Kamis, 25 Agustus 2011

Fanfiction 'Yankee No Yakusoku Part.2'

Fanfiction

Title                 : Yankee No Yakusoku

Genre              : Romance

Rating             : PG

Author            : Natsune and Lisa Wulan

Cast                 : Morimoto Ryutaro (HSJ),



Chinen Yuuri (HSJ),



Yamada Ryosuke (HSJ),



Minamoto Natsune (OC), Dan segelintir orang

 

Yankee No Yakusoku Part.2


“Uhhh. Berat” Keluhku sambil berjalan menusuri lorong sekolah dengan setumpuk buku yang ada ditanganku.

“Kenapa coba harus aku yang membawanya. Dasara Ryutaro tidak bertanggung jawab” Keluhku lagi. Harusnya dia membawa sebagian buku ini.

Brraaaaaakkkk

Aku terhayung  jatuh, semua buku itu berserakan dilantai.

“Gomen nasai” Ucap seorang anak laki-laki yang baru saja menabrakku.

“Kau membawa buku sebanyak ini sendirian ya?” Tanyanya setelah buku itu terkumpul dengan rapih. “kau kan anak perempuan” Ucapnya lalu tersenyum heran.

“lalu kenapa?” Tanya ku.

“Apa tidak berat? Mau ku bantu?” Tanyanya

“Tidak perlu ne. aku bisa sendiri” Jawabku lalu tersenyum manis ke arahnya.

“Tidak apa, anggap saja sebagai permintaan maaf ku” Ucapnya lalu mengambil semua buku dan menyisakan hanya dua buku ditenganku.

“Kenapa semuanya?”

“Kata siapa semuanya? Itu ada dua ditanganmu” Katanya lalu berjalan menuju ruang guru.

“Aa. Ano, Aku sepertinya baru melihatmu”

“Iya, aku baru saja pindah”

“Oh, pantas. Kenalkan aku Chinen Yuuri kelas 2-D”

“Ah, senpai. Aku Minamoto Natsune kelas 1A”

“Nah, ini ruang gurunya” Ia berhenti tepat diruang guru. “Ayo masuk” Serunya, aku mengikuti dirinya dari belakang.

=====================================================================

“Ayo” Tiba-tiba Ryutaro menarik tanganku dengan kasar.

“Ada apa ne?” Tanya ku bingung.

“Pulang” Jawabnya singkat.

“Kau mau mengantarku lagi?” Tanya ku bingung.

“Sudah jelas bukan? Kenapa masih bertanya?” Jawabnya dingin. Lalu berjalan sambil terus menggenggam tanganku.

“bisakah kau lebih halus sedikit kepada wanita?” Protesku.

Dia berhenti dari langkahnya, berbalik bada lalu mendekatkan wajahnya padaku. ‘kakkoi na’ batinku.

“Ayo, kita pulang” Ucapnya lebut, namun sedikit gugup. Lalu ia tersenyum manis ‘kakkoi’ itu kesannya. Seandainya sosok asli Ryutaro memang seperti itu. Aku tertawa kecil melihat ekspresinya.

“Bisa kah kau hargai aku sedikit? Aku sudah lama tidak bicara pada perempuan” Ucapnya yang sadar akan tertawa kecil ku tadi.

“Go.Gomen” Ucapku. Ucapku sambil tertawa kecil “Habis kau lucu”

“Baik, sudah cukup tertawanya. Ayo kita pulang”

=====================================================================

“Kyyaaaa~” teriakan anak-anak perempuan membuat aku mengalihkan perhatianku. Entah apa yang mereka lihat.

“Apa yang sedang mereka lihat Ryutaro?” Tanyaku pada Ryutaro yang sedang melewati koridor sekolah.

“Oh itu, biasa paling ketua osis yang sedang bermai  basket?” Jelasnya padaku dengan nada dater.

“Natsune-san” Suara yang sudah tidak asing itu memanggilku. Yuuri senpai mendekat dengan seragam basket sekolah.

“Hay” Sapanya padaku. “hey Ryutaro” Sapanya pada Ryutaro.

“Hey” balas Ryutaro dengan ekspresi yang sama dinginnya.

“Etto, Senpai kenal Ryutaro?” Tanya ku yang bingung.

“Tentu, siapa yang tidak kenal dengan Yankee no satu disekolah?”

“Yankee no satu?” Tanyaku kaget.

“Iya, siapa yang tidak dijuluki Ynakee no satu setelah menghajar 10 senpainya sampai semuanya koma?”

Aku semakin tercengang mendengar ucapan Yuuri senpai. “10 senpai?” Tanya ku shock.

