Senin, 29 Agustus 2011

Fanfiction 'Yankee No Yakusoku Part.3-END'

Fanfiction

Title                 : Yankee No Yakusoku

Genre              : Romance

Rating             : PG

Author           : Natsune and Lisa Wulan

Cast                 : Morimoto Ryutaro (HSJ)



Chinen Yuuri (HSJ)



Yamada Ryosuke (HSJ)



Natsune Minamoto (OC), segelentir orang yanga membantu

Yankee No Yakusoku Part.3


Laki-laki itu yang menjadi cinta pertamaku, tapi sampai sekarang pun aku tidak tahu dia siapa namanya dan seingat ku hanya dia yang memanggilku ‘Na-chan’ tapi kenapa dia bilang tidak tahu nama itu.

“Darimana kau tahu nama itu?” Aku membalikan tubuh ku dan menatapnya.

“Nama apa?” Tanyanya bingung.

“Na-chan, kau tau dari mana?”

“Kenapa memangnya? Aku kan yang baru saja memanggilmu begitu” Dia seperti tidak tahu yang ku maksud.

“Ah, sudahlah” Aku kembali berjalan dan meninggalkan dia.

“Ne, ku kira kau sudah tak marah” Ia kembali mengikuti ku dan meminta maaf, dia terus mengikutiku hingga kedepan gerbang. Aku melihat sekeliling, banyak sekali orang yang melihat ku dan mereka saling berbisik. Astaga Ryutaro mempermalukan ku.

“Apa mau mu hah?” Tanyaku sambil membentaknya.

“Kau maafkan aku” Ucapnya dengan penuh pengharapan.

“Ikut aku” Aku menarik tangannya dan membawanya kebelakang sekolah.

“Kau tahu tidak? Tadi banyak sekali orang yang melihat kearah kita” Kata ku sembari duduk dibangku taman sekolah.

“Tahu kok” Jawabnya dengan santai.

“Kau tidak malu?”

“Tidak, asalkan kau memaafkanku. Apapun akan ku lakukan”

“Baiklah, akan ku maafkan. Tapi ku mohon jangan ulangi lagi. Kau tahu sendiri kan kau akan mendapat masalah yang besar. Untung saja Chinen senpai tidak melaporkanmu.

“Tentu saja karena kau yang melarangnya”

“Bukan, Chinen senpai memang baik, pantas disebut pangeran. Bukan karena aku”

“Tidak, itu karena mu, karena dia menyukai mu makannya ku hajar”

“Nani?” aku terkejut mendengar ucapan Ryutaro.

“Iie, Betsuni”

Akhirnya dia mengantarkan ku pulang, dasar Yankee bodoh pikirku. Untuk apa mengajar seseorang yang suka dengan ku, kau sendiri tidak benar-benar suka kan?

“Arigatou. Sekarang aku ingin tahu apa alas an mu menghajar Chinen senpai?” Ucapku ketika turun dari motor yang bisa membawa ku pulang ini.

“Tida apa-apa” Ucapnya singkat.

“Tidak mungkin kau menghajar seseorang dan melanggar janjimu sendiri tanpa alas an yang jelaskan?”

Dia mengangguk dala, lalu kami terdiam.

“Jadi?” Desakku.

“Oke, dia menyukai mu dan aku tidak suka itu”

“Kenapa tidak suka? Kitakan hanya pura-pura”

“Karena aku menyukaimu. Kenapa kau tidak menyadarinya?” Ucapnya dengan kasar membuat ku kaget dan tidak mempercayai apa yang baru saja aku dengar.

“Bercandamu sungguh keterlaluan Ryutaro” Ucapku lalu masuk kedalam Rumah. Meninggalkan dia.

=====================================================================

“Ohayou” Chinen senpai menghampiri ku di koridor sekolah pagi ini.

“Ohayou. Genki desu ka? Bagaimana luka mu?”

“Sudah baik-baik saja. Arigatou na” Ucapnya dengan sangat lembut.

“Souka. Bagaimana dengan Ryutaro?” Kenapa dia tiba-tiba menanyakan Ryutaro?

“Kenapa dengan Ryutaro?” Tanyaku.

“Kalian sudah putus dari pacaran yang hanya pura-pura itu?” Tanyanya. Kenapa dia bertanya seperti itu.

“Eh? Kenapa bicara seperti itu?”

“Karena aku akan segera mengatakan kalau aku menyukai mu setelah kalian putus” Jelasnya membuat ku kaget.

“Sini kau” Tiba-tiba Ryutaro datang dan menarik kasar tanganku.

“Apa sih kau ini?” Tanya ku dengan sinis.

“Ohayou tuan Yankee” Sapa Chinen senpai pada Ryutaro.

