kehilangan semuanya Yuto.

“Kau kenapa dengan Yuto?” Kento duduk disamping Anri yang sedang menatap makananya.

“Kau tidak makan? Nanti kau sakit” Anri masih saja diam.

“Yuto kenapa?” Sepatah kata yang sepertinya tertuju untuk Yuto.

“Eh? Mengapa kau selalu memikirkan Yuto? Kenapa? Kau suka padanya?” Nada bicara Kento mulai meninggi. Anri menatap Kento yang terbakar oleh amarah.

“Iya, aku menyukainya dari sebelum aku pindah ke NY dan aku tidak pernah menyukaimu.”

~Flasback~

“Anri, lihat ini seperti apa?” Yuto kecil menunjukan sebuah batu yang baru saja dia temukan.

“Eh? Hati ne?” Anri tersenyum sembari mengambil batu itu.

“Ini hatiku, aku ingin kau menyimpannya” Yuto yang umurnya satu tahun lebih tua dari Anri memeluk Anri.

“Un Yuto chan, aku akan menjaga hati ini” Dengan polos Anri mengambil dan berjanji akan menjada hati tersebut.

“Anri” Kento berlari mendekat, menyebunyikan sesuatu dibalik tubuhnya. Kento yang seumuran dengan Anri adalah adik kandung Yuto.

“Ini. Kimi ga daisuki. Anri mau kan menjadi pacar Kento?” Dengan polos Kento yang saat itu berumur 6 tahun mengatakan hal yang mungkin tidak pernah terbayangkan oleh Anri dan Yuto.

“Eh? Aku. Anri menerima bunga yang disodorkan oleh Kento. Kento chan, aku”

“Ah, Doomo Arigatoo” Kento memeluk Anri didepan mata Yuto, Yuto kecil sepertinya cemburu.

***

Yuto berjalan menenteng sepedahnya

“Yuto chan, Chotto, aku harus mengatakan sesuatu” Anri berlari dari belakang Yuto, mengejar Yuto.

“Nani?” Wajah Yuto sedikit penasaran.

“Besok, kau dan Yuto temui aku di tempat biasa kita bermain pukul 8. Jangan telat” Yuto mengaguk, Anripun berlari meninggalkan Yuto.

“Lama sekali mereka” Sudah 20 menit Anri menunggu, namun kedua kaka beradik itu belum juga datang. Dari kejauhan terlihat dua sosok anak laki-laki berlari berusaha mencapai tempat yang dia inginkan.

“Ohayoo” Dengan napas yanga masih tersengal mereka berdua mencoba mengucapkan salam.

“Aku harus meninggalkan Jepang, kami sekeluarga akan pindah ke New York.” Suara Anri lirih.

“Nani?” Serentak kedua anak laki-laki itu berhenti dari sengalan napasnya. Wajah Kento seperti tak pecaya.

“Kau Jahat Anri” Kento berlari meninggalkan Yuto dan Anri.

“Kenapa?” Dengan tenang Yuto bertanya.

“Kenapa apa?” Anri malah bertanya kembali, Anri kurang mengerti pertanyaan yang Yuto berikan.

“Kau selalu membuat hatiku menagis, kapan kau akan pergi ke NY?” Suara Yuto berat, seperti tidak ingin mengatakan hal itu.

“Jam 10, Kimi ga daisuki Yuto chan. Jaa” Dengan berat hati Anri meninggalkan Yuto ditempat yang selalu menjadi kenangan untuk mereka betiga. Ditempat itu mereka bertiga sering bermain kejar-kejaran, lompat tali, tebak awan, dan masih banyak lagi. Namun sekarang tempat itu hanya tinggal kenagan tanpa adanya Anri.

~Flash Back end~

“Yuto chan, aku ingin berbicara padamu” Kento menahan Yuto yang hendak keluar dari gerbang sekolah.

“Nande?” Dengan santai Yuto mencoba mengadapi adiknya yang memiliki sikap lebih keras darinya.

Brrrrruuuuuukkkkk. Tinju yang Kento berikan tepat mengenai pipi kanan Yuto. Yuto mengelap darah yang sedikit keluar dari bibirnya.

“Kau kenapa Kento chan?” Yuto mencoba untuk berdiri.

“Kau apakan Anri ku? Anri bilang dia tidak pernah menyukaiku, dia menyukaimu Yuto chan” Dengan nada marah Kento menjelaskan permasalahannya.

“Hahahah. Yuto tertawa kencang. Aku tahu, memang dia tidak pernah menyukaimu, dia memang menyukaiku, namun sekarang setelah 10 tahun berlalu semuanya telah berubah Kento chan, jika kau mau ambillah saja Anri, aku sudah tidak menyukainya lagi” Yuto merapikan seragamnya, lalu meninggalkan Kento sendiri.