“Sudahlah, urusi saja urusan mu ketua osis yang terhormat” Ucap Ryutaro dengan nada yang datar.

“Ah, Gomen Tuan Yankee” ucap Yuuri senpai sambil tertawa kecil.

“Ayo” Ucap Ryutaro lalu pergi meninggalkan Yuuri senpai.

=====================================================================

“Arigatou” Ucap ku lalu memberikan helm kepadanya.

“Ini dompetmu” Ucpanya lalu memberikan aku dompetku.

“Kau dapat dari mana?”

“Ada deh” Katanya sambil meledek kearahku. Baru kali ini dia menunjukkan espresi lainnya padaku. “Sudah kupukuli orangnya, tapi masih tidak mau mengembalikan uang mu. Gomen na”

“Hah? Kau pukuli?” Tanya ku kaget

“Iya kenapa?” Tanyanya santai.

“Aku tahu kau seorang Yankee, tapi apa harus memukul seseorang?”

“memang itu kerjaan seorang Yankee seperti ku”

“Bisakah kau mengubahnya?”

“Jadi apa? Memnagnya kau penyihir bisa berubah?”

“Bukan itu maksudku, berubah jadi orang baik”

“Bisa. Tapi ada syaratnya” Ucapnya sambil tersenyum licik.

“Apa?” Tanyaku penasaran

“Kau harus pura-pura jadi pacarku” Ucapnya.

“Baik. Tapi kau ingat janjimu ya?”

Dia mengangguk dan tersenyum lalu pergi meninggalkan ku dengan motor besarnya.

=====================================================================

“Hey, kau anak kelas 1 ya?” Tanya seseorang yang menghampiriku saat aku sedang berada digudang belakang.

“Kawaii ne?” Tanyanya lagi, kurasa pertanyaan ini untuk teman2nya.

Perlahan mereka mendekat, semuanya mengepengku dari berbagai arah. Aku tersudut didinding paling ujung.

“Anak manis tidak boleh melawan ya” Seseorang dari mereka yang ada tepat didepanku berkata sambil terus mendekat.

“Cepat pegangi dia” Perintahnya. Yang lain langsung menurut dan memegang erat tanganku.

Aku hanya bisa diam dan menangis, tenaga mereka tentunya jauh lebih besar dariku.

“Permisi. Apa kalian ada urusan dengan gadis itu?” Tanya seseorang dari ujung pintu gudang ini. Aku tidak bisa melihat wajahnya. Perlahan dia mendekat Ryutaro rupanya.

“Aku tidak ada urusan dengan mu, yang ku mau hanya gadis manis ini” Ucapap seseorang yang tidak memegang tanganku. Sepertinya dia ketua gang ini.

“Oh, seperti itu rupanya? Tapi kau tidak bisa melakukan itu. Jika kau sentuh dia seujung jaripun, maka kau akan berhadapan dengan ku” Ucap Ryutaro sambil menggulung lengan bajunya.

“Memang kau siapanya? Pacarnya?”

“Kalau iya kenapa hah?” Tanya Ryu lalu tersenyum licik.

“Oh. Hahahha. Teman-teman. Lihat seorang Yankee nomer 1 memilik pacar yang manis ne?” Tanyanya. Lalu mereka semua tertawa bersama-sama.

Ku lihat tangan Ryu mengepal, perlahan ia mendekat kepada anak-anak itu.

“Jangan Ryutaro, ingat janjimu” Seruku sambil terus berontak.

“Tidak bisa” Jawabnya geram.

“Harus bisa. Kendalikan dirimu”

“Maafkan aku. Untuk kali ini saja”

Buuuuuuuuuukkkkk

Aku tidak kuat melihatnya. Aku memejamkan mataku.

Semenjak kejadian itu, gosip Ryutaro berpacarkan dengan ku menyebar luas. Hampir seisi sekolah membicarakan hal itu. Semua siswa dan siswa seperetinya lebih berhati-hati saat mendekatiku. Aku tahu mereka takut karena mereka pikir aku pacar Ryutaro, si Yankee nomer 1 di sekolah.

“Hosh.Hosh” Ryutaro datang menghampiri aku dan Izou yang sedang minum coffe di kedai dekat sekolah.

Aku sedikit tersentak,Izou juga, tadi kami sedang membicarakan Ryutaro, tiba-tiba saja dia muncul. Sejenak kami terdiam.

“Natsu-chan” Ucap Ryutaro memecah keheningan. Sejak kapan dia memanggilku dengan sebutan ‘Chan’ Izou tertawa dengan tertahan.

“Jangan tertawa” Bentak Ryutaro pada Izou.

“Ryutaro, bisa kah kau sedikit halus?” Tanyaku. Aku protes, karena dia membentak Izou.