“Diam kau, atau akan ku hajar lebih parah lagi?” Tanya Ryutaro dengan sangat kasar.

Dia menarik tanganku, membawa ku kekelas meninggalkan Chinen senpai. Kenapa dia sekeras ini padaku.

“Kau tahu yang kau lakukan tadi? Kalau bukan karena kau dia sudah ku bunuh” Jelas Ryutaro sambil menghadap keluar jendela.

“Apa maksudmu? Kau mau masuk penjara dengan tuduhan membunuh dan alasn mu membunih hanya karena ‘cinta’ ? itu tidak masuk akal Ryutaro”

Brraaaaakkk!

Ryutaro menggebrak meja yang ada didepanku.

“Memangnya kenapa? Apa aku salah melakukan segalanya demi ‘cinta’ ? Yankee juga manusia kan?”

“Kenapa? Kenapa kau sekeras itu? Kita ini kan hanya” Belum selesai aku berbicara Ryutaro menutup mulut ku.

“Jika kau katakana kata-kata itu lagi, siapapun yang mendekati mu, walaw hanya dengan jarak satu meter jangan harap wajahnya bisa sama sebelum mendekati mu. Tidak akan” Ucapnya lalu meinggalkan ku dikelas yang masih sepi ini.

Aku tidak mengeri, mengapa dia mau sekeras itu padaku. Kenapa bia mau melakukan ini semua. Aku suka diperlakukan spesial seperti ini, aku merasa dilindungi tapi tidak seperti ini caranya.

===================================================================

“Hey, kau sedang apa?” kenapa belom pulang? Cepat sana pulang” aku mengagetkan Ryutaro yang sedang melamun didepan rumahku.

“Ahh. Iya, bagaimana kalau kita kencan” Tanyanya

“Heh? Kencan?” Tanya ku kaget. Yang benar saja aku berkencan dengan seorang Yankee.

“Iya, lusa kan hari libur. Kita ketaman bermain ya” Ucapnya sambil tersenyum. Kakkoi sekali.

“Hmm, baiklah. Jya mata ne” Aku ikut tersenyum, entahlah belakangan ini aku lebih menaruh perhatian ku padanya. Aku mulai merasakan kalau seorang Yankee juga ingin dicintai dan aku rasa Ryutaro pantas mendapatkan itu.

#AUTHOR PART#

Ryutaro keluar dari ruangan markasnya, meninggalkan anak buahnya yang sudah dihajar habis-habisan.

“Dengarkan. Jika aku tidak kembali katakan aku telah mati dan katakan jangan kalian bersedih” Ucap Ryutaro lalu pergi meninggalkan sekolah.

Dengan langkah tegap dia berjalan, menusuri gang-gang sempit yang saling berhubungan. Anak buahnya babak belur setelah menghajar yakuza dari universitas disana. Tentunya mereka bukanlah tandingan anak SMU seperti Ryutaro,tapi Ryutaro bukanlah sosok yankee yang tidak perduli pada apapun, dia masih punya perasaan. Dia masih memperdulikan anak buahnya.

“Hei. Kalian yang telah menghajar anak buahku ya?” Tanyanya sabil menggulung baju yang dia kenakan.

“Memangnya kenapa?” Ucap salah seorang dari mereka.

“Maju satu-satu. Kita duel. Ayo” Seru Ryutaro yang sudah sangat siap.

Akhirnya, duel pun terjadi. Entah bagaimana bisa, Ryutaro menang dalam duel itu. Dia memang Yankee no.1 bagaimana tidak, lima orang yang umurnya jauh dari pada dia dia habisi begitu saja.

“Jangan pernah macam-macam dengan ku” Serunya lalu berlalu.

Ryutaro mengendarai motornya. Hari ini dia tidak mengantar Natsune karena habis menghajar lima orang yang menghajar anak buahnya.

Ting Tong

Perlahan pintu itu terbuka

“Cari siapa?” Tanya seorang anak kecil.

“Natsune ada?” Tanya Ryutaro lembut.

“Oneechan? Chotto matte ne”

“Oneechan. Oneechan. Ada temanmu”

Natsune mengahmpiri Ryutaro yang terlihat kusut.

“Kau habis ngapain?” Tanya Natsune saat Ryutaro sudah berada didalam ruang tamunya.

“Aku habis membersihkan gudang belakang” Ucap Ryutaro berbohong.

Natsune menahan tawanya, dia berfikir seorang Yankee melakukan hal yang benar-benar tidak pantas untuk seorang Yankee, bersih-bersih.

“Jangan tertawa” Serunya dengan keras.

“Ah, gomen. Oia besok jam berapa?” Tanya Natsune tentang planning berkencan mereka.