“Apa yang kau katakan? Aku ini adikmu, kau tidak bisa berbohong padaku Yuto chan”***

Anri berjalan menyusuri kota kecil yang sudah 10 tahun tidak ia datangi. Ia sadar akan kesalahannya pada Yuto. “Apa? Tempat ini masih seperti dulu? Seperti 10 tahun yang lalu?” Anri berlari menghampiri tempat yang menurutnya penuh kenangan itu. Anri duduk ditepian pohon, mencoba merasakan sejuknya udara yang jauh dari keramaian itu. Hening sekali. Anri membaringkan tubuhnya dibawah pohon. “Ah apa ini?” Anri meraba ukiran yang tertera dipermukaan batang  pohon itu. Ini kanji Yuto dan Aku. Ini dibuat tepat saat hari dimana aku pergi” Anri membaca kata demi kata yang terukir jelas dipermukaan batang pohon itu.

Aku ingat memberikan sebuah batu yang berbentuk hati, ku harap kau menyimpannya sampai nanti kita dipertemukan kembali. Kimi ga daisuki mo Anri chan.

Anri membuka tas kecil yang dia bawa, membuka dompet berwarna biru dengan ukuran yang cukup besar. “Aku masih menyimpannya Yuto chan”. Anri merebahkan badannya dibawah pohon, lalu menutup matanya. Sejenak Anri dapat merasakan masa-masa indah dulu, saat bermain bersama kedua bocah kecil yang menyenangkan.

“Anri chan?” Kento datang mengagetkan Anri yang tengah membayangkan kesenangan yang dulu dia rasa.

“Kento chan, kau sering kesini ne?” Anri bangki lalu duduk bersandar dibatang pohon.

“Tidak, tidak pernah sama sekali. Setiap aku ingat akan hal ini, aku akan selalu teringat padamu. Dan semakin membenci Yuto” Kento tertunduk dalam marah.

“Kenapa kau membenci kakak mu sendiri? Aku bukanlah ajang untuk diperebutkan Kento” Anri mencoba membuat wajah Kento terangkat.

“Menapa kau begitu membela Yuto? Memang apa lebihnya dia dibanding aku?” Kento menggengam kuat tangan Anri. Namun Anri segera menepis tangan Kento.

“Jelas, aku lebih keren dari Yuto” Dengan bangga Kento memainkan kerah bajunya.

Anri hanya tersenyum kecil. “Bukan seperti itu yang ku maksud”

“Ah, aku tidak mengerti perasaan perempuan, aku ada latihan baseball bersama club disekolah, kau mau ikut?” Anri menggeleng.

“Baiklah, Jaa” Kento meninggalkan Anri sendiri. Anri memasang headphone untuk mendengarkan musik.

“Sumimasen, kita main tebak langit yu” Yuto datang dengan wajah gembira lalu mecopot headphone dari telinga Anri.

“Yuto chan” Anri memeluk erat Yuto. “Aaa, Itaiii” Yuto merintih sakit.

“Eh, gomen nasai. Aku hanya senang bisa melihatmu disini” Anri tersenyum manis pada Yuto.

“Kau pasti sudah melihatnya?” Yuto menunjuk pada ukiran yang ia buat 10 tahun yang lalu.

“Kore” Anri memperlihatkan  batu berbentuk hati. “Aku masih menyimpannya untukmu. Ku mohon katakanlah” Anri menyodorkan batu itu kepada Yuto.

“Eh? Apa yang haurus ku katakana? Wakatta. Anri chan, Kimi ga daisuki yo” Yuto mengambil bantu itu.

“Watashi mo Yuto chan”

Ditengah tempat yang penuh dengan kenangan itu, menjelang matahari terbenam, mereka dipertemukan, kini bukanlah sebagai anak kecil yang polos, namun menjadi sepasang kekasih. Diam-diam Kento memperhatikan mereka berdua.

“Yasudahlah, mungkin Anri bukan ditaktirkan untukku” Perlahan Kento Mendekat. Mendapati mereka yang sedang berciuman. Kento tersenyum didepan Yuto da Anri, wajah keduanya seperti kesal dan malu.

“Nii-chan, Anri milikmu, dia memang bukan ditakdirkan untukku. Anri, aku hanya ingin kau jaga Nii-chan dengan baik” Kento tersenyum lalu mengambur memeluk Yuto.

Disini, ditempat yang sama sekali belum berubah dari 10 tahun yang lalu, kejadian indah akan terulang.

End



 

Project SKS. maafkan jika banyak salah ketik. saya ngerjaiinya dari jam 12an tengah malem (kaya setan ya mennya tengah malem).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks For Leave A Coment