“Tapi tadi dia menertawakan ku” Ucapnya serba salah.

“Memang tertawa dilarang ya?” Tanyaku.

“Ti.Ti. Tidak sih”

“Minta Maaf cepat”

“Eh?” Serunya tersentak kaget.

“Minta Maaf, apa kata-kata ku kurang Jelas?”

“Gomen ne Izou”Ucapnya terpaksa. Aku tahu seorang Yankee pantang untuk meminta maaf, tapi Ryutaro sudah janji padaku untuk menjadi orang baik.

“Un~ Daijobu” Ucap Izou takut. “Natsu-chan, Morimoto-kun” Aku pamit duluan ne. ada urusan. Jyaa” Izou pamit meninggalkan aku dan Ryutaro dikedai ini.

“Wajahnya seperti ketakutan?” Tanya Ryutaro dengan polosnya sambil menatap Izou yang berlalu pergi dengan tatapan heran dan benar-benar tidak sadar kalau Izou takut padanya.

Aku tertawa kecil melihatnya seperti itu, orang ini bodoh atau apa sih?

“Kenapa tertawa?” Tanyanya membuatku sedikit kaget.

“Apa kau tidak sadar? Dia takut padamu”

“Aku kenpa aku? Memang aku memukulnya? Tidakkan?”

Aku berkata yang sejujurnya pada Ryutaro, member tahu dia bahwa gelar Yankee yang dia miliki membuat semua orang jauh lebih berhati-hati saat mendekati ku termasuk Izou.

“Mau cappuccino ku?” Tawarku padanya. Ia hanya mengangguk kemudian aku memindahkan gelasku kerahnya. Ia memegang kedua tanganku, lalu mengelusnya dengan lembut. Dadaku kembali berdegup dengan kencang namun dengan cepat dia beralih pada gelas itu lalu meneguknya dengan cepat.

“Habis” Ucapnya sambil menaruh gelas yang dia pegang.

“Kau habis dari mana? Seperti habis berkeliling lapangan bola saja. Mau kupesankan lagi?” dia mengagguk, aku meninggalkan meja untuk memesan lagi.

“Habis lagi” Ucapnya sambil mengelap sisa coffe dimulutnya.

“Arigatou” Ucapnya. “Tadi aku habis dari gudang, markasku. Ryo Nii-chan dan anak buah ku menanyakan mu. Ku bilang saja kau pacarku” Ucapnya santai dengan wajah yang aneh.

“Eh? Ryo Nii-chan? Aku punya kakak? Ahh? Ukannya kita hanya pura-pura ne?” Tanya ku bingung.

“Bukan, Nii-chan sih, dia senpai dikelasnya Yuuri. Setidaknya pura-pura itu hanya kau dan aku yang tahu. Karena sudah ku bilang kau pacarku, jadi jangan beri tahu siapa pun tentang pura-pura ini ne. mengerti?” Tanyanya dengan nada sedikit keras dan wajah yang seram.

“Iya.iya. Jangan berwajah seram begitu. Aku takut”

“Ahh, gomen, memangnya aku menyeramkan ya? Bukannya aku kakkoi ne? hahahahha” Ucap Ryutaro lalu tertawa di depan wajahku. Dia ini Percaya Diri sekali.

Ternyata tidak seperti yang kubayangkan, berpacaran dengan Yankee itu mengasyikan, setidaknya aku merasa terlindungi olehnya. Aku ini bagai burung dalam sangkar. Bukan sangkar yang diartikan sebagai kurungan, tapi sebagai sangkar itu berarti pelindung untukku. Aku menjadi burung itu dan Ryutaro menjadi sangkar yang selalu melindungiku

====================================================================

“Natsu chan” Terdengar teriakan seseorang memanggil namaku.

Aku menolek dari buku ku, begitu juga anak-anak yang ada didalam kelas. Mungkin karena yang memanggilku terlalu mengagetkan.

“Ada apa Izou chan” Tanya ku dengan sejuta tanda Tanya.

“Ry, Ryutaro” Ucpa Izou semakin gugup dan panic.

“Doushita no?”

Izou menarik tangan ku, aku hanya menurut, mengikuti kemana dia melangkah.

“Ryutaro memukul Yuuri senpai. Hanya kau yang bisa menghentikannya” Ucpa Izou sambil mempercepat langkahnya.

“Kyyaaa. Teruuusss. Pukkuulllll. Hajaaaarrr” Aku melihat sekerumunan orang yang meneriaki. Aku tahu pasti Ryutaro ada disana.

Aku melihat Ryutaro sedang menindih tubuh Yuuri senpai dan diwajah Yuuri senpai terlihat banyak bekas pukulan.