“Oiya, jam 10 ya di halte sekolah oke?” Tanyanya dengan lembut.

“Hmm, baiklah”

Mereka terus bercakap-cakap disaat itu. Natsune selalu suka sosok Ryutaro yang lucu dan polos dimatanya. Namun tidak saat Ryutaro berubah menjadi sosok yang beringas dan kejam.

====================================================================

“Ryutaro san. Ryutaro san” Seseorang anak buah Ryutaro menghampiri dengan nafas yang masih terengah-engah.

“Ada apa? Tenanglah dulu” Ucap Ryutaro sambil memberikan jus kaleng.

“Bos besar. Bos besar orang yang kemaren kau hajar. Dia menantang mu”

“Nani? Hari ini aku ada kencan dank au tahu ini kencan pertama ku. Dame” Ucapnya lalu mengambil ponselnya.

To : Na-chan

Subject : Tunggu

Natsune, tunggu aku ya. Beberapa menit.

Ryutaro menekat tombol send. Lalu pergi menemui bos besar itu.

#AUTHOR PART END#

Aku melihat jam dilengan kiriku lagi. Ini sudah pukul 3 sore. Aku sudah menunggunta ber jam-jam.

“Natsune?” Chinen senpai menghampiriku.

“Senpai? Sedang apa?” Tanya ku yang bingung akan kehadirannya.

“Dari tadi pagi aku memang disekolah, membereskan ruang kosong dibelakang sekolah.

“Eh? Gudang itu? Katanya Ryutaro yang membersihkan. Ahhh dia berbohong”

“Eh, iya kau sedang apa?” Tanya Chinen senpai.

“Aku sedang menunggu seseorang” Jawabku berat.

“Siapa? Ryutaro? Kalian mau kencan ya? Kau cantik sekali” Ucapan Chinen senpai membuat ku malu.

“Senpai. Aku malu loh. Jangan seperti itu” Ucapku lalu menunduk.

“Mau ku temani?” Tanya Chinen senpai.

Aku tidak menolak, aku yakin dia akan cepat datang, pasti aku tidak bosan kalau menunggu sambil mengobrol.

“Ini sudah petang. Kau tidak mau pulang?” Tanya Chinen senpai.

“Tapi kalau Ryutaro datang, dan aku tidak ada pasti dia akan marah sekali” Jelasku.

“Biar aku yang akan bicara nanti. Aku antar kau pulang ya?” Tanya Chinen senpai.

Kali ini aku pulang, diantar olehnya ternyata rumah kami tidak terlalu berjauhan. Hanya beda beberapa gang saja.

Sampai saat ini aku sendiri masih bingung pada Ryutaro, sebenarnya dia kemana.

====================================================================

Aku berjalan menuju pintu, Okaasama bilang kalau ada anak laki-laki yang mencariku. Aku yakin itu pasti Ryutaro.

“Natsune ya?” Tanya lelaki itu.

Aku mengangguk. Aku tidak mengenal laki-laki itu.

“Aku hanya ingin memneri tahu, kalau Ryutaro.. Ryutaro..” Lelaki itu menggantungkan kalimatnya.

“Ryutaro sudah meninggal” Lanjutnya.

Meninggal? Kenapa bisa?

“Nani? Kau bercanda kan? Dia tiba-tiba menghilang dan sekarang aku mendengar kabar kalau dia itu sudah meninggal. Dengar kan aku baik-baik. Bercanda mu tidak lucu tahu.

“Aku keseni dan member tahu mu. Karena aku tahu dia memiliki janji padamu. Ini ponselnya dan outbox terakhir itu untukmu” Jelas lelaki itu.

Email? Aku berlari kedalam. Mengambil ponsel ku yang dari kemarin ku matikan astaga aku merasa jadi seseorang yang paling bodoh.

“Wakatta. Iya, dia mengirim aku pesan. Tapi kau bohong kan? Kau bohong kalau Ryutaro sudah meninggal?” Tanya ku. Air mataku sudah tidak bisa tertahankan.

“Iya, lebih baik kau ikut aku sekarang”

Aku mengganti bajuku, lalu pergi kepemakaman bersama orang ini, orang yang bahkan belum ku tahu namanya.

“Ano, Ryutaro kenapa? Kenapa dia bisa meninggal? Aku tidak bisa percaya ini”

“Hmm, berat memang. Tapi kenyataannya dia bertarung sampai mati demi membela anak buahnya. Ryhutaro adalah Yankee yang paling baik yang pernah ku kenal. Sungguh, belum pernah aku menemui Yankee sebaik dia” Jelasnya panjang lebar.

Aku tak kuasa menagisi apa yang manjadi kenyataan ini.

“Jangan menagis. Aku yakin Ryutaro puas akan hasil yang telah dia perbuat. Oiya, aku Yamada Ryosuke. Senpai mu, dan aku Niichan nya Ryutaro” Ucapnya.

“Hai. Minamoto Natsune desu”

Dipemakaman, ada banyak sekali orang yang. Aku masih belum melihat peti yang akan mengubur jasad itu. Aku tidak akan bisa melihat wajah sangarnya.

“A. Etto Natsune chan. Apa ini kamu?” Tanya Yamada Senpai padaku saat pemakaman mulai berlangsung.

“Eh? Dapat darimana? Ini foto ku sepuluh tahun yang lalu mungkin” Jelas ku pada Yamada senpai.

“Aku menemukan dompetnya. Dan dibaliknya ada tulisan ini” Yamada senpai memperlihatkan belakang foto itu.

‘Minamoto Natsune. Na-chan. Kimi ga daisuki’

Tulisan tangan itu, membuat ku tidak kuasa menahan airmata. Tulisan itu masih jelek sekali, tulisannya sudah hampir pudar dimakan waktu.

“Iya, aku sampai lupa. Ini ada didalam dompet Ryutaro” Yamada senpai memberikan ku sebuah kalung berliontin merpati.

“Ah, wakatta” Seru ku lalu mengeluarkan ponselku, merpati ini, ada magnet yang terselip di liontin ini. Mereka bisa bersatu. Aku benar-benar merasa bersalah padamu Ryutaro.

=====================================================================

“Natsune, kau tidak ke makam Ryutaro?” Tanya Yuuri, setelah beberapa tahun berlalu, aku menjadi pacar Yuuri, dan bulan depan kami akan menikah.

“Eh. Iya, sekarang kan 7 tahun kepergian dia” walau berpacaran dengan Yuuri, Yuuri tidak pernah lupa mengingatkan ku untuk terus sekedar menengok ke makamnya. Bahkan kami sering membakar dupa bersama.

Aku dan Yuuri pergi ke makam Ryutaro, makam ini, tertuliskan namanya, dia, cinta pertamaku. Anak yang dulu pernah memberiku liontin merpati, Yankee yang sangar tapi polos. Ryutaro, sampai kapanpun aku tidak akan pernah melupakanmu.

“Hei Ryutaro, aku harap kau bahagia di sana. Oia, bulan depan aku akan menikah dengan Yuuri. Hahahahaha. Maafkan aku. Tapi kau akan senang jika aku senang kan? Ryutaro, aku akan selalu mengenangmu. Kau akan selalu ada disini. Dihatiku”

Selamanya, sampai aku matipun. Ryutaro akan tetep aku kenang.

END

Buaaaahahahaha.

Ngaze.com hahahhaha. Ampun saya juga nga mengeri kenapa ceritanya nyampe begini. Hahahaha. BTW. Komen ya., hahahaha

Kripik Pedes ya.

8 komentar:

  1. gyah~
    ending yg tak terduga...
    ^^
    udah bagus...
    masih ada yang kudu diperbaiki sih.. demo...
    udah lumayan bagus.. :)
    cuma rada terlalu cepet sedikit aja..
    hehehe...
    ditunggu yg lainnya~

    BalasHapus
  2. huaaa~~~~
    endingnya kok ryuu matii???????????

    tp serru ughaaa...

    BalasHapus
  3. Astaga Ending'a!!
    TTATT Ryuu!!!! Jangan meninggal naaak!!! kembaliiii!! D'X

    anooo... hiks ..
    aku bergidik bacanya.
    tapi.. kalo bole saran. sebelum tm'a ryu dtg ke tempat na-chan harusnya ada adegan yg bagian ryu'a.

    tapi udah bagus kok. hiks

    buat lagi ya lisa-chan~ aku menunggumu~~ *plak aku menunggu ff barumu...

    tapi jangan buat ryu meninggal lagiiiiiii TTOTT huweeeeeeeee~~~~ *mewek m.o*

    BalasHapus
  4. @bunda~ yayaya, saya bingung nantuin laginya. hahaha. arigatou~
    @dyah chan" hahahaha. aku lebih suka ryu meninggal. jedoorrrr. *dirajam masa. btw thanks a lot

    BalasHapus
  5. Chi nikah sm org lain ne?
    T^T

    BalasHapus
  6. Chinen jahat! Chinen kejam!!!
    Chi : huwa... Jgn ngambek ne! Q g sm natsu ko
    lia : chinen jahat!!!
    Chi : MAMA LISA BANTU Q!!!

    BalasHapus
  7. loh koq Ryu'a meninggal sih...TT..TT

    BalasHapus

Thanks For Leave A Coment