“Hentikan!” Aku berteriak, begitu pun dengan Ryutaro dia berhenti memukul Yuuri senpai.

“Natsu chan” Ucapnya kaget melihatku.

“Apa yang sedang kau lakukan hah?”? Tanyaku dengan nada sedikit membentak. Aku berjalan, menghampiri Yuuri senpai.

“Daijobu ka Yuuri senpai” Tanyaku sambil mensokong Yuuri senpai yang terlihat sangat kesakitan.

“Gomen na Natsu chan” Ucap Ryu dengan nada yang sangat bersalah.

“Untuk apa hah? Kau keterlaluan!” Aku bangkit dan membawa Yuuri senpai ke UKS.

====================================================================

“Awww” Ucap Yuuri senpai ketika aku membersihkan luka yang ada di wajahnya.

“Ahh, senpai. Aku minta maaf. Biar aku yang mewakili Ryutaro untuk meminta maaf”

“Ini kan bukan salahmu ne?”

“Tapi. Eh memangnya Yuuri senpai ada masalah apa dengan Ryutaro?”

“Tidak. Oya memangnya kau benaran pacaran dengan Ryutaro ya?” Tanya Yuuri senpai tiba-tiba.

“Tidak, kami hanya pura-pura saja” Ucapanku tadi membuatnya sedikir tersentak, entah Yuri senpai tersentak karena sakit atau karena kaget oleh ucapanku.

“Berarti aku masih punya kesempatan dong?”

“Eh?” Tanyaku tersentak kaget, benar-benar tidak terfikirkan oleh ku Yuri senpai bisa berkata seperti itu.

“Natsu chan, Natsu chan, Gomen nasai na~ Hontou ni sumimasen” Ryutaro terus mengejar ku, aku engan memperdulikan dia. Sungguh tindakannya tadi itu diluar batas menurutku.

“Gomen Na-chan. Gomen” Rengeknya dibelakangku sambil menunduk dan terus membungkuk, ada satu hal yang membuat ku sedikit kaget, Na-chan dia bilang. Dari mana dia tahu nama itu? Seingatku hanya ada satu orang yang memaggilku Na-chan.

#FLASH BACK#

Semilir angin menerpa lembut wajahku, mengibaskan kesana dan kemari rambut ku yang panjang terurai. Bunyi gemericik air pun terdengar nyaring ditempat yang sunyi ini. Langit semakin memerah, perlahan matahari menurun tenggelam bersama waktu, namun aku masih enggan beranjak dari sini. Tempat ini, mulai esok aku tidak bisa lagi menunjunginya. Hari ini hari terkahir aku berada disini. Perlahan aku memejamkan mataku, merasakan ketenangan yang ada disini, aku merasakan kehangatan yang berbeda ketika seseorang menyentuh pundakku. Aku menoleh kebelakang, melihat seorang anak laki-laki seumuran ku. lalu dia duduk disampingku.

“Nyaman ya?” Tanya anak lelaki itu lalu tersenyum padaku.

Aku hanya mengagguk, lalu membalas senyumnya.

“Kau tidak pulang?” Tanyanya dengan tatapan khawatir.

“Tidak, aku masih ingin disini”

“Baiklah, akan ku temani. O namae wa?”

“Atashi Natsune Minamoto desu”

“Hmm, baiklah Na-chan. Aku akan memanggil mu Na-chan”

“Na-chan?” Tanyaku yang sedikit aneh dengan panggilannya itu.

“Iya, Kawaii ne Na-chan?” Tanyanya. Aku hanya menagagguk mengiyakan.

“Kau suka dengan merpati?” Tanyanya.

“Iya, mada-mada. Nande?” Tanya ku yang bingung.

Ku lihat anak itu merogoh kantongnya. Mengeluarkan sesuatu “Kore” Ucapnya lalu menyodorkan kalung berliontin merpati. “Simpanlah” ucapnya lalu tersenyu manis untukku.

#FLASH BACK END#

Okeeeiii~ TBC dulu nyeeehh.

Gaze sangaaat ini. Hahahahah. Maafkan saya. Saya semakin gila dan gila.

Kripik pedes ya~ hahahah

2 komentar:

  1. hohoho~
    ternyata Ryuu dah kenal natsu dari dulu ye??
    btw, ada masalah apa c Chii ama Ryuu?
    ehhehe..
    ditunggu lanjutannya.. :)

    BalasHapus
  2. lanjutiiin!!! XD
    seruu deh -3-

    itutuh natsu, si natsu itu ya???
    ini ff request ta?

    BalasHapus

Thanks For Leave A Coment